HEADLINE NEWS

Ketua PERPAMSI Sumbar, Hendra Pebrizal , “Umumnya Direksi PDAM Se Sumbar Sudah Memiliki Sertifikat Keahlian".

By On Jumat, April 30, 2021

 PERSPEKTIF

 

 Hendra Pebrizal, Ketua PERPAMSI Sumbar / Direktur Perumda AM Kota Padang

Padang, prodeteksi.com----PENGELOLAAN manajem Sistem Penyediaan Air Minum di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus dikembangkan lebih baik. Ditandai dengan upaya peningkatan pelayanan dan program-program strategis serta pembekalan direksi dengan sertifikasi keahlian.


Secara umum, direksi pengelolaan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum (AM) se Sumbar telah memiliki Sertifikat Kompetensi Manajemen Utama dalam pengelolaan PDAM. Walau masih ada yang belum, akan terus dituntaskan dengan mengikuti pelatihan kompetensi selanjutnya. 


Demikian kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia ( PERPAMSI) Provinsi Sumatera Barat, Hendra Pebrizal, S. Sos, MM, yang juga Dirut Perumda Air Minum Kota Padang ketika dihubungi prodeteksi.com (pro pers group) terkait pengelolaan penyediaan Air minum di Sumatera Barat, Kamis (29/04/2021).


Bahkan sertifikat kompetensi sesuai tingkatannya juga harus dimiliki para pengelola layanan air minum perpipaan dari mulai top manajemen hingga operator. Hal ini  sesuai amanah yang tertuang dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 10/PRT/M/2016 tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Pengelolaan SPAM. 

 Hendra Pebrizal



Aturan ini mengamanahkan,  semua pihak yang terkait dengan pengelolan SPAM baik BUMN/BUMD, badan  usaha untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun badan usaha swasta yang melakukan kerja sama dengan BUMN/BUMD penyelenggara SPAM, diwajibkan memiliki Sertifikasi Kompetensi.


“Sertifikasi Kompetensi memang diwajibkan bagi mereka yang terlibat di dalam institusi pengelola SPAM, mulai direksi/ pimpinan PDAM, hingga tenaga kerja yang menangani unit air baku, produksi, distribusi, penurunan kehilangan air, pelayanan pelanggan, organisasi dan tata kelola, serta administrasi umum, “katanya.


 

PERPAMSI Sumbar jelasnya, berupaya merealisaikan kebijakan  pemerintah ini, seperti di Sumbar dengan mengikuti dan menggelar berbagai pelatihan dan pembinaan. Sebab, perlunya peningkatan hasil kerja dan layanan kepada masyarakat pelanggan. Dan ke depan, para pelaksana SPAM dituntut orang-orang yang kompeten yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi,” ujarnya.


  Direktur Perumda AM Kota Padang, Hendra Pebrizal


Dikatakan Hendra Pebrizal, bila selama ini pihak direksi atau direktur PDAM hanya memahami pengelolaan Perusahaan Air Minum dari sisi lingkungan tempat kerja saja. Namun, dalam diklat banyak hal yang diperoleh baik melalui para narasumber dan pemateri. 


Menurutnya, kompetensi ini penting, karena salah satu syarat untuk menjadi Direktur di PDAM, harus memiliki sertifikat kompetensi air minum. Yakni suatu kecakapan dan kemampuan dalam melaksanakan tugas berlandaskan pada pengetahuan dan skill.  Seterusnya mengaplikasikan materi yang telah didapat selama diklat dilingkungan kerja.



Lebih lanjut dikatakan Dirut yang banyak membawa Perumda Air Minum Padang meraih penghargaan tingkat nasional ini. Sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh BNSP Lembaga Profesi air Minum Indonesia di Jakarta. Dengan tahapan dalam memperoleh dengan cara mengikuti pelatihan manajemen air minum sesuai tingkatannya.


Diejelaskan, tingkat pertama dalah sertifikasi tingkat muda dengan pelatihan sekitar 1 minggu dan ujian 1 hari.  Kedua sertifikasi tingkat madya pelatihan sekitar 10 hari dan ujian 1 hari. Sedangkan ketiga khusus bagi Direksi adalah pelatihan sertifikasi tingkat utama dengan masa pelatihan selama sekitar 1 minggu dan ujian 1 hari.



Adapun materi pelatihan adalah terkait tentang pengelollan PDAM oleh tenaga-tenaga profesional di bidang air minum dan diuji didepan tim.penguji lembaga sertfikasi. Hal ini bertujuan untuk penambah pengetahuan direksi dalam mengelolaan PDAM secara profesional. 


Selain itu, Juga untuk meningkatkan kinerja PDAM umumnya. Tentu dengan pelayanan dan standar K3 ( kualitas, kuantitas, kontinuitas) air minum.***irti z


Wako Hendri Septa : Perketat Pengawasan Prokes Menjelang Lebaran dan Pasca Lebaran

By On Jumat, April 30, 2021

 

 Wako Padang, Hendri Septa saat memimpin Rapat Penanganan Covid-19 bersama Camat se-Kota Padang


Padang, prodeteksi.com - WAKO Padang Hendri Septa meminta Camat dan Lurah agar dapt meningkatkan pengawasan protokol kesehatan Covid-19 selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442H di Kota Padang.


Karena hal tersebut seiring dengan arahan Presiden Republik Joko Widodo dalam rapat bersama kepala daerah se-Indonesia beberapa waktu lalu.


Demikian disampaikan Hendri Septa saat memimpin Rapat Penanganan Covid-19 bersama Camat se-Kota Padang, di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Kamis (29/4/21).


"Kepada Camat dan Lurah agar lebih meningkatkan pengawasan protokol kesehatan Covid-19. Libatkan semua unsur yang ada di kecamatan mulai dari Babinsa Babinkamtibmas, KAN, LKAM, unsur kepemudaan seperti Karang Taruna, Tagana. Kemudian gerakkan terus Kongsi Covid-19 baik di kelurahan maupun di kecamatan," seru Wako.

Ditambahkan Wako Hendri, meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk tidak boleh mudik antar provinsi. Namun bepergian antar daerah di kabupaten/ kota diperbolehkan.


Hal inilah yang perlu dikhawatirkan karena akan banyak orang dari kabupaten/kota di Sumatera Barat yang datang ke Kota Padang untuk berlibur menjelang lebaran nanti.


"Maka oleh sebab itu, mari kita tingkatkan pengawasan supaya tidak terjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Padang. Dengan adanya pengawasan Covid-19 di setiap kecamatan dan Kelurahan maka hal ini sangat efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19," lanjutnya.


Pengawasan protokol kesehatan Covid-19 harus terus dilakukan, tidak hanya menjelang lebaran namun juga pascalebaran nanti. Karena usai lebaran nanti akan banyak warga kota Padang yang habis berlibur atau pulang kampung dari kabupaten/ kota di Sumatera Barat, tembah Wako.


"Hal ini perlu menjadi perhatian bagi kita bersama, jangan sampai masyarakat Kota Padang yang datang dari luar daerah menjadi klaster baru Covid-19 di Kota Padang. Untuk itu kepada setiap camat dan lurah supaya melihat dan mendata warganya yang keluar daerah supaya bisa dilakukan pemantauan," akhir Hendri Septa.***hdr

Mantan Sekda Sumbar Rusdi Lubis Tutup Usia di Bulan Suci Ramadhan

By On Selasa, April 27, 2021

 

 H. Rusdi Lubis, Mantak Sekda Sumbar
 

Padang, prodeteksi.com---Kabar duka, di bulan suci Ramdhan yang penuh rahmat ini, Putra terbaik asal Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat, Mantan Sekda Provinsi Sumatera Barat telah tutup usia. Pamong senior yang juga tokoh pemekaran Pasaman Barat ini, meninggal dunia di Rumah Duka, kediaman Almarhum Jl. Parak Kopi No. 13 Alai Kota Padang


“Innalillahiwainnailaihirajiun. Telah berpulang kerahmatullah Selasa pagi ini, 27 APRIL 2021  sekitar Pukul 03.00 WIB, Orangtua kami, Mamak kami, salah seorang putra terbaik Sumatera Barat, Pamong Senior, Bapak Drs.H.Rusdi Lubis, MM,  di Rumah duka Parak Kopi Alai No. 13 Padang. Semoga husnul khatimah, diampuni semua dosa dan kesalahan serta ditempatkan oleh Allah SWT pada tempat yang terbaik di sisi-Nya.  Al Faatihah”.


Demikian  isi pesan singkat dan informasi  yang diterima lewat media sosial dari sejulah akun menginformasikan wafatnya Almarhum Rusdi Lubis. 


Kepergiannya mendapat ucapakan duka cita mendalam dari banyak pihak, mulai dari kalangan pejabat, tokoh masyarakat dan warga masyarakat Sumatera Barat.

Rusdi Lubis lahir di Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatra Barat pada tanggal 13 Juli 1945. Almarhum berpulang di usia 75 tahun. 


Semasa hidupnya Rusdi Lubis, merupakan figur yang dikenal luas masyarakat Sumatera Barat.  Apalagi dengan sejumlah jabatan yang dilaluinya dengan sukses sehingga terakhir dipercaya sebagai Sekda Provisi Sumatera Barat.


Jenazah Almarhum direncanakan dilepas di Kantr Gubernur Sumbar sebelum menuju peristiratahat terakhir di Pemakaman Tunggul Hitam Padang.

Menurut Kepala Dinas Kominfo Sumatera Barat Jasman Rizal, sebagaimana dikutif dari topsatu.com,  mengatakan, rencananya Gubernur Mahyeldi akan melepas jenazah almarhum  H. Rusdi Lubis di rumah bagonjong kantor Gubernur Sumbar pukul 14.30 WIB ke peristirahatan terakhir.

“Sebelum dilepas gubernur, jenazah disemayamkan di Alai Parak Kopi. Kemudian dishalatkan di Masjid Iqra’ Parak Kopi pukul 13.00,” kata Jasman, Selasa (27/4/2021).

Usai dilepas gubernur, jenazah dimakamkan di pemakaman Tunggul hitam  


RIWAYAT HIDUP ALMARHUM RUSDI LUBIS

Berikut riwayat hidup Almarhum sebagaimana dikutif  secara lengkap dari https://id.wikipedia.org/wiki/Rusdi_Lubis.  

Rusdi merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara (Wardiyah, Nirwan, Yusda, Deswati, Bahagia, dan Yulia Putri), dari pasangan Ramli dan Umi Kalsum. Kedua orang tua Rusdi Lubis adalah tamatan Sekolah Agama, Buya (Ayah) menyelesaikan sekolahnya di kelas tujuh Sekolah Agama di Normal Islam School Padang (setingkat MAN), yaitu di daerah Jati. Sama halnya dengan Buya, Umak (Ibu) juga tamatan dari Sekolah Agama, yaitu Sekolah Agama Jamiatun Nisa' yang berada di daerah Ujung Gading, Pasaman Barat. Sehingga Rusdi Lubis dibesarkan dan dididik dalam keluarga yang memiliki pengetahuan agama kuat.


Rusdi Lubis mempunyai istri yang bernama Risna Murti, dan dikaruniai 4 orang anak (Rizaldi, Reni Aprina, Rahmadi Putra, dan Rusnoviandi). Rusdi Lubis menyelesaikan Sekolah Rakyat (SR) tahun 1957 di Ujung Gading. Lalu melanjutkan sekolah ke Pendidikan Guru Agama (PGA) di Bukittinggi, dengan sebelumnya mengikuti tes masuk PGA di Lubuk Sikaping. Sekolah tersebut merupakan sekolah yang mendapat Tunjangan Ikatan Dinas (TID) dari pemerintah, sehingga yang lulus tes tidak perlu mengeluarkan biaya sekolah.


Namun Rusdi hanya bertahan 3 bulan di sekolah tersebut, karena sering tidak masuk sekolah karena melihat orang berjualan obat di pasar, nonton film di bioskop, dan jualan es di kebun binatang. Oleh karena itu Rusdi keluar dari PGA Negeri di Bukittinggi dan pindah ke PGA Swasta di Ujung Gading tahun 1958.

Setelah menyelesaikan sekolah PGAnya, tahun 1961 Rusdi melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping.


Tamat dari SMA, Rusdi pergi ke Padang dan tinggal di Muara, yaitu di gudang perusahaan muara, sambil mengikuti tes-tes untuk melanjutkan pendidikannya. Melalui seorang yang bekerja di Kantor Gubernur yaitu Aidar Samuin, Rusdi Lubis mendapatkan informasi mengenai Sekolah Kursus Dinas C (KDC) di Bukittinggi. KDC merupakan sekolah yang mempersiapkan tenaga-tenaga pegawai administrasi golongan DD. Hanya membutuhkan kuliah 1,5 tahun untuk lulus dan dapat langsung diangkat menjadi pegawai, serta mendapatkan TID dan ditempatkan di asrama. Rusdi mengikuti tes masuk KDC tersebut dan lulus.


Tamat dari KDC Rusdi langsung diangkat menjadi pegawai dan ditempatkan di Kantor Bupati Pasaman pada Bagian Keuangan, yaitu pada tanggal 1 Januari 1966, kemudian menjadi Ajudan Bupati merangkap sebagai Humas dari tahun 1967-1968.

Tahun 1968, Rusdi Lubis ditugasbelajarkan ke Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Bukittinggi, dan tamat pada tahun 1970 dengan gelar Bachlelor of Art (BA) tingkat sarjana muda. Lulus dari APDN, Rusdi Lubis langsung diangkat menjadi pengajar di sana, dan tahun 1971 diangkat menjadi Pembantu Derektur III Bidang Tenaga Pendidikan di APDN Bukittinggi sampai dengan tahun 1975.


Pada tahun 1975, Rusdi Lubis mengikuti ujian masuk Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta.Pada saat itu, ada sekitar 40 orang yang melaksanakan ujian, dan hanya 7 orang asal Sumatra Barat yang lulus, yaitu Rusdi Lubis, Akmal, Jufri, Husnul Rasyid, Sa’aduddin, Taufik Mansyur, dan Jaendar. Sejak kecil Rusdi Lubis sangat berobsesi bekerja di pemerintahan, yaitu ingin menjadi seorang Camat, sehingga ketika lulus di IIP Rusdi Lubis merasa senang dan terbayang olehnya keinginannya menjadi Camat akan segera terwujud.


Alasan Rusdi Lubis ingin menjadi seorang Camat adalah Ia dapat mempraktikkan ilmu yang Ia miliki, mempunyai fasilitas seperti rumah dan mobil, dihormati oleh orang lain dan penuh wibawa, dan juga semua perkataannya akan didengarkan oleh semua orang, serta agar dapat mengaktualisasikan diri, yang sebelumnya tidak pernah Ia dapatkan sewaktu kecil, karena latarbelakang keluarganya yang kurang mampu.


Keluarga Rusdi Lubis merupakan keluarga dengan kehidupan ekonomi yang pas-pasan. Buya dan Umak pernah bekerja di Kantor Pos. namun tidak lama.

Berhenti dari Kantor Pos, Buya bertani dengan menggarap tanah milik orang tuanya, sedangkan Umak hanya sebagai Ibu rumah tangga yang mengurusi 7orang anak. Ketika Buya pergi merantau ke Jambi untuk bekerja, Umak merupakan satu-satunya tulang punggung keluarga. Umak membuka warung kopi kecil-kecilan di rumah. Sebagai anak sulung, Rusdi Lubis ikut membantu Umak dalam menyiapkan apa yang akan dijual setiap harinya. Hal tersebut dilakukan Rusdi sebelum dan setelah pulang sekolah.


Ketika berangkat ke Jakarta tahun 1975, Rusdi Lubis dan 6 orang lainnya yang lulus masuk IIP tersebut, berstatus sebagai mahasiswa tugas belajar. Dengan kata lain, gaji dapat diperoleh secara utuh setiap bulan, mendapatkan uang tunjangan belajar Rp.5.000 perbulannya, dan tinggal di asrama. Di samping itu, untuk memodali dirinya ke Jakarta, Rusdi Lubis sempat menjual tanah dan sepeda motor miliknya. Bermodalkan semangat dan sedikit uang, serta hidup pas-pasan di Jakarta tidak menyurutkan niat Rusdi Lubis untuk menamatkan kuliahnya. Rusdi Lubis lulus dari IIP tahun 1977 dengan predikat sangat memuaskan, dengan topik Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Sumatra Barat.


Dua bulan menunggu panggilan kerja, akhirnya Rusdi Lubis masuk ke Kantor Gubernur Sumbar dan ditempatkan di Subdit Pemerintahan Desa. Di samping mengerjakan tugas-tugasnya di Subdit Pemerintahan Desa, Ia juga bertugas membantu Gubernur dalam mempersiapkan Rapat Kerja (Raker) Gubernur. Rusdi Lubis yang rajin dan selalu bisa diandalkan, membuatnya diberi jabatan dan diangkat sebagai Kepala Seksi Transmigrasi, sebagai pejabat aselon V pada tahun 1978. Pada waktu itu kasus transmigrasi sedang hangat-hangatnya yaitu baru dibukanya lokasi transmigrasi di daerah Sitiung dan Solok.


Rusdi Lubis juga pernah dipercaya sebagai Kepala Bagian Pengembangan Kota, pada masa Wali kota Hasan Basri Durin. Lalu dimutasi menjadi Kabag Ketataprajaan. Kabag Ketataprajaan merupakan orang yang kerjanya paling sibuk di pemerintahan, di sana ada proyek fisik Pamong Praja. Di samping itu, Rusdi juga dipercaya sebagai Sekretaris Penyelenggaraan Raker Pemda Sumbar. Tahun 1985, Rusdi dipromosikan oleh Guberrnur, Sekda dan Asisten I ke daerah tingkat II yaitu menjadi BAPPEDA Kabupaten Solok, yang dilantik pada tanggal 18 Desember 1986, dan Rusdi menjadi BAPPEDA Kab. Solok hingga tahun 1990.


Jabatan yang pernah dipercayakan kepada Rusdi Lubis lainnya yaitu, pernah menjabat sebagai Sekda Kabupaten Solok dari tahun (1990-1997), Sekda Kabupaten 50 Kota dari tahun (1997-1999), Asisten Ketataprajaan SETWILDA Provinsi Sumatra Barat (1999-2000),Pejabat Wali kota Bukittinggi dari tahun (1999-2000), serta Asisten Pemerintahan Setda di Prov. Sumbar tahun (2001-2002),dan puncak karier Rusdi Lubis adalah tahun 2002, Rusdi menjabat sebagai Sekda Sumbar hingga tahun 2005. Selain dari terus melanjutkan prestasinya di dunia kerja, Rusdi Lubis juga terus melanjutkan pendidikannya. Masuk masa pensiun tahun 2005, Rusdi Lubis masuk Pasca Sarjana Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, dengan mengambil jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dan menyelesaikan S-2nya tersebut pada tahun 2007.


Dalam kehidupannya, tidak sedikit prestasi yang pernah ditoreh oleh Rusdi Lubis, baik itu selama pendidikan maupun selama bekerja di pemerintahan.


Dalam pendidikan adalah Rusdi Lubis merupakan lulusan terbaik I di KDC Bukittinggi, lulusan terbaik III di APDN Bukittinggi, lulusan terbaik III di IIP Jakarta, dan lulusan dengan predikat sangat memuaskan pada S-2 di Universitas Bung Hatta (UBH) Padang. Sedangkan dalam pekerjaannya adalah Rusdi sempat terpilih sebagai pegawai teladan I untuk golongan III tingkat Sumbar tahun 1983, berhasil membantu Wali kota Padang Hasan Basri Durin dan Wali kota Bukitttinggi Oemar Gafar dalam proses pemekaran kedua kota tersebut tahun 1980, berhasil menyelesaikan persoalan pasar dan mensukseskan Pilkada di Bukittinggi tahun 1999, dan lain sebagainya.


Saat menjadi seorang Pamong, Rusdi Lubis juga sering terlibat dalam seminar. Seminar yang pernah diikuti oleh Rusdi Lubis, di antaranya: Seminar Pembangunan Daerah Sumbar tahun 1973, Diskusi Pelaksanaan UUD No.5 tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa tahun 1980, Seminar dan Lokal Karya Ilmu Pemerintahan di Jakarta tahun 1993, Seminar tentang Obsesium Daerah di Yogyakarta tahun 1995, Musyawarah Masyarakat Ilmu Pemerintahan (MIPI) di Jakarta tahun 1996, Diskusi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Jakarta tahun 1995, Seminar Pembangunan Sumatra Barat tahun 1987, Seminar Japan-Indonesia Local Administration di Jakarta tahun 2000, dan lain sebagainya.


Rusdi juga tidak jarang diminta untuk menjadi narasumber/pembicara dalam seminar yang diikutinya, di antaranya Seminar Perubahan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 ke Undang Undang Nomor 22 tahun 1999, Seminar Kembali Ke Pemerintahan Nagari Sumatra Barat. Seminar Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah Daerah, Seminar Ikatan Alumni Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi Nasional (SESPANAS), tentang Revisi Undang-Undang Nomor Tahun 1999, yang diadakan oleh Lembaga Administrasi Negara di Jakarta.


Seminar Alumni SESPANAS, tentang Pemberdayaan Pemerintahan Daerah Tingkat II Dalam Rangka Otonomi Menghadapi Era Perdagangan Terbuka (AFTA 2003), yang diadakan oleh Lembaga Administrasi Negara di Jakarta, tahun 1997.


Tidak hanya saat masih aktif sebagai seorang Pegawai Negeri, setelah pensiun dari kepegawaian pun Rusdi Lubis masih banyak aktivitasnya. Ia masih dipercaya untuk mengemban pekerjaan/jabatan, di antaranya yaitu menjadi Ketua Dewan Pengawas/Komisaris Utama BPD Sumatra Barat (2004-2007), Tenaga Ahli DPRD Provinsi Sumbar, Dosen Luar Biasa Fisip Unand Padang (2007), Widyaswara Luar Biasa Diklat Regional Dept. Dalam Negeri (2005), Ketua Sekolah Tinggi Administrasi (STIA) Adabiah Padang hingga sekarang. Serta menjadi Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Provinsi Sumbar (2012 sampai sekarang).


Rusdi juga masih diminta untuk mengajar di beberapa Universitas di Sumatra Barat, yaitu sebagai instruktur pada Penataran Pedoman, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila (P4) tingkat Provinsi tahun 1978, Pada Widyaswara Luar Biasa Diklat Regional Departemen Dalam Negeri (2005-sekarang), dosen luar biasa di Universitas Ekasakti (2006), Fisip Universitas Andalas Padang sejak tahun 2006-sekarang, STIKES Fort de Kock di Bukittinggi (2006-sekarang).


Rusdi juga mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Adabiah Padang dari tahun 2008 hingga sekarang. Di samping mengajar di STIA, Rusdi juga merangkap sebagai Ketua STIA tersebut hingga dua periode (2008-2012 dan 2012-2016). Rusdi Lubis juga masih mengajar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di daerah Baso, Bukittinggi dari tahun 2010 hingga sekarang.


Di samping itu, Rusdi Lubis juga aktif menuangkan hasil buah pikirannya ke dalam bentuk tulisan, misalnya tulisan yang berjudul: Saatnya Kita Bekerja Keras dan Mengendalikan Diri (2006), Hubungan Pemerintahan Nagari dengan Adat, Revitalisasi Kecamatan/Camat (2007), Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Profesionalisme Pegawai Negeri (2010), Empat Tahun Kabupaten Pasaman Barat (2008), Aktualisasi Peran Camat dalam Pembangunan Masyarakat Sumatra Barat (2011), dan lain sebagainya.


Penulisan mengenai biografi tokoh politik di Sumatra Barat telah banyak ditemukan, di antaranya adalah buku yang berjudul: Catatan Seorang Pamong:Biografi Hasan Basri Durin, pada buku tersebut dijelaskan bagaimana perjalanan karier dari seorang Hasan Basri Durin sebagai Gubernur di tata pemerintahan Sumbar. Lalu Tokoh Berhati Rakyat: Biografi Harun Zein, pada buku tersebut dijelaskan mengenai sosok dari seorang pemimpin (Gubernur) yang merakyat/berhati rakyat. Selanjutnya Biografi Azwar Anas: Teladan dari Ranah Minang, pada buku tersebut diceritakan perjalanan karier dari seorang Kepala Daerah yang patut untuk dijadikan contoh/panutan. Biografi Seorang Pamong Zainoen Bupati Pasaman (1966-1975), pada skripsi tersebut diceritakan perjalanan karier dari Zainoen di tata pemerintahan Sumbar, termasuk menceritakan kepemimpinannya ketika Ia menjadi seorang Bupati Pasaman. Serta Biografi Fahmy Rasyad: Seorang Pamong Praja (1959-2012), pada skripsi tersebut diceritakan perjalanan karier dari Fahmy Rasyad sebagai seorang Pamong di dunia pemerintahan Sumbar. 


RIWAYAT PENDIDIKAN

SR (Sekolah Rakyat) di Ujung Gading (1957)

Pendidikan Guru Agama (PGA) di Bukittinggi (1957)

PGA Swasta di Ujung Gading (1958-1961)

SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping

Sekolah Kursus Dinas C (KDC) di Bukittinggi

Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Bukittinggi (1970)

Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) di Jakarta (1977)

S2 Universitas Bung Hatta (UBH) Padang (2007)


RIWAYAT JABATAN

PNS pada Bagian Keuangan Pemkab Pasaman (1966)

Ajudan Bupati Pasaman merangkap sebagai Humas Pemkab Pasaman (1967-1968)

Pengajar APDN Bukittinggi (1970)

Pembantu Derektur III Bidang Tenaga Pendidikan APDN Bukittinggi (1971-1975)

PNS Subdit Pemerintahan Desa Provinsi Sumatra Barat (1977)

Kepala Seksi Transmigrasi Provinsi Sumatra Barat (1978)

Kepala Bagian Pengembangan Kota Padang

Kabag Ketataprajaan Kota Padang

Sekretaris Penyelenggaraan Raker Pemda Sumbar

PNS Bappeda Kabupaten Solok (1985-1986)

Kepala Bappeda Kab. Solok (1986-1990)

Sekretaris Daerah Kabupaten Solok (1990-1997)

Sekretaris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota (1997-1999)

Asisten Ketataprajaan Setwilda Provinsi Sumatra Barat (1999-2000)

Pejabat Wali Kota Bukittinggi (1999-2000)

Asisten Pemerintahan Setdaprov Sumbar (2001-2002)

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Barat (2002-2015)

Ketua Dewan Pengawas/Komisaris Utama BPD Sumatra Barat (2004-2007)

Tenaga Ahli DPRD Provinsi Sumbar (2007)

Dosen Luar Biasa Fisip Unand Padang (2007)

Widyaswara Luar Biasa Diklat Regional Dept. Dalam Negeri (2005)

Ketua Sekolah Tinggi Administrasi (STIA) Adabiah Padang

Ketua Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Provinsi Sumbar (2012-sekarang)


PRESTASI

Bidang Pendidikan 

Lulusan terbaik I di KDC Bukittinggi

Lulusan terbaik III di APDN Bukittinggi

Lulusan terbaik III di IIP Jakarta

Lulusan dengan predikat sangat memuaskan S-2 di Universitas Bung Hatta (UBH) Padang

Bidang Pekerjaan 

Pegawai teladan I untuk golongan III tingkat Sumbar (1983)

berhasil membantu Wali kota Padang Hasan Basri Durin dan Wali kota Bukitttinggi Oemar Gafar dalam proses pemekaran kedua kota tersebut tahun 1980

berhasil menyelesaikan persoalan pasar dan mensukseskan Pilkada di Bukittinggi (1999)

dll. *****


Bersama Hendra Febrizal, Perumda AM Kota Padang Jadi Percontohan

By On Rabu, April 21, 2021

 LIPUTAN KHUSUS



Padang, prodeteksi MEMANG tepat pilihan Walikota Padang yang saat itu dijabat oleh Mahyeldi Ansharullah memberikan kepercayaan kepada jajaran Direksi Perumda Air Minum Kota Padang periode 2019-2024, yang dipimpin oleh Hendra Pebrizal S.Sos, MM, sebagai Direktur Utama dan didampingi Direktur Teknik Andri Satria ST.MT dan Direktur Umum Afrizal Kuning ST.MM merupakan pilihan yang tepat.


Pasalnya, tiga Direksi Perumda Air Minum Kota Padang ini, mampu "membayar" kepercayaan yang telah diberikan dengan bukti yang nyata. Dengan cara meningkatkan pelayanan kepada pelanggan serta menghadirkan penghargaan dari berbagai pihak atas kinerja yang sudah dicapai.


Menjalin kekompakan di internal perusahaan, merapatkan barisan untuk persatuan serta memotivasi seluruh unsur untuk mencapai target target yang diberikan, merupakan langkah pertama yang diambil tiga pimpinan Perumda Air Minum Kota Padang pada awal melangkah setalah diberi amanah.


Namun harus diakui, momentum bagus yang tercipta saat ini, berkat naluri kuat orang nomor satu di Kota Padang itu. Perusahaan yang bergerak pada kebutuhan dasar manusia semakin melangkah maju untuk menjadi lebih baik serta senantiasa dipercaya warga Kota Bingkuang untuk mempercayakan kebutuhan harian mereka perihal penyediaan air bersih dan air minum.


Baru-baru ini, Perumda Air Minum Kota Padang menerima tiga penghargaan bergengsi tingkat nasional. Yakni, "Top Digital


 Implementation 2020 on Infrastruktur Sektor diterima (Perumda Kota Padang), Top Leader in Digital Implementation 2020 diterima Dirut Perumda Kota Padang Hendra Pebrizal S.Sos. MM, Top CIO on Digital Implementation 2020 diterima oleh Direktur Teknik Perumda Kota Padang, Andri Satria ST. MT".



Saat itu, Walikota Mahyeldi sendiri juga mengapresiasi Perumda Air Minum Kota Padang yang telah berhasil meraih pencapain luar biasa. Sebab pada Desember 2020 itu, Perumda Air Minum Kota Padang meraih penghargaan tingkat nasional.


“Ini membuktikan bahwa Perumda Air Minum Kota Padang terus melakukan inovasi dalam pengembangan. Terus maju melangkah ke depan,” ujarnya saat itu.


Sebelumnya Perumda Air Minum Kota Padang juga menyabet penghargaan Top BUMD 2020 predikat Bintang 4 dan juga membawa pulang penghargaan Kategori Pembina BUMD untuk Walikota Padang serta kategori CEO BUMD Terbaik kepada Dirut Hendra Pebrizal.


Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang Hendra Pebrizal memaparkan, ada dua fokus kerja perusahaan selama 2020. Yakni fokus pada bidang produksi, distribusi serta kepada kemudahan pelanggan dalam urusan administrasi.


Dalam hal produksi, hingga akhir 2020 produksi air Perumda Air Minum Kota Padang sudah mencapai 1550 liter per detik dengan melayani pelanggan aktif mencapai 125.000 pelanggan.


Jika ditarik ke belakang, tepatnya lima tahun lampau, Perumda Air Minum Kota Padang memiliki  98.000 pelanggan, di antaranya 84.000 pelanggan aktif dan 14.000 pelanggan non aktif. Sementara di tahun 2020 ini total pelanggan sudah mencapai 125.000 dengan pelanggan aktif 109.000 dan 16.000 pelanggan non aktif.


Sumber air baku Perumda Air Minum Kota Padang berada di tujuh titik yakni di Guo Kecamatan Kuranji, di Lubuk Peraku Kecamatan Lubuk Kilangan, di Palukahan Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah, di Sikayan Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh, di Jawa Gadut Limau Manis, di Batang Timbalun Bungus Teluk Kabung, serta Lori Lubuk Minturun.


Guna mengolah sumber air baku menjadi air bersih untuk pelanggan, Perumda Air Minum Kota Padang memiliki 10 IPA (Instalasi Pengolahan Air) untuk pengolahan air permukaan serta sumber air bawah tanah dari puluhan sumur bor.


Dan samapai saat ini, Perumda Air Minum Kota Padang telah memiliki IPA di berbagai lokasi yakni, IPA Gunung Pangilun dengan produksi 500 liter per detik, IPA Ulu Gadut I produksi 50 liter per detik, IPA Ulu Gadut II  produksi 50 liter per detik, IPA Lubuk Tempurung 40 liter per detik, IPA Kampung Pinang Bungus produksi 40 liter per detik, IPA Latung Lubuk Minturun produksi 290 liter per detik, IPA Sikayan Balumuik produksi 180 liter per detik, IPA Jawa Gaduik produksi 20 liter per detik, IPA Taban produksi 100 liter per detik, IPA Palukahan produksi 100 liter per detik.


“Di tahun 2021 ini kita mendapat pinjaman lunak dari Bank Nagari sebesar Rp 32 miliar, untuk membangun intake air baku di Lubuk Paraku dengan kapasitas 55 liter per detik,” jelas Dirut.

Dan, mutu air bersih yang dialirkan ke masyarakat pun sebut Hendra terus dijaga dengan ketat oleh perusahaan, serta sudah sesuai dengan Permenkes No 736/MENKES/PER/VI/2010 dan Permenkes No 492 Tahun 2010.


Dalam hal distribusi air bersih, salah satu terobosan dan inovasi  yang dilakukan oleh manajemen adalah membuat Zona Air Minum Prima (ZAMP), yang merupakan sistem penyediaan air siap minum yang berada di satu kawasan perumahan.


Produk yang diluncurkan akhir 2019 ini telah beroperasi di Perumahan Jala Utama yang berlokasi di Taban, bersebelahan dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang baru, yaitu IPA Taban II.


Selain ZAMP, manajemen juga memberikan layanan kepada masyarakat berupa penyediaan air siap minum  di beberapa tempat umum seperti di RSUP Dr. M. Djamil, RSUD Dr. Rasidin dan kantor Balaikota Padang.



“Produk terbaru , Perumda Air Minum Kota Padang juga telah meluncurkan air minum dalam kemasan. Launchingnya sudah dilakukan oleh Bapak Walikota Padang H Mahyeldi bertepatan dengan HUT ke 46,” jelasnya.


Agar distribusi air tak lama terganggu, upaya yang dilakukan yakni selalu sigap dalam melakukan perbaikan kebocoran pipa. Tim Unit Reaksi Cepat (URC) selama ini dinilai gesit dalam menuntaskan masalah kebocoran di lapangan. Tim khusus ini siap 24 jam.


Dalam pelaksanaannya, jika pekerjaan perbaikan jaringan memakan waktu lama, Perumda Air Minum akan mendatangkan mobil tangki ke rumah pelanggan sebagai antisipasi krisis air bersih selama pengerjaan perbaikan jaringan.



Kemudahan Administrasi

Terobosan lain juga dilakukan menyangkut kemudahan administrasi dalam pembayaran rekening air. Caranya adalah membayar dengan menggunakan aplikasi perbankan, baik untuk transasi pembayaran melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), E-Banking, Tokopedia, Goojek, Shopee dan lainnya.


Walaupun demikian, pembayaran manual dengan datang langsung ke kantor pusat masih tetap dibuka selama hari kerja. Sebagai bentuk service tambahan, pada libur nasional sekalipun, pelayanan pembayaran rekening manual masih tetap dibuka.


Layanan lain yang juga menjadi perhatian perusahaan adalah menyangkut proses administrasi pendaftaran pelanggan baru selama ini yang tidak berbeli-belit. Tidak hanya pelanggan umum, namun juga pendaftaran program sambungan untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).


Untuk pendaftaran pelanggan baru, calon pelanggan bisa datang langsung ke kantor pusat, membayar biaya administrasi sambungan. Selang beberapa hari, pemasangan pun dilakukan. Selain secara manual, calon pelanggan juga bisa mengajukan sambungan baru melalui online dengan cara mengisi aplikasi yang dilengkapi scan KTP dan Kartu Keluarga. Semuanya sangat mudah.


Dedikasi Untuk Masyarakat

Selain mampu memberikan dedikasi terbaik terhadap pelanggan, Perumda Air Minum Kota Padang juga mewujudkan dedikasi kepada masyarakat, terutama bagi warga tidak mampu di daerah sumber air (intake).


Sebagai satu-satunya BUMD milik Pemerintah Kota Padang, PDAM Kota Padang selalu melaksanakan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang merupakan bentuk kepedulian social perusahaan (Corporate Social Resposibility) kepada masyarakat. Kegiatan tersebut di antaranya:


1. Pemberian Air Gratis kepada masjid dan mushalla selama bulan Ramadhan

2. Program biaya sambungan murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

3. Pendistribusian air gratis untuk masyarakat korban bencana.

4. Pembangunan hidrant umum dan kran umum.

5. Penyediaan depot air siap minum gratis untuk masyarakat.

6. Pemberian bea siswa.

7. Penyerahan hewan kurban kepada masyarakat.

8. Pelayanan tangki air gratis.

9. Pembinaan sejumlah cabang olah raga, di antaranya, renang, sepak bola, tinju, gulat, karet, dan lain-lain.



Dedikasi itu terlihat dari Perumda Air Minum Kota Padang meresmikan sebuah rumah layak huni di kawasan Gadut, Limau Manis Selatan. Rumah ini merupakan hasil bedah rumah yang diselenggarakan Perumda ini.


Hebatnya, anggaran sebesar Rp.50 juta untuk pembangunan rumah ini tidak dibebankan ke perusahaan. Dana tersebut dihimpun dari zakat dan infak seluruh karyawan. Program ini kabarnya akan menjadi agenda tetap. Jika terus dilanjutkan, tentunya kehadiran Perumda Air Minum terutama di kawasan intake akan semakin dirasakan masyarakat.


Selain bedah rumah, dedikasi lainnya adalah senantiasa melakukan kurban setiap Idul Adha.  Pada hari raya kurban tahun ini, Perumda Air Minum Kota Padang menebar hewan kurban sebanyak 27 ekor sapi dan 10 ekor kambing kepada beberapa masjid dan mushala di Kota Padang.


Sama halnya dengan bedah rumah, sumber dana kurban ini juga berasal dari karyawan. Setiap tahunnya ratusan karyawan ikut andil dalam pengumpulan dana kurban yang dipotong langsung dari gaji yang diterima setiap bulan.


Tantangan 

Capaian Perumda Air Minum Kota Padang dalam pelayanan dan keberhasilan melewati sederet tantangan di tahun 2020 diharapkan tidak membuat perusahaan ini besar kepala.

Tantangan di 2021 tentunya akan semakin berat. Tidak hanya menyangkut kualitas pelayanan, namun juga berkaitan dengan peningkatan kualitas produk. Dalam hal ini tak hanya air bersih, namun juga air yang bisa langsung diminum.


“Masyarakat Kota Padang tentunya menginginkan, ketika membuka kran, air yang disuplai Perumda Air Minum Kota Padang bisa langsung diminum sehingga tidak perlu lagi dimasak. Insya Allah sedikit demi sedikit kita wujudkan keinginan itu,” pungkas Hendra.


Dan sisilain yang tidak bisa untuk dipungkiri, melalui sentuhan tangan dingin Hendra Febrizal CS ini, telah menjadikan Perumda AM Kota Padang sebagai percontohan dan barometer Perusahaan sejenis di Sumbar, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya perusahaan Daerah Air Minum yang ada di Kabupaten/ Kota didalam dan luar Provinsi Sumatera Barat melakukan studi ke perumda ini.***ef

Perumda AM Kota Padang Kembali Giatkan Wirid Jum'at

By On Jumat, April 16, 2021

 

 Program Wirid Jum'at Perumda Air Minum Kota Padang

Padang, prodeteksi.com - SUDAH cukup lama tadak dilaksanakan, program Wirid Jum'at Perumda Air Minum Kota Padang kembali dihidupkan.

Wirid Jumat (16/4/21) pagi, bersama seluruh karyawan/ti ini digelar di Masjid At-Thohiriyah Perumda AM Kota Padang.

Wirid perdana ini langsung dihadiri oleh Walikota Padang Hendri Septa. Didampingi oleh jajaran Direksi Perumda AM.

Walikota berharap kegiatan wirid ini bisa terus diadakan, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. 

Kepada seluruh karyawan/ti Perumda AM Kota Padang untuk lebih meningkatkan kepedulian dan mengerti tugas serta fungsi masing-masing, karena Perumda AM Kota Padang merupakan layanan publik, yang tidak hanya memikirkan keuntungan semata namun lebih kepada memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan dan masyarakat Kota Padang, ajak Wako.

Sementara itu Dirut Perumda AM Kota Padang, Hendra Pebrizal, mengucapkan terimakasih kepada Bapak Walikota Padang yang telah menyempatkan hadir dalam acara Wirid Jumat Ini. Dirut juga sangat senang karena agenda rutin setiap jumat di Perumda AM Kota Padang ini kembali aktif, terlebih yang perdana ini langsung dihadiri oleh Wali Kota Padang.

Tampak jelas, aktifnya kegiatan ini begitu dirindukan oleh seluruh karyawan/ti Perumda AM Kota Padang, dengan terlihat dari banyaknya karyawan/ti yang hadir dalam kegiatan ini.

"Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam beraktifitas selama Ramadhan ini", akhir Hendra Febrizal.(hdr)

Dirut Perumda AM Kota Padang Dampingi Wako, Safari Ramadhan 1442 H

By On Kamis, April 15, 2021

 

 Safari Ramadhan menjadi agenda rutin Pemko Padang


Padang, prodeteksi.com - SEPERTI tahun-tahun sebelumnya, Safari Ramadhan yang telah menjadi agenda rutin Pemko Padang tahun ini kembali digelar. Setelah sempat terhenti tahun lalu karena pandemi Covid-19.

Bagi Pemko Padang dan jajaran yang tergabung dalam tim Safari Ramadhan ini, kegiatan ini tak hanya sekedar mengunjungi Masjid/ Mushalla saja, namun lebih kepada menjalin silaturahmi antara Pemerintah Kota dengan masyarakat sekaligus juga memberikan bantuan kepada Masjid/ Mushalla yang dikunjungi.

Dan untuk tahun ini ada sekitar 66 Masjid/ Mushalla yang akan dikunjungi oleh Tim Safari Ramadhan Pemko Padang, yang terdiri atas 33 Masjid dan 33 Mushalla yang berada dalam wilayah Kota Padang.

Tadi malam, Direktur Utama Perumda AM Kota Padang, Hendra Pebrizal ikut mendampingi Wali Kota Padang, Hendri Septa bersama Tim Safari Ramadhan 1442 H dan beberapa Kepala OPD Pemko Padang lainnya di Masjid Al Marhamah Ujung Gurun..

"Masjid Al Marhamah adalah salah satu Masjid yang dikunjungi oleh Tim tadi malam. Alhamdulillah pada Ramadhan kali ini, kita dapat kembali beribadah dan menjalankan qiyamul lail di Masjid/ Mushalla yang ada di Kota Padang tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan", ungkap Hendra Pebrizal kepada prodeteksi dengan singkat disela-sela acara.

Dalam kesempatan tersebut Pemerintah Kota Padang memberikan bantuan sebesar Rp..15 juta untuk Masjid Al Marhamah Ujung Gurun.

"Semoga bantuan yang diberikan ini bermanfaat untuk pembangunan Masjid," sampai Wako Hendri Septa.****hdr

Perumda AM Padang, Bedah Ramah Masyarakat Kurang Mampu

By On Rabu, April 14, 2021

 


 Peletakan batu pertama pembangunan nedah rumah salah seorang warga di Padang


Padang, prodeteksi - DIRUT Perumda AM Kota Padang, Hendra Pebrizal didampingi Dirum Afrizal Kuning dan Dirtek Andri Satria serta beberapa pejabat lainya, melakukan peletakan batu pertama pembangunan nedah rumah salah seorang warga yang berada disekitar lokasi Q air Perumda di Intake Guo Kuranji, Senin (12/4/21).


Kegiatan bedah rumah ini terlaksana dari dana zakat karyawan/ti Perumda Air Minum Kota Padang. Bedah rumah ini dijadwalkan akan rampung menjelang Hari Raya Idul Fitri ini, sehingga dapat bermanfaat bagi keluarga Fandy sebagai penerima bantuan tersebut.


Pada kesempatan itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal mengatakan, hal ini adalah bagian dari mensukseskan program pemerintah Kota Padang. Selain itu, program bedah rumah ini juga menjadi agenda rutin bagi Perumda Air Minum Padang dalam memberikan kepedulian dan perhatian kepada masyarakat yang membutuhkan, dan berharap dukungan dari semua pihak agar Perumda Air Minum Kota Padang tetap bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Padang.


"Semoga sebelum lebaran nanti, rumah ini sudah siap dibangun dan bermanfaat bagi penerimanya," pungkas Dirut.


Hendra Pebrizal juga mengucapkan selamat kepada Bapak Fandy dan keluarga yang mendapatkan bantuan bedah rumah ini. 


"Semoga bermanfaat, disyukuri, dijaga dan dirawat, kalau ada yang belum sempurna, semoga dapat disempurnakan sendiri nantinya," kata Hendra Pebrizal.


Sentara itu Lurah Kuranji yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Perumda Air Minum Kota Padang dan seluruh Karyawan/ti atas bantuan bedah rumah bagi warganya yang berada di lokasi sumber air ini, dan berharap hal ini akan terus berlanjut setiap tahunnya, sampainya mengakhiri.***hdr


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *