HEADLINE NEWS

Gubernur Sumbar dalam Kunjungan ke  Pasbar Akui Sapi Air Runding Ada yang Mati

By On Rabu, Juni 17, 2020

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno didampingi Bupati Pasbar, Yulianto Tinjau New Normal Pasbar sekaligus Lokasi UPT Peternakan Sapi Air Runding


Pasaman Barat, prodeteksi.com---- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno didampingi oleh Bupati Pasaman Barat Yulianto dan Forkopimda meninjau peternakan Sapi Air Runding Selasa, (16/6).

Sampai di UPT Peternakan Air Runding Nagari Parik Koto Balingka rombongan melihat perternakan sapi yang berjumlah 370 ekor. Namun, jumlah tersebut sebenarnya belum mencukupi kebutuhan sapi di Sumbar.

"Ini tempat perkembangbiakan sapi yang berjumlah 370 lebih, jenis sapi pesisir dan sapi bali. Memang diakui ada yang mati, namun kita berharap peternakan ini akan berjalan baik,"tandas Irwan Prayitno.

Sebelum menuju ke Air Runding,  gubernur dan bupati melakukan peninjauan penerapan new normal di Pasar Sungai Aua Nagari Sungai Aua serta Masjid Raya Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang.

Menurut penilaian Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, penerapan new normal di Kabupaten Pasaman Barat sudah berjalan dengan baik dengan kesadaran yang cukup tinggi. Di pasar pedagang dan pembeli sudah memiliki kesadaran menggunakan masker.

"Kita lihat kesadaran masyarakat di Pasar untuk kembali beraktivitas namun dengan kesadaran new normal, artinya protokol Covid 19 sudah tinggi. Penggunaan masker sudah berjalan baik. Zona hijau memang terlihat longgar, namun jangan sampai terlena, tetap patuhi aturan pencegahan Covid 19,"jelas Irwan Prayitno.

Sedangkan penerapan new normal di tempat ibadah yakni tempat berwudhu, sajadah dibawa sendiri oleh jamaah.

Bupati Pasbar Yulianto menilai penerapan new normal sudah berjalan dengan baik. Namun, masyarakat di minta tetap mematuhi himbaun pemerintah dalam mencegah Covid 19.
"Seperti kita lihat tadi di pasar dan masjid, penerapan new normal sudah berjalan dengan baik,"kata Yulianto. ***irz


Hasil Swab Almarhum "IP" asal Kecamatan Sei. Beremas Negatif, tidak Terinfeksi Corona

By On Selasa, Juni 16, 2020



Ketika Pemakaman Pasien PDP yang meninggal dunia . Alhamdulillah hasil test swab terhadap Tn. IP telah keluar dan dinyatakan negatif, tidak terinfeksi Covid-19.

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Kecemasan dan ketakutan sebagian masyarakat terhadap kemungkinan bertambahnya kasus Corona di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar),  belakangan mengemuka. Apalagi dengan musibah meninggalnya beberapa orang Pasien dalam Pengawasan (PDP) di berbagai tempat.

Namun Alhamdulillah Pasbar masih termasuk zona aman ( zona hijau). Seiring pula dengan beberapa kasus PDP yang meninggal dunia tersebut, semuanya masih dinyatakan negatif ( tidak terinfeksi Covid -19.


Termasuk yang ditunggu tunggu masyarakat tentang hasil test swab dan uji labor terhadap Pasien PDP inisial Tn. IP (36 th), wiraswasta, warga Lubuk Buaya Pigogah Pati Bubur Nagari AIa Bangih Kecamatan Sungai Beremas yang meninggal dunia dalam perjalanan ke RS M. Jamil Padang. Dan telah dimakamkan secara protokol Covid-19 di Lubuk Buaya Pigogah, Minggu (13/6/2020) .

Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Pasbar, dr. Gina Alecia, yang dikonfirmasi Selasa (16/06/2020) mengatakan, berdasarkan hasil peneriksaan swab terhadap Tn. IP, dinyatakan hasilnya negatif. Dengan kesimpulan bahwa Almarhum Tn IP yang dimakamkan di kampung Pigogah Patibubur tidak terinfeksi virus Corona atau Covid-19.

