HEADLINE NEWS

Sejak Selasa Siang, Akses Jalan Sikabau Terputus, Begini Kondisinya Saat Ini

By On Selasa, Juli 18, 2023

Akses Jalan menuju Sikabau Pasaman Barat Terputus


Pasaman Barat, prodeteksi.com ----- Pasca curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, akses jalan menuju Jorong Sikabau  Kecaman Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) kembali terputus. Peristiwa ini terjadi sejak Selasa siang (18/7/2023). Mengakibatkan kelancaran arus transportasi dan akses perhubungan terkendala.


Peristiwa serupa pernah terjad sebelumnya, yakni pada tahun 2022 lalu, Juga akibat curah hujan tinggi, sehingga mengakibatkan badan jalan yang kemungkinan dasarnya rapuh jadi jebol dan runtuh.


Jalan Menuju Sikabau Terputus

 Akan tetapi kali ini putusnya jalan menuju jorong Sikabau bersamaan amblas dan  ambruknya badan jalan dan jembatan yang diduga terdampak banjir. Diperparah dengan meluapnya anak Sungai yang berada di lokasi Divisi III, PT BPP. Sehingga rangka jembatan hanyut dan badan jalan pun terbelah dan digenangi aliran air tumpahan banjir.. 


Sekretaris Nagari Ranah Koto Tinggi, Ali Sadikin yang dikonfirmasi Selasa sore mengatakan, dampak putusnya jalan ke Sikabau membuat arus transportasi terkendala dan terhambat . Meskipun dapat menempuh jalan alternatif melalui Devisi IV PT. BPP, namun memakan waktu yang lebih lama.


 Peninjauan Jalan Terputus


Diperkirakan, jelas Ali Sadikin memakan waktu tempuh  lebih lama sekitar 30 hingga 45 menit lagi dari waktu tempuh biasa. Belum lagi diperparah dengan kondisi jalan yang tak bagus dan berlobang. Dia berharap ada perhatian dari pihak perusahaan perkubunan PT BPP untuk membantu pembangunan jembatan darurat. 



Camat Koto Balingka Bahrul Ilmi menyebutkan, peristiwa putusnya jalan menuju Sikabau terjadi sekira pukul 12.00 WIb siang pada Selasa (18/7/2023). Warga terpaksa mencari jalan alternatif yang melewati kawasan perkebunan PT. BPP.


"Pasca kejadian jalan putus, telah dilakukan pengalihan jalan melalui alternatif ke arah divisi 4 PT. BPP, kemudian berputar lagi ke luar menuju jalan utama kembali. Terkait kondisi ini juga semua stacholder telah turun kelapangan untuk tanggap darurat, " jelas camat.


Jalan Alternatif


Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pasaman Barat Zulkarnain SPd. MM pada Selasa (18/7/2023) menyebutkan, BPBD melalui Tim survei yang langsung dikomandoi oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan logistik, Afrizal telah meninjau lokasi. Selanjutnya telah melaporkan pada Bupati dan telah berkoordinasi dengan dinas terkait seperti PUPR untuk masa tanggap darurat.


"Insya Allah dalam masa tanggap darurat ini akan ada solusi pemulihan jalan untuk sementara. Sehingga akses perhubungan dan transportasi ke Sikabau kembali lancar, sebut Zulkarnaen. *** irti z

 

 

Tiga Hari Pencarian, Balita yang Dikabarkan Hanyut di  Batang Pasaman, Ditemukan Meninggal Dunia

By On Minggu, Juni 18, 2023


 Balita yang Dikabarkan Hanyut, Ditemukan telah Meninggal Dunia


Pasaman Barat, prodeteksi.com ---- Setelah melakukan pencarian selama tiga hari berturut-turut, balita yang dikabarkan hanyut di Aliran Sungai Batang Pasaman Jorong Rantau Panjang Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Sabtu (17/06/2023) sekitar pukul 17.05 WIB.


Tim gabungan bersama warga masyarakat telah menemukan korban yang bernama Muhamad Nopal (3) yang ditemukan berjarak satu kilometer dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) awal.


Kapolres PaPasaman Barat AKBP Agung Basuki melalui Kasat Polair AKP Adri Mardoan mengatakan, setelah melakukan pencarian terhadap korban sejak hari Kamis (15/06/2023) yang melibatkan petugas gabungan dari Satpolair Polres Pasaman Barat, BPBD, Basarnas Pasaman Barat, Pemerintahan Nagari Sasak serta masyarakat setempat, korban ditemukan oleh petugas dalam keadaan meninggal dunia.


"Petugas gabungan berhasil menemukan korban yang berjarak satu kilometer arah hulu dari TKP awal dalam kondisi meninggal dunia. Saat ditemukan, posisi korban tersangkut di akar tanaman yang berada di pinggiran sungai batang Pasaman," ujarnya.


Diterangkan, informasi yang diperoleh dari orang tua korban, kejadian tersebut berawal pada Kamis (15/06/2023) sekitar 15.30 Wib, saat korban hendak mandi sendirian dengan membawa ember kepinggir sungai Batang Pasaman, setelah beberapa saat, orang tua korban melihat anaknya sudah tidak ada lagi namun ember yang dipakai korban masih terletak di pinggir sungai.


"Melihat anaknya sudah tidak berada di pinggir sungai, orang tua korban melaporkan kepada masyarakat setempat dan langsung menghubungi pihak Kepolisian Polsek Pasaman melalui personel Bhabinkamtibmas Aipda Eko Hendria, serta berkoordinasi dengan BPBD dan Basarnas Pasaman Barat untuk melakukan pencarian terhadap korban yang diduga hanyut terbawa arus sungai," terangnya.




Kasat Polair menjelaskan, pencarian terhadap korban dilakukan dengan menggunakan perahu karet dari Basarnas Pasaman Barat ditambah dengan perahu milik masyarakat setempat. Setelah berhasil mengevakuasi jenazah korban, petugas langsung membawa dan menyerahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.


"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum, dan membuat surat pernyataan karena kejadian yang menimpa anak kandungnya ini adalah murni karena musibah yang datang dari Allah SWT," jelasnya.


AKP Adri Mardoan mengimbau, kepada masyarakat yang lainnya, untuk lebih berhati-hati dan menjaga anak-anaknya ketika hendak pergi melaksanakan aktivitas di pinggir sungai, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. ****hms r psb/ irz

Empat Orang Tewas Terseret Sungai dan Tenggelam di Lubuak Cempong Kinali

By On Sabtu, April 22, 2023


 


Pasaman Barat, prodeteksi.com  - Di tengah suasana lebaran, suatu petaka menimpa lima warga yang masih satu keluarga di Pasaman Barat.  Sekitar pukul 11.00 Wib hari Sabtu, 22 April 2023,  Empat orang warga Jalur XI Jambak Timur Kecamatan Pasaman, dilaporkan tewas terseret sungai tenggelam di Lubuak Cempong Tempuruang Jorong IV Koto Nagari, Kinali, Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.


Empat jazat yang terbujur kaku di rumah duka, akibat tidak kuasa melawan derasnya arus sungai, dan tenggelam di kawasan Lubuak Cempong. Korban yang tenggelam di arus sungai Lubuk Cempong Tempurung, merupakan keluarga besar yang berangkat dari rumah mereka. Dari kediaman mereka  di Jambak Timur Jalur XI menuju lokasi, mereka menggunakan dua unit mobil pribadi, dan sepeda motor, juga dua unit.


“Mereka diperkirakan rombongan berjumlah 16 orang menuju Tempat Kejadian Peritiwa (TKP ), kata Kapolres Pasaman Barat, Agung Basuki, dikuatkan Kapolres Kinali, Aditialidarman.


Keempat korban tewas itu,  Zian, laki-laki umur 11 tahun, Rehan, laki-laki umur 17 tahun, Ataya, perempuan umur 18 tahun, dan Remita, perempuan berumur 49 tahun. Sedangkan satu korban yang selamat dan dirawat di Puskesmas VI Koto adalah,Ali Akbar, kata Kapolsek Kinali Aditialidaraman.


Ia menjelaskan, berdasarkan kronologis peristiwa,  korban pertama, Ziyan sesampai di lokasi mandi-mandi ke sungai tersebut hingga korban Ziyan tenggelam. Kemudian , melihat kejadian tersebut korban Rehan langsung terjun ke sungai untuk menolong Ziyan namun Rehan juga tenggelam.


Selanjutnya ibu Rehan, bernama Remita dan korban Ataya serta korban Ali Akbar  dengan spontanitas berusaha masuk ke sungai untuk menolong akan tetapi mereka juga tenggelam. Saat itu saksi, Asbula menolong, Ali Akbar dan Asbula, dapat menarik tangan korban. Lalu empat korban, terseret arus sungai sepanjang 20 meter.


Selanjutnya, pihak keluarga lainya ikut masuk ke sungai dan mengangkat korban ke daratan dan berupaya melakukan pertolongan pertama, sedangkan kelima korban dibawa ke Puskesmas IV Koto Kinali. Sebagian di antara mereka tidak bisa, namun melihat keluarganya tenggelam, kontan saja mereka berusaha menolong.


Sayangnya saja, pada saat kejadian disekitar lokasi masih sepi masyarakat beraktivitas. Dari pemeriksaan dan pertolongan dari Nakes Puskesmas IV Koto ditangani oleh dr. Dadang Sugeri dan menyatakan ke empat korban telah meninggal dunia. sementara korban Ali Akbar selamat.


Kapolsek Kinali saat mendatangi TKP menghimbau kepada seluruh masyarakat dan juga tokoh pemuda untuk melarang kegiatan mandi-mandi di lokasi kejadian.


Sebab, menurut masyarakat setempat lokasi Lubuak Cempong sekitarnya menamakan Lubuk Siku memang ada pusaran air dan memiliki arus bawah  yang cukup kuat. Dan atas peristiwa tersebut pihak keluarga menerima kejadian ini merupakan suatu musibah. Ujarnya. (gmz/ irti z) 

Hari Ketiga Pencarian Korban Diterkam Buaya, Akhirnya Ditemukan telah Meninggal Dunia

By On Sabtu, April 01, 2023

 



Pasaman Barat, prodeteksi.com -----Hari ketiga pencarian korban diseret buaya  bernama Rifaldi (13) yang terjadi  Kamis (30/3/2023) di Bantang Sikabau kawasan Devisi V PT BPP Unit II Air Balam Jorong Silawai Timur Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, akhirnya ditemukan telah meninggal dunia pada Sabtu (1/4/2023).  


Kepala Jorong Silawai Timur, Hamidi yang dikonfirmasi Sabtu siang (1/4/2023) mengatakan korban ditemukan pada Sabtu sekira pukul 10.00 WIB, dengan kondisi fisik yang masih utuh. Walau ada sedikit luka lecet pada bagian kaki.

 

“Alhamdulillah korban telah ditemukan, yakni sekitar 6 kilometer dari lokasi awal korban diterkam buaya, Dan sekarang telah berada di rumah duka, untuk selanjutnya akan dikebumikan, "kata  Hamidi.


Atas kejadian tersebut, kepala jorong mengimbau masyarakat yang tinggal di dekat batang Sikabau untuk selalu berhati-hati. Sebab, perairan itu merupakan habitat buaya, sehingga harus selalu waspada.  


“Tentunya kepada seluruh masyarakat kita himbau agar tidak melakukan aktivitas yang dekat dengan habitat buaya itu. Hal ini sebagai kewaspadaan untuk menghindari konflik dengan sang predator tersebut,” ujarnya. 

   

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban diduga diterkam buaya berawal pada Kamis (30/3) sekitar pukul 16.00 WIB. Ketika itu saksi Suprianto dan Supar melihat korban sedang bermain di pinggiran sungai bersama dua orang rekannya Habib (9) dan Wildan (12).

 

Kemudian sekira pukul 17.15 WIB kedua rekan korban melihat ada seekor buaya di permukaan sungai dan memberi tahu korban bahwa agar tidak mendekati sungai, namun hal itu tidak digubris oleh korban.

 

Kedua rekannya Habib dan Wildan telah memberi tahu bahwa mereka melihat buaya, dengan tujuan agar korban tidak melompat ke dalam sungai, namun korban malah mengatakan apa dilihat oleh temannya itu bukan buaya melainkan hanya sepotong kayu.

 

Setelah itu korban Rifaldi Anesta ini melompat ke sungai dan langsung kaki korban diterkam oleh buaya tersebut.

 

Kedua rekannya Habib dan Wildan mencoba membantu dengan berusaha memukul buaya dan menarik korban dari mulut buaya tapi tidak berhasil sehingga korban ditarik dan dibawa oleh buaya ke dalam air.

 

Melihat kejadian itu saksi Supriyanto dan Supar juga mencoba mengejar buaya tersebut sambil berteriak meminta pertolongan warga lainnya, akan tetapi korban telah menghilang. *****irz


Pencarian Korban Diduga Diterkam Buaya di Sungai Batang Sikabau Kawasan PT. BPP,  Berlanjut

By On Jumat, Maret 31, 2023

 Pencarian korban diterkam buaya di Pasaman Barat

 

 

Pasaman Barat, prodeteksi.com ---- Pencariana korban yang diduga diterkam buaya, Rivaldi Anesta (13) di aliran sungai Batang Sikabau Jorong Silawai Timur  Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat, hingga Jum’at Sore (31/3/2023), belum ditemukan. 

 

Korban yang masih anak-anak (Pelajar SMP kelas1) yang beralamat di Perumahan Devisi V PT.BPP / BNC  Jorog Silawai timur Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas diduga diterkam buaya dan terseret ke dalam Sungai Sikabau, yang terjadi  Kamis (30/03/ 2023 sekira pukul 17.00 wib. Lokasi kejadian di Sungai Batang Sikabau di bawah jembatan jalan menuju Pabrik PT. BPP, Devisi V.


 

Kepala Jorong Silawai Timur, Hamidi yang dihubungi Jum'at sore mengatakan, pencarian korban belum ditemukan. Walaupun pencarian telah dilakukan berbagai pihak. Seperti Bazarnas, BPBD, pihak TNI dan Kepolisian serta masyarakat. Namun hasilya masih nihil.




Menurut kepala jorong setempat, pencarian Jumat itu, juga didampingi pawang buaya dan tengah melakukan pencarian di daratan sepanjang aliran sungai dekat lokasi kejadian. Serta penyisiran oleh tim gabungan, namun belum berhasil menemukan korban.


Karena operasi pencarian dari Kamis malam terus berlanjut Jum'at pagi hingga sore belum berhasil, maka pencarian dihentikan untuk sementara. Pencarian dilanjutkan kembali Sabtu pagi,


Seperti laporan pihak Basarnas bahwa penyisiran telah dilakukan dari Jumat pagi hingga pukul 5 sore sejauh sekitar 6 KM sampai ke Muara. Namun hasilnya masih nihil, keberadaan sarang buaya belum ditemukan.  


""Operasi telah dilaksanakan pada hari ini, Jumat mulai jam 7 pagi sampai jam 5 sore sesuai dengan rencana operasi yang telah disusun. Dengan hasil nihil. Meskipun lat yang dikerahkan telah dibantu 6 unit perahu warga, " kata Mahmud, dari Tim Basarnas.




Disebutkan bahwa kendala dilapangan adalah arus air yang cukup deras dan belum diketahui lokasi sarang buaya tersebut. Maka pada pukul 5 sore, operasi semesntara dihentikan dan dilanjutkan kembali Sabtu.


Dari informasi yang diperoleh dan sebagaimana dilansir sejumlah media, kronologis kejadian korban diterkam buaya itu, berawal pada Kamis sekitar pukul 16.00 WIB. Ketika itu,korban sedang bermain di pinggiran sungai bersama dua orang rekannya Habib (9) dan Wildan (12).

 

Kemudian sekira pukul 17.15 WIB kedua rekan korban melihat ada seekor buaya di permukaan sungai dan memberi tahu korban bahwa agar tidak mendekati sungai. Namun,  mungkin korban tidak percaya, lalu ia melompat ke sungai dan langsung kaki korban diterkam oleh buaya tersebut. 


Kedua rekannya Habib dan Wildan mencoba membantu, namun tidak berhasil sehingga korban ditarik dan dibawa oleh buaya ke dalam air. Walau ada juga saksi mata yang melihat kejadian dan mencoba mengejar sambil berteriak minta pertolongan warga lainnya, akan tetapi korban telah menghilang. ****irz

Info Terkini, Seluruh Korban Karamnya Kapal Bagan di Perairan Air Bangis Telah Ditemukan

By On Sabtu, Maret 25, 2023

 


 Semua Korban yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan


Pasaman Barat, prodeteksi.com ---- Peristiwa tenggelamnya satu unit Kapal Bagan di Perairan Air Bangis, Jum’at (24/3) sekitar pukul 22.00 WIB, yang menyebabkan 12 orang korban hilang, setelah dilakukan pencarian akhirnya, Sabtu sore (25/3/2023), seluruh korban dikabarkan telah ditemukan.


Informasi yang diperolah, awalnya pada Sabtu hingga siang korban bagan tenggelam yang diduga akibat diterpa badai besar itu, baru ditemukan sebanyak enam orang dan dalam keadaan selamat.


Namun enam korban itu masih mendapat perawatan di Puskesmas Air Bangis. Mereka adalah, Alan (47), Arif (17), Asdar (23), Yarif (24), Andre (17), dan Ibnu (18). 


Sedangkan enam korban lainnya ketika itu masih dalam pencarian tim gabungan dari SAR, Polri, BPBD, TNI dan masyarakat


Kepala BPBD Pasaman Barat, Azhar, yang dikonfimasi Sabtu (25/3/2023) membendarkan bahwa setelah dilakukan  pencarian hingga ke perairan Sikabau dan Maligi, akhirnya ditemukan lagi 4 orang di Bagan dalam kondisi lelah di Laut Maligi. Sedangkan 2 lagi terus dicari.


Kemudian lanjut Azhar, pada Sabtu sore ditemukan pula 2 orang lagi di sekitar Sikabau waktu perjalanan penjemputan 4 orang yang di temukan di Maligi. Kedua orang ini ditemukan oleh kapal pencari dari pelaut warga air bangis.






“Alhamdulillah seluruh korban sudah di temukan. Dan sekarang  sudah tiba di Muaro Air Bangis dan selanjutnya menuju Puskesmas Air bangis. Semua korban yang ditemukan dalam keadaan selamat,   jelas Azhar, yang dihubungi Sabtu sore sekira pukul 16.15 WIB.


Keenam koraban yang ditemukan terakhir adalah Mak Iya (58), Rudi (45), Fildi (17), Akak (36), Aan (22), dan Afif (18).


Sebagaimana diketahui, bahwa satu unit kapal bagan karam itu terjadi sekitar pukul 22.00 Wib, Jumat (24/3) yang tenggelam di perairan (laut) Air Bangis. Kapal tersebut biasa digunakan sebagai sarana penangkap ikan bagi nelayan Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat.  


Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Zulkarnain mengatakan kejadian ini terjadi akibat tingginya gelombang laut. Saat itu, kapal nelayan jenis bagan bersama awak bersama pengikutnya berada di tengah lautan.


“Dugaan sementara, saat meraka pergi melaut, dengan tujuan mencari ikan. Sementara cuaca buruk dari hujan juga terus turun. Akibatnya, awak bagan yang membawa 12 orang tersebut tidak kuasa mengendalikannya, dan akhirnya tenggelam", jelasnya, menjawab wartawan di Simpang Empat, Sabtu (25/3).


Kemarin malam (Jumat, 24 Maret 2023), hujan turun dengan intensitas tinggi, sehingga terjadi badai dan menerjang kapal bagan yang mengangkut 12 orang tersebut. Dan di saat itu bagan bersama awak dan pengikutnya masih jauh dari bibir pantai. Namun akhirnya dikabarkan kapal nelayan dengan merek Roses 01 itu terhempas ke laut.****G/ irti z

   


Sesosok Mayat Laki-laki Ditemukan di Perkebunan KKT Simpang

By On Sabtu, April 16, 2022

 

 Seorang lelaki ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di sebuah kebun kelapa sawit Jorong Simpang,

Pasaman Barat, prodeteksi.com---Sesosok mayat laki-laki ditemukan di sebuah kebun kelapa sawit di Jorong Simpang Nagari Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

 

Korban diketahui berinisal JS (34) yang sehari-harinya berprofesi sebagai Petani, yang ditemukan dalam kondisi tidak dapat dikenali di kebun kelapa sawit milik Karang Karya Taruna (KKT), Jum'at (15/4/2022) sekira pukul 15.00 WIB.

 

Kapolres Pasaman Barat AKBP M. Aries Purwanto, S.I.K., M.M melalui Kapolsek Sungai Beremas Iptu Fahrur Roji, SH mengatakan, korban JS (34) pada hari Jum'at yang lalu (8/4/2022) sekitar pukul 18.00 WIB pergi ke kebun yang diantar oleh istri Korban bernama Rahmawilis (23). Korban diantar sampai disebuah warung milik Suharman (40).

 

"Setelah mengantarkan Korban, kemudian istri Korban pulang ke rumahnya dan menghubungi korban melalui telepon seluler, namun handphone Korban tidak aktif," ujar Kapolsek.

 

Lebih lanjut Fahrur Roji menerangkan, esok harinya Senin (11/4/20222) sekitar pukul 10.00 WIB, Istri Korban pergi untuk menemui Korban di pondok kebun kelapa sawit milik Mad Dium di Jorong Simpang, namun Istri Korban tidak bertemu dengan Korban.

 

Selanjutnya pada hari Jum'at (15/4/2022) sekitat pukul 09.00 WIB, Istri bersama mertua korban bernama Rosna (56) dan juga adik istri Korban Nurhidayati (17) ikut untuk mencari korban dengan cara menelusuri jalan yang biasa dilalui oleh Korban.

 

"Sekira pukul 15.00 WIB, saksi mencium bau bangkai, selanjutnya para saksi mencari dan menelusuri bau bangkai tersebut, setelah itu saksi melihat bangkai tersebut adalah bangkai manusia, dan saksi melihat ciri-ciri pakaian korban sama dengan yang dipakai Korban JS (34) pada hari Jum'at yang lalu (8/4/2022) dengan memakai celana jeans warna dongker tidak menggunakan kacing celana. Selanjutnya, para saksi melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Jorong dan Ketua Pemuda setempat," terangnya.

 

Mendapat informasi adanya penemuan mayat, sekira pukul 15.30 WIB Anggota Polsek Sungai Beremas, Resor Pasaman Barat langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

 

"Belum diketahui penyebab korban meninggal dunia, petugas masih melakukan penyelidikan dan memperoleh keterangan dari para saksi. Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Parit dan dirujuk ke RSUD Pasaman Barat untuk dilakukan visum, kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," pungkas Iptu Fahrur Roji. ***hms r psb/iz


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *