HEADLINE NEWS

Meski Agak Terlambat, Bupati Hadiri Maulid Nabi di Masjid Al-Falah Sungai Magelang

By On Kamis, Oktober 28, 2021

 



Pasaman Barat ,prodeteksi.com----H.Hamsuardi, Bupati Pasaman Barat (Pasbar) hadir di Masjid Al-Falah Kejorongan Sungai Magelang  Kecamatan Gunung Tuleh. Dalam rangka Qatam Quran sekaligus peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad  SAW, Rabu malam ( 27/10/2021).


Juga hadir mendampingi bupati, Fahrein, S.Sos M.Si, Kadis Koperindag dan UMKM, M. Ghor. S.Pd, MM, Camat Gunung  Tuleh  dan Sahdan SH, Camat Sungai Aur 


Kedatangan  bupati dan rombongan sejak awal ditunggu dan disambut  masyarakat setempat. Meskipun agak terlambat karena banyaknya kegiatan Bupati,  namun jemaah tetap  menunggu dan acara berjalan sukses  dan lancar.


Dalam sambutannya, Bupati Hamsuardi mengatakan  permohonan  maaf atas kedatangannya yang terlambat. Kemudian ia pun menyampaikan berbagai informasi termasuk  sekaitan  dengan Visi-Misi  bupati dan wakil bupati dalam membangun Pasbar.


Selain itu Hamsuardi juga merespon aspirasi masyarakat menyangkut keluhan mengenai Jalan Simpang Tiga Alin – Paraman, bahwa menurut bupati, pada tahun  2022 akan diperbaiki dan diaspal kembali. Dan akan dianggarkan  melalui dana APBD.




Menurutnya, sebenarnya yang lebih sulit adalah membangun mental manusia itu sendiri. Yakni bagaimana bisa berahlakul karimah, memiki suri tauladan sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad SAW.


Hamsuardi juga menyampaikan terkait pembangunan untuk sarana Taman Pendidikan (TPA ) Al- Quran di Pasbar, akan dibantu  sejumlah Rp. 50 juta dan bantuan lain Rp.2.500.000 untuk pembelian Al-quran. Ia juga merasa bangga dengan adanya anak di Sungai Magelang yang sudah hapal 4  sampai 5 jus.



Dalam kesempatan yang sama, Zulpahri, Ketua Bamus Nagari Rabijonggor menjelas tentang keberadaan program magrib mengaji di nagari setempat sudah terselenggara dengan baik mulai dari tingkat kejorongan. Seperti di jorong Siligawan kecil, jorong Paraman Ampalu dan jorong Sungai Magelang. ***parsela/irz


Ramadhan Tiba, Bermaaf-maaflah :  Anak – Orangtua, Suami - Istri dan Antar Sesama

By On Kamis, April 23, 2020

Selamat Datang Bulan Suci Ramadhan , Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Prodeteksi.com-------Selamat datang bulan suci Ramadhan. Mari saling maaf-memaafkan.  Walau sudah menjadi tradisi, namun sangat  dianjurkan dalam Islam.  Terutama, anak minta maaf pada orangtuanya, istri terhadap suaminya (dan sebaliknya) serta antara sesama termasuk dengan jiran tetangga. 


( Catatan : jika tidak dapat berjabatan tangan, setidaknya dilakukan dengan kata-kata dan ucapan secara lisan atau secara tertulis dengan niat ikhlas dan  hati yang bersih)


Sebagaimana juga banyak para muballig menyampaikan dalam berbagai dakwah, bahwa tradisi bermaaf-maafan sebelum Ramadhan, adalah sangat beralasan, dengan hadist yang terjemahannya sebagai berikut : 

 “Dari Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar lalu bersabda: ‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?” 

Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’,.

Kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak berbakti kepada mereka berdua’, maka aku berkata: ‘Amin’. 

Terus, Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hamba  yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin”.” Al A’zhami berkata: “Sanad hadits ini jayyid”.

Diceritakan lebih lanjut dalam hadist yang terjemahannya sebagai berikut :

Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Amin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Amin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali. 

Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin-kan do’a ku ini,” jawab Rasullullah.

Do’a Malaikat Jibril itu adalah:
“Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
2) Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
3) Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Berdasarkan kedua hadist diatas, maka tentunya jelas bahwa hukum minta maaf sebelum ramadhan tiba merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan. Sebab konsekuensinya jika tradisi minta maaf ini tidak dilakukan, maka ibadah puasa anda tidak akan diberi ganjaran pahala. 

Ramandhan merupakan bulan yang mulia  dan akan memperoleh pahala beberapa kali lipat di bandingkan bulan biasa seperti juga hikmah sedekah dalam islam . Sebagaimana dalam hadist berikut :

“Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu,nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan (HR. Bukhori-Muslim).

Bulan ramadhan juga sekaligus merupakan bulan yang penuh berkah dan paling menjadi pengaruh dzikir terhadap jiwa . Sebagaimana dalam hadiat berikut ini;

“Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kamu berpuasa, karena dibuka pintu- pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu syaitan- syaitan, serta akan dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak berhasil mem¬peroleh kebaikannya, sungguh tiadalah ia akan mendapatkan itu untuk selama-lamanya.” (HR Ahmad, An-Nasa’l, dan Baihaqi).

Sebagai bulan penuh berkah Allah SWT juga menjanjikan kepada umatnya yang beribadah dengan khusyuk pada bulan ini akan memperoleh balasan yang amat nikmat, yakni jika berhasil menemukan tanda-tamda malam lailatul qadar serta keutamaan malam lailatul qadar maka hikmahnya akan samgat luar biasa. Sebagaimana dalam firman Nya berikut ini :

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr 1-3) .

Jangan sampai kita tidak mendapatkan berbagai keutamaan bulan ramadhan sebagaimana pahala sahur di bulan ramadhan yang begitu sangat dinantikan dan dirindukan oleh semua umat islam. 

Untuk dapat meraihnya pastinya kita harus memahami dengan benar mengenai hukum minta maaf sebelum ramadhan. Sehingga kita dapat menjalankan ibadah sebelum bulan ramadhan dengan khusyuk. 

Memaafkan dan saling meminta maaf sebenarnya bukan hanya sebuah tradisi  Sebab, dalam isalm sikap saling memaafkan merupakan kunci untuk menggalang persatuan serta menghindari api permusuhan. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam,

“Sesungguhnya Allah telah memaafkan ummatku yang berbuat salah karena tidak sengaja, atau karena lupa, atau karena dipaksa” (HR Ibnu Majah, 1675, Al Baihaqi, 7/356, Ibnu Hazm dalam Al Muhalla, 4/4, di shahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

Pada dasarnya meminta maaf tidaklah harus menunggu waktu hendak tibanya bulan puasa. Namun, kita dianjurkan untuk meminta maaf saat memang memiliki kesalahan atau kehilafan. Sebab pastinya dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah luput dari salah maupun dosa dan kekhilafan. (***disari dari dalamislam.com)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *