HEADLINE NEWS

Pekan Muharram Ditutup, Ini Peraih Juara Lomba

By On Sabtu, Oktober 12, 2019


Lomba cipta lagu religi, perdana digelar dalam Pekan Muharram
di Silaping Kecamatan Ranah batahan Kabupaten Pasaman Barat 1441 H/ 2019

Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Selama sepekan lebih Pekan Muharram 1441 H/ 2019 di Silaping Nagari Batahan Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat ( Pasbar), berlangsung dari tanggal 2-9 Oktober 2019. Akhirnya kegaiatan ini terselenggara dengan sukses dan ditutup secara resmi Rabu, 9/10.

Ketua Panitia Togar Nasution Sutan Katautan yang didampingi camat Ranah Batahan Syahwirman SH.MM mengucapkan selamat pada para peraih prestasi dalam lomba Pekan Muharram 1441 H/ 2019. Ada enam lomba tingkat kabupaten Pasaman Barat yang digelar oleh panitia dalam kegiatan ini. 

Cabang lomba tersebut adalah,  Lomba Rebana tingkat TPA, Lomba Rebana tingkat Instansi, Lomba Rebana tingkat Jorong, Lomba Peragaan Busana Muslim (tingkat Sekolah Dasar, SLTP, SLTA, Umum), Lomba Bintang Qasidah dan Lomba Cipta Lagu Religi (bekerjasama dengan FPL Pasaman Barat dan Silber’s Grup).

Lomba cipta lagu religi ini, menurut Deni Melizon merupakan yang pertama digelar dalam Pekan Muharram Silaping. Ini sekaligus menandakan adanya pertambahan cabang lomba dibanding tahun sebelumnya. 

Berikut para pemenang berbagai lomba sebagaimana dirilis oleh panitia: Lomba Rebana tingkat TPA; Juara pertama diraih oleh TPA Al-Falah Silaping, Juara kedua diraih oleh TPA Nurul Jami’ Siduampan, dan Juara ketiga diraih oleh TPA Al-Huda Silayang. 

Lomba Rebana tingkat Instansi; Juara pertama diraih oleh Puskesmas Silaping, Juara kedua diraih oleh SMAN 1 Ranah Batahan, dan Juara ketiga diraih oleh SDN 09 Ranah Batahan. 

Yola, juara 1 Bintang Qasidah
Lomba Rebana tingkat Jorong; Juara pertama diraih oleh Jorong Aek Nabirong Koto Balingka, Juara kedua diraih oleh Jorong Tambang Padang Koto Balingka, dan Juara ketiga diraih oleh Jorong Karangrejo Ranah Batahan. 

Lomba Peragaan Busana Muslim tingkat Sekolah Dasar Juara I Faiz (Putra) dan Vanisha (Putri), Juara II Ibrah (Putra) dan Fauza Lestari (Putri) dan Juara ketiga Rinaldi (Putra) dan Nura (Putri). Tingkat SLTP; Juara I diraih oleh Riska (putra) dan Sirli (putri), Juara II Doni (putra) dan Sofi (putri) dan Juara III Rafiq Alfahki (Putra) dan Nurul Zahra (Putri).

Tingkat SLTA Juara I diraih Zukfikar (putra) dan Tasya (putri), Juara II Dandi Kurnia (putra) dan Riwi (putri) dan Juara III Dinda. Sedangkan Tingkat Umum Juara I Abdul Hamid (putra) dan Sinta (putri), Juara II Nudin (putra) dan Puja Rahayu (putri), Juara III Anhar (putra).

Lomba Bintang Qasidah Juara I Ido (putra) dan Yola (putri), Juara II Ali Rahman (putra) dan Tria Fitri Utami (putri), Juara III Diva (putra) dan Nurhayana (putri).

Tria, juara 2 Bintang Qasidah
Lomba Cipta Lagu Religi Juara I diraih Muhasabah Grup (Simpang Empat), Juara II diraih Trio Aurora (Silaping) dan Juara III oleh Arba’atul Hijrah (Ujung Gading).

Penanggungjawab lomba cipta lagu religi, Astra Ilham (Silber’s Grup) dan Denni Meilizon  (FPL Pasaman Barat). Deni menyebutkan dari sepuluh calon peserta yang menghubungi panitia, enam grup yang tiba mendaftar ulang untuk mengikuti lomba perdana ini.

“Para pemenang lomba cipta lagu religi ini berhak atas hadiah uang sebesar Rp1.500.000 untuk pemenang pertama, Rp1.000.000 untuk pemenang kedua dan Rp750.000 untuk pemenang ketiga ditambah dengan tropi serta piagam penghargaan beserta sejumlah buku bacaan. ****deni. m/ irti z



Pekan Muharram Silaping Penuh Makna, Tingkatkan Keimanan

By On Jumat, Oktober 11, 2019



Pemenang Lomba Bintang Qasidah Umum Se Pasbar dalam Pekan Muharram Silaping
Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat
Pasaman Barat, prodeteksi.com---- PEKAN Muharram ke-16 yang digelar sejak tanggal 2-9 Oktober 2019, di Jorong Silaping, Nagari Batahan Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), berlangsung dengan semarak dan penuh makna. Kegiatan dengan berbagai perlombaan tingkat kabupaten yang bernuansa islami ini, telah menjadi agenda tahunan di daerah setempat

Iven yang dimeriahkan dengan hiburan kesenian dan diramaikan dengan bazar ini, awalnya dibuka secara resmi oleh Bupati Pasbar, H. Yulianto  Rabu (2/10). Kemudian ditutup secara resmi Rabu 9/10 atas nama bupati yang diwakili oleh Asisten 2 Bidang Ekonomi Pembangunan, Drs. Irwan Nasution. 

Asisten II, Irwan Nasution ketika memberi sambutan
dalam acara Penutupan
Dalam sambutannya ketika menutup Pekan Muharram Silaping, Irwan menyebutkan, dengan pelaksanaan Pekan Muharram 1441 H, diharapkan penuh makna dan perubahan ke arah yang lebih baik dalam aplikasi kehidupan di tengah masyarakat. Menurutnya kemimanan dan ketaqwaan kepada sang pencipta, Allah SWT hendaknya terus meningkat.

“Kita berharap kegiatan ini tidak hanya sebatas seremonial saja, tapi hendaknya bermakna positif dalam peningkatan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah SWT, “kata Irwan.

Ia mencontohkan, dalam berpakaian misalnya, mesti ada peningkatan ke arah yang lebih baik dan islami. Artinya berpakaian sekaligus menutup aurat tidak tergilas budaya luar yang tak sesuai syariat islam.
Suasana Acara Penutupan Pekan Muharram di Silaping

“Momentum Pekan Muharram ini, hendaknya disikapi dengan itikad yang baik untuk berobah lebih baik. Sebagai contoh  berbusana muslim dan muslimah, hendaknya dapat  diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, “ harap Irwan.

Demikian pula lanjutnya dalam bermasyarakat, mari tingkatkan silaturrahmi, kepedulian antar sesama dan persatuan untuk mewujudkan masyarakat yang madani.

Selanjutnya ia mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba, yang tahun ini digelar untuk tingkat kabupaten. Seperti Cabang bintang qasidah, rebana, busana muslim, dan lainnya. Dan kepada yang belum berhasil raih prestasi ia minta untuk tetap semangat berjuang dan berusaha lebih baik lagi dalam kesempatan mendatang.

Sebelumnya, Bupati Pasbar, H. Yulianto atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia. Dan ia berpesan agar momentum Pekan Muharram dimaknai dengan perbuatan hijrah ke arah yang lebih baik.

Ketika acara Pembukaan Pekan Muharram
Silaping ranah Batahan
Dikatakan, pihaknya terharu menyaksikan antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang diselenggarakan tersebut. Nuansa Islami dan budaya yang bernafaskan Islam terlihat begitu semarak.

"Saya bangga dengan apa yang sudah Saya lihat di sini. Begitu semarak. Selain membangkitkan nilai-nilai Islami, kegiatan juga dapat menunjang perekonomian masyarakat," sebutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Yunisra Syahiran mengatakan bahwa Pekan Muharram sudah menjadi even yang dinantikan oleh masyarakat, khususnya Ranah Batahan. Momentum tersebut telah menjadi hari-hari yang menggembirakan bagi masyarakat. Dengan adanya Pekan Muharram masyarakat menjadi lebih sering bertegur sapa dan perekonomian juga menjadi tergerakkan.

"Mari kita jaga persatuan dan kesatuan senua unsur. Sebab tanpa persatuan kita tidak akan pernah kuat. Kita tidak akan  berprestasi," pungkasnya. ***irti z

Maligi Pasbar, Kawasan Tertinggal yang  Butuh Sentuhan Pembangunan

By On Kamis, Oktober 10, 2019

Transportasi menggunakan perahu di Maligi Pasaman Barat, menambah beban pengeluaran masyarakat

Pasaman Barat, prodeteksi.com----AKSES penghubung jalan dan jembatan menuju Maligi Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat, sepertinya kian memprihatinkan.  Namun, harapan masyarakat yang sejak lama didambakan, sampai saat ini sepertinya hanya sebatas mimpi belaka.
   
Salah satunya adalah, pembangunan jembatan di atas Sungai Batang Suak, yang terpasang hanyalah tiang pancang saja. Padahal, rencananya akan dibangun pada tahun 2017 silam.

Salah seorang warga Alfajri, Minggu (6/10/2019), mengatakan, sekarang masyarakat Maligi sendiri hanya bisa pasrah.  Sebab, Sungai Batang Suak tersebut hanya bisa dilewati apabila dalam kondisi sungai kering.

Tiang Pancang untuk jembatan yang tak kunjung dilanjutkan
Namun, Sungai Batang Suak tersebut rawan banjir dan kerap menjadi muara daratan akibat kiriman air laut. Sehingga, kondisinya tidak bisa dilewati sama sekali dan terpaksa masyarakat menaiki perahu untuk menyeberangi sungai tersebut.

Tidak itu saja, beban masyarakat tambah berat karena perahu yang dinaiki itupun tidaklah gratis atau cuma- cuma. Masyarakat harus merogoh kocek untuk menaiki perahu tersebut sebesar Rp.6.000 (enam ribu rupiah) untuk pulang dan pergi.

Al hasil,  meskipun Pasaman Barat dinyatakan keluar dari status daerah tertinggal, namun kenyataannya, daerah Maligi sendiri sampai saat ini masih jauh dari sentuhan pembangunan. Bahkan masih sangat tertinggal dan belum lepas dari status daerah tertinggal.

Basri Can, selaku pemuka  masyarakat Maligi mengatakan,  sangat prihatin dengan kondisi ini. Karena Maligi sendiri jauh dari sentuhan pembangunan dan mereka merasa luput dari perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD Pasbar.

“Kalau dilihat dari hasil bumi, perkebunan masyarakat cukup potensial. Belum lagi hasil tangkapan nelayan dan lainnya. Masyarakat pun taat membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Namun  kami susah karena terkendala kelancaran transportasi karena tidak dibangunnya jembatan, “ ujar Basri Can.

Basri Can selaku pemuka masyarakat bersama dengan Ninik Mamak Maligi Yet Pides Dt. Majo lelo meminta perhatian Pemerintah Daerah Pasbar  karena mereka sangat membutuhkan pembangunan untuk peningkatan perekonomian masyarakat di sana.

Begitupun Endrian selaku Sekretaris Nagari Persiapan Maligi beserta anggota Bamus Nagari Sasak Faridal juga sangat berharap tentang kelanjutan pembangunan Jembatan Sungai Batang Suak . Karena, jembatan ini sangat berguna bagi masyarakat Maligi apalagi tentang adanya potensi pariwisata di Maligi ini.

“ Jika jembatan tidak dibangun, bagaimana menarik para pengunjung baik dari lokal maupun luar daerah untuk bisa berwisata ke Maligi. Sebab, akan terkendala lalu lintas transportasi , “ujar Endrian.

Sementara itu pemerhati pembangunan Pasaman Barat yang juga Ketua LSM TOPAN RI Pasbar, Arwin Lubis, turut merasa prihatin dengan kondisi pembangunan kawasan Maligi. Menurutnya hal ini hendaknya jadi perhatian Pemkab Pasbar dan DPRD Pasbar.

Begitupun semua kawasan lainnya di Pasaman Barat yang dinilai tertinggal. Jangan justru terlena dengan lepasnya status daerah tertinggal versi penilaian pemerintah pusat.

" Saya kira kita tak perlu menggembar -gemborkan keluarnya  status Pasbar dari daerah tertinggal. Sementara masih banyak kawasan yang justru sangat tertinggal dari sentuhan pembangunan. Oleh karena itu kita berharap pihak pemerintah daerah dan dinas terkait serta DPRD agar pro aktif turun ke lapangan dan respon terhadap aspirasi masyarakat, " harap Arwin *****by.roni/ irti z

Pembenahan ZAMIGA Terus Dipacu, Butuh Bantuan Donatur dan Perhatian Pemerintah

By On Minggu, Oktober 06, 2019




Pemasangan Paving Block PP Zamiga Parit Kecamatan Koto Balingka
Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Yayasan YPPIT-ZAMIGA Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat ( Pasbar), berharap bantuan donatur dan perhatian pihak pemerintah. Sebab, pengembangan sarana dan prasarana Pondok Pesantren Zaminul Ghairi (PP Zamiga) baik tingkat MTs dan SMK  Zamiga, terus dipacu, karena sangat banyak sarana yang mendesak diperlukan.

Saat ini pihak yayasan sedang melakukan pembenahan lingkungan pesantren. Seperti pemasangan paving block, yang luasnya mencapai 700 meter. Ini dimulai sejak dua tahun terakhir.

Menurut pihak yayasan, dengan pemasangan paving block dapat menghindari munculnya genangan air di permukaan. Selain itu, perawatan lingkungan yang mudah, memiliki nilai estetika dan keindahan, ramah lingkungan, mudah dibersihkan serta lebih ekonomis.

Belum lagi, fasilitas lain yang dibutuhkan, seperti pembangunan mushola, ruang pustaka, ruang praktek, labor, pengadaan mobiler serta rehab-rehab ringan sarana dan prasarana. 

Bahkan  yang sangat mendesak adalah pembangunan  RKB ( Ruang Kelas Baru). Sebab, dua ruangan kelas yang dipakai merupakan ruang asrama.  

“Semua yang diprogramkan dan yang sedang dibangun membutuhkan dana yang tak sedikit. Sehingga pihak yayasan berharap bantuan donatur dan perhatian pihak pemerintah. Sebab, sekarang masih merupakan swadaya yayasan, dan tidak ada pungutan dana komite, “ kata Irti Zamin, pimpinan Zamiga Islamic Boarding School.

Bahkan lanjutnya, semua siswa PP Zamiga yang kurang mampu dan anak yatim, telah bantu yayasan, sehingga peserta didik diberi gratis biaya pendidikan. Baik berupa uang bulanan SPP, uang pembangunan, uang asrama dan uang pembinaan asrama. 

Hal ini sangat membantu para orangtua dan wali murid santri Zamiga, karena tinggal memikirkan biaya hidup dan biaya makan anak didik di asrama, biaya listrik, uang ujian dan PAM.

Walau demikian jelas Irti, secara bertahap dan berangsur angsur, pembenahan lingkungan ZAMIGA terus dilakukan. Tentunya, sesuai kemampuan pihak yayasan karena tidak ada membebani wali murid atau komite.

Oleh karena itu , pihaknya berharap bantuan pemerintah seperti RKB yang sangat dibutuhkan. Begitupun untuk kelancaran operasional diharapkan bantuan dari berbagai pihak, yang peduli anak yatim dan anak kurang mampu. Apalagi 95 persen peserta didik Zamiga merupakan siswa kurang mampu dan banyak di antaranya anak yatim.  

Bantuan dapat disalurkan secara langsung berupa uang tunai atau benda. Bisa juga dikirimkan melalui nomor rekening 1200.0210.30209-7, Bank Nagari atas nama Irti Zamin/ MTs PP Zamiga Parit ***tria

Lima Komisi DPRD Sumbar Terbentuk, Syamsul Bahri Didaulat Sebagai Ketua Komisi 1

By On Sabtu, Oktober 05, 2019

Syamsul Bahri, politisi seinor asal Pasbar
diberi amanah sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Sumbar

Padang, prodeteksi.com---STRUKTUR pimpinan dan komisi-komisi DPRD Sumatera Barat (Sumbar) sudah terbentuk dan lengkap . Pimpinan DPRD Sumbar telah diambil sumpahnya, dengan Ketua Supardi (Gerindra), Wakil Ketua Irsyad Syafar (PKS), Suwirpen Suib (Demokrat) dan Indra Dt Rajo Lelo (PAN). 

Setelah pelantikan dan pengambilan sumpah pimpinan defenitif DPRD Sumbar tersebut, dilanjutkan pula dengan rapat paripurna penetapan komisi-komisi DPRD Sumbar, Jumat, 4/10. 

Terdapat Lima komisi DPRD  Sumbar. Komisi I Bidang Pemerintahan, Komisi II Bidang Ekonomi, Komisi III Bidang Keuangan. Kemudian, Komisi IV Bidang Pembangunan dan Komisi V yang membidangi Kesejahteraan.

Syamsul Bahri, putra terbaik asal Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang merupakan politisi senior PDIP, didaulat sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Sumbar. Ia dipercaya memimpin komisi bidang pemerintahan yang beranggotakan 9 orang.   

Perjalanan politik politisi senior Syamsul Bahri  memang melejit karena ketokohannya yang merakyat. Mantan Sekretaris DPW PDIP Sumbar ini adalah salah seorang putra terbaik Pasbar yang telah dua periode mengabdikan diri di DPRD kabupaten sawit tersebut.

Tak hanya di tingkat kabupaten, ia punya tekad mengembangkan dedikasi dan pengabdiannya melangkah menuju DPRD Sumbar. Perjuangan selama ini  pun yang dijalaninya dengan ikhlas, dan akhirnya terpilih sebagai angggota DPRD Sumbar dan mendapat amanah menjadi Ketua Komisi 1.

“Alhamdulillah kita telah diberi amanah menjadi Ketua Komisi 1. Semoga ini menjadikan pengabdian yang lebih berguna bagi masyarakat Sumbar. Apalagi hal ini tak lepas dari dukungan semua pihak., “kata Syamsul Bahri kepada prodeteksi.com, Jumat, 4/10.

Sementara itu masyarakat Pasbar dan Pasaman sangat berharap kiranya dengan telah dipercaya sebagai Ketua Komisi 1. Semoga bisa membawa perubahan untuk daerah pemilihan Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, umumnya  Sumatera Barat,  ujar Iwan salah seorang tokoh Pasaman Barat.    
Selengkapnya, berikut adalah lima Komisi DPRD Sumbar, yang ditetapkan berdasarkan Rapat Paripurna, Jumat, (4/10);

Komisi 1, Ketua. Samsul Bahri (PDI-P, PKB), Wakil Ketua: Evi Yandri (Gerindra) dan Sekretaris H.M. Nurnas (Demokrat), dengan anggota: Jempol (Gerindra), H. Muhammad Ridwan (PKS), H.Muzli M Nur (PAN), Zafri Derson (Golkar), Bakri Bakar (Nasdem) dan Firdaus. SH.I (PKB).

Komisi 2, Ketua Arkadius (Demokrat), Wakil Ketua: Muhayatul, Sekretaris: Nurkhalis (Gerindra) anggota-anggota Yunisra Syahiran, Tri Suryadi (Gerindra), H.Nurfirman Wansyah, Budiman (PKS),, Jafri Masrul (Demokrat), Syafruddin (Golkar), Imral Adenansi (PPP-Nasdem) dan Leliarni (PDI-P, PKB).

Komsis 3, Ketua. Afrizal (Golkar), Wakil Ketua : Ali Tanjung (Demokrat) Sekretaris: Ismunandi Syofyan (Gerindra) anggota : H.Hidayat,SH.MH (Gerindra), Rahmat Saleh, Rinaldi (PKS), Darman Saladi, Dody Delvy (PAN), Hendra Irwan Rahim (Golkar), Irwan Afriandi, Syafril Huda (PPP-Nasdem) dan Albert Hendra Lukman (PDI-P,PKB).

Komisi 4, Ketua: Muhammad Ikhbal (PAN), Wakil Ketua: Mesra (Gerindra) Sekretaris: Lazuardi Herman (Golkar) anggota: Maro Syah Johan, Mesra, Desrio Putra (Gerindra), Rafdinal,Ihpan (PKS), Sabar AS,Irzal Ilyas (Demokrat), Andri Warman, Yosrisal (PAN), Benny Utama (Golkar), Sawal, Taufik Syahrial (PPP-Nasdem), Rico Alfiano Rajo nan Sati (PDI-P,PKB)

Serta komisi V, Ketua: Muchlis Yusuf Abit (Gerindra), Wakil Ketua: Donizal (PDI-P, PKB) Sekretaris; Syahrul Furqon (PAN) anggota: Syafruddin Putra, Khairuddin Simanjuntak (Gerindra), Gustami Hidayat, Hamdanus (PKS), Ismet Amzis, Nofrizon (Demokrat), Maigus Nasi, Ahmad Rius (PAN), Khairunnas, Sitti Izzati Azis (Golkar), Daswi Petra (PPP-Nasdem). ****Arwin Lubis/irti Z

Walikota Padang Panjang Terima Penghargaan Pembina Proklim

By On Jumat, Oktober 04, 2019

Walikota Padang Panjang Terima Penghargaan
Pembina Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Padang Panjang, prodeteksi.com ---Walikota Kota Padang Panjang,  Sumatera Barat, Fadly Amran berhasil meraih penghargaan sebagai Pembina Program Kampung Iklim ( Proklim ) dari Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kepada Walikota Padang Panjang yang diwakili oleh Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Kadis Parkhim dan LH)  Wita Desi Susanti, ST.

Penyerahan penghargaan berlansung dalam acara Festival Ikim 2019, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Kadis Parkhim dan LH,  Wita Desi Susanti sewaktu dihubungi Prodeteksi via handphone seusai menerima penghargaan, mengatakan Walikota Padang Panjang merupakan satu diantara 44 Kepala Daerah ( 9 Walikota dan 35 Bupati ) di Indonesia yang mendapatkan apresiasi Pembina Proklim tahun 2019.

"Penghargaan ini diberikan kepada pemerintah daerah yang telah membuat kebijakan / peraturan serta melaksanakan pembinaan dan pendampingan untuk mendukung pelaksanaan Program Kampung Iklim di wilayahnya yang menjadi kontribusi nyata pemerintah daerah dalam upaya pengendalian perubahan iklim, " ujar Wita.

Tahun 2019 ini, Kota Padang Panjang, sebut Wita,  telah membina 2 lokasi kampung iklim yaitu Kelurahan Ekor Lubuk ( RT 2, 6, 9, 10 ) dan Kelurahan Pasar Usang ( RT 8, 10,11, 12 ).

"Dengan penerimaan penghargaan ini, pemerintah Kota Padang Panjang mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Masyarakat Kota Padang Panjang karena telah berpartisipasi melakukan upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Hal tersebut sebagai wujud nyata ikhtiar kita dalam menjaga dan merawat bumi Allah, " pungkas Wita.*"*al

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *