Dua Lokasi Terdampak Banjir di Kinali, Ditinjau Bupati dan Wabup Pasbar
On Selasa, Maret 12, 2024
-->
Jembatan Darurat Rura Patontang dibangun dengan gotong royong yang didukung oleh pemerintah nagari dan kecematan setempat. |
Sebelumnya, jembatan terputus akibat longsor karena intensitas hujan yang vcukup tinggi. Peristiwa terjadi pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB. Sehingga ketika itu warga Rura Patontang sempat terisolasi.
baca juga >> Diterpa Banjir dan Longsor, Arus Transportasi di Berbagai Tempat di Pasbar Terputus dan Lumpuh
Bahrul Ilmi, Camat Koto Balingka |
Camat Koto Balingka, Bahrul Ilmi yang dikonfirmasi Jumat sore membenarkan bahwa saat ini telah dibangun jembatan sementara yang sifatnya darurat namun teah bisa dilewati masyakat untuk beraktivitas.
"Alhamdulillah dengan kebersamaan dan gotong royong masyakakat, telah dibangun jembatan darurat dari kayu. Walau sifatnya sementara namun sudah bisa dimanfaatkan. Semoga ke depan akan ada pembangunan baru yang lebih baik. Dan tentunya diajukan dulu kepada pemerintah daerah, " kata Camat.
Ia juga mengapresiasi tingginya semangat masyarakat dalam bergotong royong. Menurutnya sikap kebersamaan dan gotong royong memang harus tetap dipertahankan sebagai budaya bangsa kita demi kemajuan bersama khususnya dalam pembangunan kampung halaman.
berita terkait >> Bupati Hamsuardi bersama Kapolres Tinjau Jalan Terputus Menuju Talu dan Segera Diperbaiki
Jembatan Rura Patontang ketika Terputus akibat longsor . |
"Kami dari masyarakat Jorong Rura Pertontang berterima kasih kepada seluruh Muspika yang hadir seluruh masyarakat juga bapak Camat Kota Balingka Bapak PJ Walagari, Bapak Sekretaris PU, selanjutnya Bapak Babinsa dan bapak Babinkamtibmas yang telah ikut berpartisipasi dalam mensukseskan dan melaksanakan gotong royong ini, " kata Maulana.
baca juga >> Setengah hari menunggu Ahirnya Banjir Surut, Arus Transportasi Ujung Gading - Simpang Empat Kembali Lancar
Menurutnya dengan adanya gotong royong telah dapat membangun jembatan darurat menuju perbatasan antara Pegambiran dengan Jorong Rura Pontang. Dan masyarakat Jorong Rura Patontang sangat berterima kasih kepada seluruh jajaran yang hadir. Baik dari kenagarian, kecamatan kabupaten dan seluruh pihak yang ikut membantu.
"Atas kebersamaan kita semua, mudah-mudahan pada sore hari ini jembatan darurat ini sudah bisa kita lalui dari Pegambiran menuju Rura Patontang. Tentunya ini merupakan suatu penghargaan besar bagi kami dari sekali lagi kami berterima kasih atas partisipasi dan kebersamaan kita, " ungkapnya, Jumat sore (8/3/2024). **** irz
Lumpuh Akibat Banjir di Sungai Aur |
Jl. Lintas Simpang Empat - Talu - Panti terputus |
Dari informasi yang dihimpun media ini diketahui bahwa Salah satu badan jalan yang longsor akibat tingginya intensitas hujan ini adalah jalan lintas Panti- Simpang Empat. Tepatnya di Rimbo Kejahatan Nagari Kajai Kecamatan Talamau. Akibatnya arus transportasi Simpang Empat - Panti putus total.
"Badan jalan itu terban akibat longsor, Kamis sekitar pukul 22.45 WIB, "kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Afrizal di Simpang Empat.
Jembatan Rura Patontang Terputus |
Kawasan lain yang mengalami longsor dan jalan terputus terjadi di Jalan Rura Patontang pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB, Jembatan yang menghubungkan jorong Rura Patontang dengan Jorong Pegambiran terputus. sehingga warga Rura Patontang jadi terisolasi.
Longsor juga menimpa Muara Binongo ( Paraman Sawah ) - Sawah Mudik Ranah Batahan. Badan jalan amblas dan perkuatan tebing yang baru saja dibangun ikut ambruk dan hancur kembali. Jika dibiarkan lama, badan jalan di lokasi tersebut dikhawatirkan akan putus total.
Jalan Paraman Sawah - Kp. Pinang - Sawah Mudik |
Sementara itu Jumat pagi hingga siang sejumlah tempat di Pasbar juga terkepung banjir. Seperti terpantau wartawan ini bahwa arus transportasi dari Ujung Gading ke Simpang Empat dan sebaliknya di Kabupaten Pasaman Barat juga lumpuh tak bisa dilewati.
Sehari Pencarian , akhirnya korban tenggelam digulung ombak Sikabau, Ditemukan
Tim BPBD (Badan Penanggulangan Bancana Daerah) bersama pihak terkait, berhasil menemukan sosok Ririn sekitar pukul 3.00 Wib dini hari, Minggu (29/10), di sekitar Satu kilo meter (km) dari tempat korban bersama teman-temanya mandi di kawasan Pantai Sikabau.
Setelah Tim BPBD Pasaman Barat bersama pihak terkait menemukan jazat Ririn, mereka secara bersama mengantarkan jazat korban ke rumah keluarganya. Kedatangan rombongan ke rumah duka, disambut dengan haru dan penuh duka, kata Kabid Kedaruratan BPBD Pasaman Barat, Afrizal, Minggu.
Dijelaskan Afrizal, peristiwa memilukan warga Sikabau, berawal saat Ririn bersama temannya, seperti Zahira (12). Sekitar pukul 14.20 hari Sabtu kemarin, mereka mandi-mandi di Pantai Sikabau.
Akibat derasnya ombak, lalu Ririn tidak kuasa melawan ombak, akhirnya pelajar kelas V SD, juga di Sikabau, tenggelam dan diseret derasnya ombak.
“Naas, korban Ririn hilang diseret ombak, sementara temannya Zahira berhasil menyelamatkan diri. Setelah dilakukan pencarian selama beberapa jam korban tidak di temukan dan pencaharian sempat di hentikan karena kondisi malam hari", kata Afrizal menjelaskan.
Korban, tambah Afrizal, pertama kali ditemukan di pinggiran pantai saat Tim melakukan penyisiran darat tepatnya di sekitar Satu Km dari tempat awal mereka mandi-mandi di Pantai Sikabau.
Sejumlah warga, saat mengantar jazat Ririn ke rumah duka, mengakui, agar peristiwa yang sama tidak terulang lagi, mereka minta kepada setiap orangtua yang membawa anak-anaknya mandi di pantai, agar harus waspada dan lebih berhati-hati.
“Kita menghimbau agar orangtua jangan lalai dalam pengawasan anak ketika di pantai, kapan perlu melihat kondisi sekarang ini kita melarang anak-anak kita untuk mandi-mandi di tepi pantai,” kata mereka. ***gmz/ iz
Hilang kendali, senuah mobil mini bus masuk parit di Jalan Sikabau |
Peristiwa tersebut terjadi Selasa (5/9/2023) pagi sekitar pukul 08.00 Wib. Akibatnya, pengendara dan penumpang meninggal dunia.
Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki melalui Kasat Lantas Iptu M. Irsyad Fathur Rahman mengatakan, kejadian berawal ketika mobil minibus merk Mitsubishi yang dikemudikan oleh Niki Ardianita (35) warga Jorong Silaping, Nagari Batahan dengan penumpang Titi Dwi Andria (25) yang merupakan warga dari Jorong Sikabau melaju dari arah PT BPP menuju Sikabau.
"Dari keterangan para saksi, diduga mobil melaju dengan kecepatan tinggi sehingga menyebabkan mobil hilang kendali (Out Of Control) dan melebar ke kanan badan jalan kemudian terjatuh ke dalam aliran parit sedalam 1 meter dengan posisi kendaraan terbalik," ucap Kasat Lantas.
Iptu M. Irsyad Fathur Rahman kembali menjelaskan, dalam peristiwa kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP), diduga tidak bisa menyelamatkan diri saat mobil terjatuh ke dalam parit dengan posisi kendaraan terbalik.
"Adapun identitas korban meninggal dunia yakni, pengemudi Niki Ardianita (35) mengalami luka lebam dibagian kepala dan penumpang Titi Dwi Andria (25) luka lebam pada mata kanan," jelasnya.
Saat ini kedua, korban yang meninggal dunia telah diserahkan kepada pihak keluarga, sedangkan mobil mini bus Mitsubishi Mirage nomor polisi BA 1577 SH dibawa ke Satlantas Polres Pasaman Barat untuk proses penyidikan lebih lanjut. ***hmsres PS/ irz
Akses Jalan menuju Sikabau Pasaman Barat Terputus |
Peristiwa serupa pernah terjad sebelumnya, yakni pada tahun 2022 lalu, Juga akibat curah hujan tinggi, sehingga mengakibatkan badan jalan yang kemungkinan dasarnya rapuh jadi jebol dan runtuh.
Jalan Menuju Sikabau Terputus |
Sekretaris Nagari Ranah Koto Tinggi, Ali Sadikin yang dikonfirmasi Selasa sore mengatakan, dampak putusnya jalan ke Sikabau membuat arus transportasi terkendala dan terhambat . Meskipun dapat menempuh jalan alternatif melalui Devisi IV PT. BPP, namun memakan waktu yang lebih lama.
Peninjauan Jalan Terputus |
Diperkirakan, jelas Ali Sadikin memakan waktu tempuh lebih lama sekitar 30 hingga 45 menit lagi dari waktu tempuh biasa. Belum lagi diperparah dengan kondisi jalan yang tak bagus dan berlobang. Dia berharap ada perhatian dari pihak perusahaan perkubunan PT BPP untuk membantu pembangunan jembatan darurat.
Camat Koto Balingka Bahrul Ilmi menyebutkan, peristiwa putusnya jalan menuju Sikabau terjadi sekira pukul 12.00 WIb siang pada Selasa (18/7/2023). Warga terpaksa mencari jalan alternatif yang melewati kawasan perkebunan PT. BPP.
"Pasca kejadian jalan putus, telah dilakukan pengalihan jalan melalui alternatif ke arah divisi 4 PT. BPP, kemudian berputar lagi ke luar menuju jalan utama kembali. Terkait kondisi ini juga semua stacholder telah turun kelapangan untuk tanggap darurat, " jelas camat.
Jalan Alternatif |
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pasaman Barat Zulkarnain SPd. MM pada Selasa (18/7/2023) menyebutkan, BPBD melalui Tim survei yang langsung dikomandoi oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan logistik, Afrizal telah meninjau lokasi. Selanjutnya telah melaporkan pada Bupati dan telah berkoordinasi dengan dinas terkait seperti PUPR untuk masa tanggap darurat.
"Insya Allah dalam masa tanggap darurat ini akan ada solusi pemulihan jalan untuk sementara. Sehingga akses perhubungan dan transportasi ke Sikabau kembali lancar, sebut Zulkarnaen. *** irti z
Balita yang Dikabarkan Hanyut, Ditemukan telah Meninggal Dunia |
Tim gabungan bersama warga masyarakat telah menemukan korban yang bernama Muhamad Nopal (3) yang ditemukan berjarak satu kilometer dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal.
Kapolres PaPasaman Barat AKBP Agung Basuki melalui Kasat Polair AKP Adri Mardoan mengatakan, setelah melakukan pencarian terhadap korban sejak hari Kamis (15/06/2023) yang melibatkan petugas gabungan dari Satpolair Polres Pasaman Barat, BPBD, Basarnas Pasaman Barat, Pemerintahan Nagari Sasak serta masyarakat setempat, korban ditemukan oleh petugas dalam keadaan meninggal dunia.
"Petugas gabungan berhasil menemukan korban yang berjarak satu kilometer arah hulu dari TKP awal dalam kondisi meninggal dunia. Saat ditemukan, posisi korban tersangkut di akar tanaman yang berada di pinggiran sungai batang Pasaman," ujarnya.
Diterangkan, informasi yang diperoleh dari orang tua korban, kejadian tersebut berawal pada Kamis (15/06/2023) sekitar 15.30 Wib, saat korban hendak mandi sendirian dengan membawa ember kepinggir sungai Batang Pasaman, setelah beberapa saat, orang tua korban melihat anaknya sudah tidak ada lagi namun ember yang dipakai korban masih terletak di pinggir sungai.
"Melihat anaknya sudah tidak berada di pinggir sungai, orang tua korban melaporkan kepada masyarakat setempat dan langsung menghubungi pihak Kepolisian Polsek Pasaman melalui personel Bhabinkamtibmas Aipda Eko Hendria, serta berkoordinasi dengan BPBD dan Basarnas Pasaman Barat untuk melakukan pencarian terhadap korban yang diduga hanyut terbawa arus sungai," terangnya.
Kasat Polair menjelaskan, pencarian terhadap korban dilakukan dengan menggunakan perahu karet dari Basarnas Pasaman Barat ditambah dengan perahu milik masyarakat setempat. Setelah berhasil mengevakuasi jenazah korban, petugas langsung membawa dan menyerahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.
"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum, dan membuat surat pernyataan karena kejadian yang menimpa anak kandungnya ini adalah murni karena musibah yang datang dari Allah SWT," jelasnya.
AKP Adri Mardoan mengimbau, kepada masyarakat yang lainnya, untuk lebih berhati-hati dan menjaga anak-anaknya ketika hendak pergi melaksanakan aktivitas di pinggir sungai, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. ****hms r psb/ irz
Empat jazat yang terbujur kaku di rumah duka, akibat tidak kuasa melawan derasnya arus sungai, dan tenggelam di kawasan Lubuak Cempong. Korban yang tenggelam di arus sungai Lubuk Cempong Tempurung, merupakan keluarga besar yang berangkat dari rumah mereka. Dari kediaman mereka di Jambak Timur Jalur XI menuju lokasi, mereka menggunakan dua unit mobil pribadi, dan sepeda motor, juga dua unit.
“Mereka diperkirakan rombongan berjumlah 16 orang menuju Tempat Kejadian Peritiwa (TKP ), kata Kapolres Pasaman Barat, Agung Basuki, dikuatkan Kapolres Kinali, Aditialidarman.
Keempat korban tewas itu, Zian, laki-laki umur 11 tahun, Rehan, laki-laki umur 17 tahun, Ataya, perempuan umur 18 tahun, dan Remita, perempuan berumur 49 tahun. Sedangkan satu korban yang selamat dan dirawat di Puskesmas VI Koto adalah,Ali Akbar, kata Kapolsek Kinali Aditialidaraman.
Ia menjelaskan, berdasarkan kronologis peristiwa, korban pertama, Ziyan sesampai di lokasi mandi-mandi ke sungai tersebut hingga korban Ziyan tenggelam. Kemudian , melihat kejadian tersebut korban Rehan langsung terjun ke sungai untuk menolong Ziyan namun Rehan juga tenggelam.
Selanjutnya ibu Rehan, bernama Remita dan korban Ataya serta korban Ali Akbar dengan spontanitas berusaha masuk ke sungai untuk menolong akan tetapi mereka juga tenggelam. Saat itu saksi, Asbula menolong, Ali Akbar dan Asbula, dapat menarik tangan korban. Lalu empat korban, terseret arus sungai sepanjang 20 meter.
Selanjutnya, pihak keluarga lainya ikut masuk ke sungai dan mengangkat korban ke daratan dan berupaya melakukan pertolongan pertama, sedangkan kelima korban dibawa ke Puskesmas IV Koto Kinali. Sebagian di antara mereka tidak bisa, namun melihat keluarganya tenggelam, kontan saja mereka berusaha menolong.
Sayangnya saja, pada saat kejadian disekitar lokasi masih sepi masyarakat beraktivitas. Dari pemeriksaan dan pertolongan dari Nakes Puskesmas IV Koto ditangani oleh dr. Dadang Sugeri dan menyatakan ke empat korban telah meninggal dunia. sementara korban Ali Akbar selamat.
Kapolsek Kinali saat mendatangi TKP menghimbau kepada seluruh masyarakat dan juga tokoh pemuda untuk melarang kegiatan mandi-mandi di lokasi kejadian.
Sebab, menurut masyarakat setempat lokasi Lubuak Cempong sekitarnya menamakan Lubuk Siku memang ada pusaran air dan memiliki arus bawah yang cukup kuat. Dan atas peristiwa tersebut pihak keluarga menerima kejadian ini merupakan suatu musibah. Ujarnya. (gmz/ irti z)
Kepala Jorong Silawai Timur, Hamidi yang dikonfirmasi Sabtu siang (1/4/2023) mengatakan korban ditemukan pada Sabtu sekira pukul 10.00 WIB, dengan kondisi fisik yang masih utuh. Walau ada sedikit luka lecet pada bagian kaki.
“Alhamdulillah korban telah ditemukan, yakni sekitar 6 kilometer dari lokasi awal korban diterkam buaya, Dan sekarang telah berada di rumah duka, untuk selanjutnya akan dikebumikan, "kata Hamidi.
Atas kejadian tersebut, kepala jorong mengimbau masyarakat yang tinggal di dekat batang Sikabau untuk selalu berhati-hati. Sebab, perairan itu merupakan habitat buaya, sehingga harus selalu waspada.
“Tentunya kepada seluruh masyarakat kita himbau agar tidak melakukan aktivitas yang dekat dengan habitat buaya itu. Hal ini sebagai kewaspadaan untuk menghindari konflik dengan sang predator tersebut,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban diduga diterkam buaya berawal pada Kamis (30/3) sekitar pukul 16.00 WIB. Ketika itu saksi Suprianto dan Supar melihat korban sedang bermain di pinggiran sungai bersama dua orang rekannya Habib (9) dan Wildan (12).
Kemudian sekira pukul 17.15 WIB kedua rekan korban melihat ada seekor buaya di permukaan sungai dan memberi tahu korban bahwa agar tidak mendekati sungai, namun hal itu tidak digubris oleh korban.
Kedua rekannya Habib dan Wildan telah memberi tahu bahwa mereka melihat buaya, dengan tujuan agar korban tidak melompat ke dalam sungai, namun korban malah mengatakan apa dilihat oleh temannya itu bukan buaya melainkan hanya sepotong kayu.
Setelah itu korban Rifaldi Anesta ini melompat ke sungai dan langsung kaki korban diterkam oleh buaya tersebut.
Kedua rekannya Habib dan Wildan mencoba membantu dengan berusaha memukul buaya dan menarik korban dari mulut buaya tapi tidak berhasil sehingga korban ditarik dan dibawa oleh buaya ke dalam air.
Melihat kejadian itu saksi Supriyanto dan Supar juga mencoba mengejar buaya tersebut sambil berteriak meminta pertolongan warga lainnya, akan tetapi korban telah menghilang. *****irz
Pencarian korban diterkam buaya di Pasaman Barat |
Korban yang masih anak-anak (Pelajar SMP kelas1) yang beralamat di Perumahan
Devisi V PT.BPP / BNC Jorog Silawai
timur Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas diduga diterkam buaya dan
terseret ke dalam Sungai Sikabau, yang terjadi Kamis (30/03/ 2023 sekira pukul 17.00 wib. Lokasi kejadian di Sungai Batang Sikabau di bawah jembatan jalan menuju Pabrik PT. BPP, Devisi V.
Kepala Jorong Silawai Timur, Hamidi yang dihubungi Jum'at sore mengatakan, pencarian korban belum ditemukan. Walaupun pencarian telah dilakukan berbagai pihak. Seperti Bazarnas, BPBD, pihak TNI dan Kepolisian serta masyarakat. Namun hasilya masih nihil.
Menurut kepala jorong setempat, pencarian Jumat itu, juga didampingi pawang buaya dan tengah melakukan pencarian di daratan
sepanjang aliran sungai dekat lokasi kejadian. Serta penyisiran oleh tim gabungan, namun belum berhasil menemukan korban.
Karena operasi pencarian dari Kamis malam terus berlanjut Jum'at pagi hingga sore belum berhasil, maka pencarian dihentikan untuk sementara. Pencarian dilanjutkan kembali Sabtu pagi,
Seperti laporan pihak Basarnas bahwa penyisiran telah dilakukan dari Jumat pagi hingga pukul 5 sore sejauh sekitar 6 KM sampai ke Muara. Namun hasilnya masih nihil, keberadaan sarang buaya belum ditemukan.
""Operasi telah dilaksanakan pada hari ini, Jumat mulai jam 7 pagi sampai jam 5 sore sesuai dengan rencana operasi yang telah disusun. Dengan hasil nihil. Meskipun lat yang dikerahkan telah dibantu 6 unit perahu warga, " kata Mahmud, dari Tim Basarnas.
Disebutkan bahwa kendala dilapangan adalah arus air yang cukup deras dan belum diketahui lokasi sarang buaya tersebut. Maka pada pukul 5 sore, operasi semesntara dihentikan dan dilanjutkan kembali Sabtu.
Dari informasi yang diperoleh dan sebagaimana dilansir sejumlah media, kronologis kejadian korban diterkam buaya itu, berawal pada Kamis sekitar pukul 16.00 WIB. Ketika itu,korban sedang bermain di pinggiran sungai bersama dua orang rekannya Habib (9) dan Wildan (12).
Kemudian sekira pukul 17.15 WIB kedua rekan korban melihat ada seekor buaya di permukaan sungai dan memberi tahu korban bahwa agar tidak mendekati sungai. Namun, mungkin korban tidak percaya, lalu ia melompat ke sungai dan langsung kaki korban diterkam oleh buaya tersebut.
Kedua rekannya Habib dan Wildan mencoba membantu, namun tidak berhasil sehingga korban ditarik dan dibawa oleh buaya ke dalam air. Walau ada juga saksi mata yang melihat kejadian dan mencoba mengejar sambil berteriak minta pertolongan warga lainnya, akan tetapi korban telah menghilang. ****irz
Semua Korban yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan |
Informasi yang diperolah, awalnya pada Sabtu hingga siang korban bagan tenggelam yang diduga akibat diterpa badai besar itu, baru ditemukan sebanyak enam orang dan dalam keadaan selamat.
Namun enam korban itu masih mendapat perawatan di Puskesmas Air Bangis. Mereka adalah, Alan (47), Arif (17), Asdar (23), Yarif (24), Andre (17), dan Ibnu (18).
Sedangkan enam korban lainnya ketika itu masih dalam pencarian tim gabungan dari SAR, Polri, BPBD, TNI dan masyarakat
Kepala BPBD Pasaman Barat, Azhar, yang dikonfimasi Sabtu (25/3/2023) membendarkan bahwa setelah dilakukan pencarian hingga ke perairan Sikabau dan Maligi, akhirnya ditemukan lagi 4 orang di Bagan dalam kondisi lelah di Laut Maligi. Sedangkan 2 lagi terus dicari.
Kemudian lanjut Azhar, pada Sabtu sore ditemukan pula 2 orang lagi di sekitar Sikabau waktu perjalanan penjemputan 4 orang yang di temukan di Maligi. Kedua orang ini ditemukan oleh kapal pencari dari pelaut warga air bangis.
“Alhamdulillah seluruh korban sudah di temukan. Dan sekarang sudah tiba di Muaro Air Bangis dan selanjutnya menuju Puskesmas Air bangis. Semua korban yang ditemukan dalam keadaan selamat, jelas Azhar, yang dihubungi Sabtu sore sekira pukul 16.15 WIB.
Keenam koraban yang ditemukan terakhir adalah Mak Iya (58), Rudi (45), Fildi (17), Akak (36), Aan (22), dan Afif (18).
Sebagaimana diketahui, bahwa satu unit kapal bagan karam itu terjadi sekitar pukul 22.00 Wib, Jumat (24/3) yang tenggelam di perairan (laut) Air Bangis. Kapal tersebut biasa digunakan sebagai sarana penangkap ikan bagi nelayan Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Zulkarnain mengatakan kejadian ini terjadi akibat tingginya gelombang laut. Saat itu, kapal nelayan jenis bagan bersama awak bersama pengikutnya berada di tengah lautan.
“Dugaan sementara, saat meraka pergi melaut, dengan tujuan mencari ikan. Sementara cuaca buruk dari hujan juga terus turun. Akibatnya, awak bagan yang membawa 12 orang tersebut tidak kuasa mengendalikannya, dan akhirnya tenggelam", jelasnya, menjawab wartawan di Simpang Empat, Sabtu (25/3).
Kemarin malam (Jumat, 24 Maret 2023), hujan turun dengan intensitas tinggi, sehingga terjadi badai dan menerjang kapal bagan yang mengangkut 12 orang tersebut. Dan di saat itu bagan bersama awak dan pengikutnya masih jauh dari bibir pantai. Namun akhirnya dikabarkan kapal nelayan dengan merek Roses 01 itu terhempas ke laut.****G/ irti z
Seorang lelaki ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sebuah kebun kelapa sawit Jorong Simpang,
Korban
diketahui berinisal JS (34) yang sehari-harinya berprofesi sebagai Petani, yang
ditemukan dalam kondisi tidak dapat dikenali di kebun kelapa sawit milik Karang
Karya Taruna (KKT), Jum'at (15/4/2022) sekira pukul 15.00 WIB.
Kapolres
Pasaman Barat AKBP M. Aries Purwanto, S.I.K., M.M melalui Kapolsek Sungai
Beremas Iptu Fahrur Roji, SH mengatakan, korban JS (34) pada hari Jum'at yang
lalu (8/4/2022) sekitar pukul 18.00 WIB pergi ke kebun yang diantar oleh istri
Korban bernama Rahmawilis (23). Korban diantar sampai disebuah warung milik
Suharman (40).
"Setelah
mengantarkan Korban, kemudian istri Korban pulang ke rumahnya dan menghubungi
korban melalui telepon seluler, namun handphone Korban tidak aktif," ujar
Kapolsek.
Lebih
lanjut Fahrur Roji menerangkan, esok harinya Senin (11/4/20222) sekitar pukul
10.00 WIB, Istri Korban pergi untuk menemui Korban di pondok kebun kelapa sawit
milik Mad Dium di Jorong Simpang, namun Istri Korban tidak bertemu dengan
Korban.
Selanjutnya
pada hari Jum'at (15/4/2022) sekitat pukul 09.00 WIB, Istri bersama mertua
korban bernama Rosna (56) dan juga adik istri Korban Nurhidayati (17) ikut
untuk mencari korban dengan cara menelusuri jalan yang biasa dilalui oleh
Korban.
"Sekira
pukul 15.00 WIB, saksi mencium bau bangkai, selanjutnya para saksi mencari dan
menelusuri bau bangkai tersebut, setelah itu saksi melihat bangkai tersebut
adalah bangkai manusia, dan saksi melihat ciri-ciri pakaian korban sama dengan
yang dipakai Korban JS (34) pada hari Jum'at yang lalu (8/4/2022) dengan
memakai celana jeans warna dongker tidak menggunakan kacing celana.
Selanjutnya, para saksi melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Jorong dan
Ketua Pemuda setempat," terangnya.
Mendapat
informasi adanya penemuan mayat, sekira pukul 15.30 WIB Anggota Polsek Sungai
Beremas, Resor Pasaman Barat langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Belum
diketahui penyebab korban meninggal dunia, petugas masih melakukan penyelidikan
dan memperoleh keterangan dari para saksi. Selanjutnya, korban dibawa ke
Puskesmas Parit dan dirujuk ke RSUD Pasaman Barat untuk dilakukan visum,
kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," pungkas Iptu
Fahrur Roji. ***hms r psb/iz
Sejumlah penumpang Bus yang luka luka mendapatkan perawatan pihak puskesmas dan rumah sakit. Semoga pasien yang sedang dirawat lekas sembuh dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga. Aamiiin. |
Pasaman Barat, prodeteksi.com---Informasi dari media sosial diperoleh bahwa bertambah satu lagi korban meninggal dunia, akibat kecelakaan Bus Pastra yang terjadi Rabu (19/05/2021) di Jorong Simpang Tiga Nagari Simpang Kecamatan Simpati Kabupaten Pasaman. Pertambahan korban meninggal ini adalah seorang anak kecil berusia 4 tahun.
"Inna lillahi wa inna ilaihi roojiun, bertambah satu orang lagi meninggal dunia korban kecelakaan tersebut. Kemaren yang bersangkutan sempat dirujuk ke RS Yossudarso Padang dan meninggal setengah jam yg lalu, " demikian informasi yang dikutif dari pesan Whatsapp dari salah seorang warga Lubuk Gadang Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka Pasbar, Aprizon yang diterima wartawan media ini, Kamis Sore.
Adapun dentitas anak yang meninggal sekira pukul 16.30 WIB tersebut adalah : Nama : ANISA ZIYA, Jenis kelamin : perempuan, Umur :4 tahun, Suku :Tanjung, Pekerjaan: ikut orang tua, Alamat : Lubuk Gadang Kenagarian Parik Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat.
Menderita: Tidak sadarkan diri. Dari telinga kanan mengeluarkan darah. Dibawa ke Puskesmas Simpati, dirujuk ke Puskesmas Bonjol dan dirujuk ke RSUD Lubuk Sikaping. Lalu kemudian dirujuk lagi ke Padang.
Dengan bertambahnya satu orang meninggal dunia, maka pada Kamis (20/05/2021) tercatat sudah tiga orang meninggal dunia. Dua lagi meninggal pada Rabu (19/05/2021). Yakni Damris (45), warga asal Tinggiran yang ikut rombongan. Dia mengalami luka pada leher terkena serpihak kaca Bus. Satu lagi, Siti Aina (51), warga Lubuk Gadang, me ninggal karena luka berat yang dialaminya. Kedua korban mengembuskan napas terakhirnya saat berada di Puskesmas Bonjol
Sementara itu, hingga Kamis (20/05/2021), sebagian penumpang korban Bus Pastra dari rombongan Lubuk Gadang Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang mengalami kecelakaan dan jatuh ketika hendak menuju Lubuk Sikaping, Rabu (19/05/2021), kini telah mulai pulih dari perawatan dan sebagian telah berkumpul kembali dengan keluarga di kampung halaman.
Demikian disampaikan, Aprizon, salah seorang warga lubuk Gadang utusan Nagari Parik yang membantu evakuasi dan melihat langsung kondisi pasien yang dirawat di rumah sakit.
" Alhamdulillah sebagian pasien telah pulang hari ini, namun ada juga yang masih dirawat. Dan ada yang ditingkatkan perawatannya dan dirujuk ke Bukittinggi dan padang. Mari kita doakan semoga semuanya segera sembuh, " katanya yang dihubungi Kamis sore (20/05/2021)
Dari data yang diperoleh, pasien yang masih dalam perawatan di RS Lubuk Sikaping adalah dua orang. Yakni Eli Marlina dan Iswan.
Pasien yang dirujuk ke RS Bukit tinggi sebanyak tiga orang. Mereka adalah, Daud, Eva ( istri iswan) dan satu lagi, Akhyar (sopir Bus Pastra)
"Sedangkan yang dirujuk ke Padang ada dua orang. Yakni anak musdalifah (cucu Asman) dan satu lagi Enda (anak Silis). Selainnya sudah pulang semua tadi" kata Aprizon lewat pesan WhatsApp , Kamis.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bus Pastra (Pasaman Transport) BA 7974 SU, mengalami kecelakaan di Jalan umum Jorong Simpang Tiga Kenagarian Simpang Kecamtan Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman. Peristiwa terjadi Rabu, ( 19 /05/2021 sekira pukul 05.30 WIB.
Bus tersebut membawa rombongan dari Jorong Lubuk Gadang Nagari Koto Tangah Parik Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang hendak pergi menuju Kota Lubuk Sikaping untuk tujuan menghadiri resepsi pernikahan alias baralek. Dengan jumlah penumpang sekitar 40 orang.
Di tengah perjalanan, Bus yang dikemudi Akhyar (59) ketika itu melaju dari arah Malampah ke arah Simpang Kecamatan Simpati Kabupaten Pasaman. Diduga karena rem tidak berfungsi, sopir jadi hilang kendali sehingga ketika melewati turunan tajam dan tikungan tajam ke kiri kendaraan tidak terkendali dan lurus ke luar badan jalan sebelah kanan dan masuk jurang ke areal persawahan sedalam 15,1 meter dari pinggir badan jalan sebelah kanan.
Lokasi jatuhnya Bus Mitsubishi ini adalah di areal persawahan warga di kelok PDAM Marambuang, Nagari Simpang, Kecamatan Simpati, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. ***irz