HEADLINE NEWS

Peridon Sport Center Pasbar  Perkuat Kelengkapan Sarana Porprov 2020

By On Jumat, September 13, 2019



Najjar Lubis, Perintis dan Pengelola Peridon Sport Center dan Wisata Perikanan Menunjuk pada Lokasi Cross

Pasaman Barat, prodeteksi.com---Pusat Sarana Olahraga Peridon (Peridon Sport Center) yang berloksi di Lubuk Manggis Aek Nabirong Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat, siap mendukung dan perkuat kelengkapan sarana olahraga dalam ajang Porprov 2020.

Hal ini menepis keraguan sejumlah pihak akan kekhawatiran gagalnya pelaksanaan Porprov 2020, di Pasbar sebagai tuan rumah. Sebab, sejak lama Peridon Sport Center, yang berada di kawasan wisata dan perikanan Lubuk Manggis, telah disiapkan sejak lama, untuk standar arena nasional.

Kegiatan Cross di lokasi Peridon Lubuk Manggis  beberapa waktu lalu
“Insya Allah sarana olahraga di Peridon ini siap mendukung kesuksesan Porprov 2020. Disini juga dilengkapi dengan penginapan dan sarana pendukung lainnya yang diperlukan, “ kata Najjar Lubis, sebagai tokoh perintis dan pengelola Peridon beberapa waktu lalu, di Lubuk Manggis Aek Nabirong Pasaman  Barat.

Dikatakan Najjar, pihaknya telah menyampaikan kesiapan Peridon Siap Maju untuk menopang kelengkapan sarana Porprov 2020 kepada Pemkab Pasbar. Hal itu disampaikan Jauh hari, baik kepada Sekdakab, Yusdesri, maupun Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Aflizar Azhar.

Dijelaskan, ada beberapa sarana olahraga yang telah sedang disiapkan. Sampai saat ini masih ada yang memasuki tahap penyelesaian.  

Lokasi Perikanan dan Dayung Sampan Peridon Lubuk Manggis 
Adapun sarana yang telah siap pakai 2020, ada enam cabang. Di antaranya, untuk Cabang Dayung Sampan telah disiapkan sepanjang 700 Meter. Kemudian Arung Jeram sepanjang 7 KM, lapangan Cross  atau balap motor yang sudah diujicoba pasca lebaran lalu. Seterusnya Kolam Renang, tersedia tiga titik atau tiga unit kolam. Dan dua lagi, yakni panjat tebing dan ofrod.

Untuk menunjang kesiapan sarana tersebut lanjut Najjar, juga sedang dibangun 25 kamar permanen sebagai penginapan atlet. Dilengkapi pula sarana ibadah seperti mushalla, MCK, sarana kesehatan dan sarana lainnya yang dibutuhkan.

“Tak berlebihan mungkin, jika Pemkab Pasbar turut bersyukur dan beri motivasi kesuksesan pembangunan Peridon yang dikembangkan di Lubuk Manggis Aek Nabirong ini, ujar Najjar.

Pembangunan Penginapan di Loksi Peridon
Sementara itu Sekdakap Pasbar, Yudesri SIP, MSI, ketika ditanya prodeteksi.com belum lama ini mengatakan, memang dimungkinkan bahwa lokasi Peridon akan digunakan memperkuat dan menyokong kelengkapan saran Porprov 2020 di Pasbar.

“Kita akan adakah pembicaraan lanjutan dengan Pak Najjar terkait kesiapan sarana olahraga yang ada di lokasi Peridon. Kita akan melakukan kerja sama, “ kata Yudesri.

Ditegaskan Yudesri, Pasbar tidak ada keraguan tapi optimis sekali Porprov akan terlaksana dengan baik. Bahkan seluruh kegiatan tahun 2020, akan dioptimalkan untuk kesuksesa Porprov  2020 tersebut.

“Kita tidak ada keraguan, pihak mana yang ragu. Justru Pemkab Pasbar dan KONI telah menyatakan siap menggelar Porprov di Pasaman Barat 2020, tegas Yudesri****irti z

Korban Hanyut di Muara Bingung Ditemukan Setelah Pencarian 22 Jam

By On Jumat, September 13, 2019





DITEMUKAN : Terlihat, Kasub Sektor Katiagan Aiptu Suhartono dan petugas lainnya menggotong salah satu jasad korban tenggelam yang ditemukan di Objek Wisata Muaro Binguang, setelah puluhan jam pencarian.
Pasaman Barat, prodeteksi.com----Dua orang pelajar yang hilang tenggelam Kamis (12/9) sekitar pukul 12.30 WIB di Perairan Pantai Muara Bingung Nagari Katiagan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), akhirnya ditemukan. Naas, kedua korban ditemukan meninggal dunia setelah satu malam pencarian oleh Tim SAR Gabungan dibantu warga, Jumat (13/9).

Sebelumnya, pantauan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kamis (12/9) malam pasca pencarian dua korban tenggelam yang dinyatakan hilang tersebut, terlihat jibaku pihak BPBD Pasbar, Basarnas Kapolsek, Babinsa, Walinagari dan Camat Kinali dibantu warga. Sampan yang di sewa korbanpun malam itu langsung ditemukan. Dan dua (2) korban tersebut baru bisa ditemukan setelah sekitar 22 Jam pencarian (Jumat 13/9) sekitar pukul 10. 00 WIB.     
     
Kapolsek Kinali IPTU Eri Yanto, SH., didampingi Kasub Sektor Katiagan Aiptu Suhartono di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menjelaskan. Enam remaja yang naik sampan tersebut merupakan siswa MTs-S Muhamadiyah Alamanda. Diantaranya Wahyu (15) dan Hadi Saputra (15) warga Padang Canduh. Azlan (17) warga Sidodadi, Taufik Hidayat Nurdin (15) warga Padang Canduah, Dermawan (14) warga Padang Jiraik, Riki Yono (16) warga Padang Sari.

Korban yang meninggal dunia Wahyu (15) dan Hadi Saputra (15) warga Padang Canduh. Jasad kedua korban ini ditemukan petugas pencarian masih dikawasan Muaro Binguang, tidak jauh dari TKP. Berdasarkan keterangan empat saksi yang juga korban selamat, mereka ingin menuju Pulau muara untuk berwisata dan mencari Umang-Umang.

Naas, menjelang pulau sampan yang mereka naiki diseret arus lalu oleng, saat panik korbanpun berhamburan melompat dan sampanpun terbalik. Saat itulah korban berusaha menyelamatkan diri namun dua dari mereka menghilang hingga tidak sempat diselamatkan oleh rekannya,” papar Kapolsek.

Berdasarkan informasi dilapangan, peristiwa naas ini bukan lagi yang pertaman, bebera kejadian lainnya ditahun yang lalu juga telah menelan korban, hal ini juga dibenarkan oleh pihak Polisi Sektor Kinali. 

Setelah ditemukan dua korban meninggal dunia langsung diserahkan kerumah duka dan dilakukan otopsi, disana jasad mereka disambut dengan isak tangis keluarga dan kerabat.

Hingga berita ini dirilis, pihak sekolah korban (MTs-S Muhammadiyah Alamanda) belum berhasil dikonfirmasi. Yang sampai saat ini masih menjadi tanda tanya, apakah kepergian ke enam korban tenggelam tersebut pada saat jam sekolah dan dalam rangka apa.***by Roni

 PUPR dan TNI Kerjasama Pemeliharaan 11 Situ dan Sungai di Jabodetabek

By On Jumat, September 13, 2019

Kementerian PUPUR Kerjasama dengan TNI Kodam Jaya dalam pemeliharaan Situ dan Sungai

Jakarta, prodeteksi.com.---Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane kembali bekerjasama dengan Kodam Jaya TNI dalam pemeliharaan rutin situ dan sungai di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek). Kerjasama ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Kementerian PUPR yang diwakili Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Hidayah dengan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono di Kantor BBWS Ciliwung Cisadane, Jakarta, Kamis (12/9/2019). 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam memaksimalkan fungsi sungai dan situ sebagai pengendalian banjir dan tampungan air tidak bisa dilakukan melalui upaya struktural atau pembangunan fisik saja, melainkan juga kegiatan non struktural seperti kampanye penyadaran masyarakat, tata ruang, peraturan zonasi,dan pembuatan berbagai sumur resapan di lingkungan rumah masing-masing.

Kerjasama pemeliharaan sungai dan situ dilakukan terhadap 6 sungai dan 5 situ yakni Sungai Mookervart, Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan, Sungai Bekasi, Sungai Blencong,  Sungai Cikeas,  dan Situ Sidomukti, Situ Rawa Lumbu, Situ Pasir Gadung, Situ Parigi serta Situ Leungsir.

Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Hidayah mengatakan dari 11 situ dan sungai tersebut beberapa diantaranya telah mengalami pendangkalan akibat sendimen maupun penumpukan sampah yang dibuang secara liar oleh masyarakat. Selain itu juga terjadi pengurangan daya tampung pada alur sungai akibat penyempitan karena adanya bangunan di bantaran sungai.

“Tantangannya adalah terjadinya alih fungsi Situ menjadi perumahan atau lahan industri. Ini yang harus dicegah dan ditertibkan melalui kerjasama ini. Target kita tentunya sungai dan situ dapat bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Bambang.

Bambang berharap dengan dilakukannya kerjasama ini dapat mengembalikan fungsi situ dan sungai sebagai pengendali banjir, menambah kapasitas tampungan, menjadikan situ sebagai tempat rekreasi serta menambah tingkat resapan air tanah sehingga masyarakat sekitar situ tidak kekurangan air tanah saat musim kering.

“Kita ingin Situ dikembalikan ke semula sesuai dengan fungsinya. Jadi program ini tidak hanya mengedepankan kuantitas tetapi juga kualitas,” ujarnya.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono mengatakan kegiatan pemeliharaan situ dan sungai akan dilakukan melalui pendekatan secara persuasif kepada masyarakat serta menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan komunitas.

“Nantinya kita tidak saja melakukan perbaikan kualitas, tetapi juga mengedukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke situ dan sungai. Kita berharap bahwa situ selain untuk konservasi air, juga dilakukan penataan lahan untuk tempat rekreasi,” ujar Eko Margiyono.

Ruang lingkup kerjasama yakni penggalian sedimen menggunakan excavator serta pembuatan dan pemasangan papan himbauan dan larangan. Jangka waktu pelaksanaan selama 90 hari kalender, dimulai sejak 12 September hingga 10 Desember 2019.***rils/edY

Menteri PUPR Mengenang : Jembatan Barelang Dibangun pada Era BJ Habibie

By On Jumat, September 13, 2019



Jakarta, prodeteksi.com ---Segenap pimpinan dan jajaran aparatur sipil negara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut berduka cita atas wafatnya Presiden Republik Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie pada Rabu, 11 September 2019 dalam usia 83 tahun. Jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Kamis, 12 September 2019.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengenang  mendiang BJ Habibie sebagai pribadi yang penuh semangat. Sekitar sebulan sebelum tutup usia, Menteri Basuki berkisah sempat bertemu dengan  BJ Habibie di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. “Saat itu, adik saya tengah dirawat di rumah sakit yang sama. 

Kebetulan, ruang rawat inapnya bersebelahan dengan tempat Pak Habibie dirawat. Awalnya saya mendatangi Pak Habibie namun sedang di kamar kecil, namun setelahnya justru Pak Habibie yang datang menghampiri saya dan kami berbincang panjang di depan teras ruang rawat adik saya,” kenang Menteri Basuki.

Dikatakan Menteri Basuki, BJ Habibie menilai pemerataan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahan saat ini sudah tepat. Konsep "Membangun dari Pinggiran" perlu dilakukan agar pembangunan tidak hanya fokus pada wilayah tertentu saja. “Beliau bercerita bagaimana arah pembangunan Indonesia ke depan dan menurutnya pembangunan dengan konsep Indonesia Sentris sudah tepat. Semangat beliau untuk membangun Indonesia itu yang harus kita contoh," kata Menteri Basuki
.
Menteri Basuki mengatakan sebenarnya berencana menemui BJ Habibie untuk melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke negara Republik Demokratik Timor Leste pada 29-31 Agustus 2019 lalu dalam rangka peringatan 20 tahun Jajak Pendapat. Di Timor Leste, Menteri Basuki juga menghadiri peresmian jembatan yang dibangun Pemerintah Timor Leste dengan nama Jembatan BJ Habibie karena masyarakat Timor Leste menghormati sosok Presiden ke-3 Indonesia itu.

Namun karena mendengar kabar bahwa kondisi BJ Habibie kian menurun, rencana tersebut diurungkan menunggu kondisi kesehatan beliau membaik. Namun takdir berkata lain hingga BJ Habibie tutup usia di RSPAD Gatot Soebroto.

Kiprah BJ Habibie tidak hanya dalam bidang teknologi pesawat terbang namun juga turut menorehkan karya di bidang infrastruktur PUPR. Salah satunya adalah Jembatan Barelang di Provinsi Kepulauan Riau.

Jembatan Barelang yang merupakan singkatan dari Batam, Rempang dan Galang dibangun pada era kepemimpinan BJ Habibie menjabat sebagai Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Batam pada dekade 90-an. Jembatan yang saat ini menjadi ikon pariwisata Kota Batam tersebut merupakan proyek besar yang melibatkan ratusan insinyur. Selaku pemrakarsa, BJ Habibie sama sekali tak mempekerjakan tenaga ahli asing pada saat itu sehingga menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

Jembatan Barelang terdiri dari enam buah jembatan dengan nama yang berbeda yang menghubungkan Batam dengan enam pulau lainnya, yakni Pulau Tonton, Nipah, Setokok, Rempang, Galang dan Galang Baru. Diketahui, satu yang terbesar dan terpanjang adalah Jembatan Tengku Fisabilillah atau yang dikenal juga sebagai Jembatan I yang pada tahun 2017 telah dilakukan rehabilitasi/pemeliharaan berkala oleh Kementerian PUPR. ***rils/edy

ASN yang Maju Pilkada Pasbar Harus Mengundurkan Diri

By On Jumat, September 13, 2019

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Sejumlah nama ASN (Aparatur Sipil Negara) atau PNS ( Pegawai Negeri Sipil) yang bertugas di jajaran Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pemkab Pasbar), disebut-sebut akan maju dalam  Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada) Pasbar 2020. 

Mereka yang namanya mengapung dan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat sebagai Calon Bupati (cabup)  ataupun calon wakil bupati (cawabup) yang saat ini berstatus PNS atau ASN, diantaranya, Decky H Saputra (BPBD Pasbar), Syawal Suro (Kemenang Pasbar) dan Ahdiarsyah (Dinas Perkim Pasbar). 

Sesuai aturan yang berlaku, mereka yang maju sebagai Cabup  atau  cawabup Pasbar, harus bersedia mundur secara resmi dari instansinya atau pengsiun. Hal itu dibenarkan oleh Ketua KPU Pasbar, Al Haris, ketika menjawab pertanyaan prodeteksi.com, belum lama ini, di Simpang Empat.

Surat pernyataan bersedia mengundurkan diri, sudah harus diserahkan pada KPU pada saat pendaftaran calon. Kemudian dilanjutkan dengan Surat Keterangan Pengunduran Diri dari instansi yang bersangkutan dan kemudian SK pemberhentian setelah  penetapan pasangan calon. 
Al Haris

“Sesuai PKPU No 3 Tahun 2017, TNI/Polri, ASN, DPR, DPRD, DPD yang maju pemilihan kepala daerah, memang harus mundur secara resmi dari instansinya,  “ ujarnya.

Dalam PKPU no 3 Tahun 2017 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dam Wakil Bupati dan/ atau walikota dan wakil walikota, dinyatakan bahwa pengunduran diri paling lama 60 hari setelah penetapan pasangan calon atau 30 hari sebelum hari pemungutan suara. Hal ini dibuktikan dengan SK Pemberhentian dari instansinya. Namun surat pernyataan bersedia mengundurkan diri harus disampaikan pada KPU saat pencalonan. 

Berikut adalah Isi Pasal 69 PKPU 3/2017

(1) Bagi Calon yang berstatus sebagai Anggota DPR, DPRD atau DPD, Anggota TNI/Polri, dan PNS wajib menyampaikan keputusan pejabat yang berwenang tentang pemberhentian sebagai Anggota DPR, DPRD atau DPD, Anggota TNI/Polri, dan PNS kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum hari pemungutan suara.

(2) Bagi Calon yang berstatus sebagai Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota yang mencalonkan diri di daerah lain wajib menyampaikan keputusan pejabat yang berwenang tentang pemberhentian sebagai Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum hari pemungutan suara.

(3) Bagi Calon yang berstatus sebagai penjabat Gubernur, penjabat Bupati, atau penjabat Walikota wajib menyampaikan surat pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum hari pemungutan suara.

(4) Bagi Calon yang berstatus sebagai pejabat atau pegawai pada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah wajib menyampaikan keputusan pejabat yang berwenang tentang pemberhentian dari Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum hari pemungutan suara.

(5) Calon yang tidak menyampaikan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (4), dan tidak dapat membuktikan bahwa pengunduran diri sedang dalam proses, dinyatakan tidak memenuhi syarat. (6) Partai Politik, Gabungan Partai Politik, atau Pasangan Calon Perseorangan yang calonnya dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (5), tidak dapat mengajukan Calon Pengganti. ***irz

Onang Onang  dan Tor-tor, Khasanah Adat Sabajulu yang Masih Eksis

By On Kamis, September 12, 2019

Mangarak dengan iringan onang -onang suatu adat pesta pernikahan Mandahiling di Sabajulu
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Onang-onang tak asing lagi bagi masyarakat adat Sabajulu Nagari Batahan Utara Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat. Onang oang ini biasa dilantunkan dalam kegiatan mangarak atau ketika arak pengantin di sepanjang jalan. Kemudian juga dalam mengiringi kesenian adat tor-tor dalam gelanggang di halaman nabolak.
Tor-tor Sipangkalan

Tor-tor dengan gerakan-gerakan mengikuti irama gondang (gendang), ditingkah juga seruling. Senandung yang mengikuti tor-tor tersebut adalah onang onang atau sering juga disebut jeir.  

Peserta tor-tor ( yang melalukan tor-tor) haruslah berpakaian sopan dengan lengan panjang dan biasanya memakai kain yang dilipat sampai lutut serta biasanya memakai peci. Agar gerakannya bebas dan sopan dan juga tidak pakai sepatu.

Berbagai jenis tortor yang ditampilkan dalam hasanah adat Sabajulu. Di antaranya, tor-tor sipangkalan ( mewakili pihak yang berpesta), tor-tor naposo bulung dan nauli bulung pesertanya adalah para pemuda lajang yang masih single dan para bujing-bujing (gadis) atau pemudi yeng belum menikah. 

Jumlah peserta tor-tor naposo bulung dan nauli bulung ini biasanya sepuluh orang. Terdiri dari lima laki-laki dan lima perempuan. Mereka merupakan perwakilan dari lima marga yang ada di Sabajulu. Yakni Lubis, Hasibuan, Matondang, Nasution dan Pulungan.

Selain itu tortor raja –raja yang pesertanya para orangtua dan orang orang yang dihornmati secara adat. Dan satu lagi tortor marapulai atau kedua pengentin atau yang dikenal dengan raja sehari semalam, yang diikuti sipandonngani atau pendamping teman kedua pengantin.
Tor-tor Raja raja

Tradisi tor-tor yang masih eksis sampai saat ini terlihat kemeriahan yang mengembirakan. Dan semakin menarik dengan diiringi syair onang onang yang ditingkah pula dengan pukulan gendang.

Dalam adat mandahiling, untuk orang yang menyanyikan onang-onang ini disebut dengan paronang-onang, atau si panjeir. Di Sabajulu, untuk paronang onang ini, ada beberapa orang yang biasa seperti Lanroha Hasibuan, Ahmad Rasidi Lubis dan lainnya, kadang mengundang dari jiran tetangga yang ckukup senior adalah Jahidin.

Paronang onang memang harus dapat menyesuaikan isi dan syair lagu yang dinyanyikannya. Menurut Namora Poso Sabajulu, Ahmat Rasidi, si paronang mesti mengetahui maksud dan tujuan pelaksanaan pesta pernikahan  tersebut. Selain itu ia juga harus tahu kepada siapa nyanyian itu ditujukan, dan bagaimana syair yang tepat dan sesuai. 

Tor-tor namora poso dan nauli bulung
“Syair onang-onang ini memang biasanya tidak mempunyai teks. Melainkan diciptakan oleh si paronang-onang secara spontan bagai menciptakan pantun spontan, “ kata Rasidi.

Onang-onang, memang dikenal sebagai nyanyian adat mandahiling dengan syair yang menyentuh dan bermakna. Asal katanya adalah inang yang artinya ibu. 

Dari berbagai sumber yang diperoleh prodeteksi.com, konon ceritanya dahulu suatu ketika ada seorang yang merantau dalam kesusahan dan ketika mau pulang kampung tapi tak ada biaya sedangkan kerunduannya pada ibu yang dicitainya tak tertahan lagi, 

Tortor kedua pengantin sejoli dan pasangan si pandongani
Sehingga, untuk melepas kerinduannya dicetuskannya lewat suatu nyanyian dengan kata “onang¡konang”. Suatu cetusan perasaan kerinduan hati terhadap sang ibu dan orang yang dikasihinya.

Kemudian onang onang berkembang tidak hanya merupakan pencetusan kerinduan hati kepada ibu. Akan tetapi dipergunakan juga dalam suasana gembira. Misalnya, upacara pernikahan yang dinyanyikan untuk orang banyak.

Berikut ini adalah contoh syair onang-onang, yang dikutip dari link lentaraguru.blogspot.com 
Jahidin dan Lanroha Hasibuan, Si panjeir atau si parong -onang 

Ile onang baya onang
tapuka ma le tajolo mulai on
nda asok ma jolo le fikiri ada
ulang nda maruba nian ale luai on
sian najolo indu nda sannari on

Santabi nda jolo sappulu on
sappulu noli marsatabi on
tu jolo na dua le tolu on
lobi nda tarpasangapi on
ois nda taronang ale baya onang

(ditulis oleh irti zamin, SS, dari berbagai sumber)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *