Bupati Yulianto Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan, Terkait Warga Pasbar yang Diterkam Buaya,
On Rabu, Mei 14, 2025
-->
Depi Pahrizi, Warga Jalan Sumba yang dimangsa buaya, dicari pihak terkait
Korban, dimangsa buaya di pinggir (tapian)!sungai, persis berdekatan dengan jembatan besi, dekat gerbang PT BPP (Bakrie Pasaman Plantation), jalan lintas Simpang Sayur Ujung Gading ke kawasan pantai Sikobo (Sikabau), Kecamatan Parit Koto Balingka.
Kapolres Pasaman Barat, Agung Tribawanto, melalui Kapolsek Lembah Melintang, Junaidi, menjalankan, memang benar, sekitar pukul 11.00 siang tadi, salah seorang warga Jalan Sumba, Taluak Ambun, Ujung Gading, dimangsa buaya.
Sebenarnya, Depi Pahrizi bersama 3 temannya hendak menuju kebun masing-masing, yang jalan lintas menuju kebun mereka sama, dengan menyeberangi sungai atau kanal di tempat kejadian peristiwa (TKP).
Kerena mereka asik menyeberangi aliran sungai itu, ternyata Depi Pahrizi yang berada di belakang rombongan, akhirnya sekitar pukul 11.00 siang, dimangsa seekor buaya, yang tidak diketahuinya dari mana arah munculnya binatang buas itu.
Mengetahui Depi Pahrizi diterkam buaya, ketiga rekan korban yang sempat menyaksikan peristiwa mencekam bagi Depi, tidak bisa melakukan pertolongan, karena buaya bersama korban diseret dan menghilang.
Hingga tengah malam ini, korban belum berhasil ditemukan. Sementara pihak terkait bersama sejumlah warga terus melakukan pencarian, dengan harapan tubuh Depi Pahrizi bisa ditemukan secepatnya. *** (gmz/iz)
Cegah Aksi Premanisme, Polisi Di Pasaman Barat Amankan Dua Pelaku Pungli di Areal Objek Wisata
"Benar, kedua diketahui masing-masing berinisial OF (31) dan RE (40), yang merupakan warga Jorong Pondok dan Karambia Ampek Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie," ujar Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik melalui Kapolsek Pasaman AKP Zulfikar.
Dikatakan, kedua pelaku berhasil diamankan, saat petugas melakukan patroli dan monitoring sebagai upaya mencegah aksi premanisme dan pungli, untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pengunjung objek wisata pantai Pohon Seribu Sasak.
"Patroli dan monitoring seiring banyaknya laporan dari masyarakat (pengunjung) yang sudah resah dengan kehadiran oknum-oknum yang meminta sejumlah uang kepada pengunjung yang hendak masuk ke kawasan objek wisata pantai Pohon Seribu Sasak," katanya.
Diterangkan, modus dari kedua pelaku yang diduga melakukan pungli mengatasnamakan untuk kas Pemuda setempat, dengan sasaran masyarakat yang hendak berkunjung ke objek wisata pantai Pohon Seribu Sasak.
"Keduanya meminta sejumlah uang dengan menggunakan karton kepada masyarakat (pengunjung), tepatnya di pintu gerbang masuk objek wisata pantai Pohon Seribu Nagari Sasak," terangnya.
Dijelaskan, petugas masih melakukan pendalaman dan meminta keterangan dari kedua pelaku terkait perbuatannya, dan jika ditemukan unsur kriminalitas, paksaan serta pemerasan kepada para pengunjung.
"Setelah mengamankan kedua pelaku, petugas menyita barang bukti berupa satu buah kardus merk Indomie dan sejumlah uang hasil pungli sebesar Rp 31.000," jelasnya.
Kapolsek mengimbau kepada para pengunjung objek wisata pantai Pohon Seribu dan Muaro Sasak, jika ditemukan kegiatan premanisme maupun pungli, agar segera melaporkan kepada pihak Kepolisian Polsek Pasaman maupun Kapospol Sasak Ranah Pasisie dan Bhabinkamtibmas setempat.
"Jangan pernah memberikan uang kepada oknum-oknum preman yang mengatasnamakan pemuda setempat, walaupun sifatnya sukarela, karena hal tersebut dianggap ilegal dan tidak resmi dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata Pasaman Barat," imbaunya.
Kegiatan itu dipimpin langsung oleh Kapolsek Pasaman AKP Zulfikar didampingi Wakapolsek Ipda Lamhot Nababan dan Kanit Reskrim Ipda Luthfy Basrian, serta sejumlah personel Polsek Pasaman. *** Hmsresp/ irz
![]() |
Pitta dan Pahrul Ramadhan Syahputra |
Beberapa bulan lalu, pasangan Pitta dan almarhum suaminya, Hapijuddin, telah bersiap menjalankan rukun Islam kelima. Segala persiapan sudah mulai rampung: pembuatan paspor, perekaman biometrik / Saudi Visa Bio (SVB) hingga doa-doa yang telah mereka panjatkan bersama selama bertahun-tahun. Namun takdir berkata lain. Sebelum keberangkatan, Pak Apit (sapaan akrabnya) meninggal dunia akibat penyakit diabetes.
“Bapak sudah siap betul. Beliau sangat semangat, setiap hari bicara soal Makkah, soal wukuf di Arafah. Tapi ternyata Allah lebih dulu memanggil,” tutur Bu Pitta, matanya basah mengingat kenangan itu.
Duka itu begitu dalam. Tidak hanya karena kehilangan pasangan hidup, tapi juga karena impian mereka untuk menunaikan haji bersama pupus begitu saja. Namun, di tengah keperihan itu, sang anak sulung, Pahrul, mengambil keputusan besar: menggantikan sang ayah untuk mendampingi ibunya menunaikan ibadah suci.
“Saya tahu ini berat, tapi saya merasa ini cara saya meneruskan niat mulia Bapak. Dan saya ingin Ibu tidak sendiri. Ini bukan cuma perjalanan haji, ini perjalanan hati,” ujar Pahrul lirih.
Keputusan itu tak diambil dengan mudah. Pahrul harus mengurus segala proses administrasi pergantian porsi haji, mengurus cuti kerja, dan yang paling penting—mempersiapkan diri secara mental dan spiritual.
“Awalnya saya ragu, karena saya merasa belum pantas. Tapi setiap kali melihat wajah Ibu, saya tahu ini yang harus saya lakukan,” tambahnya.
Saat manasik dan detik mendekati keberangkatan haji, suasana haru menyelimuti. Beberapa kerabat yang datang ke rumah tak kuasa menahan air mata saat Pahrul dan Bu Pitta berpamitan. Di tangan Bu Pitta, sebuah kenangan tergenggam erat.
“Bapak tetap berangkat, lewat Pahrul,” ucapnya, pelan namun pasti. Perjalanan ini bukan sekadar ibadah. Bagi Pahrul dan Bu Pitta, ini adalah bentuk cinta yang tak lekang oleh waktu, pengabdian anak pada orang tua, dan keyakinan bahwa meskipun tubuh sang ayah tiada, ruh dan niat sucinya tetap mengiringi mereka hingga ke Tanah Suci.
“Haji tahun ini bukan hanya soal menyempurnakan rukun Islam, tapi juga menyempurnakan niat bapak,” tutup Pahrul dengan mata berkaca. **** kmng/irz
![]() |
Pelaku Curanmor Kembali Dibekuk Tim Opsnal Polsek Kinali di Muara Kiawai Pasaman Barat |
Pelaku diketahui berinisial RS (30), yang berhasil diringkus petugas di Jorong Sudirman, Nagari Muara Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh pada Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
"Pelaku ditangkap oleh petugas berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/21/V/2025/SPKT/Polsek Kinali/Polres Pasaman Barat/Polda Sumbar, tanggal 10 Mei 2025," ujar Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik melalui AKP Alfian Nurman.
Diterangkan, peristiwa pencurian terjadi pada Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 09.30 WIB di Lubuak Anau Jorong Langgam Saiyo, Kecamatan Kinali dengan korban (pelapor) bernama Nurdin. Saat itu, anak korban pergi menggunakan sepeda motor merk Honda Beat warna biru putih Nomor Polisi BA 4393 SQ, pergi untuk buang air besar, dan memakirkan sepeda motor miliknya di pinggir jalan tepatnya dekat jembatan di Lubuk Anau Jorong Langgam Saiyo, Kecamtanan Kinali.
"Setelah selesai buang air besar, anak korban lansung menuju sepeda motor yang diparkirkan di tempat semula, namun sepeda motor tersebut sudah tidak berada di tempat, sehingga korban (pelapor) mengalami kerugian sebesar Rp 7.000.000," terangnya.
Lanjutnya, setelah menerima laporan dari korban terkait kasus dugaan curanmor yang dialami oleh korban, petugas langsung melakukan penyelidikan dan memperoleh informasi bahwa sepeda motor tersebut berada di Mandiangin Nagari Katiagan, Kecamatan Kinali.
Tim Opsnal yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Kinali Ipda Charles Simamora langsung menuju daerah Mandiangin Nagari Katiagan, dan menemukan sepeda motor tersebut ditangan salah seorang masyarakat setempat berinisial D.
"Pengakuan dari D, sepeda motor tersebut diperoleh dari pelaku RS dan seorang temannya berinisial E, dan digadaikan kepadanya sebesar Rp. 2.000.000," ungkapnya.
Dikatakan, berbekal dari keterangan D (penerima gadai) tersebut, dan berdasarkan bukti permulaan yang cukup, petugas langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku RS yang diketahui berdomisili di Jorong Sudirman, Nagari Muara Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh.
"Petugas Unit Reskrim Polsek Kinali diback up oleh tim Opsnal Satuan Reskrim Polres Pasaman Barat berhasil membekuk pelaku RS, saat itu dalam posisi tertidur di rumahnya," ucapnya.
Kapolsek menyebut, menurut pengakuan RS, sepeda motor tersebut diambil oleh temannya berinisial E dengan menggunakan kunci leter T, sedangkan RS bertugas memantau situasi disekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), saat menjalankan aksinya.
"Saat ini petugas masih melakukan pengejaran terhadap teman pelaku berisial E, yang identitasnya telah dikantongi oleh petugas," sebutnya.
Dijelaskan, adapun barang bukti yang disita dari pelaku RS, berupa satu unit kendaraan bermotor roda dua merk Honda Beat warna biru putih dengan Nomor Polisi BA 4393 SQ, dan saat ini petugas masih melakukan pendalaman terhadap kasus pencurian kendaraan bermotor tersebut.
"Saat ini pelaku RS beserta barang bukti telah diamankan di Mapolsek Kinali, dan atas perbuatannya pelaku dijerat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 363 ayat (1) ke 4 KUHP dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara," pungkasnya. **** hmsresp/ iz
Pasutri Penjual Sembako Asal Sibolga, Belasan Tahun Menabung dan Akhirnya Naik Haji
Tahun ini menjadi titik terang. Setelah belasan tahun menabung rupiah demi rupiah dari hasil jualan sembako rumahan, pasangan lansia ini akhirnya berangkat haji. Air mata haru tak bisa mereka bendung saat mengenang perjuangan di balik keberangkatan ini.
Setiap pagi, sebelum ayam berkokok, Askar sudah mulai menata dagangan, beras, gula, telur, minyak goreng, sabun, hingga kopi sachet. Warung sembako kecil itu menempel di bagian depan rumah mereka. Tak pernah ramai, tapi cukup untuk mengalirkan rezeki harian.
"Kadang sehari cuma laku lima bungkus mie instan, tapi kami tetap bersyukur, yang penting bisa nyisihin meski sedikit," kata Asniar sambil mengusap matanya.
Sejak bertahun-tahun, mereka mulai menabung untuk daftar haji. Butuh beberapa tahun lebih untuk bisa mendaftar secara resmi karena terbatasnya penghasilan. Setelah itu, mereka harus menunggu antrean selama belasan tahun.
“Waktu daftar, saya masih kuat angkat karung beras sendiri. Sekarang sudah harus pakai tongkat bahkan dipapah oleh istri saya. Penyakit sudah banyak di umur tua ini,” ujar Askar seraya tersenyum saat berbagi kisah pada Humas Kemenag Sibolga, Kamis (8/5/2025).
Pandemi COVID-19npada 2020, sempat memukul keras usaha kecil mereka. Penjualan turun drastis. Mereka hanya bisa bertahan dengan menjual barang-barang kebutuhan pokok secara hutang ke tetangga yang juga kesulitan.
Di tengah itu semua, mereka kehilangan salah satu anaknya yang menjadi tulang punggung keluarga. Kesedihan itu membuat mereka sempat enggan melanjutkan niat berhaji. Namun dukungan keluarga dan jiran tetangga membuat semangat mereka berdua bangkit kembali.
Awal 2025, mereka menerima kabar dari Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Sibolga bahwa nama mereka masuk dalam daftar keberangkatan jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 23 Embarkasi Medan yang akan bergabung dengan JCH asal Kota Medan dan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Kabar itu membuat pasangan suami istri (pasutri) ini, Askar dan Asniar tak kuasa menahan air mata.
“Rasanya seperti mimpi. Belasan tahun kami menunggu. Sekarang, saat fisik mulai rapuh, Allah tetap beri kami kesempatan,” ujar Asniar dengan suara bergetar.
Warga kampung pun ikut terharu. Banyak yang datang ke rumah untuk mengantar dan mendoakan. Bahkan anak-anak mereka bergotong-royong membantu membelikan perlengkapan haji lainnya.
Kini, mereka akan segera menunaikan rukun Islam yang kelima, menunaikan ibadah haji dengan langkah yang perlahan tapi pasti. Meskipun tubuh mereka renta, semangat dan keyakinan dalam hati begitu besar.
“Banyak yang bilang kami sudah tua, tapi bagi kami, ini perjalanan menuju puncak cinta pada Allah. Kami ingin berangkat dan pulang dengan hati yang bersih,” ujar pasutri ini.
Kisah Askar dan Asniar ini menjadi inspirasi bagi banyak orang di kampung mereka—bahwa ketulusan, kesabaran, dan usaha kecil yang konsisten bisa membawa ke mimpi besar, bahkan hingga ke Tanah Suci. *** kmg/iz
![]() |
Dari Surau Menuju Digital, Visi Wujudkan Padang Kota Cerdas dan Religius |
Pasaman Barat Gelar Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih
![]() |
Bupati Yulianto Sambangi Rumah Duka Dua Balita Korban Tenggelam di Gunung Tuleh |
Bupati dan Wabup Pasbar Serahkan Bantuan kepada Keluarga Korban Serangan Buaya di Koto Sawah Ujung Gading
![]() |
Pemkab Pasbar Gelar Konsultasi Publik Terhadap Rancangan Awal RPJMD 2025-2029 |
FKP tersebut dilaksanakan Kamis (24/4) di aula Bappelitbangda dan diikuti secara virtual oleh unsur pemerintah daerah, Pimpinan DPRD, Pimpinan Perguruan Tinggi, Pimpinan Bank, Tokoh Masyarakat, LSM, Tokoh Agama, organisasi profesi, dan seluruh stakehorders lainnya.
Bupati Pasaman Barat yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Raf'an dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD bertujuan untuk memperoleh masukan penyempurnaan Ranwal RPJMD oleh perangkat daerah dan seluruh pemangku kepentingan serta diharapkan dapat menyepakati beberapa hal yang diantaranya menyangkut data dan fakta dilapangan, permasalahan dan isu strategis daerah serta masukan dan saran sesuai kebutuhan masyarakat.
Lebih lanjut Raf'an menyampaikan bahwa FKP merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah yang lebih aspiratif dan transparan sehingga nantinya apa yang tertuang dalam rencana pembangunan lima tahun kedepan merupakan gambaran riil dari apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, artinya bukan hanya keinginan dari Pemerintah Daerah semata, pungkasnya.
Pelaksana tugas Kepala Bappelitbangda Ikhwanri yang bertindak sebagai narasumber tunggal pada kegiatan Konsultasi Publik Ranwal RPJMD tersebut memaparkan uraian penjabaran Visi Misi Kepala Daerah terpilih menjadi Rancangan Awal RPJMD 2025-2029.
Visi Misi Kepala Daerah terpilih diterjemahkan menjadi tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan serta program prioritas pembangunan daerah dengan memperhatikan permasalahan dan isu strategis daerah.
Bagian lain yang tidak kalah pentingnya menurut ikhwanri bahwa RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 tahun yang merupakan penjabaran visi, misi dan program kepala daerah terpilih yang berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Acara berlangsung dengan tertib dan diakhiri dengan sesi diskusi untuk menerima saran, masukan dan pertanyaan dari peserta forum. *** Ikh/ irz
![]() |
Sertijab dari Hamsuardi ke Bupati Pasbar yang baru, Yulianto |
Turut hadir Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Yozarwardi Usama Putra, Forkopimda Pasbar, instansi vertikal, Ketua TP-PKK Pasbar, Ketua TP-PKK periode 2021–2025, Ketua GOW Pasbar, Ketua GOW periode 2021–2025, asisten, staf ahli, kepala OPD, sekretaris, kabag, kabid, camat, wali nagari, serta tamu undangan lainnya.
Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Sekda Provinsi Sumatera Barat, Yozarwardi Usama Putra, atas nama Pemerintah Provinsi Sumbar dan seluruh masyarakat, mengucapkan selamat kepada H. Yulianto dan M. Ihpan yang telah resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pasbar, yang dilantik pada Maret lalu. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada H. Hamsuardi dan H. Risnawanto atas dedikasi dan pengabdian dalam memimpin Pasbar selama periode 2021–2025.
“Semoga amanah yang diterima dapat dijalankan dengan baik serta mampu menjalin sinergi bersama Pemda dalam menyelenggarakan pemerintahan di Pasbar. Ucapan tulus juga kami sampaikan kepada Bapak Hamsuardi dan Bapak Risnawanto atas dedikasi dan pengabdian selama memimpin Pasbar pada periode 2021–2025. Insyaallah menjadi amal ibadah dan berguna bagi daerah serta masyarakat Pasbar,” ujarnya.
Pasbar, lanjutnya, merupakan kabupaten yang memiliki potensi besar, kekayaan alam yang melimpah, serta masyarakat yang menjunjung tinggi semangat gotong royong. Hal ini menjadi modal utama bagi Pasbar untuk terus maju dan berkembang.
“Namun, tantangan ke depan tidaklah ringan. Kami menekankan beberapa hal penting, di antaranya: pertama, jalankan kepemimpinan dengan amanah, transparan, dan akuntabel; kedua, bangun komunikasi yang harmonis antar seluruh elemen; ketiga, fokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan; keempat, ciptakan iklim investasi yang kondusif; kelima, jaga stabilitas politik dan sosial; dan terakhir, selaraskan program pembangunan dengan kebijakan provinsi dan pusat,” jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Pasbar, Yulianto, menyampaikan penghargaan kepada Bupati Hamsuardi dan Wabup Risnawanto atas pengabdian dan kerja keras dalam membangun Pasbar. Ia menambahkan bahwa serah terima jabatan bukan sekadar pergantian pemimpin, melainkan momentum untuk meneruskan visi dan misi pembangunan yang berkesinambungan.
“Saya mengajak seluruh jajaran pemerintahan daerah, legislatif, unsur Forkopimda, serta seluruh masyarakat untuk bergandengan tangan, membangun, dan menjaga semangat kebersamaan. Perbedaan pilihan dan pandangan dalam proses demokrasi sudah saatnya kita akhiri. Kini saatnya kita bersatu untuk bekerja dan memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Pasaman Barat tercinta,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Pasbar periode 2021–2025, Risnawanto, mengungkapkan bahwa setiap pertemuan pasti akan berakhir, begitu pula dengan masa jabatan. Seiring dengan Sertijab, atas nama Pemda Pasbar, ia menyerahkan kepercayaan dan estafet kepemimpinan kepada Bupati dan Wabup periode 2025–2030 untuk melanjutkan pembangunan di Pasbar.
“Hal ini sangat berarti karena kita berbicara tentang Pasaman Barat. Dengan ketulusan hati, semoga Bapak Yulianto dan M. Ihpan diberikan kelancaran dalam melaksanakan program Pemda. Terima kasih kepada Gubernur, Forkopimda, instansi vertikal, OPD, dan seluruh pihak terkait. Tentu masih banyak yang belum tercapai serta berbagai keterbatasan lainnya. Untuk itu, kami memohon maaf dan mari bersama-sama terus berkontribusi demi kemajuan Pasbar,” pungkas Risnawanto. **** Dkf/ iz