HEADLINE NEWS

Launching Produk Paston Tortila Jagung, SMKN 1 Pasaman Wujudkan Siswa yang Entrepreneur

By On Sabtu, September 19, 2020


SMKN 1 Pasaman Pasbar Launching produk kreatif Paston Tortila Jagung

Pasaman Barat, prodeteksi.com----- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar)  terus kembangkan kreativitas dan inovasi peserta didik.

Ini adalah suatu terobosan program bidang Entrepreneurship (Kewirausahaan) sebagai kegiatan kreativitas dan inovasi menciptakan perubahan. Maka  dengan memanfaatkan peluang dan sumber-sumber yang ada SMKN 1 Pasaman dapat menciptakan produk yang menghasilkan nilai tambah, baik bagi diri sendiri dan orang lain serta memenangkan persaingan

Terbukti, SMKN 1 Pasaman dengan menjalin kemitraan bersama Forum UMKM Pasbar berhasil melaunching produk kreatif Paston Tortila Jagung yang merupakan hasil produk kewirausahaan para Siswa yang berupa makanan ringan berbahan baku jagung dengan produk jenis "Tortilla chip".

Launching produk serta pembentukan kelas entrepreneur itu yang dilaksanakan di aula aula SMK N 1 Pasaman. Sabtu (18/9/2020). Dihadiri oelh Kepala Dinas Pendidikan Sumbar.

Edi Supanri

Kepala SMK Negeri 1 Pasaman, Edi Supanri, S.Pd, M.Pd.T mengatakan launching produk Paston Tortila Jagung itu merupakan sebagai bentuk keseriusan pihak sekolah setempat dalam pembentukan Siswa Entrepreneor/e- Commerce.

"Ini merupakan hasil produk Siswa SMKN 1 Pasaman yang sudah kita bina selama ini. Jadi kita memang serius dalam mewujudkan Siswa Entrepreneor/e- Commerce. Nanti produk Siswa ini akan kita patenkan dan dipasarkan kepada masyarakat luas agar bernilai ekonomis," terang Kepala SMK Negeri 1 Pasaman, Edi Supanri, Selasa (22/9/2020).

Pihaknya juga melaksanakan workshop penguatan pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan berbasis project based learning, dan pembentukan Entrepreneor /e- Commerce.

"Jadi kedepannya kita akan jadikan wadah ini sebagai media dalam pengayaan, dan pemasaran produk Siswa. Setidaknya nanti kita harapkan ada lulusan sekolah ini jadi pengusaha muda yang bisa mendobrak lebih besar ke dunia industri. Makanya kita mulai dari produk yang kecil ini terlebih dahulu," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat yang ketika itu masih dijabat Adib Alfikri,SE.M.Si, mengatakan daerah Pasaman Barat ini sangat cocok memiliki  produk Jagung sebagaimana diketahui daerah itu penghasil jagung.

"Kita Dinas Pendidikan Provinsi sangat mendukung Program seperti ini. Sehingga diharapkan kepala sekolah bisa membawa Anak-anak sekolah menjadi pengusaha dan berwirausaha nantinya," ungkap Adib Alfikri. ****irti z

Pasbar Teruskan Pembelajaran Tatap Muka, Satuan Pendidikan Perketat Protokol Kesehatan

By On Minggu, Agustus 16, 2020

Drs. Marwazi B, MM, Kepala Dinas Pendidikan Pasbar

Pasaman Barat, prodeteksi.com------Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Drs. Marwazi B, MM menegaskan, pembelajaran tatap muka di Pasbar tetap berlanjut seperti yang telah dilaksanakan mulai tanggal 13 Juli 2020 sejak awal Tahun Pelajaran Baru 2020/2021.

“Sekolah tingkat SMP di Pasbar tetap tatap muka belajar di kelas, tidak ada perobahan. Tapi harus tetap memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan yang lebih ketat, “ kata Marwazi, ketika dihubungi prodeteksi.com, Jumat (14/8/2020)

Lebih lanjut dikatakannya bahwa meskipun ada penambahan kasus Positif Covid-19 di Pasbar yang kini menjadi 4 orang. Namun karena status Pasbar masih zona kuning, sesuai ketentuan boleh melaksanakan pembelajarn di kelas dengan tatap muka.

“Daerah kita Pasbar ditetapkan zona kuning. Artinya boleh tatap muka. Untuk itu kita tatap teruskan  pembelajaran tatap muka di sekolah, “tegasnya.

Kecuali lanjutnya jika ada sekolah yang siswa atau gurunya terdampak dan kontak langsung dengan kasus positif   sebelumnya, agar melakukan tes swab dan sekolah yang bersangkutan dapat mengambil kebijakan antisipatif, ini merupakan kebijakan satuan pendidikan bukan kebijakan yang berlaku umum, jelasnya.

Namun sejauh ini sebut Marwazi, berdasarkan informasi yang diperolehnya, belum ada warga sekolah di Pasbar yang kontak langsung apalagi yang positif covid-19.

Penegasn yang disapaikan Kepala Dinas Pendidikan Pasbar tersebut sekaligus menepis keraguan berbagai pihak atas keberlanjutan pembelajaran tatap muka. Sebab banyak pihak berharap pembelajarn di sekolah masih lebih baik dibanding belajar di rumah.

Ditambahkan Marwazi, Pasbar tetap melaksanakan kebijakan sebelumnya dan tidak ada Surat Edaran Baru. Artinya petunjuk teknis pembelajaran yang disampaikan sebelumnya ketika awal tahun pelajaran baru tetap dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Pembelajaran Tatap Muka, Pakai Masker dan Patuhi Protokol Kesehatan antisipasi Covid-19

“Untuk antisipasi Covid-19, semua sekolah diminta tetap menjaga protokol kesehatan karena kita harus tetap waspada. Di anataranya, pakai masker, membiasakan cuci tangan, jaga kebersihan, jaga jarak dan lain sebagainya sesuai Juknis dari pemerintah, "himbaunya.

Lebih lanjut dikatakan untuk tingkat SLTA mengacu kebijakan provinsi apakah tetap tatap muka atau tidak. Sedangkan untuk tingkat PAUD, TK dan SD masih melihat kondisi dan menunggu kebijakan selanjutnya, “kata Marwazi.

Ketentuan lainnya jelas Marwazi, seperti mengenai pembatasan jumlah peserta didik di kelas maksimal 18 orang masih berlaku. Dan jika berlebih dapat lakukan dua shiff. Kemudian, adanya pengurangan alokasi waktu jam pelajaran dari biasanya. ***irz

Antisipasi Covid-19, SMKN 1 Sei. Aur Hentikan Sementara Belajar Tatap Muka

By On Minggu, Agustus 09, 2020

Kepala SMK N 1 Sungai Aur, Hardimentis Marwan, SPd, MPdT (Kanan)

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Sebagai langkah waspada terhadap kemungkinan penyebaran Covid-19, SMK Negeri 1 Sei. Aur Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) kembali memaksimalkan belajar online dan menghentikan sementara belajar tatap muka.

Meski belum jelas bagaimana kebijakan Pemkab Pasaman Barat terhadap keberlanjutan pembelajaran tatap muka pasca adanya dua orang ASN pemkab Pasbar yang terkonfirmasi Positif Covid-19, namun untuk antisipasi meghindari kerlaster baru penyebaran Covid-19, SMK Sei Aur memutuskan untuk sementara kembali belajar daring atau online.

Kepala SMK Sei. Aur Pasbar, Hardimentis Marwan, SPd, MPdT  yang dikonfirmasi prodeteksi.com Minggu (9/8/2020) membenarkan bahwa, setelah adanya informasi dua orang suami istri ASN yang bertugas di Sekretariat Pemda Pasbar dan Bappeda Pasbar positif Corona, maka mulai Sabtu (8/8), para siswa yang datang ke sekolah untuk belajar tatap muka, diarahkan untuk belajar di rumah.

“Untuk kewaspadaan dan berbagai pertimbangan, kami mengarahkan siswa untuk belajar di rumah dulu. Minimal selama satu minggu ke depan sambil menunggu hasi test swab terhadap warga yang kontak dengan kasus positif Covid-19 tersebut, “ jelas Hardimen.

Seperti direncanakan Gugus Tugas Covid-19 Pasbar bahwa Senin (9/8) akan dilakukan test swab lanjutan bagi warga atau pihak keluarga dari ASN Positif Covid –i9, yang mana yang bersangkutan berasal dari Sontang Sungai Aur, yang satu kawasan dengan lokasi SMKN Sei. Aur.

Hardimen juga mengatakan bahwa tak tertutup kemungkinan ada warga sekolah yang kontak dengan yang bersangkutan atau mungkin ada hubungan keluarga. Apalagi sebelumnya juga ada pesta pernikahan pihak keluarga ASN yang postif Covid tersebut di daerah sana.

“Kalau menunggu edaran bupati atau dinas pendidikan, rasanya ini tidak bisa dibiarkan. Kita khawatir nanti beresiko, sementara kita harus tetap menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan untuk pencegahan dan penyebaran Covid-19, ujarnya.

Untuk hal ini Herdimen telah melakukan koordinasi dengan MKKS SMK dan juga pihak Cabang Dinas Pendidikan Sumbar di Lubuk Basung. Secara aturan memang menunggu edaran bupati, namun kalau dalam situasi tertentu kebijakan diserahkan pada sekolah masing-masing. Apalagi yang dikhawatirkan bisa terdampak langsung dari penyebaran Covid-19.

Sementara itu Ketua MKKS SMK Pasbar, Drs. Syahrul, MPd mengatakan, memang sebaiknya belajar di rumah , daring atau luring, setidaknya satu minggu ke depan, terutama sekolah terdampak, seperti mungkin SMK Sei. Aur, Ujung Gading, Simpang Empat juga Kinali karena imput siswa banyak dari daerah Sungai Aur dan sekitarnya, untuk memaksimalkan dulu belajar online dan menghentikan belajar tatap muka.

“Kalau kata Kacabdin Dinas Pendidikan Sumbar serta Korwas, mempedomani edaran bupati, namun menurut saya kebijakan kita adalah sekolah-sekolah yang merasa terdampak, untuk memaksimalkan belajar online dulu, “kata Syahrul.

Apalagi tambahnya edaran bupati sebelumnya sebenarnya bukan mewajibkan tatap muka tapi membolehkan. Jadi dalam situasi tidak  mendukung, tentunya lebih baik kembali belajar di rumah, katanya.

Bahkan  saat ini ternyata, satu-satunya daerah yang belajar tatap muka adalah di Pasbar. Sedangkan daerah lain dilaksanakan secara online atau belajar di rumah. 

Walau sebelumnya ada 4 daerah termasuk kawasan hijau, namun  karena covid-19 kembali mewabah, maka kegiatan belajar tatap muka kembali dihentikan dan memaksimalkan belajar online. Lalu bagaimana dengan sekolah-sekolah di Pasbar ?, masih menunggu kebijakan pemerintah daerah ***irz

Tahun Pelajaran Baru Dimulai, ZAMIGA Dikunjungi Tim Kemenag Pasbar

By On Rabu, Juli 22, 2020


Foto Bersama Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kemanag Pasbar, Drs Rali Tasman bersama Khairil Hadi, Rahmi Yanti dan Bakri, dalam kunjungan ke PP Zamiga belum lama ini 

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Pondok Pesantren Zaminul Ghairi (PP Zamiga) Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provisi Sumatera Barat (Sumbar) dikunjungi Tim Kementerian Agama (Kemenag ) Pasbar, Senin (20/7/2020)
Tim yang dipimpin Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kemanag Pasbar, Drs Rali Tasman bersama Khairil Hadi, Rahmi Yanti dan Bakri, melakukann kunjungan ke berbagai pesantren di Pasbar dalam rangka monitorng dan evaluasi (Monev). Seiring pula dalam rangka melihat kesiapan pondok dalam menghadapi tahun pelajaran baru pada masa pandemi covid 19.
Dalam kunjungan ke ZAMIGA Islamic Boarding School tersebut, Tim Kemenag disambut langsung Pendiri Yayasan dan Pimpinan Zamiga, Irti Zamin, SS – Megawati, bersama Kepala Bidang Kepesantrenan Zamiga, Ustadz Indra Yaman, S.PdI beserta tenaga pendidik dan kependidikan Zamiga yang hadir ketika itu.

Dalam kesempatan itu, Rali Tasman menyampaikan berbagai hal terkait  perkembangan Pondok Pesantren di Pasbar serta berbagai program pondok yang mesti diperhatikan guna meningkatkan mutu dan kualitas. Sehingga mampu menghasilkan genari islam yang tangguh trenpil serta berakhlakul karimah.
Ia pun memberi motivasi pada keluarga besar Zamiga untuk selalu berbenah dan tidak pantang menyerah dalam berjuang meningkatkan kualitas pendidikan islam. Ia beri apresiasi positif atas berbagai langkah pembenahan yang dilakukan pihak pondok dan yayasan Zamiga, baik dalam mengasuh dan membina santri berasrama maupun dalam menjalankan program pembelajaran pondok.
“Kunjungan kami ini sekaligus memantau persiapan dan kesiapan berkaitan dengan proses pembelajaran di tahun pelajaran baru 2020-2021. Kita ingin lembaga pendidikan islam maju, berkualitas dan difavoritkan masyarakat, “kata Rali Tasman.

Menurutnya, suatu keniscayaan adanya komitmen, kreativitas, dan inovasi yang dilaksanakan pimpinan bersama pengelola setiap lembaga pendidikan, termasuk pondok pesantren (Ponpes). Tujuannya agar labih maju juga berkualitas, terpadu dengan sistem pendidikan yang ada.
Sementara itu Pendiri Yayasan YPPTI Zamiga, Irti Zamin, SS didampingi Kepala Bidang Kepesantrenan Zamiga, Indra Yaman, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Tim Kemenag Pasbar. Menurutnya, masukan dan pandangan yang diberikan akan sangat berarti demi kemajuan yang lebih pesat ke depen.
“ Kita komit menjalankan program PP Zamiga ini lebih maju ke depan. Kini Zamiga telah memasuki usia ke 6 tahun sejak beridiri 2014. Mudah-mudahan secara bertahap sudah mengalami berbagai kemajuan. Semoga pesantren ini baik tingkat MTs dan SMK akan terus berkembang dan  menjadi favorit di tengah masyarakat, “ harapnya.

Lebih lanjut Irti menyampaikan, sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang berbasis pondok pesantren,  Lembaga PP Zamiga diharapkan dapat menciptakan tamatan yang berilmu pengetahuan agama umum dan keterampilan atau life skill serta beriman dan bertaqwa dan berakhlakul karimah. ***tria


Kadisdik Pasbar, Marwazi: “Satuan Pendidikan yang Minta Siswa Rapid Test, itu tidak Ada dalam Juknis”.

By On Selasa, Juli 14, 2020


Drs. Marwazi B, MM , Kepala Dinas Pendidikan Pasbar
Pasaman Barat, prodeteksi.com---Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) sumbar memang termasuk salah satu daerah yang tergolong zona hijau. Sebuah wilayah atau daerah yang sudah tidak ada kasus atau infeksi virus corona. Aktivitas seperti biasa juga sudah bisa berjalan dengan normal.
Sehingga sesuai ketentuan dan keputusan pemerintah provinsi, diperbolehkan membuka sekolah bagi daerah zona hijau mulai Tahun Pelajaran Baru 2020/2021, yang dimulai Tanggal13 Juli 2020. 

Namun, pada wilayah zona hijau, pelaksanaan belajar tatap muka tetap harus menjalankan protokol kesehatan dan perlu ada kesadaran masyarakat untuk meningkatkan jarak sosial, cuci tangan, hingga pemakaian masker.
Namun entah itu kurang sosialisasi, hari pertama pembukaan sekolah disikapi beragam oleh lembaga dan satuan pendidikan. Dari informasi yang diperoleh sebagian lembaga pendidikan membuka sekolah sesuai Juknis dengan izin orangtua dan tetap mengikuti protokol kesehatan. Namun ada pula yang meminta siswa menyerahkan surat keterangan kesehatan dari pihak puskesmas atau rumah sakit dan bahkan ada juga yang meminta siswa rapid test sebelum masuk sekolah atau pondok pesantren untuk pelaksanaan belajar tatap muka.
Khusus yang disebutkan terakhir ini, dikabarkan sangat memberatkan wali murid. Bahkan menjadi keresahan sebagaian orangtua dikarenakan harus mengeluarkan biaya tinggi untuk rapid test di rumah sakit.
Salah seorang wali murid di salah satu lembaga pendidikan di Pasbar inisial “BE” di Simpang Empat Kecamatan Pasaman Pasbar mengatakan, pelaksanaan rapid test di salah satu lembaga pendidikan (ia tidak menjelaskan nama sekolah atau pondok pesantren dimaksud), mendapat komplen dari orangtua peserta didik karena harus mengeluarkan biaya sekitar Rp.380.000 untuk rapid test dalam rangka pemeriksaan Covid-19, di rumah sakit.
“ Daerah kita kan termasuk zona hijau, mengapa harus rapid test. Ini kan memberatkan wali murid. Walaupun kami wali murid banyak juga yang PNS, tapi kan kita juga sangat kesulitan dana. Kalau hanya surat keterangan dokter nggak apalah, “katanya lewat telepon yang disampaikan pada wartawan prodeteksi.com, Senin siang (13/07/2020)
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pasbar, Drs. Marwazi B, MM yang dikonfirmasi Senin (13/07/2020) mengatakan, pelaksanaan rapid test untuk siswa pada awal pembukaan sekolah TP 2020/2021 ini tidak ada dalam petunjuk teknis (Juknis).

“Kita sudah sebarkan juknisnya ke semua sekolah tingkat SLTP se Pasbar, sedangkan tingkat SLTA juknisnya dari provinsi dan tidak ada meminta rapid test bagi siswa untuk masuk sekolah, “ tegas Marwazi.
Lebih lanjut dikatakan, tata cara pembukaa sekolah di masa new normal untuk zona hijau seperti Pasaman Barat sudah ada juknisnya. Intinya menurut Marwazi adalah melaksanakan protokol kesehatan dalam rangka antisipasi Covid-19. Seperti pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan pelihara kebersihan untuk jaga kesehatan.
Kemudian lanjutnya, adanya aturan jumlah maksimal siswa dalam ruang kelas hanya 18 orang, jarak tempat duduk  1,5 Meter, durasi jam pelajaran dikurangi dan lainnya. 

Seterusnya jika siswa atau guru ada gejala sakit segera koordinasi dengan pihak sekolah. Jika perlu memeriksakan ke pelayanan kesehatan terdekat. Dan satu lagi yang terpenting jelasnya, adanya persetujuan dari orangtua bahwa anaknya telah masuk sekolah untuk tatap muka.
“Kalau ada satuan pendidikan yang melaksanakan rapid test itu adalah di luar juknis. Maka agar kegiatan itu dihentikan karena bisa memberatkan walimurid, Tegasnya

"Kecuali ada guru atau siswa dari luar provinsi dari daerah terjangkit terlebih dahulu diisolasi mandiri selama 14 hari, " tambahnya lagi.


Lanjutnya, pihak Dinas Pendidikan Pasbar sudah ada kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan pihak RSUD bahwa jika ada sekolah nantinya yang membutuhkan rapid test justru akan dilaksanakan dengan biaya gratis.


Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat, Drs. Syawal Suro ketika dihubungi lewat phonselnya untuk meminta tanggapannya, sedang tidak tersambung. Namun dari sosialisasi yang dilaksanakan jajaran Kemenag Pasbar pada Kamis lalu, juga tidak ada meminta madasah maupun pondok pesantren untuk melaksankan rapid test tersebut.***irz

Mulai 13 Juli, SLTP dan SLTA di Pasbar Kembali Belajar di Sekolah

By On Selasa, Juli 07, 2020

Marwazi B, MM Kepala Dinas Pendidikan Pasbar

  
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Beberapa bulan belakangan ini proses pembelajaran di sekolah telah dialihkan ke rumah yang dikenal dengan istilah studying at home (Belajar di Rumah). Hal ini dikarenakan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Namun, mulai Tahun Pelajaran Baru 2020/2021 yang dimulai 13 Juli 2020, pembelajaran pada daerah zona hijau Civid-19 di masa new normal ini, seperti di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) akan kembali dilaksanakan di sekolah (new normal at school). Tentunya, dengan berbagai ketentuan dan tetep melaksanakan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Pasbar, Drs. Marwazi B, MM yang dikonfirmasi prodeteksi.com, Selasa (7/7/2020)  mengatakan kegiatan belajar mengajar di daerah Pasbar akan kembali dilaksanakan mulai Senin 13 Juli 2020 mendatang.

"Sesuai hasil rapat koordinasi melalui Vidcom, Senin, 6 Juli 2020 dengan Gubernur Sumbar yang dihadiri juga oleh Bapak Bupati, memang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diserahkan pelaksanaannya sesuai kapasitas daerah masing-masing. Dan untuk Pasbar kita akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk tingkat SLTP dan SLTA. Sedangkan untuk tingkat PAUD dan SD masih melihat kondisi dan menunggu kebijakan selanjutnya, “kata Marwazi.

Menurutnya, untuk tingkat SD akan menyusul setelah nantinya melihat bagaimana kondisi belajar mengajar SLTP dan SLTA. lalu dievaluasi da jika memungkinkan akan dilanjutkan belajar mengajar tingkat SD dan seterusnya," jelasnya..

New Normal di Sekolah Tetap Melaksanakan Protokol Kesehatan untuk antisipasi Covid-19
Namun lanjut Marwazi, meski tingkat SLTP dan SLTA belajar di sekolah, harus tetap waspada Covid-19 dan warga sekolah wajib melaksanakan protokol kesehatan untuk upaya pencegahan COVID-19. Di anataranya, pakai masker, membiasakan cuci tangan, jaga kebersihan, dan lain sebagainya sesuai Juknis dari pemerintah provinsi.

Selain itu jelasnya, pada tahap awal ini, jumlah peserta didik di kelas dibatasi maksimal 18 orang. Jika berlebih lakukan dua shiff. Kemudian, adanya pengurangan alokasi waktu dari biasanya.

Terus, pengaturan jam pulang dengan tanpa istirahat untuk menghindari anak-anak agar tidak berkumpul dan bermain di luar kelas. Bahkan nantinya ada juga pengaturan hari belajar di sekolah dan hari libur atau belajar di rumah.

“Walau daerah kita dinyatakan Zona Hijau oleh pemprov maupun pusat, namun kita harus tetap waspada dan tetap berusaha antisipatif dalam pencegahan pandemi COVID-19, " ingat Marwazi. ***irti z

Hikmah Dibalik Pandemi Covid-19, A.H Agustion Minta Siswa Berinovasi dan Tingkatkan Kepedulian

By On Sabtu, Mei 09, 2020

Kadis Pendidikan Payakumbuh, A.H Agustion  
Payakumbuh, prodeteksi.com--
Pandemi Covid-19 turut mengubah dunia pendidikan, mulai dari metode pembelajaran, penganggaran, hingga sasarannya. Metamorfosis ini membutuhkan adaptasi agar kegiatan belajar-mengajar berjalan efektif.

Dalam proses belajar, misalnya, guru tidak lagi harus bertatap muka secara langsung dengan siswa karena dapat dilakukan secara daring. Pendidikan juga bukan hanya diukur saat ujian, melainkan juga menghadirkan solusi atas persoalan yang sedang terjadi.

”Covid-19 telah membawa perubahan, termasuk dunia pendidikan. Pendidikan bukan lagi urusan persiapan mencari kerja, melainkan mengestafetkan peradaban lebih baik ke generasi selanjutnya,” Ujar Kadis Pendidikan Agustion pada saat dihubungi melalui via WA oleh awak media, sabtu(9/5).

Agustion mendorong pendidikan di Kota Payakumbuh tetap kompetitif dan melahirkan inovasi di tengah pandemi Covid-19. Dia mencontohkan sejumlah sekolah  di Kota Payakumbuh ikut terlibat dalam pembuatan masker untuk mendukung pencegahan penularan Covid-19.

”Ke depan, jangan selalu dengan efek terdesak baru kita berinovasi. Kita punya kemampuan melakukannya dari awal,” ucapnya.

Agustion juga berharap dunia pendidikan melahirkan generasi yang peduli dan berempati. Hal itu sudah terlihat saat sejumlah siswa ikut berkontribusi membantu penanganan Covid-19.(SN)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *