HEADLINE NEWS

Terkait Proyek Normalisasi Batang Batahan, Camat Rabat Mengaku Kontraktornya tidak Pernah Koordinasi

IKLAN

Camat Rabat, Syahwirman, SH, MM
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Bagai proyek misterius, Camat Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), tidak mengetahui siapa pelaksana kontraktor Proyek normalisasi Sungai Batang Batahan di Jorong Kampung Baru Nagari Batahan Kecamatan Ranah Batahan (Rabat). Apalagi pihak pelaksana proyek tidak pernah koordinasi dengan pihak kecamatan.

"Saya sudah dua kali ke sana tidak pernah ketemu dengan konsultan proyek atau pemborongnya. Saya sendiri tidak kenal siapa pelaksananya. Yang jelas proyek itu merupakan proyek Sumatera Utara, "kata Camat Ranah Batahan, Syahwirman, SH, MM, ketika dihubungi prodeteksi.com, beberapa hari yang lalu.

Dijelaskan, kepemilikan Sungai Batang Batahan mulai dari hulu sampai muara, merupakan wilayah administratif Sumatera Utara. Sehingga apapun nama kegiatan terkait sungai itu merupakan kewenangan Pemprov Sumut.

"Sungai itu bukan wilayah kita, tapi kewenangan Sumatera Utara, mulai dari izin-izin seperti galian c, sirtukil dan lainnya mereka yang punya " sebut Camat.


Proyek BWS II Medan di Kampung Baru Ranah Batahan Pasbar, kualitas pekerjaannya dipertanyakan masyarakat 
Ia mengakui bahwa pihaknya tidak mengetahui sampai dimana kegiatan proyek, apa sudah selesai atau gimana, apalagi secara teknis dengan besteknya. Namun pihaknya merasa bersyukur adanya pekerjaan tersebut. Walau pihak pelaksana tidak pernah melapor atau koordinasi dengan camat. 

Terkait tidak adanya plang proyek di lokasi, menurut camat, sepertinya kalau ia nggak salah, pernah ia lihat sebulan yang lalu. Plangnya kecil namun tidak sempat ia baca dengan jelas,"akunya.  

Sebegaimana diberitakan sebelumnya, dari pantauan langsung ke lapangan Sabtu (19/7), proyek Normalisasi Balai Wilayah  Sungai (BWS) II Medan Sumatera Utara ini merupakan lanjutan dari proyek sebelumnya. Yakni pengerukan sungai dengan perkuatan tebing, pembuatan tanggul, membelah aliran sungai jadi dua jalur dan membuat tebing penahan banjir di pinggir sungai tak jauh dari jalan raya Kampung Baru.

Namun terlihat bentangan tebing atau tanggul yang membagi aliran sungai sudah jebol dan kembali jadi satu aliran. Tampak tumpukan bebatuan dan krikil sudah kandas dihantam arus sungai. 



Disamping itu, perkuatan tebing pinggir sungai hanya terlihat tumpukan tanah timbunan beberapa meter dan ini pun dinilai sangat rawan jebol diterjang arus sungai ketika musim penghujan tiba 

"Saya kira kalau hanya sampai disini, tentu tidak akan efektif karena tidak akan tahan lama. Seberapa besar lah  kekuatan tumpukan tanah yang tidak pakai besi atau semen. Apalagi aliran air juga sudah jadi satu karena tanggul sudah jebol, "ujarnya. 

Pihaknya berharap kiranya proyek tersebut dikerjakan sesuai teknis yang sebetul betulnya. Biar pekerjaannya sedikit, tapi hendaknya puas dari pada yang dikerjakan panjang tapi tidak memuaskan karena ketahanannya kurang, " ujar camat.  **irz

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *