HEADLINE NEWS

Denni Meilizon Buka Bicara terkait Tafsiran Lagu 'Kekasih Surga'

By On Minggu, Juli 26, 2020


Denni Melizon, Seniman dan Penyanyi Fenomenal asal Pasbar Sumbar

PADANG, prodeteksi.com-----Lagu Kekasih Surga yang dirilis awal Januari 2019 lalu jadi fenomena tersendiri bagi penikmat musik di Tanah air. Lagu yang dinyanyikan oleh Denni Meilizon ini menuai multitafsir dari para pendengarnya dan menimbulkan misteri tersendiri.

Rasa penasaran para penikmat musik pada lagu Kekasih Surga kembali menghangat sejak official music videoklipnya dirilis pada Kamis 23 Juli 2020 di kanal YouTube Denni Meilizon. Visualisasi malah menimbulkan interpretasi baru.

Denni Meilizon dalam wawancara kami pada Sabtu (25/7) mengatakan, "Soal pendengar mengatakan lagu ini ada   yang diberikan kesabaran oleh Tuhan, mendampingi seorang lelaki hingga membina lembaga perkawinan, lelaki yang berlumur maksiat dan dosa tetapi kemudian perempuan tersebut dengan sabarnya mampu menyelamatkan lelaki itu sehingga dapat hidup lebih baik, dipenuhi cinta dan kasih sayang, menciptakan rumah, bak taman-taman surga, diberkahi Allah.

“Lagu ini saya rasa adalah tafsir lain dari bagaimana kemudian konsep keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah terwujud sehingga hubungan istri dan suami serta lebih luas, keluarga inti tumbuh berkualitas," kata Denni.

"Pesan lagu ini sederhana, jika Anda saat ini memperoleh nikmat hidup yang lebih baik dari sebelumnya maka jangan lupa bersyukur dan berterimakasihlah kepada seseorang yang telah ikut berperan besar menjadikan Anda bahagia dan hidup berkualitas. Dalam lagu ini, seseorang itu adalah sosok istri, perempuan yang dipilih Tuhan sebagai jodoh yang mendampingi Anda dalam keadaan susah ataupun bahagia," kata Denni.

Denni juga mengatakan, "Pemilihan judul Kekasih Surga sebetulnya kerja bersama tim produksi. Ya, kurang lebih filosofinya kelimpahan cinta kasih sayang yang diberikan oleh kekasih dengan ikhlas, ridha, dan sabar, sehingga menjadikan dua insan yang membina hubungan demikian dalam berumah tangga sama-sama memperoleh surge, sebab hidup demikian bermakna ibadah.  Bahwa rumah kita adalah istana dan di dalamnya terbangunkan taman surga."
Denni Melizon
"Saya menganggap kalau single kedua ini merupakan semacam bentuk penerapan dari pesan lagu single pertama saya. Sebelum bicara perbedaan saya pikir kita harus lihat kesesuaian konteks keduanya, “katanya.

Pertama jelas Denni, kedua lagu itu bicara soal perempuan, kedua tema keduanya adalah cinta dan kasih sayang dalam rumahtangga, ketiga memiliki pesan moral soal kesetiaan, kelebihan pasangan hidup dalam menutupi kekurangan pasangannya, ke empat mengajak para suami lebih menghargai istri dan memenuhi rumah tangga dengan kelembutan dan kasih sayang yang terus menerus demi mencapai kebahagiaan hakiki.

Lalu apa perbedaannya? Menurutnya, perbedaannya dalam soal teknis aransemen dan olah vokal. Dalam lagu kedua ini kecanggungan saya bernyanyi terasa hilang dan lagu kedua ini dapat dibawakan lebih rileks. Kemudian oleh Heru Erlangga yang mengolah musik dua lagu ini sekaligus pengarah teknik vokal lagu Kekasih Surga ini diformat sesuai kemampuan Denni menyesuaikan nada.

“Saya sebetulnya gemar menyanyikan lagu yang sedikit nge-rock. Rencananya pada single ketiga akan diformat agak sedikit rock, walaupun demikian saya sebetulnya suka dengan semua jenis musik," terang Denni.

Selain itu Denni mengatakan, kekuatan lagu Kekasih Surga adalah liriknya mudah diingat, sebab lugas dan tidak ambigu. Ini hanya ungkapan soal mencintai dan dicintai, soal kasih sayang, soal pujian, rasa syukur dan berterimakasih. Satu lagi, lagu itu membicarakan posisi terhormat perempuan dalam keluarga, atau kalau lebih tegasnya dalam dunia laki-laki. Ga ada perempuan apalah artinya hidup para lelaki di dunia ini."

"Prinsip saya soal musik sederhana dan tidak rumit. Saya suka semua jenis musik. Berusaha selalu menghargai karya bagus dan bermutu. Bahwa mencintai proses adalah bagian dari prinsip saya termasuk dalam dunia musik ini," ujar Denni. ***irz



Hati-hati…! Proyek Jalan Nasional di Pasbar Rawan Kecelakaan

By On Minggu, Juli 26, 2020



Perbaikan Jalan Provinsi di Pasbar terutama pada malam hari rawan kecelakaan dan pengendara sepeda motor dikabarkan kerap mengalami oleng bahkan jatuh tersungkur.

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Proyek Perbaikan badan jalan Nasional di Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Baat (Sumbar) dari Padang Sawah menuju Batas Sumatera Utara (Sumut), dikabarkan rawan kecelakaan.

Bahkan sangat meresahkan pengendara khususnya sepeda motor. Karena perbaikan jalan nasional itu tidak semuanya dipasang rambu-rambu sebagai peringatan. Selain itu bekas galian dan pembongkaran untuk proses penambalan ( patching) dibiarkan lama menganga, tidak ditutup segera dengan aspal.

Akibatnya, petakan bekas pemotongan dan pembongkaran aspal dengan menggunakan asphalt cutter, walau ditimbun  namun karena belum dipadatkan, kemudian sebagian berlubang dan bergelombang sehingga rawan menimbulkan kecelakaan khususnya pengendara sepeda motor.

Akibatnya, terutama pada malam hari para pengendara sepeda motor yang melintas karena tidak mengetahui adanya bekas galian sehingga kerap mengalami oleng bahkan jatuh tersungkur. Hal ini menjadi kerasahan bagi para pengendara khususnya sepeda motor.

Pantauan prodeteksi.com Sabtu (25/07/2020) pekerjaan perbaikan jalan nasional di Pasbar tersebut terlihat para pekerja sedang melakukan pembongkaran aspal yang rusak mulai dari kawasan Sungai Aur, Ujung Gading, Parit, Batang lapu, Air Balam dan sekitarnya. 

Beberapa titik  terlihat lubang bekas galian dengan ukuran bervariasi. Ini dibuat sebagai salah satu tahapan pengerjaan perbaikan tambal sulam.

 Namun, pengendara  merasa komplen atas pengerjaannya yang kurang ramah terhadap pengguna jalan. Di anatarnya sebagian tidak ada rambu-rambu, bekas timbunan yang berlobang dan tidak rata dengan aspal serta pinggir aspal bekas potongan menjadi perangkap kecelakaan.

"Kalau yang sering melintas lokasi ini, tentu dia sudah tahu ada bekas galian untuk penambalan jalan. Namun bagi yang tidak tahu apalagi malam dan hujan kan tidak nampak, kalau siang hari bisalah kita lihat, “ Kata Lubis, salah seorang warga yang melintas di Parik Koto Balingka.

Lebih lanjut katanya, “saya pernah terjebak lubang itu dan sempat hilang kontrol. Namun tidak ada korban jiwa, hanya luka lecet" ujarnya.

Di Kawasan Parit Koto Balingka, tidak ada rambu-rambu saat dijepret pertengahan Juli 2020
Bahkan, informasi yang diperoleh, seperti dialami seorang pengendara “TR”sempat mengalami kecelakaan. Dikarenakan tidak ingat ada lubang bekas pembongkaran aspal, lalu tertempuh pula pas pinggir aspal sehingga oleng dan melakukan rem mendadak di kawasan  Parik depan Kantor BPP.

"Mungkin karena malam hari saya tidak nampak ada bekas galian aspal, sehingga memang tidak terjadi kecelakaan hebat. Namun ibu saya dan adik kecil saya yang baru berumur satu tahun sempat jatuh dari kenderaan terhempas dan mengalami luka memar dan lecet, termasuk mengenai kepala adik saya," katanya, mengisahkan kejadian yang dialamainya dua pekan silam.

Lanjutnya, ketika itu, ibu dan adiknya segera dibawa ke Puskesmas Parit untuk perawatan, sedangkan ia sendiri tidak sempat jatuh, hanya oleng, Cuma ibu dan adiknya yang duduk menyamping yang terjatuh.

Menurut keterangan warga di yang mengamankan kejadian di kedai depan Kantor BPP Parit, sudah banyak pengendara yang jatuh di lokasi itu. “ Sudah banyak orang disini terjatuh, walau tidak parah sudah puluhan mungkin yang mengalami hilang kontrol dan rem mendadak dan sebagian terjerembap, kata seorang warga.

Banyak pihak berharap agar proses patching atau penambalan jalan ini, tidak berlama-lama dibiarkan terbuka, tapi segera dilapisi dengan aspal agar tidak jadi perangkap kecelakaan. Begitupun rambu-rambu harus di pasang di semua tempat agar pengemudi tahu ada perbaikan dan dapat lebih hati-hati dan menurunkan kecepatannya.


Sementara itu, salah seorang pekerja yang dijumpai prodeteksi.com ketika melakukan pembongkaran badan jalan yang rusak di kawasan sungai aur mengatakan, memang benar bahwa proyek yang mereka kerjakan adalah rehabilitasi jalan nasional yang rusak. Diawaali dengan pemotongan aspal, penimbunan, pemadatan dan penambalan. Lalu dilakukan open traffic untuk memperkeras badan jalan sebelum diapal ulang.

Seorang pekerja inisial “AL” itu mengatakan  bawa plang proyeknya ada di Padang Sawah, namun ia tidak mengetahui siapa nama pemborongnya dan nama perusahaan kontraktornya.

Terkait adanya pengendara yang jatuh atau mengalami kecelakaan pada lokasi badan jalan yang dikupas atau dibongkar di berbagai lokasi, menurutnya kemungkinan dikarenakan pengendara yang kurang berhati hati atau dengan kecepata tinggi.

“Saya rasa pengendara tahu ada perbaikan jalan, kan ada tanda atau rambu-rambu. Apalagi mereka yang sering melintas sudah pasti tahu ada perbaikan jalan, “ katanya

Namun lebih jelasnya ia minta untuk dikonfirmasi pada pelaksakan proyek yang menurutnya ada markas atau poskonya di RM Bunda Koto Balingka. Ketika dicoba dihubungi ke alamat dimaksud, salah seorang pelaksana proyek Nanda mengaku hanya sebgai pekerja, sedangkan yang punya proyek katanya PT Statika Mitra Sarana. Namun ia tidak tahu lebih detail termasuk berapa anggaranya dan sebagainya.


“Kami hanya pekerja, pimpinan kami ada di Padang. Kami juga tidak pernah terima laporan ada kasus kecelakaan. Kalu menyangkut adanya lubang itu sebelumnya kami timbun mungkin terkikis lagi oleh air hujan, “katanya.

Lebih lanjut dikatakan dalam pekerjaan patching itu mempunyai proses untuk pemadatan sehingga tidak bisa begitu dibuka langsung ditutup dengan aspal baru. Lagi pula lanjutnya jika sedikit yang akan ditambal hanya satu mobil aspal akan memakan biaya besar. Sehingga lanjutnya ditunggu dulu beberapa mobil baru ditutup dengan aspal.

“Insya Allah hari Rabu dan Kamis ini sebelum hari raya, semuanya akan kita tutup pak. Itu ada sekitar 4 atau lima mobil aspal. Mudah-mudahan sebelum Hari Raya Haji ini semua titik badan jalan yang dibongkar akan diaspal ulang, “ujarnya. ****irz

Terkait Proyek Normalisasi Batang Batahan, Camat Rabat Mengaku Kontraktornya tidak Pernah Koordinasi

By On Jumat, Juli 24, 2020

Camat Rabat, Syahwirman, SH, MM
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Bagai proyek misterius, Camat Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), tidak mengetahui siapa pelaksana kontraktor Proyek normalisasi Sungai Batang Batahan di Jorong Kampung Baru Nagari Batahan Kecamatan Ranah Batahan (Rabat). Apalagi pihak pelaksana proyek tidak pernah koordinasi dengan pihak kecamatan.

"Saya sudah dua kali ke sana tidak pernah ketemu dengan konsultan proyek atau pemborongnya. Saya sendiri tidak kenal siapa pelaksananya. Yang jelas proyek itu merupakan proyek Sumatera Utara, "kata Camat Ranah Batahan, Syahwirman, SH, MM, ketika dihubungi prodeteksi.com, beberapa hari yang lalu.

Dijelaskan, kepemilikan Sungai Batang Batahan mulai dari hulu sampai muara, merupakan wilayah administratif Sumatera Utara. Sehingga apapun nama kegiatan terkait sungai itu merupakan kewenangan Pemprov Sumut.

"Sungai itu bukan wilayah kita, tapi kewenangan Sumatera Utara, mulai dari izin-izin seperti galian c, sirtukil dan lainnya mereka yang punya " sebut Camat.


Proyek BWS II Medan di Kampung Baru Ranah Batahan Pasbar, kualitas pekerjaannya dipertanyakan masyarakat 
Ia mengakui bahwa pihaknya tidak mengetahui sampai dimana kegiatan proyek, apa sudah selesai atau gimana, apalagi secara teknis dengan besteknya. Namun pihaknya merasa bersyukur adanya pekerjaan tersebut. Walau pihak pelaksana tidak pernah melapor atau koordinasi dengan camat. 

Terkait tidak adanya plang proyek di lokasi, menurut camat, sepertinya kalau ia nggak salah, pernah ia lihat sebulan yang lalu. Plangnya kecil namun tidak sempat ia baca dengan jelas,"akunya.  

Sebegaimana diberitakan sebelumnya, dari pantauan langsung ke lapangan Sabtu (19/7), proyek Normalisasi Balai Wilayah  Sungai (BWS) II Medan Sumatera Utara ini merupakan lanjutan dari proyek sebelumnya. Yakni pengerukan sungai dengan perkuatan tebing, pembuatan tanggul, membelah aliran sungai jadi dua jalur dan membuat tebing penahan banjir di pinggir sungai tak jauh dari jalan raya Kampung Baru.

Namun terlihat bentangan tebing atau tanggul yang membagi aliran sungai sudah jebol dan kembali jadi satu aliran. Tampak tumpukan bebatuan dan krikil sudah kandas dihantam arus sungai. 



Disamping itu, perkuatan tebing pinggir sungai hanya terlihat tumpukan tanah timbunan beberapa meter dan ini pun dinilai sangat rawan jebol diterjang arus sungai ketika musim penghujan tiba 

"Saya kira kalau hanya sampai disini, tentu tidak akan efektif karena tidak akan tahan lama. Seberapa besar lah  kekuatan tumpukan tanah yang tidak pakai besi atau semen. Apalagi aliran air juga sudah jadi satu karena tanggul sudah jebol, "ujarnya. 

Pihaknya berharap kiranya proyek tersebut dikerjakan sesuai teknis yang sebetul betulnya. Biar pekerjaannya sedikit, tapi hendaknya puas dari pada yang dikerjakan panjang tapi tidak memuaskan karena ketahanannya kurang, " ujar camat.  **irz

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *