Bupati Yulianto Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan, Terkait Warga Pasbar yang Diterkam Buaya,
On Rabu, Mei 14, 2025
-->
Depi Pahrizi, Warga Jalan Sumba yang dimangsa buaya, dicari pihak terkait
Korban, dimangsa buaya di pinggir (tapian)!sungai, persis berdekatan dengan jembatan besi, dekat gerbang PT BPP (Bakrie Pasaman Plantation), jalan lintas Simpang Sayur Ujung Gading ke kawasan pantai Sikobo (Sikabau), Kecamatan Parit Koto Balingka.
Kapolres Pasaman Barat, Agung Tribawanto, melalui Kapolsek Lembah Melintang, Junaidi, menjalankan, memang benar, sekitar pukul 11.00 siang tadi, salah seorang warga Jalan Sumba, Taluak Ambun, Ujung Gading, dimangsa buaya.
Sebenarnya, Depi Pahrizi bersama 3 temannya hendak menuju kebun masing-masing, yang jalan lintas menuju kebun mereka sama, dengan menyeberangi sungai atau kanal di tempat kejadian peristiwa (TKP).
Kerena mereka asik menyeberangi aliran sungai itu, ternyata Depi Pahrizi yang berada di belakang rombongan, akhirnya sekitar pukul 11.00 siang, dimangsa seekor buaya, yang tidak diketahuinya dari mana arah munculnya binatang buas itu.
Mengetahui Depi Pahrizi diterkam buaya, ketiga rekan korban yang sempat menyaksikan peristiwa mencekam bagi Depi, tidak bisa melakukan pertolongan, karena buaya bersama korban diseret dan menghilang.
Hingga tengah malam ini, korban belum berhasil ditemukan. Sementara pihak terkait bersama sejumlah warga terus melakukan pencarian, dengan harapan tubuh Depi Pahrizi bisa ditemukan secepatnya. *** (gmz/iz)
![]() |
Jembatan Tambang Padang Amblas |
Jembatan yang ambruk itu adalah Jembatan Tambang Padang yang berada di Nagari Pematang Panjang Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.
Jembatan ini diketahui merupakan jalur utama dari Silaping, pusat Kecamatan Ranah Batahan menuju beberapa jorong di Nagari Batahan Utara dan sekitarnya.serta beberapa jorong di Nagari Pematang Panjang Kecamatan Koto Balingka
Camat Koto Balingka, Makmur Hidayat, S.ST yang dikonfirmasi Rabu malam, mebenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya ambruknya jembatan diduga akibat curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini.
![]() |
Camat Koto Balingka, Makmur Hidayat ketika meninjau lokasi jembatan ambruk |
Dia pun telah meninjau lokasi kejadian dan telah melaporkan kejadian ini kepada bupati, wakil bupati dan sekda Pasbar.
"Assalamu'alaikum. Izin Pak Bupati, Pak Wabup, Pak Sekda. Melaporkan Kejadian Jembatan Ambruk. Akibat Curah hujan yang tinggi menyebabkan Jembatan Tombang Padang Ambruk.Tempat Kejadian : Jorong Tambang Padang, Nagari Pematang Panjang, Kecamatan Koto Balingka. Waktu Kejadian : Pkl. 19.00 WIB Akses menuju Jorong Aek Nabirong dan Sekitarnya Lumpuh total, " tulis Makmur Hidayat dalam laporannya yang disamaikan leawat sambungan whatsapp.
Makmur telah meinjau langsung lokasi jembatan. Menurutnya untuk sementara ada jalan alteratif yang bisa dilalui dengan panjang lebih kurang 500 M. namun jelasnya masih butuh sirtu sekitar 300 meter l;agi. Sedangkan sebagian jalan jelas camat, sudah rabat beton,
Adapun simpang jalan ini berada sekitar 25 meter belok kanan dari arah Silaping sebelum lokasi jembatan ambruk. Jalan alternatif ini bisa dilalui kenderaan roda dua dan kemungkinan bisa roda empat. **** irz
![]() |
Jembatan Darurat Rura Patontang dibangun dengan gotong royong yang didukung oleh pemerintah nagari dan kecematan setempat. |
Sebelumnya, jembatan terputus akibat longsor karena intensitas hujan yang vcukup tinggi. Peristiwa terjadi pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB. Sehingga ketika itu warga Rura Patontang sempat terisolasi.
baca juga >> Diterpa Banjir dan Longsor, Arus Transportasi di Berbagai Tempat di Pasbar Terputus dan Lumpuh
![]() |
Bahrul Ilmi, Camat Koto Balingka |
Camat Koto Balingka, Bahrul Ilmi yang dikonfirmasi Jumat sore membenarkan bahwa saat ini telah dibangun jembatan sementara yang sifatnya darurat namun teah bisa dilewati masyakat untuk beraktivitas.
"Alhamdulillah dengan kebersamaan dan gotong royong masyakakat, telah dibangun jembatan darurat dari kayu. Walau sifatnya sementara namun sudah bisa dimanfaatkan. Semoga ke depan akan ada pembangunan baru yang lebih baik. Dan tentunya diajukan dulu kepada pemerintah daerah, " kata Camat.
Ia juga mengapresiasi tingginya semangat masyarakat dalam bergotong royong. Menurutnya sikap kebersamaan dan gotong royong memang harus tetap dipertahankan sebagai budaya bangsa kita demi kemajuan bersama khususnya dalam pembangunan kampung halaman.
berita terkait >> Bupati Hamsuardi bersama Kapolres Tinjau Jalan Terputus Menuju Talu dan Segera Diperbaiki
![]() |
Jembatan Rura Patontang ketika Terputus akibat longsor . |
"Kami dari masyarakat Jorong Rura Pertontang berterima kasih kepada seluruh Muspika yang hadir seluruh masyarakat juga bapak Camat Kota Balingka Bapak PJ Walagari, Bapak Sekretaris PU, selanjutnya Bapak Babinsa dan bapak Babinkamtibmas yang telah ikut berpartisipasi dalam mensukseskan dan melaksanakan gotong royong ini, " kata Maulana.
baca juga >> Setengah hari menunggu Ahirnya Banjir Surut, Arus Transportasi Ujung Gading - Simpang Empat Kembali Lancar
Menurutnya dengan adanya gotong royong telah dapat membangun jembatan darurat menuju perbatasan antara Pegambiran dengan Jorong Rura Pontang. Dan masyarakat Jorong Rura Patontang sangat berterima kasih kepada seluruh jajaran yang hadir. Baik dari kenagarian, kecamatan kabupaten dan seluruh pihak yang ikut membantu.
"Atas kebersamaan kita semua, mudah-mudahan pada sore hari ini jembatan darurat ini sudah bisa kita lalui dari Pegambiran menuju Rura Patontang. Tentunya ini merupakan suatu penghargaan besar bagi kami dari sekali lagi kami berterima kasih atas partisipasi dan kebersamaan kita, " ungkapnya, Jumat sore (8/3/2024). **** irz
![]() |
Lumpuh Akibat Banjir di Sungai Aur |
![]() |
Jl. Lintas Simpang Empat - Talu - Panti terputus |
Dari informasi yang dihimpun media ini diketahui bahwa Salah satu badan jalan yang longsor akibat tingginya intensitas hujan ini adalah jalan lintas Panti- Simpang Empat. Tepatnya di Rimbo Kejahatan Nagari Kajai Kecamatan Talamau. Akibatnya arus transportasi Simpang Empat - Panti putus total.
"Badan jalan itu terban akibat longsor, Kamis sekitar pukul 22.45 WIB, "kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Afrizal di Simpang Empat.
![]() |
Jembatan Rura Patontang Terputus |
Kawasan lain yang mengalami longsor dan jalan terputus terjadi di Jalan Rura Patontang pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB, Jembatan yang menghubungkan jorong Rura Patontang dengan Jorong Pegambiran terputus. sehingga warga Rura Patontang jadi terisolasi.
Longsor juga menimpa Muara Binongo ( Paraman Sawah ) - Sawah Mudik Ranah Batahan. Badan jalan amblas dan perkuatan tebing yang baru saja dibangun ikut ambruk dan hancur kembali. Jika dibiarkan lama, badan jalan di lokasi tersebut dikhawatirkan akan putus total.
![]() |
Jalan Paraman Sawah - Kp. Pinang - Sawah Mudik |
Sementara itu Jumat pagi hingga siang sejumlah tempat di Pasbar juga terkepung banjir. Seperti terpantau wartawan ini bahwa arus transportasi dari Ujung Gading ke Simpang Empat dan sebaliknya di Kabupaten Pasaman Barat juga lumpuh tak bisa dilewati.
Sehari Pencarian , akhirnya korban tenggelam digulung ombak Sikabau, Ditemukan
Tim BPBD (Badan Penanggulangan Bancana Daerah) bersama pihak terkait, berhasil menemukan sosok Ririn sekitar pukul 3.00 Wib dini hari, Minggu (29/10), di sekitar Satu kilo meter (km) dari tempat korban bersama teman-temanya mandi di kawasan Pantai Sikabau.
Setelah Tim BPBD Pasaman Barat bersama pihak terkait menemukan jazat Ririn, mereka secara bersama mengantarkan jazat korban ke rumah keluarganya. Kedatangan rombongan ke rumah duka, disambut dengan haru dan penuh duka, kata Kabid Kedaruratan BPBD Pasaman Barat, Afrizal, Minggu.
Dijelaskan Afrizal, peristiwa memilukan warga Sikabau, berawal saat Ririn bersama temannya, seperti Zahira (12). Sekitar pukul 14.20 hari Sabtu kemarin, mereka mandi-mandi di Pantai Sikabau.
Akibat derasnya ombak, lalu Ririn tidak kuasa melawan ombak, akhirnya pelajar kelas V SD, juga di Sikabau, tenggelam dan diseret derasnya ombak.
“Naas, korban Ririn hilang diseret ombak, sementara temannya Zahira berhasil menyelamatkan diri. Setelah dilakukan pencarian selama beberapa jam korban tidak di temukan dan pencaharian sempat di hentikan karena kondisi malam hari", kata Afrizal menjelaskan.
Korban, tambah Afrizal, pertama kali ditemukan di pinggiran pantai saat Tim melakukan penyisiran darat tepatnya di sekitar Satu Km dari tempat awal mereka mandi-mandi di Pantai Sikabau.
Sejumlah warga, saat mengantar jazat Ririn ke rumah duka, mengakui, agar peristiwa yang sama tidak terulang lagi, mereka minta kepada setiap orangtua yang membawa anak-anaknya mandi di pantai, agar harus waspada dan lebih berhati-hati.
“Kita menghimbau agar orangtua jangan lalai dalam pengawasan anak ketika di pantai, kapan perlu melihat kondisi sekarang ini kita melarang anak-anak kita untuk mandi-mandi di tepi pantai,” kata mereka. ***gmz/ iz
![]() |
Hilang kendali, senuah mobil mini bus masuk parit di Jalan Sikabau |
Peristiwa tersebut terjadi Selasa (5/9/2023) pagi sekitar pukul 08.00 Wib. Akibatnya, pengendara dan penumpang meninggal dunia.
Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki melalui Kasat Lantas Iptu M. Irsyad Fathur Rahman mengatakan, kejadian berawal ketika mobil minibus merk Mitsubishi yang dikemudikan oleh Niki Ardianita (35) warga Jorong Silaping, Nagari Batahan dengan penumpang Titi Dwi Andria (25) yang merupakan warga dari Jorong Sikabau melaju dari arah PT BPP menuju Sikabau.
"Dari keterangan para saksi, diduga mobil melaju dengan kecepatan tinggi sehingga menyebabkan mobil hilang kendali (Out Of Control) dan melebar ke kanan badan jalan kemudian terjatuh ke dalam aliran parit sedalam 1 meter dengan posisi kendaraan terbalik," ucap Kasat Lantas.
Iptu M. Irsyad Fathur Rahman kembali menjelaskan, dalam peristiwa kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP), diduga tidak bisa menyelamatkan diri saat mobil terjatuh ke dalam parit dengan posisi kendaraan terbalik.
"Adapun identitas korban meninggal dunia yakni, pengemudi Niki Ardianita (35) mengalami luka lebam dibagian kepala dan penumpang Titi Dwi Andria (25) luka lebam pada mata kanan," jelasnya.
Saat ini kedua, korban yang meninggal dunia telah diserahkan kepada pihak keluarga, sedangkan mobil mini bus Mitsubishi Mirage nomor polisi BA 1577 SH dibawa ke Satlantas Polres Pasaman Barat untuk proses penyidikan lebih lanjut. ***hmsres PS/ irz
![]() |
Akses Jalan menuju Sikabau Pasaman Barat Terputus |
Peristiwa serupa pernah terjad sebelumnya, yakni pada tahun 2022 lalu, Juga akibat curah hujan tinggi, sehingga mengakibatkan badan jalan yang kemungkinan dasarnya rapuh jadi jebol dan runtuh.
![]() |
Jalan Menuju Sikabau Terputus |
Sekretaris Nagari Ranah Koto Tinggi, Ali Sadikin yang dikonfirmasi Selasa sore mengatakan, dampak putusnya jalan ke Sikabau membuat arus transportasi terkendala dan terhambat . Meskipun dapat menempuh jalan alternatif melalui Devisi IV PT. BPP, namun memakan waktu yang lebih lama.
![]() |
Peninjauan Jalan Terputus |
Diperkirakan, jelas Ali Sadikin memakan waktu tempuh lebih lama sekitar 30 hingga 45 menit lagi dari waktu tempuh biasa. Belum lagi diperparah dengan kondisi jalan yang tak bagus dan berlobang. Dia berharap ada perhatian dari pihak perusahaan perkubunan PT BPP untuk membantu pembangunan jembatan darurat.
Camat Koto Balingka Bahrul Ilmi menyebutkan, peristiwa putusnya jalan menuju Sikabau terjadi sekira pukul 12.00 WIb siang pada Selasa (18/7/2023). Warga terpaksa mencari jalan alternatif yang melewati kawasan perkebunan PT. BPP.
"Pasca kejadian jalan putus, telah dilakukan pengalihan jalan melalui alternatif ke arah divisi 4 PT. BPP, kemudian berputar lagi ke luar menuju jalan utama kembali. Terkait kondisi ini juga semua stacholder telah turun kelapangan untuk tanggap darurat, " jelas camat.
![]() |
Jalan Alternatif |
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pasaman Barat Zulkarnain SPd. MM pada Selasa (18/7/2023) menyebutkan, BPBD melalui Tim survei yang langsung dikomandoi oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan logistik, Afrizal telah meninjau lokasi. Selanjutnya telah melaporkan pada Bupati dan telah berkoordinasi dengan dinas terkait seperti PUPR untuk masa tanggap darurat.
"Insya Allah dalam masa tanggap darurat ini akan ada solusi pemulihan jalan untuk sementara. Sehingga akses perhubungan dan transportasi ke Sikabau kembali lancar, sebut Zulkarnaen. *** irti z
![]() |
Balita yang Dikabarkan Hanyut, Ditemukan telah Meninggal Dunia |
Tim gabungan bersama warga masyarakat telah menemukan korban yang bernama Muhamad Nopal (3) yang ditemukan berjarak satu kilometer dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal.
Kapolres PaPasaman Barat AKBP Agung Basuki melalui Kasat Polair AKP Adri Mardoan mengatakan, setelah melakukan pencarian terhadap korban sejak hari Kamis (15/06/2023) yang melibatkan petugas gabungan dari Satpolair Polres Pasaman Barat, BPBD, Basarnas Pasaman Barat, Pemerintahan Nagari Sasak serta masyarakat setempat, korban ditemukan oleh petugas dalam keadaan meninggal dunia.
"Petugas gabungan berhasil menemukan korban yang berjarak satu kilometer arah hulu dari TKP awal dalam kondisi meninggal dunia. Saat ditemukan, posisi korban tersangkut di akar tanaman yang berada di pinggiran sungai batang Pasaman," ujarnya.
Diterangkan, informasi yang diperoleh dari orang tua korban, kejadian tersebut berawal pada Kamis (15/06/2023) sekitar 15.30 Wib, saat korban hendak mandi sendirian dengan membawa ember kepinggir sungai Batang Pasaman, setelah beberapa saat, orang tua korban melihat anaknya sudah tidak ada lagi namun ember yang dipakai korban masih terletak di pinggir sungai.
"Melihat anaknya sudah tidak berada di pinggir sungai, orang tua korban melaporkan kepada masyarakat setempat dan langsung menghubungi pihak Kepolisian Polsek Pasaman melalui personel Bhabinkamtibmas Aipda Eko Hendria, serta berkoordinasi dengan BPBD dan Basarnas Pasaman Barat untuk melakukan pencarian terhadap korban yang diduga hanyut terbawa arus sungai," terangnya.
Kasat Polair menjelaskan, pencarian terhadap korban dilakukan dengan menggunakan perahu karet dari Basarnas Pasaman Barat ditambah dengan perahu milik masyarakat setempat. Setelah berhasil mengevakuasi jenazah korban, petugas langsung membawa dan menyerahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.
"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum, dan membuat surat pernyataan karena kejadian yang menimpa anak kandungnya ini adalah murni karena musibah yang datang dari Allah SWT," jelasnya.
AKP Adri Mardoan mengimbau, kepada masyarakat yang lainnya, untuk lebih berhati-hati dan menjaga anak-anaknya ketika hendak pergi melaksanakan aktivitas di pinggir sungai, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. ****hms r psb/ irz
Empat jazat yang terbujur kaku di rumah duka, akibat tidak kuasa melawan derasnya arus sungai, dan tenggelam di kawasan Lubuak Cempong. Korban yang tenggelam di arus sungai Lubuk Cempong Tempurung, merupakan keluarga besar yang berangkat dari rumah mereka. Dari kediaman mereka di Jambak Timur Jalur XI menuju lokasi, mereka menggunakan dua unit mobil pribadi, dan sepeda motor, juga dua unit.
“Mereka diperkirakan rombongan berjumlah 16 orang menuju Tempat Kejadian Peritiwa (TKP ), kata Kapolres Pasaman Barat, Agung Basuki, dikuatkan Kapolres Kinali, Aditialidarman.
Keempat korban tewas itu, Zian, laki-laki umur 11 tahun, Rehan, laki-laki umur 17 tahun, Ataya, perempuan umur 18 tahun, dan Remita, perempuan berumur 49 tahun. Sedangkan satu korban yang selamat dan dirawat di Puskesmas VI Koto adalah,Ali Akbar, kata Kapolsek Kinali Aditialidaraman.
Ia menjelaskan, berdasarkan kronologis peristiwa, korban pertama, Ziyan sesampai di lokasi mandi-mandi ke sungai tersebut hingga korban Ziyan tenggelam. Kemudian , melihat kejadian tersebut korban Rehan langsung terjun ke sungai untuk menolong Ziyan namun Rehan juga tenggelam.
Selanjutnya ibu Rehan, bernama Remita dan korban Ataya serta korban Ali Akbar dengan spontanitas berusaha masuk ke sungai untuk menolong akan tetapi mereka juga tenggelam. Saat itu saksi, Asbula menolong, Ali Akbar dan Asbula, dapat menarik tangan korban. Lalu empat korban, terseret arus sungai sepanjang 20 meter.
Selanjutnya, pihak keluarga lainya ikut masuk ke sungai dan mengangkat korban ke daratan dan berupaya melakukan pertolongan pertama, sedangkan kelima korban dibawa ke Puskesmas IV Koto Kinali. Sebagian di antara mereka tidak bisa, namun melihat keluarganya tenggelam, kontan saja mereka berusaha menolong.
Sayangnya saja, pada saat kejadian disekitar lokasi masih sepi masyarakat beraktivitas. Dari pemeriksaan dan pertolongan dari Nakes Puskesmas IV Koto ditangani oleh dr. Dadang Sugeri dan menyatakan ke empat korban telah meninggal dunia. sementara korban Ali Akbar selamat.
Kapolsek Kinali saat mendatangi TKP menghimbau kepada seluruh masyarakat dan juga tokoh pemuda untuk melarang kegiatan mandi-mandi di lokasi kejadian.
Sebab, menurut masyarakat setempat lokasi Lubuak Cempong sekitarnya menamakan Lubuk Siku memang ada pusaran air dan memiliki arus bawah yang cukup kuat. Dan atas peristiwa tersebut pihak keluarga menerima kejadian ini merupakan suatu musibah. Ujarnya. (gmz/ irti z)
Kepala Jorong Silawai Timur, Hamidi yang dikonfirmasi Sabtu siang (1/4/2023) mengatakan korban ditemukan pada Sabtu sekira pukul 10.00 WIB, dengan kondisi fisik yang masih utuh. Walau ada sedikit luka lecet pada bagian kaki.
“Alhamdulillah korban telah ditemukan, yakni sekitar 6 kilometer dari lokasi awal korban diterkam buaya, Dan sekarang telah berada di rumah duka, untuk selanjutnya akan dikebumikan, "kata Hamidi.
Atas kejadian tersebut, kepala jorong mengimbau masyarakat yang tinggal di dekat batang Sikabau untuk selalu berhati-hati. Sebab, perairan itu merupakan habitat buaya, sehingga harus selalu waspada.
“Tentunya kepada seluruh masyarakat kita himbau agar tidak melakukan aktivitas yang dekat dengan habitat buaya itu. Hal ini sebagai kewaspadaan untuk menghindari konflik dengan sang predator tersebut,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban diduga diterkam buaya berawal pada Kamis (30/3) sekitar pukul 16.00 WIB. Ketika itu saksi Suprianto dan Supar melihat korban sedang bermain di pinggiran sungai bersama dua orang rekannya Habib (9) dan Wildan (12).
Kemudian sekira pukul 17.15 WIB kedua rekan korban melihat ada seekor buaya di permukaan sungai dan memberi tahu korban bahwa agar tidak mendekati sungai, namun hal itu tidak digubris oleh korban.
Kedua rekannya Habib dan Wildan telah memberi tahu bahwa mereka melihat buaya, dengan tujuan agar korban tidak melompat ke dalam sungai, namun korban malah mengatakan apa dilihat oleh temannya itu bukan buaya melainkan hanya sepotong kayu.
Setelah itu korban Rifaldi Anesta ini melompat ke sungai dan langsung kaki korban diterkam oleh buaya tersebut.
Kedua rekannya Habib dan Wildan mencoba membantu dengan berusaha memukul buaya dan menarik korban dari mulut buaya tapi tidak berhasil sehingga korban ditarik dan dibawa oleh buaya ke dalam air.
Melihat kejadian itu saksi Supriyanto dan Supar juga mencoba mengejar buaya tersebut sambil berteriak meminta pertolongan warga lainnya, akan tetapi korban telah menghilang. *****irz
![]() |
Pencarian korban diterkam buaya di Pasaman Barat |
Korban yang masih anak-anak (Pelajar SMP kelas1) yang beralamat di Perumahan
Devisi V PT.BPP / BNC Jorog Silawai
timur Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas diduga diterkam buaya dan
terseret ke dalam Sungai Sikabau, yang terjadi Kamis (30/03/ 2023 sekira pukul 17.00 wib. Lokasi kejadian di Sungai Batang Sikabau di bawah jembatan jalan menuju Pabrik PT. BPP, Devisi V.
Kepala Jorong Silawai Timur, Hamidi yang dihubungi Jum'at sore mengatakan, pencarian korban belum ditemukan. Walaupun pencarian telah dilakukan berbagai pihak. Seperti Bazarnas, BPBD, pihak TNI dan Kepolisian serta masyarakat. Namun hasilya masih nihil.
Menurut kepala jorong setempat, pencarian Jumat itu, juga didampingi pawang buaya dan tengah melakukan pencarian di daratan
sepanjang aliran sungai dekat lokasi kejadian. Serta penyisiran oleh tim gabungan, namun belum berhasil menemukan korban.
Karena operasi pencarian dari Kamis malam terus berlanjut Jum'at pagi hingga sore belum berhasil, maka pencarian dihentikan untuk sementara. Pencarian dilanjutkan kembali Sabtu pagi,
Seperti laporan pihak Basarnas bahwa penyisiran telah dilakukan dari Jumat pagi hingga pukul 5 sore sejauh sekitar 6 KM sampai ke Muara. Namun hasilnya masih nihil, keberadaan sarang buaya belum ditemukan.
""Operasi telah dilaksanakan pada hari ini, Jumat mulai jam 7 pagi sampai jam 5 sore sesuai dengan rencana operasi yang telah disusun. Dengan hasil nihil. Meskipun lat yang dikerahkan telah dibantu 6 unit perahu warga, " kata Mahmud, dari Tim Basarnas.
Disebutkan bahwa kendala dilapangan adalah arus air yang cukup deras dan belum diketahui lokasi sarang buaya tersebut. Maka pada pukul 5 sore, operasi semesntara dihentikan dan dilanjutkan kembali Sabtu.
Dari informasi yang diperoleh dan sebagaimana dilansir sejumlah media, kronologis kejadian korban diterkam buaya itu, berawal pada Kamis sekitar pukul 16.00 WIB. Ketika itu,korban sedang bermain di pinggiran sungai bersama dua orang rekannya Habib (9) dan Wildan (12).
Kemudian sekira pukul 17.15 WIB kedua rekan korban melihat ada seekor buaya di permukaan sungai dan memberi tahu korban bahwa agar tidak mendekati sungai. Namun, mungkin korban tidak percaya, lalu ia melompat ke sungai dan langsung kaki korban diterkam oleh buaya tersebut.
Kedua rekannya Habib dan Wildan mencoba membantu, namun tidak berhasil sehingga korban ditarik dan dibawa oleh buaya ke dalam air. Walau ada juga saksi mata yang melihat kejadian dan mencoba mengejar sambil berteriak minta pertolongan warga lainnya, akan tetapi korban telah menghilang. ****irz