HEADLINE NEWS

Stand Pameran Dekranasda Tanah Datar, Favorit di Bazar Kantor Gubernur

By On Kamis, Mei 06, 2021

 



Padang, prodeteksi.com - KONDISI perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus kembali didorong untuk bangkit sehingga menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut disampaikan Bupati Eka Putra saat meninjau Stand Dekranasda Tanah Datar yang ikuti bazar di halaman kantor Gubernur Sumbar, Kamis (6/5/21).

“Mendorong UMKM maju dan berkembang sangat penting untuk membantu ekonomi masyarakat. Jumlahnya yang banyak, sangat signifikan mempengaruhi tinggi rendahnya laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah. UMKM melibatkan banyak pelaku ekonomi dan berpeluang menciptakan lapangan pekerjaan. Makanya pemerintah daerah berharap UMKM bisa kreatif memanfaatkan peluang pasar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, tidak terpaku dengan pola konvensional,” ujar Eka.

Karena itu, tambah Bupati, ia menyampaikan apresiasi atas keikutsertaan Dekranasda untuk mengikuti bazar yang merupakan salah satu cara untuk perkenalkan produk unggulan hasil UMKM Tanah Datar kepada masyarakat luas.

“Kita apresiasi keikutsertaan dalam bazar ini, semoga mampu memberikan dampak nyata terhadap promosi hasil UMKM kita,” ujarnya.

Kemudian Bupati Eka Putra kembali menegaskan perang terhadap rentenir. “Kita tentunya menyadari, betapa rentenir di tengah masyarakat sangat meresahkan, betapa tidak, bukannya menolong, rentenir meminjamkan uang dengan bunga tinggi, karena itu saya berkomitmen untuk memberantas praktek rentenir di Kabupaten Tanah Datar," tegasnya.

Dikesempatan terpisah, Kadis Koperidag Darfizal mengungkapkan, bazar yang diikuti semenjak hari Senin, tingkat kunjungan ke stand Dekranasda Tanah Datar cukup tinggi.

“Alhamdulillah, pengunjung cukup banyak mengunjungi stand kita. Dan tentunya dengan banyaknya kunjungan itu, masyarakat tahu dan kenal produk-produk UMKM unggulan Tanah Datar seperti makanan, kerajinan dan souvenir,” tukasnya.***hdr

Manfaatkan Kunjungan Lapangan, Dirut Perumda AM Padang Berbagi kepada Masyarakat

By On Kamis, Mei 06, 2021

 

 Bingkisan sembako yang dibagikan kepada masyarakat sekitar Intake Ulu Gadut


Padang, prodeteksi.com - MEMANFAATKAN sela kunjungannya ke beberapa Intake dan IPA guna memastikan ketersediaan air selama musim libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, diam-diam Direktur Utama Perumda Air Minum (AM) Kota Padang, Hendra Pebrizal sudah menyiapkan beberapa bingkisan sembako yang dibagikan kepada masyarakat sekitar Intake Ulu Gadut yang dikunjungi pada Selasa (4/5/21) pagi. 

“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api,” demikian sampai Hendra Febrizal mengutip Haditz Riwayat Tarmidzi.

Kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan setiap bulan Ramadhan di Perumda AM Kota Padang, semabri memastikan pelayanan air bersih sepanjang libur lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah ini tetap terjamin. 

Bahkan, secara khusus, Perumda AM Kota Padang telah mempersiapkan tim agar pelayanan air bersih berjalan dengan baik sesuai kualitas, kuantitas, dan kontinuitas (3K), akhir Dirut.***hdr

Siaga Libur Idul Fitri, Dirut Perumda AM Padang Tinjau IPA Gunung Pangilun

By On Senin, Mei 03, 2021

 



Padang, prodeteksi.com - DIREKTUR Utama Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal mengunjungi Instalasi Pengolahan Air yang berada di Gunung Pangilun, dan hal ini telah menjadi runititas setiap tahunnya dalam menyambur hari Raya Idul Fitri.

Dalam kunjungan tersebut Dirut Hendra Pebrizal didampingi oleh Manager Produksi, Darmadi dan Asmen Pengolahan, Tony Tanjung.

Selain melakukan  monitoring, Dirut juga ingin memastikan bahwa, ketersediaan air jelang dan selama hari Raya Idul Fitri nanti tidak terganggu mengingat kebutuhan air di hari raya terswbut akan meningkat. 

Disetiap cabang dan unit Kantor Perumda Air Minum (AM) Kota Padang, akan ada petugas yang piket untuk membantu mengatasi jika ada keluhan atau laporan terkait gangguan pelayanan. Hal ini dilakukan bertujuan untuk menjamin kelancaran pendistribusian air bersih kepada pelanggan, ungkap Dirut.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Perumda AM Kota Padang tetap menugaskan beberapa orang pegawai yang bertugas khusus untuk membantu masyarakat dan pelanggan, jika ada kendala selama masa libur hari Raya Ldul Fitri nanti. 

Dan kepada pelanggan yang berlebaran dikampung halaman dan meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, agar selalu memastikan bahwa stop kran sebelum meteran sudah terkunci, begitupun dengan semua kran air yang ada didalam rumah, himbaunya menambahkan.

Hal ini penting dilakukan sebagai antisipasi terbuangnya air yang menyebabkan pembengkakan tagihan nantinya. Selain itu, pelanggan juga diminta agar dapat mengontrol pemakaian airnya. 

"Bijaklah dalam penggunaan air. Gunakan air seperlunya bukan secukupnya. Dengan kata lain, jika memerlukan hanya satu ember, cukup hidupkan satu kran saja, kran lain tidak perlu dihidupkan agar air dapat terbagi rata kesemua pelanggan", harapnya lagi.

Selalu pastikan ketersediaan air dirumah, tampunglah air dalam wadah/tempat yang tersedia, sebagai antisipasi jika terjadi kendala. Selamat Menjalankan Ibadah Puasa di sepuluh terakhir bulan Ramadhan ini, semoga Allah SWT memberikan kesehatan kepada kita semua, ujar Dirut mengakhiri.***hdr

Wako dan LPM Kota Padang Satukan Tekat untuk Sejahterakan Masyarakat

By On Sabtu, Mei 01, 2021

IRWAN Basir Dt. Rajo Alam, SH, MM  dan  Akhiruddin 


Padang, prodeteksi.com - IRWAN Basir Dt. Rajo Alam, SH, MM Ketua DPD LPM didampingi Sekretaris DPD LPM Kota Padang Akhiruddin beserta Pengurus LPM Kecamatan dan 104 Kelurahan se-Kota Padang, menghadiri jamuan berbuka puasa bersama Wako Hendri Septa beserta jajarannya di Palanta Rumah Dinas Walikota Padang Jalan A. Yani, Jum'at (28/4/21).


Dalam sambutannya, Ketua DPD LPM Kota Padang Irwan Basir mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Walikota Padang Hendri Septa beserta jajaran atas sinergi menjalin hubungan silaturahmi dengan baik selama ini.


Sejatinya para pengurus LPM se-Kota Padang merupakan adalah orang-orang yang berjiwa sosial dengan meluangkan waktunya untuk bersama-sama mendukung kebaikan dan kemajuan Kota Padang.


Yakninya bermitra dengan Pemerintah Kota Padang hingga pemerintah kecamatan dan kelurahan serta stakeholder terkait lainnya.


"Insya Allah sinergi dan kemitraan yang telah terbangun secara baik antara LPM dengan Pemko Padang selama ini akan senantiasa kita jaga secara baik. Kedepan semoga akan lebih ditingkatkan," ungkap Irwan Basir lagi.


Ditambahkan Datuak IP, sesuai peran dan fungsinya DPD LPM Kota Padang baik dari tingkat kota hingga tingkat kecamatan dan kelurahan, akan siap memberikan kontribusi dan pemikiran positif untuk membantu kelancaran program pembangunan dari Pemko Padang. Begitu juga dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial kemasyarakatan dan mengakomodir aspirasi masyarakat di 104 kelurahan.


"Kami dari DPD LPM tingkat kota, kecamatan dan kelurahan mengucapkan apresiasi dan ribuan terima kasih kepada Walikota Padang beserta jajaran yang menyambut positif keberadaan kami di tengah-tengah masyarakat", ungkap Ketua DPD Kota Padang itu lagi.


"Kita bersyukur dan bangga Kota Padang saat ini memiliki wali kota muda dan energik, tetapi jiwanya mengayomi segala aspek dan unsur yang ada di Kota Padang ini. Semoga di bawah kepemimpinan beliau Padang akan menjadi kota yang lebih baik dan maju lagi hingga masa-masa yang akan datang," ujarnya Datuak IP lagi.


Sementara itu, Walikota Padang Hendri Septa dalam sambutannya menyampaikan, meski baru memegang amanah memimpin Kota Padang per 7 April 2021 lalu. Namun dia bertekad untuk memajukan Kota Padang dengan baik serta meningkatkan kesejahteraan warga kota kedepannya.


Pemimpin milenial kelahiran Padang, 6 September 1976 itu pun juga mengungkapkan akan bekerja keras beserta jajaran mewujudkan visi-misi Kota Padang sembari menuntaskan  program unggulan (Progul) yang telah dijanjikan. 


"Atas nama pribadi dan jajaran Pemerintah Kota Padang kami tentu bersyukur dan berterima kasih atas dukungan penuh yang dari jajaran pengurus DPD LPM Kota Padang", ungkap Wako lagi.


Dengan kebersamaan yaitunya saciok bak ayam sadanciang bak basi (seciap bagaikan ayam, sedencing bagaikan besi) yang artinya seiya sekata, satu pendapat dan kompak, maka insya Allah semoga Padang akan menjadi kota yang lebih baik dan lebih maju lagi ke depan," imbuh Wako Hendri Septa dalam sambutannya pada acara buka puasa bersama ketua dan pengurus DPD LPM se-Kota Padang di palanta kediaman resminya, Jumat (30/4/21).


Menurut Hendri, buka puasa bersama kali ini adalah suatu bentuk keinginannya untuk menjalin hubungan dan sinergi yang kuat dengan pengurus LPM se-Kota Padang untuk bersama-sama memajukan Kota Padang.


"Tidak saja melalui momentum buka puasa di bulan Ramadan 1442 H yang penuh berkah ini, insya Allah setelah ini dan selanjutnya kita akan terus meningkatkan sinergi dan kemitraan. Kami di jajaran Pemko Padang tentu tidak bisa terlepas dari dukungan semua pihak dan elemen masyarakat, salah satunya dari pengurus LPM," ungkap Hendri Septa lagi.


Lebih lanjut ia pun menilai peran penting LPM sebagai corong atau wakil rakyat yang ada di tingkat kota hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.


"Atas nama Pemerintah Kota Padang kami berterima kasih atas dukungan pengurus LPM se-Kota Padang yang ikut membantu dalam mewujudkan visi-misi Kota Padang dan program-program yang telah tertuang di dalam RPJMD Kota Padang. Ini adalah suatu hal yang luar biasa bagi kita di Pemko Padang tentunya. Apa saja baik itu masukan, kritik dan saran yang membangun dari LPM se-Kota Padang akan kita terima dengan senang hati."


"Insya Allah, saya beserta jajaran akan turun ke lapangan dan bersinergi dengan pengurus LPM yang ada di tingkat kecamatan dan kelurahan se-Kota Padang. Intinya adalah, bagaimana progul-progul kita di Pemko Padang bisa didukung dan terwujud secara baik dengan dukungan dan kerjasama dari DPD LPM Kota Padang," akhir Wako.


Dalam kegiatan buka puasa bersama tersebut juga hadir Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Kota Padang Edi Hasymi beserta Camat se-Kota Padang, dan dilaksankan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.***hdr

Ketua PERPAMSI Sumbar, Hendra Pebrizal , “Umumnya Direksi PDAM Se Sumbar Sudah Memiliki Sertifikat Keahlian".

By On Jumat, April 30, 2021

 PERSPEKTIF

 

 Hendra Pebrizal, Ketua PERPAMSI Sumbar / Direktur Perumda AM Kota Padang

Padang, prodeteksi.com----PENGELOLAAN manajem Sistem Penyediaan Air Minum di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus dikembangkan lebih baik. Ditandai dengan upaya peningkatan pelayanan dan program-program strategis serta pembekalan direksi dengan sertifikasi keahlian.


Secara umum, direksi pengelolaan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum (AM) se Sumbar telah memiliki Sertifikat Kompetensi Manajemen Utama dalam pengelolaan PDAM. Walau masih ada yang belum, akan terus dituntaskan dengan mengikuti pelatihan kompetensi selanjutnya. 


Demikian kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia ( PERPAMSI) Provinsi Sumatera Barat, Hendra Pebrizal, S. Sos, MM, yang juga Dirut Perumda Air Minum Kota Padang ketika dihubungi prodeteksi.com (pro pers group) terkait pengelolaan penyediaan Air minum di Sumatera Barat, Kamis (29/04/2021).


Bahkan sertifikat kompetensi sesuai tingkatannya juga harus dimiliki para pengelola layanan air minum perpipaan dari mulai top manajemen hingga operator. Hal ini  sesuai amanah yang tertuang dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 10/PRT/M/2016 tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Pengelolaan SPAM. 

 Hendra Pebrizal



Aturan ini mengamanahkan,  semua pihak yang terkait dengan pengelolan SPAM baik BUMN/BUMD, badan  usaha untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun badan usaha swasta yang melakukan kerja sama dengan BUMN/BUMD penyelenggara SPAM, diwajibkan memiliki Sertifikasi Kompetensi.


“Sertifikasi Kompetensi memang diwajibkan bagi mereka yang terlibat di dalam institusi pengelola SPAM, mulai direksi/ pimpinan PDAM, hingga tenaga kerja yang menangani unit air baku, produksi, distribusi, penurunan kehilangan air, pelayanan pelanggan, organisasi dan tata kelola, serta administrasi umum, “katanya.


 

PERPAMSI Sumbar jelasnya, berupaya merealisaikan kebijakan  pemerintah ini, seperti di Sumbar dengan mengikuti dan menggelar berbagai pelatihan dan pembinaan. Sebab, perlunya peningkatan hasil kerja dan layanan kepada masyarakat pelanggan. Dan ke depan, para pelaksana SPAM dituntut orang-orang yang kompeten yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi,” ujarnya.


  Direktur Perumda AM Kota Padang, Hendra Pebrizal


Dikatakan Hendra Pebrizal, bila selama ini pihak direksi atau direktur PDAM hanya memahami pengelolaan Perusahaan Air Minum dari sisi lingkungan tempat kerja saja. Namun, dalam diklat banyak hal yang diperoleh baik melalui para narasumber dan pemateri. 


Menurutnya, kompetensi ini penting, karena salah satu syarat untuk menjadi Direktur di PDAM, harus memiliki sertifikat kompetensi air minum. Yakni suatu kecakapan dan kemampuan dalam melaksanakan tugas berlandaskan pada pengetahuan dan skill.  Seterusnya mengaplikasikan materi yang telah didapat selama diklat dilingkungan kerja.



Lebih lanjut dikatakan Dirut yang banyak membawa Perumda Air Minum Padang meraih penghargaan tingkat nasional ini. Sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh BNSP Lembaga Profesi air Minum Indonesia di Jakarta. Dengan tahapan dalam memperoleh dengan cara mengikuti pelatihan manajemen air minum sesuai tingkatannya.


Diejelaskan, tingkat pertama dalah sertifikasi tingkat muda dengan pelatihan sekitar 1 minggu dan ujian 1 hari.  Kedua sertifikasi tingkat madya pelatihan sekitar 10 hari dan ujian 1 hari. Sedangkan ketiga khusus bagi Direksi adalah pelatihan sertifikasi tingkat utama dengan masa pelatihan selama sekitar 1 minggu dan ujian 1 hari.



Adapun materi pelatihan adalah terkait tentang pengelollan PDAM oleh tenaga-tenaga profesional di bidang air minum dan diuji didepan tim.penguji lembaga sertfikasi. Hal ini bertujuan untuk penambah pengetahuan direksi dalam mengelolaan PDAM secara profesional. 


Selain itu, Juga untuk meningkatkan kinerja PDAM umumnya. Tentu dengan pelayanan dan standar K3 ( kualitas, kuantitas, kontinuitas) air minum.***irti z


Wako Hendri Septa : Perketat Pengawasan Prokes Menjelang Lebaran dan Pasca Lebaran

By On Jumat, April 30, 2021

 

 Wako Padang, Hendri Septa saat memimpin Rapat Penanganan Covid-19 bersama Camat se-Kota Padang


Padang, prodeteksi.com - WAKO Padang Hendri Septa meminta Camat dan Lurah agar dapt meningkatkan pengawasan protokol kesehatan Covid-19 selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442H di Kota Padang.


Karena hal tersebut seiring dengan arahan Presiden Republik Joko Widodo dalam rapat bersama kepala daerah se-Indonesia beberapa waktu lalu.


Demikian disampaikan Hendri Septa saat memimpin Rapat Penanganan Covid-19 bersama Camat se-Kota Padang, di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Kamis (29/4/21).


"Kepada Camat dan Lurah agar lebih meningkatkan pengawasan protokol kesehatan Covid-19. Libatkan semua unsur yang ada di kecamatan mulai dari Babinsa Babinkamtibmas, KAN, LKAM, unsur kepemudaan seperti Karang Taruna, Tagana. Kemudian gerakkan terus Kongsi Covid-19 baik di kelurahan maupun di kecamatan," seru Wako.

Ditambahkan Wako Hendri, meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk tidak boleh mudik antar provinsi. Namun bepergian antar daerah di kabupaten/ kota diperbolehkan.


Hal inilah yang perlu dikhawatirkan karena akan banyak orang dari kabupaten/kota di Sumatera Barat yang datang ke Kota Padang untuk berlibur menjelang lebaran nanti.


"Maka oleh sebab itu, mari kita tingkatkan pengawasan supaya tidak terjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Padang. Dengan adanya pengawasan Covid-19 di setiap kecamatan dan Kelurahan maka hal ini sangat efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19," lanjutnya.


Pengawasan protokol kesehatan Covid-19 harus terus dilakukan, tidak hanya menjelang lebaran namun juga pascalebaran nanti. Karena usai lebaran nanti akan banyak warga kota Padang yang habis berlibur atau pulang kampung dari kabupaten/ kota di Sumatera Barat, tembah Wako.


"Hal ini perlu menjadi perhatian bagi kita bersama, jangan sampai masyarakat Kota Padang yang datang dari luar daerah menjadi klaster baru Covid-19 di Kota Padang. Untuk itu kepada setiap camat dan lurah supaya melihat dan mendata warganya yang keluar daerah supaya bisa dilakukan pemantauan," akhir Hendri Septa.***hdr

Mantan Sekda Sumbar Rusdi Lubis Tutup Usia di Bulan Suci Ramadhan

By On Selasa, April 27, 2021

 

 H. Rusdi Lubis, Mantak Sekda Sumbar
 

Padang, prodeteksi.com---Kabar duka, di bulan suci Ramdhan yang penuh rahmat ini, Putra terbaik asal Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat, Mantan Sekda Provinsi Sumatera Barat telah tutup usia. Pamong senior yang juga tokoh pemekaran Pasaman Barat ini, meninggal dunia di Rumah Duka, kediaman Almarhum Jl. Parak Kopi No. 13 Alai Kota Padang


“Innalillahiwainnailaihirajiun. Telah berpulang kerahmatullah Selasa pagi ini, 27 APRIL 2021  sekitar Pukul 03.00 WIB, Orangtua kami, Mamak kami, salah seorang putra terbaik Sumatera Barat, Pamong Senior, Bapak Drs.H.Rusdi Lubis, MM,  di Rumah duka Parak Kopi Alai No. 13 Padang. Semoga husnul khatimah, diampuni semua dosa dan kesalahan serta ditempatkan oleh Allah SWT pada tempat yang terbaik di sisi-Nya.  Al Faatihah”.


Demikian  isi pesan singkat dan informasi  yang diterima lewat media sosial dari sejulah akun menginformasikan wafatnya Almarhum Rusdi Lubis. 


Kepergiannya mendapat ucapakan duka cita mendalam dari banyak pihak, mulai dari kalangan pejabat, tokoh masyarakat dan warga masyarakat Sumatera Barat.

Rusdi Lubis lahir di Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatra Barat pada tanggal 13 Juli 1945. Almarhum berpulang di usia 75 tahun. 


Semasa hidupnya Rusdi Lubis, merupakan figur yang dikenal luas masyarakat Sumatera Barat.  Apalagi dengan sejumlah jabatan yang dilaluinya dengan sukses sehingga terakhir dipercaya sebagai Sekda Provisi Sumatera Barat.


Jenazah Almarhum direncanakan dilepas di Kantr Gubernur Sumbar sebelum menuju peristiratahat terakhir di Pemakaman Tunggul Hitam Padang.

Menurut Kepala Dinas Kominfo Sumatera Barat Jasman Rizal, sebagaimana dikutif dari topsatu.com,  mengatakan, rencananya Gubernur Mahyeldi akan melepas jenazah almarhum  H. Rusdi Lubis di rumah bagonjong kantor Gubernur Sumbar pukul 14.30 WIB ke peristirahatan terakhir.

“Sebelum dilepas gubernur, jenazah disemayamkan di Alai Parak Kopi. Kemudian dishalatkan di Masjid Iqra’ Parak Kopi pukul 13.00,” kata Jasman, Selasa (27/4/2021).

Usai dilepas gubernur, jenazah dimakamkan di pemakaman Tunggul hitam  


RIWAYAT HIDUP ALMARHUM RUSDI LUBIS

Berikut riwayat hidup Almarhum sebagaimana dikutif  secara lengkap dari https://id.wikipedia.org/wiki/Rusdi_Lubis.  

Rusdi merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara (Wardiyah, Nirwan, Yusda, Deswati, Bahagia, dan Yulia Putri), dari pasangan Ramli dan Umi Kalsum. Kedua orang tua Rusdi Lubis adalah tamatan Sekolah Agama, Buya (Ayah) menyelesaikan sekolahnya di kelas tujuh Sekolah Agama di Normal Islam School Padang (setingkat MAN), yaitu di daerah Jati. Sama halnya dengan Buya, Umak (Ibu) juga tamatan dari Sekolah Agama, yaitu Sekolah Agama Jamiatun Nisa' yang berada di daerah Ujung Gading, Pasaman Barat. Sehingga Rusdi Lubis dibesarkan dan dididik dalam keluarga yang memiliki pengetahuan agama kuat.


Rusdi Lubis mempunyai istri yang bernama Risna Murti, dan dikaruniai 4 orang anak (Rizaldi, Reni Aprina, Rahmadi Putra, dan Rusnoviandi). Rusdi Lubis menyelesaikan Sekolah Rakyat (SR) tahun 1957 di Ujung Gading. Lalu melanjutkan sekolah ke Pendidikan Guru Agama (PGA) di Bukittinggi, dengan sebelumnya mengikuti tes masuk PGA di Lubuk Sikaping. Sekolah tersebut merupakan sekolah yang mendapat Tunjangan Ikatan Dinas (TID) dari pemerintah, sehingga yang lulus tes tidak perlu mengeluarkan biaya sekolah.


Namun Rusdi hanya bertahan 3 bulan di sekolah tersebut, karena sering tidak masuk sekolah karena melihat orang berjualan obat di pasar, nonton film di bioskop, dan jualan es di kebun binatang. Oleh karena itu Rusdi keluar dari PGA Negeri di Bukittinggi dan pindah ke PGA Swasta di Ujung Gading tahun 1958.

Setelah menyelesaikan sekolah PGAnya, tahun 1961 Rusdi melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping.


Tamat dari SMA, Rusdi pergi ke Padang dan tinggal di Muara, yaitu di gudang perusahaan muara, sambil mengikuti tes-tes untuk melanjutkan pendidikannya. Melalui seorang yang bekerja di Kantor Gubernur yaitu Aidar Samuin, Rusdi Lubis mendapatkan informasi mengenai Sekolah Kursus Dinas C (KDC) di Bukittinggi. KDC merupakan sekolah yang mempersiapkan tenaga-tenaga pegawai administrasi golongan DD. Hanya membutuhkan kuliah 1,5 tahun untuk lulus dan dapat langsung diangkat menjadi pegawai, serta mendapatkan TID dan ditempatkan di asrama. Rusdi mengikuti tes masuk KDC tersebut dan lulus.


Tamat dari KDC Rusdi langsung diangkat menjadi pegawai dan ditempatkan di Kantor Bupati Pasaman pada Bagian Keuangan, yaitu pada tanggal 1 Januari 1966, kemudian menjadi Ajudan Bupati merangkap sebagai Humas dari tahun 1967-1968.

Tahun 1968, Rusdi Lubis ditugasbelajarkan ke Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Bukittinggi, dan tamat pada tahun 1970 dengan gelar Bachlelor of Art (BA) tingkat sarjana muda. Lulus dari APDN, Rusdi Lubis langsung diangkat menjadi pengajar di sana, dan tahun 1971 diangkat menjadi Pembantu Derektur III Bidang Tenaga Pendidikan di APDN Bukittinggi sampai dengan tahun 1975.


Pada tahun 1975, Rusdi Lubis mengikuti ujian masuk Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta.Pada saat itu, ada sekitar 40 orang yang melaksanakan ujian, dan hanya 7 orang asal Sumatra Barat yang lulus, yaitu Rusdi Lubis, Akmal, Jufri, Husnul Rasyid, Sa’aduddin, Taufik Mansyur, dan Jaendar. Sejak kecil Rusdi Lubis sangat berobsesi bekerja di pemerintahan, yaitu ingin menjadi seorang Camat, sehingga ketika lulus di IIP Rusdi Lubis merasa senang dan terbayang olehnya keinginannya menjadi Camat akan segera terwujud.


Alasan Rusdi Lubis ingin menjadi seorang Camat adalah Ia dapat mempraktikkan ilmu yang Ia miliki, mempunyai fasilitas seperti rumah dan mobil, dihormati oleh orang lain dan penuh wibawa, dan juga semua perkataannya akan didengarkan oleh semua orang, serta agar dapat mengaktualisasikan diri, yang sebelumnya tidak pernah Ia dapatkan sewaktu kecil, karena latarbelakang keluarganya yang kurang mampu.


Keluarga Rusdi Lubis merupakan keluarga dengan kehidupan ekonomi yang pas-pasan. Buya dan Umak pernah bekerja di Kantor Pos. namun tidak lama.

Berhenti dari Kantor Pos, Buya bertani dengan menggarap tanah milik orang tuanya, sedangkan Umak hanya sebagai Ibu rumah tangga yang mengurusi 7orang anak. Ketika Buya pergi merantau ke Jambi untuk bekerja, Umak merupakan satu-satunya tulang punggung keluarga. Umak membuka warung kopi kecil-kecilan di rumah. Sebagai anak sulung, Rusdi Lubis ikut membantu Umak dalam menyiapkan apa yang akan dijual setiap harinya. Hal tersebut dilakukan Rusdi sebelum dan setelah pulang sekolah.


Ketika berangkat ke Jakarta tahun 1975, Rusdi Lubis dan 6 orang lainnya yang lulus masuk IIP tersebut, berstatus sebagai mahasiswa tugas belajar. Dengan kata lain, gaji dapat diperoleh secara utuh setiap bulan, mendapatkan uang tunjangan belajar Rp.5.000 perbulannya, dan tinggal di asrama. Di samping itu, untuk memodali dirinya ke Jakarta, Rusdi Lubis sempat menjual tanah dan sepeda motor miliknya. Bermodalkan semangat dan sedikit uang, serta hidup pas-pasan di Jakarta tidak menyurutkan niat Rusdi Lubis untuk menamatkan kuliahnya. Rusdi Lubis lulus dari IIP tahun 1977 dengan predikat sangat memuaskan, dengan topik Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Sumatra Barat.


Dua bulan menunggu panggilan kerja, akhirnya Rusdi Lubis masuk ke Kantor Gubernur Sumbar dan ditempatkan di Subdit Pemerintahan Desa. Di samping mengerjakan tugas-tugasnya di Subdit Pemerintahan Desa, Ia juga bertugas membantu Gubernur dalam mempersiapkan Rapat Kerja (Raker) Gubernur. Rusdi Lubis yang rajin dan selalu bisa diandalkan, membuatnya diberi jabatan dan diangkat sebagai Kepala Seksi Transmigrasi, sebagai pejabat aselon V pada tahun 1978. Pada waktu itu kasus transmigrasi sedang hangat-hangatnya yaitu baru dibukanya lokasi transmigrasi di daerah Sitiung dan Solok.


Rusdi Lubis juga pernah dipercaya sebagai Kepala Bagian Pengembangan Kota, pada masa Wali kota Hasan Basri Durin. Lalu dimutasi menjadi Kabag Ketataprajaan. Kabag Ketataprajaan merupakan orang yang kerjanya paling sibuk di pemerintahan, di sana ada proyek fisik Pamong Praja. Di samping itu, Rusdi juga dipercaya sebagai Sekretaris Penyelenggaraan Raker Pemda Sumbar. Tahun 1985, Rusdi dipromosikan oleh Guberrnur, Sekda dan Asisten I ke daerah tingkat II yaitu menjadi BAPPEDA Kabupaten Solok, yang dilantik pada tanggal 18 Desember 1986, dan Rusdi menjadi BAPPEDA Kab. Solok hingga tahun 1990.


Jabatan yang pernah dipercayakan kepada Rusdi Lubis lainnya yaitu, pernah menjabat sebagai Sekda Kabupaten Solok dari tahun (1990-1997), Sekda Kabupaten 50 Kota dari tahun (1997-1999), Asisten Ketataprajaan SETWILDA Provinsi Sumatra Barat (1999-2000),Pejabat Wali kota Bukittinggi dari tahun (1999-2000), serta Asisten Pemerintahan Setda di Prov. Sumbar tahun (2001-2002),dan puncak karier Rusdi Lubis adalah tahun 2002, Rusdi menjabat sebagai Sekda Sumbar hingga tahun 2005. Selain dari terus melanjutkan prestasinya di dunia kerja, Rusdi Lubis juga terus melanjutkan pendidikannya. Masuk masa pensiun tahun 2005, Rusdi Lubis masuk Pasca Sarjana Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, dengan mengambil jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dan menyelesaikan S-2nya tersebut pada tahun 2007.


Dalam kehidupannya, tidak sedikit prestasi yang pernah ditoreh oleh Rusdi Lubis, baik itu selama pendidikan maupun selama bekerja di pemerintahan.


Dalam pendidikan adalah Rusdi Lubis merupakan lulusan terbaik I di KDC Bukittinggi, lulusan terbaik III di APDN Bukittinggi, lulusan terbaik III di IIP Jakarta, dan lulusan dengan predikat sangat memuaskan pada S-2 di Universitas Bung Hatta (UBH) Padang. Sedangkan dalam pekerjaannya adalah Rusdi sempat terpilih sebagai pegawai teladan I untuk golongan III tingkat Sumbar tahun 1983, berhasil membantu Wali kota Padang Hasan Basri Durin dan Wali kota Bukitttinggi Oemar Gafar dalam proses pemekaran kedua kota tersebut tahun 1980, berhasil menyelesaikan persoalan pasar dan mensukseskan Pilkada di Bukittinggi tahun 1999, dan lain sebagainya.


Saat menjadi seorang Pamong, Rusdi Lubis juga sering terlibat dalam seminar. Seminar yang pernah diikuti oleh Rusdi Lubis, di antaranya: Seminar Pembangunan Daerah Sumbar tahun 1973, Diskusi Pelaksanaan UUD No.5 tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa tahun 1980, Seminar dan Lokal Karya Ilmu Pemerintahan di Jakarta tahun 1993, Seminar tentang Obsesium Daerah di Yogyakarta tahun 1995, Musyawarah Masyarakat Ilmu Pemerintahan (MIPI) di Jakarta tahun 1996, Diskusi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Jakarta tahun 1995, Seminar Pembangunan Sumatra Barat tahun 1987, Seminar Japan-Indonesia Local Administration di Jakarta tahun 2000, dan lain sebagainya.


Rusdi juga tidak jarang diminta untuk menjadi narasumber/pembicara dalam seminar yang diikutinya, di antaranya Seminar Perubahan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 ke Undang Undang Nomor 22 tahun 1999, Seminar Kembali Ke Pemerintahan Nagari Sumatra Barat. Seminar Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah Daerah, Seminar Ikatan Alumni Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi Nasional (SESPANAS), tentang Revisi Undang-Undang Nomor Tahun 1999, yang diadakan oleh Lembaga Administrasi Negara di Jakarta.


Seminar Alumni SESPANAS, tentang Pemberdayaan Pemerintahan Daerah Tingkat II Dalam Rangka Otonomi Menghadapi Era Perdagangan Terbuka (AFTA 2003), yang diadakan oleh Lembaga Administrasi Negara di Jakarta, tahun 1997.


Tidak hanya saat masih aktif sebagai seorang Pegawai Negeri, setelah pensiun dari kepegawaian pun Rusdi Lubis masih banyak aktivitasnya. Ia masih dipercaya untuk mengemban pekerjaan/jabatan, di antaranya yaitu menjadi Ketua Dewan Pengawas/Komisaris Utama BPD Sumatra Barat (2004-2007), Tenaga Ahli DPRD Provinsi Sumbar, Dosen Luar Biasa Fisip Unand Padang (2007), Widyaswara Luar Biasa Diklat Regional Dept. Dalam Negeri (2005), Ketua Sekolah Tinggi Administrasi (STIA) Adabiah Padang hingga sekarang. Serta menjadi Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Provinsi Sumbar (2012 sampai sekarang).


Rusdi juga masih diminta untuk mengajar di beberapa Universitas di Sumatra Barat, yaitu sebagai instruktur pada Penataran Pedoman, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila (P4) tingkat Provinsi tahun 1978, Pada Widyaswara Luar Biasa Diklat Regional Departemen Dalam Negeri (2005-sekarang), dosen luar biasa di Universitas Ekasakti (2006), Fisip Universitas Andalas Padang sejak tahun 2006-sekarang, STIKES Fort de Kock di Bukittinggi (2006-sekarang).


Rusdi juga mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Adabiah Padang dari tahun 2008 hingga sekarang. Di samping mengajar di STIA, Rusdi juga merangkap sebagai Ketua STIA tersebut hingga dua periode (2008-2012 dan 2012-2016). Rusdi Lubis juga masih mengajar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di daerah Baso, Bukittinggi dari tahun 2010 hingga sekarang.


Di samping itu, Rusdi Lubis juga aktif menuangkan hasil buah pikirannya ke dalam bentuk tulisan, misalnya tulisan yang berjudul: Saatnya Kita Bekerja Keras dan Mengendalikan Diri (2006), Hubungan Pemerintahan Nagari dengan Adat, Revitalisasi Kecamatan/Camat (2007), Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Profesionalisme Pegawai Negeri (2010), Empat Tahun Kabupaten Pasaman Barat (2008), Aktualisasi Peran Camat dalam Pembangunan Masyarakat Sumatra Barat (2011), dan lain sebagainya.


Penulisan mengenai biografi tokoh politik di Sumatra Barat telah banyak ditemukan, di antaranya adalah buku yang berjudul: Catatan Seorang Pamong:Biografi Hasan Basri Durin, pada buku tersebut dijelaskan bagaimana perjalanan karier dari seorang Hasan Basri Durin sebagai Gubernur di tata pemerintahan Sumbar. Lalu Tokoh Berhati Rakyat: Biografi Harun Zein, pada buku tersebut dijelaskan mengenai sosok dari seorang pemimpin (Gubernur) yang merakyat/berhati rakyat. Selanjutnya Biografi Azwar Anas: Teladan dari Ranah Minang, pada buku tersebut diceritakan perjalanan karier dari seorang Kepala Daerah yang patut untuk dijadikan contoh/panutan. Biografi Seorang Pamong Zainoen Bupati Pasaman (1966-1975), pada skripsi tersebut diceritakan perjalanan karier dari Zainoen di tata pemerintahan Sumbar, termasuk menceritakan kepemimpinannya ketika Ia menjadi seorang Bupati Pasaman. Serta Biografi Fahmy Rasyad: Seorang Pamong Praja (1959-2012), pada skripsi tersebut diceritakan perjalanan karier dari Fahmy Rasyad sebagai seorang Pamong di dunia pemerintahan Sumbar. 


RIWAYAT PENDIDIKAN

SR (Sekolah Rakyat) di Ujung Gading (1957)

Pendidikan Guru Agama (PGA) di Bukittinggi (1957)

PGA Swasta di Ujung Gading (1958-1961)

SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping

Sekolah Kursus Dinas C (KDC) di Bukittinggi

Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Bukittinggi (1970)

Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) di Jakarta (1977)

S2 Universitas Bung Hatta (UBH) Padang (2007)


RIWAYAT JABATAN

PNS pada Bagian Keuangan Pemkab Pasaman (1966)

Ajudan Bupati Pasaman merangkap sebagai Humas Pemkab Pasaman (1967-1968)

Pengajar APDN Bukittinggi (1970)

Pembantu Derektur III Bidang Tenaga Pendidikan APDN Bukittinggi (1971-1975)

PNS Subdit Pemerintahan Desa Provinsi Sumatra Barat (1977)

Kepala Seksi Transmigrasi Provinsi Sumatra Barat (1978)

Kepala Bagian Pengembangan Kota Padang

Kabag Ketataprajaan Kota Padang

Sekretaris Penyelenggaraan Raker Pemda Sumbar

PNS Bappeda Kabupaten Solok (1985-1986)

Kepala Bappeda Kab. Solok (1986-1990)

Sekretaris Daerah Kabupaten Solok (1990-1997)

Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota (1997-1999)

Asisten Ketataprajaan Setwilda Provinsi Sumatra Barat (1999-2000)

Pejabat Wali Kota Bukittinggi (1999-2000)

Asisten Pemerintahan Setdaprov Sumbar (2001-2002)

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Barat (2002-2015)

Ketua Dewan Pengawas/Komisaris Utama BPD Sumatra Barat (2004-2007)

Tenaga Ahli DPRD Provinsi Sumbar (2007)

Dosen Luar Biasa Fisip Unand Padang (2007)

Widyaswara Luar Biasa Diklat Regional Dept. Dalam Negeri (2005)

Ketua Sekolah Tinggi Administrasi (STIA) Adabiah Padang

Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Provinsi Sumbar (2012-sekarang)


PRESTASI

Bidang Pendidikan 

Lulusan terbaik I di KDC Bukittinggi

Lulusan terbaik III di APDN Bukittinggi

Lulusan terbaik III di IIP Jakarta

Lulusan dengan predikat sangat memuaskan S-2 di Universitas Bung Hatta (UBH) Padang

Bidang Pekerjaan 

Pegawai teladan I untuk golongan III tingkat Sumbar (1983)

berhasil membantu Wali kota Padang Hasan Basri Durin dan Wali kota Bukitttinggi Oemar Gafar dalam proses pemekaran kedua kota tersebut tahun 1980

berhasil menyelesaikan persoalan pasar dan mensukseskan Pilkada di Bukittinggi (1999)

dll. *****


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *