HEADLINE NEWS
Pjs Bupati dan Pejabat Pemkab Pasbar Test Swab untuk Atisipasi Covid-19
By PRO DETEKSI On Jumat, Oktober 09, 2020
Pjs Bupati Pasbar Hansastri bersama sekda dan seluruh pejabart Eselon II atau Kepala OPD melakukan tes swab |
PjS Bupati Pasbar Hansastri menjelaskan jika tes swab tersebut tidak sakit. Karena banyak informasi yang tidak benar beredar di tengah masyarakat tentang tes swab.
"Tes swab itu tidak sakit. Saya saja sudah empat kali melakukan tes swab hingga hari ini. Untuk itu, kita himbau kepada masyarakat yang merasa melakukan perjalanan agar melakukan tes swab,"papar Hansastri.
Jika tes swab dirinya dan kepala OPD hasilnya positif Covid-19. Ia akan melakukan isolasi mandiri dan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Pasbar akan melakukan penelusuran.
Terkait dengan ruang isolasi, Ia menilai ruang isolasi saat ini masih cukup. Baik di RSUD Jambak maupun di balai Diklat Talu.
"Karena pasien positif Covid-19 yang sembuh juga cukup banyak. Kita meminta kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan Covid-19, selaku pakai masker dimanapun berada baik saat bicara maupun saat diam, cuci tangan dan jaga jarak,"tandas Hansastri.
Pemda setempat juga akan melakukan sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) kepada masyarakat Pasbar. Sosialisasi diperkirakan selama 10 hari ke depan. Setelah itu, pihaknya akan mengenakan saksi bagi siapapun yang melakukan pelanggaran-pelanggaran dan bahkan bisa kurungan atau denda. ***zein/i
Pasien RSUD Pasbar akan Ditest Swab, Pasca Sejumlah Dokter dan Paramedis Terpapar Corona
By PRO DETEKSI On Kamis, September 03, 2020
dr. Gina Alecia, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pasbar |
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Tracking terhadap penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) khususnya di lingkungan RSUD Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), maka pasien rumah sakit tersebut juga akan test swab.
Hal itu juga dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Pasca 10 dokter dan 7 Paramedis terpapar Corona.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pasbar, dr. Gina Alecia ketika dihubungi proseteksi.com, Rabu (02/09/2020) membenarkan bahwa tracking atau penelusuran terus dilakukan. Salah satunya selain karyawan yang telah ditest swab juga para pasies juga akan diperiksa.
Hal tersebut Pasca 10 dokter dan bertambah 7 orang paramedis terkonformasi positif virus Corona tersebut.
“Kita terus melakukan tracking, tentunya termasuk pasien non Corona yang sedang dirawat di RSUD Pasbar juga akan diswab, “katanya.
Sebelumnya tracking terhadap yang kontak erat dengan 10 dokter yang terkonfirmasi Positif Covid 19 telah dilakukan dengan pemeriksaan swab pada hari Sabtu lalu sebayak 150 orang. Yang kemudian hasil Labor menunjukkan 7 orang paramedis terpapar Corona.
Seterusnya, Senin lalu dilakukan test swab terhadao 274 orang juga di lingkungan RSUD Pasbar. Dan 164 orang ditest swab di lingkungan Dinas Kesehatan Pasbar. Terus, Selasa (1/9) juga ada tes swab 152 orang di Dinas Lingkungan Hidup dan 100 orang di Puskesmas Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang.
Tes yang dilakukan dalam rangka antisipasi penyebaran COVID-19, kini masih menunggu hasil pemeriksaan Labor UNAND Padang
Kini, dengan adanya penambahan tujuh paramedis itu, maka tracking terhadap yang kontrak erat dengan mereka akan ditelusuri lagi. Ketujuh orang paramedis yang positif COVID-19 sebagaimana dimumkan Rabu lalu itu adalah MU (42), R (67), NG (32), NN (44 ), NL (27 ) SR (27 ) dan SU (45).
Bupati Pasbar, H Yulianto meminta bagi warga yang merasa pernah kontak dengan pasien konfirmasi positif ini agar dapat melaporkan dirinya ke Satgas Penanganan Penyebaran COVID-19 dan Puskesmas terdekat untuk mengikuti proses swab test lanjutan. ***irti z
Pasca 10 Dokter, Bertambah Lagi 7 Paramedis RSUD Pasbar Terpapar Corona
By PRO DETEKSI On Kamis, September 03, 2020
Bupati Pasbar H Yulianto Umumkan Penambahan Kasus Positif Covid 19, yakni 7 Orang Paramedis RSUD Pasbar |
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Pasca 10 orang dokter Positif Covid-19 yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat, kini kasus Positif bertambah lagi sebayak 7 orang paramedis RSUD setempat tertular virus Corona tersebut.
Bupati Pasbar, H. Yulianto didampingi Kepala Pelaksana BPBD, Edi Busti dan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 Pasbar, dr. Gina Alecia di Simpang Empat, Rabu (2/9/2020) mengatakan, tujuh paramedis itu sebelumnya punya riwayat kontak erat dengan 10 dokter yang positif COVID-19. Ketujuh orang paramedis yang positif COVID-19 itu adalah MU (42), R (67), NG (32), NN (44 ), NL (27 ) SR (27 ) dan SU (45).
Dengan adanya penambahan tujuh orang itu maka saat ini jumlah pasien positif Corona di Pasbar menjadi 20 orang. Sebelumnya enam orang sudah dinyatakan sembuh yakni, SP (30), CB (25), MA (38), AR (63), W (21) dan MY (38). Terhadap tujuh pasien positif baru itu saat ini telah diisolasi di RSUD Pasbar.
“Dengan adanya penambahan hari ini, maka saat ini jumlah pasien positif di Pasaman Barat menjadi 20 orang. Dengan rincian 18 pasien diisolasi di RSUD Pasaman Barat , 1 orang di RSUD Kota Padang dan 1 orang diisolasi di Rumah Sakit BMC Padang, “jelas bupati.
Untuk penelusuran lebih lanjut, pihak Pemkab Pasbar melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus melakukan pelacakan atau trakcing terhadap warga yang kontak dengan pasien positif itu. Sudah 700 orang dikabarkan yang telah dilakukan test swab.
Bupati Yulianto meminta bagi warga yang merasa pernah kontak dengan pasien konfirmasi positif ini agar dapat melaporkan dirinya ke Satgas Penanganan Penyebaran COVID-19 dan Puskesmas terdekat untuk mengikuti proses swab test lanjutan.
Meski demikian bupati berharap agar seluruh masyarakat Pasaman Barat untuk tetap tenang dan selalu mematuhi protokol penanganan penyebaran COVID-19 dengan cara selalu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini oleh Allah SWT," harapnya.
Sebelumnya, data Covid-19 Pasbar, yakni sehari sebelum penambahan 7 kasus postif, ada pertambahan satu orang inisial GAF (13), seorang pelajar asal Pasbar yang merupakan salah satu santri pesantren di Kota Padang. Ia masuk pesantren pada 21 Agustus 2020 dan menjalani tes swab pada 28 Agustus 2020 .
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Covid 19 Pasbar, Gina Alecia, Senin (31/8), hasil swab test dari Laboratorium Universitas Andalas (Unand) Padang ketika itu menyebutkan, ada satu orang warga Pasaman Barat yang terinfeksi COVID-19. Ia melakukan tes swab di Kota Padang beberapa waktu lalu. Maka dengan penambahan satu orang tersebut, jumlah kasus positif Covid-19 Pasbar sampai Senin lalu menjadi 14 orang.
"Terhadap keluarga pasien yang tinggal di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman itu, juga telah dilakukan tes swab pada Senin lalu. Begitupun terhadap warga lain yang kontak dengan pasien positif COVID-19 tersebut.***irti. z
Semua Karyawan RSUD Pasbar Ditest Swab, Pelayanan IGD dan Poliklinik Sementara Ditutup
By PRO DETEKSI On Senin, Agustus 31, 2020
Layanan IGD dan Poli pada RSUD Pasbar Ditutup Sementara, Pasca 10 Dokter Terkonfirmasi Corona |
Kepala Dinas Kesehatan Pasbar, Jon Hardi, SKM, M.Kes kepada prodeteksi.com, Minggu (30/8) membenarkan bahwa penutupan layanan sementara terhadap pasien baru pada RSUD Pasbar ini dimulai sejak Minggu. Penutupan layanan IGD dan Poliklinik ini setidaknya hingga hasil swab terhadap seluruh karyawan RSUD nantinya keluar. Dan akan dilakukan evaluasi untuk kebijakan selanjutnya.
Dijelaskan, untuk pelayanan IGD dan Poliklinik, untuk sementara ditangani oleh Rumah Sakit Yarsi Simpang Empat dan Puskesmas- puskesmas yang ada, kecuali Puskesmas Sukamenanti yang juga ditutup sementara.
“Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tetap dilaksanakan. Tentunya di RS yang ada selain RSUD Pasbar, yakni RS Yarsi Simpang Empat. Selain itu juga bisa dilayani di puskesmas-puskesmas terdekat,” katanya.
Secara terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pasbar, dr. Gina Alecia mengatakan, 10 orang dokter yang positif COVID-19 itu adalah berdasarkan hasil tes usap atau 'swab test' sebanyak 23 orang beberapa waktu lalu. Belum diketahui secara pasti dari mana pebularannya, namun diduga ada juga yang lepas perjalanan dari Kota Padang.
Selain 10 orang tenaga kesehatan tersebut, satu orang lagi merupakan warga Aek Nabirong, yang di rawat di Rumah Sakit BMC Padang. Ke 11 orang itu adalah DAU, AP, RF, ESS, MR, WMS, WRM, AA, NA, SPR, dan HM. Ia menyebutkan 10 pasien itu diisolasi di RSUD Pasbar untuk pengobatan lebih jauh.
Menurut dr. Gina, untuk memutus mata rantai penyebarannya, terus dilakukan pelacakan terhadap orang yang pernah kontak dengan 10 pasien positif itu.
"Kita telah melakukan tracking atau pelacakan terhadap yang punya riwayat kontak dengan yang terkonfirmasi Covid-19 itu. Saat ini sudah terdata lebih dari 119 orang yang akan test swab, “jelasnya, Minggu.
Ia berharap, masyarakat yang pernah merasa kontak dengan pasien positif agar melaporkan diri ke puskesmas terdekat untuk segera dilakukan tes swab guna menghambat penyebarannya.
“Mulai Senin (31/8) akan dilakukan test swab di puskesmas sukamenanti, untuk yang kontak dengan kasus positif termasuk petugas kesehatan sukamenanti. Mereka kontak dengan pasien positif ini pada hari jumat kemarin. Hari yang sama juga ada test swab di RSUD Pasbar dengan petugas kesehatan di sana, terangnya.
Bupati Pasaman Barat Yulianto saat mengumumkan penambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 11 orang, Sabtu (29/8/2020) |
Sementara itu, sebagaimana himbauan Bupati Pasbar Yulianto, ia meminta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19, tetap menjaga jarak dan menggunakan masker.
"Masyarakat diminta tetap tenang namun mari patuhi protokol kesehatan yang ada. Dan kita akan melakukan langkah-langkah cepat dalam memutus penyebaran COVID-19 ini di Pasbar," tegasnya. ***irti z
Test Swab 57 Orang yang Kontak dengan Kasus Positif Covid-19, Semuanya NEGATIF
By PRO DETEKSI On Minggu, Agustus 16, 2020
dr. Gina Alecia, M.Kes, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pasbar |
Pasaman Barat, prodeteksi.com----Tracking
terhadap warga yang kontak dengan kasus positif Covid-19 inisial AR (63) dan AM
(23), yang merupakan pihak keluarga dua ASN yang Positif sebelumnya, telah
dilakukan Tes usap atau swab test terhadap 57 orang warga di Puskesmas Sungai
Aur Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Kamis (13/8/2020). Dari semula 58
yang terdaftar akan ikut pengmbilan sampel swab, hanya 1 orang yang tidak hadir
Hasil test swab terhadap 57 orang tersebut,
berdasarkan pemeriksaan pada Laboratorium UNAND Padang, yang hasilnya keluar
Sabtu (15/8), semuanya negatif, tidak tertular Covid-19.
"Alhamdulillah warga yang pernah kontak
dengan pasien positif COVID-19, berdasarkan hasil yang dikeluarkan Laboratorium
Unand Padang hari ini, semuanya NEGATIF" kata Juru Bicara Gugus Tugas
Penanganan Percepatan COVID-19 Pasaman Barat, dr. Gina Alecia yang dihubungi
prodeteksi.com, Sabtu.
Dikatakan, sebanyak 57 orang itu melakukan tes
swab di Puskesmas Sungai Aur karena pernah kontak dengan pasien positif AR (63)
dan AM (23). Untuk selanjutnuya ia meminta bagi yang pernah kontak dan belum
ikut test swab agar melaporkan ke puskesmas terdekat untuk dilakukan
pemeriksaan.
"Kepada masyarakat yang pernah merasa kontak
dengan salah satu pasien positif diharapkan untuk segera melapor ke Puskesmas
agar kita lakukan tes swab dalam rangka memutus mata
rantai penyebaran COVID-19 ini," himbaunya.
Sebelunya sebagaimana diberitakan bahwa di Pasbar
sudah empat orang pasien positif Covid-19, yakni AR (63), AM (23),
SP (30) dan CBR (25). Kini masih dalam perawatan dan isolasi di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD). Kini kondisi keempatnya dalam keadaan baik dan
stabil.
"Kita doakan agar mereka lekas sembuh dan bergabung kembali bersama keluarga serta dapat kembali beraktivitas. Kita juga apresiasi para tenaga medis yang terus memberikan pelayanan dan pemantauan yang maksimal kepada keempatnya. Mudah-mudahan mereka cepat sehat kembali," harap dr. Gina.****irz
Pasbar Teruskan Pembelajaran Tatap Muka, Satuan Pendidikan Perketat Protokol Kesehatan
By PRO DETEKSI On Minggu, Agustus 16, 2020
Drs. Marwazi B, MM, Kepala Dinas Pendidikan Pasbar |
Pasaman Barat, prodeteksi.com------Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Drs. Marwazi B, MM menegaskan, pembelajaran tatap muka di Pasbar tetap berlanjut seperti yang telah dilaksanakan
mulai tanggal 13 Juli 2020 sejak awal Tahun Pelajaran Baru 2020/2021.
“Sekolah tingkat SMP di Pasbar tetap tatap muka belajar di kelas, tidak ada perobahan. Tapi harus tetap memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan yang lebih ketat, “ kata Marwazi, ketika dihubungi prodeteksi.com, Jumat (14/8/2020)
Lebih lanjut dikatakannya bahwa meskipun ada penambahan kasus Positif Covid-19 di Pasbar yang kini menjadi 4 orang. Namun karena status Pasbar masih zona kuning, sesuai ketentuan boleh melaksanakan pembelajarn di kelas dengan tatap muka.
“Daerah
kita Pasbar ditetapkan zona kuning. Artinya boleh tatap muka. Untuk itu kita
tatap teruskan pembelajaran tatap muka di sekolah, “tegasnya.
Kecuali lanjutnya jika ada sekolah yang siswa atau gurunya terdampak dan kontak langsung dengan kasus positif sebelumnya, agar melakukan tes swab dan sekolah yang bersangkutan dapat mengambil kebijakan antisipatif, ini merupakan kebijakan satuan pendidikan bukan kebijakan yang berlaku umum, jelasnya.
Namun sejauh ini sebut Marwazi, berdasarkan informasi yang diperolehnya, belum ada warga sekolah di Pasbar yang kontak langsung apalagi yang positif covid-19.
Penegasn
yang disapaikan Kepala Dinas Pendidikan Pasbar tersebut sekaligus menepis
keraguan berbagai pihak atas keberlanjutan pembelajaran tatap muka. Sebab
banyak pihak berharap pembelajarn di sekolah masih lebih baik dibanding belajar
di rumah.
Ditambahkan Marwazi, Pasbar tetap melaksanakan kebijakan sebelumnya dan tidak ada Surat Edaran Baru. Artinya petunjuk teknis pembelajaran yang disampaikan sebelumnya ketika awal tahun pelajaran baru tetap dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Pembelajaran Tatap Muka, Pakai Masker dan Patuhi Protokol Kesehatan antisipasi Covid-19 |
“Untuk antisipasi Covid-19, semua sekolah diminta tetap menjaga protokol kesehatan karena kita harus tetap waspada. Di anataranya, pakai masker, membiasakan cuci tangan, jaga kebersihan, jaga jarak dan lain sebagainya sesuai Juknis dari pemerintah, "himbaunya.
Lebih lanjut dikatakan untuk tingkat SLTA mengacu kebijakan provinsi apakah tetap tatap muka atau tidak. Sedangkan untuk tingkat PAUD, TK dan SD masih melihat kondisi dan menunggu kebijakan selanjutnya, “kata Marwazi.
Ketentuan lainnya jelas Marwazi, seperti mengenai pembatasan jumlah peserta didik di kelas maksimal 18 orang masih berlaku. Dan jika berlebih dapat lakukan dua shiff. Kemudian, adanya pengurangan alokasi waktu jam pelajaran dari biasanya. ***irz