' Alhamdulillah hasil swab terhadap Almarhum inisial ''IP" asal Nagari Aia Bangih Kecamatan Sei. Beremas dinyatakan negatif. Hasil swab tersebut kita terima hari ini dari Laboratorium UNAND Padang, jelas dr. Gina.


Sebelumnya Pasien tersebut ada riwayat penyakit komorbid. Sewaktu masih hidup, "IP" menetap di Jakarta dan pulang ke kampung awal April lalu. Kemudian, dalam dua minggu terakhur pasien juga melakukan perjalanan ke Kota Padang. 


Maka, karena statusnya PDP dan menunggu hasil test swab, pemakaman almarhum dilakukan dengan menggunakan protokol Covid-19. Namun hasil uji swab hari ini telah keluar dan dinyatakan negatif. “ jelas Gina Alecia.


Awalnya  sejak Jumat "IP" dirawat di RSUD Jambak Pasbar. Dan ketika dalam perjalanan untuk dirujuk ke RS M Jamil Padang, Minggu (14/06/2020) pasien ersebut meninggal di Pariaman  sekitar pukul 04.00 WIB. Lalu kemudian dibawa pulang dan  dimakamkan di Lubuk Buaya Pigogah Aia Bangih.***irz

Satu Pasien PDP Inisial “IP” Meninggal Dunia, Dimakamkan di Kecamatan Sei. Beremas

By On Minggu, Juni 14, 2020




Pasaman Barat, prodeteksi.com----Seorang pasien PDP (Pasien Dalam Pengawasan), inisial Tn. IP (36 th), wiraswasta, warga Lubuk Buaya Pigogah Pati Bubur Nagari AIa Bangih Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), meninggal dunia dalam perjalanan ke RS M. Jamil Padang.

Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, sebelumnya almarhum, sejak Jumat dirawat di RSUD Jambak Pasbar. Namun ketika dalam perjalanan untuk dirujuk ke RS M Jamil Padang, Minggu (14/06/2020) pasien PDP tersebut meninggal dalam perjalanan sekitar pukul 04.00 WIB.

dr Gina Alecia, M. Kes, Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Covi-19 Dinkes Pasbar
Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Pasbar, dr. Gina Alecia, yang dikonfirmasi Minggu (14/06/2020) mengatakan, jenazah Tn IP tersebut langsung di bawa dan dimakamkan di kampungnya Lubuk Buaya Pigogah Pati Bubur Nagari Aia Bangih Kecamatan Sei. Beremas Pasbar.

“Pasien tersebut sebelum meninggal, ada riwayat penyakit komorbid. Sebelumnya menetap di Jakarta dan pulang ke kampung awal April lalu. Kemudian, dalam dua minggu ini, pasien juga melakukan perjalanan ke Kota Padang. Maka, karena statusnya PDP, pemakaman almarhum dilakukan dengan menggunakan protokol Covid-19, “ jelas Gina Alecia.

Lanjutnya, untuk memastikan apakah yang bersangkutan terinfeksi Virus Corona atau tidak, sudah dilakukan test swab Sabtu lalu, namun hasilnya belum keluar.

“Hasil test swab nya belum keluar,  mudah-mudahan saja negatif, namun hasil labornya baru akan keluar Senin atau Selasa, “ ujarnya. ***irz


Sekda Pasbar, Yudesri : “Bukan Penumpukan APD tapi Masih Proses Verifikasi”.

By On Minggu, Juni 14, 2020

Sekdakab Pasbar, Yudesri, SIP, MSI

Pasaman Barat, prodeteksi.com------Masih terkait permasalahan Alat Pelindung Diri (APD) untuk penaganan Covid-19 di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), yang belum disalurkan tapi masih menumpuk di Gudang Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasbar. Menurut analisa Sekretaris Daerah (Sekda) Pasbar, Yudesri, SIP, MSI, sebenarnya bukan penumpukan, tapi masih proses verifikasi.

Kepada prodeteksi.com yang dihubungi Minggu Sore (14/06/2020), ia mengatakan, APD tersebut masih proses verifikasi sebelum dilakukan pembayaran. Sebab, namnya barang yang sudah datang harus dicek dulu apakah sesuai dari segi jumlah, mutu spek dan administrasinya.

“Sebenarnya bukan penumpukan APD, tapi analisa saya, itu bentuk kehati hatian Dinkes Pasbar dalam pengadaan kebutuhan APD, “ kata Yudesri.

Lanjutnya, barang barang tersebut belum ada proses pembayaran. Sehingga perlu diverifikasi terlebih dahulu untuk memastikan barang yang dipesan sesuai dengan yang diharapkan. Proses ini dilakukan Dinkes dan didampingi inspektorat.

“Kita tentu tidak menginginkan barang yang apabila telah dibayar tetapi tidak sesuai dengan yang dipesan. Makanya dilakukan proses seperti itu, “ jelasnya.

Menurut Yudesri, sebenarnya proses tersebut sangat baik. Apalagi APD yang dipesan oleh Dinkes Pasbar adalah APD untuk melakukan tindakan dalam penanganan terhadap Covid-19, bukan untuk dibagi bagikan kepada mayarakat. Akan tetapi APD tersebut untuk digunakan oleh tenaga medis dan tenaga lainnya dalam penanganan covid 19. Sedangkan ketersediaan APD saat ini masih ada dari bantuan pemeirntah provinsi maupun pusat.

“Kondisi saat ini, semua APD yang kita butuhkan masih tertampung oleh barang barang APD yang berasal dari bantuan baik dari pemerintah pusat maupun dari pemprov dan bantuan lainnya. Jadi memang kita tidak terburu buru untuk pengadaan APD atau belanja barang barang APD lainnya yg bersumber dari APBD, walaupun sudah kita persiapkan anggarannya dalam BTT, “ terangnya.

Ia menyebutkan, kebutuhan APD untuk penanganan Covid 19 di Pasbar masih tercukupi dari batuan yang ada. Kemudian juga dikarenakan masa Covid 19 ini belum tentu sampai kapan. Sehingga perlu mengedepankan efektif dan efesien dalam pembelanjaan dimaksud.

“Memang kita tetap memastikan setiap APD yang dibutuhkan untuk penanganan Covid 19, selalu tersedia untuk digunakan. Dalam pengadaan ini kita sudah menugaskan tim khusus dari inspektorat untuk melakukan pendampingan, “ ulasnya. 

Berkaitan dengan rencana DPRD memanggil Kepala Dinkes dan Tim TAPD Pasbar,  menurut Yudesri, hal itu wajar saja dalam kerangka tugas pengawasan. “Memang menjalankan fungsi pengawasan merupakan bagian dari tufoksi DPRD, jadi saya kira akan lebih baik kita komunikasikan, “ujarnya.

Sementara itu secara terpisah Bupati Pasaman Barat, H. Yulianto mengatakan, secara teknis tentunya OPD terkait (Dinkes Pasbar) yang melaksanakan sesuai aturan dan peraturan yang ada. Sedangkan sebagai pimpinan daerah pihaknya bersama DPRD telah menganggarkan sesuai kebutuhan.

“Kita pimpinan sudah menganggarkan sesuai kebutuhan. Namun tentunya yang menyangkut dengan teknis pengadaannya, adalah OPD  terkait yang melaksanakan sesuai aturan dan peraturan, “ katanya.

Tiga Anggota DPRD Pasbar, Ketua DPRD, Parizal Hafni, Ketua KomisIV, Adriwilza dan Anggota Komisi I, Muhammad Guntara ketika sidak ke Dinkes Pasbar Jumat 12/06/2020
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, DPRD Pasbar akan memanggil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasbar bersama Tim TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) yang akan dipanggil DPRD. Hal ini terkait masalah dugaan keterlambatan pendistribusian Alat Pelindung Diri (APD) untuk kebutuhan pencegahan dan penanganan Covid-19 Pasbar yang pembeliannya dianggarkan sekitar Rp. 2,1 milyar. 

Pasalnya, ketika DPRD setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak), Jum’at (12/6/2020), menemukan tumpukan APD berada di Gudang Dinas Kesehatan Pasbar. Tiga Anggota DPRD Pasbar yang melakukamn sidak, yakni Ketua DPRD, Parizal Hafni, ST, Ketua Komisi IV Adriwilza dan anggota Komisi 1, Muhammad Guntara. Dalam kegiatan itu mereka menilai ada keganjilan, karena APD itu belum disalurkan Dinas Kesehatan Pasbar. ***irz 

 Dinkes dan TAPD Pasbar Segera Dipanggil DPRD, Terkait Masalah Penumpukan APD

By On Minggu, Juni 14, 2020

Ketua DPRD Pasbar Parizal Hafni, menunjuk Tumpukan APD di Gudang Dinkes Pasbar

Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Dewan perwakil Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat, sebagai wakil rakyat yang terhormat, kian berani menunjukkan ‘taringnya’. Ini suatu langkah maju dalam melaksanakan tufoksinya sebagai pengawasan dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta penegakan hukum bisa berjalan baik.

Setelah sebelumnya DPRD Pasbar bertegas-tegas terhadap investor perkebunan sawit dengan memanggil sejumlah perusahaan perkebunan sawit yang dinilai bermasalah, kini giliran Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasbar bersama Tim TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) yang akan dipanggil DPRD.

Informasi yang diperoleh prodeteksi.com menyebutkan, pemanggilan ini terkait masalah dugaan keterlambatan pendistribusian Alat Pelindung Diri (APD) untuk kebutuhan pencegahan dan penanganan Covid-19 Pasbar yang pembeliannya dianggarkan sekitar Rp. 2,1 milyar. Terbukti, ketika DPRD setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak), Jum’at (12/6/2020), menemukan tumpukan APD berada di Gudang Dinas Kesehatan Pasbar.

Ketua DPRD Pasbar, Parizal Hafni yang dikonfirmsi prodeteksi.com, Sabtu (13/06/2020) membenarkan bahwa pihaknya akan segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan Pasbar. Hal ini sebagai tindak lanjut hasil sidak DPRD untuk minta keterangan secara lebih lanjut pada Kepala Dinas Kesehatan bersama pantia penerima barang pengadaan APD tersebut.

“ Memang benar bahwa kita dan Komisi IV akan memanggil Kepala Dinas Kesehtan bersama panitia penerima barang, untuk mempertanyakan secara lebih jelas kenapa hal itu terjadi dan mengapa dibiarkan menumpuk tidak dibagikan “ kata Parizal Hafni.

Lebih lanjut dikatakan, pihak DPRD juga sekaligus memanggil Tim TAPD Pasbar. Sebab hal ini tersangkut dengan anggaran yang diambil dari Dinkes Rp.10 milyar. Pihaknya mempertanyaan kemana penggunaan sekitar Rp. 8 milyar lagi. Untuk itu, Senin ini, pihak DPRD akan menentukan jadwal pemanggilan.

“Tim TAPD juga kita panggil, karena hal ini terkait dengan anggaran dan bagaimana penggunaannya. Sebab masih ada sekitar Rp. 8 milyar lagi, di luar pengadaaan APD tersebut. Ini sangat perlu kita dalami dan diperjelas penggunaannya, “tegas Parizal.
DPRD Pasbar ketika Sidak ke Gudang Dinkes Pasbar ( dari kiri : Adriwilza, Muhammad Guntara (tengah), dan Parizal hafni (kanan)

Sebelumnya, seperti diberitakan sejumlah media online, Tiga Anggota DPRD Pasbar, yakni Ketua DPRD, Parizal Hafni, ST, Ketua Komisi IV Adriwilza dan anggota Komisi 1, Muhammad Guntara. Mereka  melalukan sidak ke Gudang Dinkes Pasbar, Jumat (12/06/2020).

Dalam kegiatan itu mereka menilai ada keganjilan. Karena APD untuk kebutuhan pencegahan dan penanganan COVID-19, masih menumpuk di Gudang Dinas Kesehatan Pasbar dan belum juga dibagikan. Sementara PSBB tahap 1 dan PSBB tahap 2 telah berakhir dan kini telah memasuki new normal.

“Mengapa APD ini dibiarkan menumpuk, Seharusnya kan sudah disalurkan. Apalagi di masa PSBB yang lalu. Anggarannya sudah tersedia, namun setiap kami tanyakan apa sudah ada, selalu dijawab tidak ada. Ternyata barangnya sudah ada dan belum juga dibagikan pada masyarakat, tegas Parizal, didampingi Adriwilja dan Muhammad Guntara, mempertamyakan.

Ia juga menjelaskan, seharusnya barang itu sudah disalurkan ke masyarakat. Namun, pemeriksaan barang pun belum selesai. Sedangkan kepala dinas telah mengeluarkan surat menerima barang.  

 
Kegiatan sidak DPRD Pasbar ke Gudang Dinkes
Adapun APD tersebut, diantaranya sejumlah masker, Face Fasil anti doplet pelindung wajah, Pelindung mata, Sarung tangan non steril, Sarung tangan steril, Apron, Cover all baju asmat, Sepatu boat, Penutup sepatu, dan Penutup kepala dengan Nilai pengadaan APD sekitar Rp. 2,1 milyar.

Kepala Dinas Kesehatan Pasbar, Jon Hardi ketika sidak DPRD tersebut mengatakan, pihaknya telah membelanjakan untuk APD senilai Rp 2,1 miliar lebih dari Rp 10 miliar total yang dianggarkan dari dana Balanja Tidak Terduga (BTT).

Menrutnya, walau APD nya sudah ada namun belum dibayarkan, karena menunggu pengecekan inspektorat bersama tim penerima barang.  Ia menjelakan APD itu bukan untuk masyarakat. Melainkan  diperuntukkan untuk tenaga medis dan paramedis yang bertugas di Puskesmas, puskesmas pembantu dan bidan desa yang ada di Pasbar serta Rumah Sakit Yarsi Simpang Empat. Sebab, Rumah sakit Yarsi Simpang Empat termasuk rumah sakit yang ditunjuk Bupati untuk melayani covid19 disamping RSUD Pasbar.

Jon Hardi, Kepala Dinkes Pasbar
Jon Hardi menegaskan, dalam hal ini pihaknya sangat hati-hati dalam pengadaan APD tersebut. Barang APD sebelum dibagikan diperiksa dan dicek dulu oleh tim panitia barang dan inspektorat.

“Kita kan meminta pendampingan ke Inspektorat sehingga APD per item diperiksa sebelum dibagikan. Sore kemarin pemeriksaan sudah selesai dan akan mulai dibagikan Senin depan,” jelasnya.

Meskipun masa PSBB telah berakhir dan memasuki era new normal. Namun menurutnya  masih diwajikan menjalankan protokol covid19, terlebih tenaga kesehatan diwajibkan memakai APD dalam memberikan pelayanan di puskesmas dan rumah sakit.***irz

Satu Lagi Bakal Cabup Pasbar Potensial, Dia adalah Asmui Thoha, S.IP

By On Kamis, Juni 11, 2020




Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Jelang Pilkada Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), sosok Asmui Thoha, S.IP dinilai potensial dan layak maju sebagai kandidat calon bupati (Cabup). Hal ini tak lepas dari ketokohan dan kiprahnya dalam berbagai bidang kepemimpinan. Sehingga namanya mulai disebut-sebut layak memimpin Pasbar ke depan.

Siapa yang tak kenal Asmu’i Thoha, SIP. Walau saat ini ia berkiprah di Kota Medan Sumatera Utara (Sumut), namun di mata aktivis politik dan organisasi di Pasaman Barat, namanya cukup dikenal dan berpengaruh kuat. Terutama terlihat dalam eskalasi politik jelang Pilkada Pasbar sebelumnya, yakni pada tahun 2010 yang lalu.

Asmui Thoha, putra asal Sawah Mudik Ranah Batahan, kelahiran Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang, 11 April 1973 ini  dikenal sebagai tokoh muda yang kreatif, enerjik dan punya jiwa kepemimpinan yang lebih matang. Bahkan, sejumlah organisasi sosial, keagamaan dan politik  telah berhasil ia pimpin. Dia pula lah orang yang pertama kali membawa Partai Gerindra ke Pasaman Barat.

Asmui dipercaya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Pasbar pada tahun 2009 untuk priode 2009-2014. Namun tidak sampai habis periode ini, ia kemudian pindah kembali ke Banyumas, Jawa Tengah, tempat kelahiran sang istri tercinta. Kemudian hijrah lagi ke Kota Medan, tempat ia dibesarkan dan mendapatkan pendidikan dasar dan menengah. 

Asmui Thoha
Untuk melanjutkan kepemimpinan Partai Gerindra Pasbar akhirnya dipercaya pada Mantan Bupati Pasbar Periode 2005-2010, H. Syahiran. Dan kemudian pada Pilkada 2015 ketika itu, H. Syahiran (kini telah wafat sejak 3 Agustus 2019) terpilih sebagai bupati Pasbar untuk kedua kalinya.

Asmui Thoha, merupakan tokoh yang berpengalaman di perantauan. Namun ia beberapa tahun silam, sempat pulang kampung dan berdomisili di Pasbar, sejak tahun 2006 hingga sekitar tahun 2013. Selama di Pasbar, selain dipercaya sebagai Ketua DPC Gerindra, ia juga diamanahi    sebagai Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pasbar.

Asmu’i dinilai mampu menjalin  komunikasi yang baik dengan elemen masyarakat. Ditambah penampilannya yang sederhana dan rendah hati, membuat figur Asmu’i mudah dekat dengan berbagai kalangan. Sehingga menurut Getri Ardenis, sangat wajar jika Asmu’i dipercaya sebagai Cabup Pasbar.

Sebagai kader NU, ia juga berperan aktif  dalam berbagai kegiatan sosial dan politik. Jelang Pilkada 2010, ia dipercaya sebagai tim dan ketua koalisi partai pendukung Calon Bupati Pasbar waktu itu yang kemudian terpilih, Drs H Baharuddin R MM. Sejumlah partai termasuk partai –partai yang belum memiliki kursi di DPRD Pasbar pada tahun 2009, dapat ia kumpulkan dan bersatu mendukung H. Baharuddin R.

Asmu’i, suami dari Almrh. Rostanti Setia Ningsih, asal Banyumas, yang dikaruniai tiga anak ini,  memang memainkan perannya dalam menentukan pemimpin Pasbar. Keunggulan Baharuddin dalam meraih suara terbanyak dalam pilkada 2010 lalu juga tak lepas dari upaya tim kampanye termasuk Asmu’i Thoha, yang selalu berapi-api dalam berorasi.  

Foto Keluarga 
Sebagai politisi dan juga kader NU yang pernah menjabat anggota DPRD dari partai PPP ketika berdomisili di Banyumas Jawa Timur periode 1997-1999, dan juga menjadi Jurkam Nasional PPP termuda tahun 1992, menjadi pengalaman berharga baginya dalam membaca situasi politik di daerah asalnya Pasbar, ketika ia memutuskan untuk berkiprah di Pasbar ketika itu.

Sejak kecil, Asmu’i mulai aktif dalam organisasi. Ketika masih sekolah di MTsN 2 Medan Sumut, ia pernah dipercaya sebagai ketua putra Nahdatul Ulama. Terus, ketika di Jawa, ia terus aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kegiatan sosial.

Asmu’i sendiri merupakan putra asli Pasbar. Namun sejak kecil ia ikut orangtuanya Alm. Drs H Thoharuddin, asal Sawah Mudik Nagari Batahan, yang dulu menjabat sebagai Kepala Kantor Depag Sumut. Sedangkan ibunya, Alm. Hj Nurjannah berasal dari Ujunggading yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Deli Serdang Sumut. 

Tamat aliyah di Medan sekitar tahun 1991, Asmu’i melanjutkan pendidikan ke Universitas Widuri S1 Sospol Jakarta. Selama di Jawa, Asmu’i tetap aktif berorganisasi dan aktif pada salah satu partai politik yakni PPP. 

Bersama Bachtiar Chamsah, Asmu’i pernah menjadi juru kampanye PPP tingkat nasional. Kemudian pada periode 1997-1999, Asmu’i terpilih sebagai anggota DPRD Banyumas. Seterusnya tahun 2006, Asmu’i memutuskan pulang ke Pasbar untuk berpartisipasi membangun daerah dan kampung halaman.  

Kini Asmui Thoha berdomisili dan berkiprah di Kota Medan. Saat ini ia dipercaya sebagai Ketua BKM Masjid Alquddus Medan, Ketua Pakar Sumut (2018-2023) dan juga Ketua Alumni MTsN 2 Medan.  Asmu’i mempunyai tekad yang kuat untuk berperan dan berpartisipasi membangun daerah. Sosoknya pun dinilai layak maju dalam Pilkada Pasbar mendatang.***irz

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *