PT. BPP Sebut tanggul Bukan Pemicu Banjir, Namun Perusahaan akan Bantu Warga Berupa Bibit dari Program CSR
On Jumat, Mei 03, 2024
Pasaman Barat, prodeteksi.com ---- PT. Bakrie Pasaman Plantation ( PT. BPP) meyakini dan menyebut bahwa tanggul yang mereka buat di areal erkebunan Unit II Air Balam Pasaman Barat bukan pemicu banjir. Namun PT. BPP akan membantu pengadaan bibit kelapa sawit melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat yang terdampak banjir yang mengakibatkan tanaman sawitnya menjadi rusak.
Akan tetapi penyaluran bantuan bibit sawit tersebut hanya diberikan kepada masyarakat terdampak banjir yang lahannya bukan di areal Daerah Aliran Sungai (DAS) melainkan lahan yang memiliki alas kepemilikan yang jelas.
Hal tersebut disampaikan Legal PT. BPP, Sanjaya menjawab pertanyaan media ini, Rabu (1/5/2024), melalui sambugan pesan whatsaap. Hal ini terkait adanya keluhan masyarakat sekitar perusahaan yang menyebut tanaman mereka mati akibat banjir yang dipici pembuatan tanggul oleh PT. BPP di sekitar sungai di lokasi PT. BPP Unit II Air Balam Pasaman Barat Sumatera Barat.
Sanjaya |
Namun demikian, Sanjaya menepis tudingan yang menyebut tanggul PT BPP memicu terjadinya banjir di perkebunan warga sekitar perusahaan. Menurut Sanjaya, tanggul yang dikerjakan sudah melalui proses kajian teknik dan lingkungan.
"Pengerjaan tanggul adalah untuk mengatur aliran air luapan sungai untuk dialirkan dengan lancar ke hilir. Jadi apabila dikatakan pembuatan tanggul penyebab banjir dapat kami yakini bahwa pendapat itu salah dan tidak mempunyai bukti teknis yang benar, " kata Sanjaya.
Lebih lanjut disamaikannya bahwa banjir yang terjadi merupakan faktor alam yaitu curah hujan yang tinggi dalam enam bulan terakhir dan terjadinya pendangkalan sungai.
Ditambahkannya, Pemerintah Kabupaten dan PT BPP akan kerjasama dalam melakukan pemeliharaan DAS di sepanjang tanggul untuk dilakukan penghijauan dan penanaman pohon yang bisa memperkuat DAS.
"Kerjasama ini juga merupakan arahan dari Bapak Bupati Pasaman Barat, " ujarnya.
Terkait surat keluhan dan permintaan solusi dari masyarakat Air Bangis yang terdampak bajir dan menggenangi sebagaian kebun sawit masyarakat di sana, menurut Sanjaya pihaknya telah menerima surat tersebut dan segera membalasnya.
Pada intinya jelas Sanjaya, pembuatan tanggul PT BPP sudah sesuai kajian teknis. Namun sebagai wuud perhatian perusahaan pada masyarakat terdampak banjir yang tanamannya rusak, pihak perusahaan akan membantu dengan pengadaan bibit Dengan catatan, lahan bukan berada di areal DAS dan memiliki alas hak yang jelas.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, masyarakat pemilik kebun yang berlokasi di sekitar PT. BPP Unit II Air Balam surati pimpinan perusahaan tersebut. Hal ini terkait tanggul PT.BPP yang diduga mengakibatkan muara limpahan aliran sungai yang ada di lokasi kebun perusahaan merembes dan meluap menggenangi areal perkebunan warga di kawasan Air Bangis.
Surat itu dilayangkan pada PT.BPP pada tanggal 22 April 2024. Perihal penyampaian keluhan dan permintaan solusi atas persoalan yang mereka hadapi. Tembusannya disampaikan pada Menteri LHK RI Cq. Dirjen Gakkum .Kernen LHK RI di Manggala Wanabakti Jakarta, Gubemur Sumarera Barar Cq. Kepala Dlnas Lingkungan Hidup di Padang dan Bupati Pasaman Barat Cq. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pasaman Barat di Simpang Empat.
Dalam surat yang ditandatangani perwakilan masyarakat, Muhammad Kamal dan Husnan. Juga diketahui oleh Camat sungai Beremas, Yumri dan Pj. Wali Nagari Air Bangis, Nelvia Warman. menyampaikan keluhan masyarakat dan juga tuntutan sebagai solusi yang disampaikan. Seperti tuntutan ganti rugi dan pembukaan tanggul dengan mengembalikan seperti semula> *** iz