HEADLINE NEWS

APD Penanganan Covid-19 Dinkes Pasbar Segera Didistribusikan

By On Sabtu, Juni 20, 2020


Jon Hardi, Kepala Dinkes Pasbar
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Sempat heboh dan mengundang perhatian berbagai pihak, terkait temuan inspenksi mendadak (sidak) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) pada Jumat (12/06/2020). Bahwa hasil sidak menemukan tumpukan APD senilai Rp2,1 miliar, belum didistribusikan berada di Gudang Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasbar.

Temuan ini berujung pemanggilan Kepala Dinas Kesehatan dan pihak terkait oleh DPRD yang dilaksanakan Rabu (17/06/2020). Hearing yang diadakan di gedung DPRD itu, pada umumnya anggota DPRD kecewa dan mempertanyakan keterlambatan pengadaan dan pendistribusian APD untuk penanganan COVID-19 itu.

DPRD pun meminta sedikitnya tiga poin yang harus diserahkan pihak Dinas Kesehatan dalam waktu dekat. Pertama, rilis barang yang masuk harus jelas diawasi Inspektorat. Kedua daftar barang yang baru dan lama wajib dipisah karena temuan di gudang APD sangat semrawut. Dan ketiga laporan distribusi  barang ditunggu DPRD paling lambat 1 Juli 2020
DPRD Pasbar dalam kegiatan hearing
saat pemanggilan Dinkes Pasbar
terkait Penumpukan APD
Lalu kenapa sebenarnya APD ini terlambat pengadaan dan pendisitribusiannya. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jon Hardi yang dikonfirmasi Kamis (18/06/2020) menegaskan bahwa sebenarnya bukan terlambat tetapi merupakan kehati-hatian dalam pengadaannya.

"Sebenarnya ini bukan terlambat, tapi ini kehati-hatian.  Disamping juga aturan-aturan yang baru yang harus dipelajari, " kata Jon Hardi.

Lanjutnya, pengadaan ini butuh proses, seperti mencari rekanan dan mempelajari aturan yang ada. Lagian katanya, stok APD di Pasbar untuk puskesmas pun masih cukup walaupun saat ini sudah mulai menipis. 

Menurut Jon Hardi, APD ini akan didistribusikan segera. Tentunya setelah selesai proses administrasiya.

APD secepatnya dibagan setelah selesai proses  administrasinya. Sekarang masih penyelesaian administrasi,  nanti setelah oke akan kita distribusikan ke puskesmas, "jelas Jon Hardi

Ditambahkannya, APD tersebut akan distribusikan kepada tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas untuk pemakaian 3 bulan ke depan. Namun masih menunggu proses pembayaran terhadap APD setelah selesai tim asistensi Inspektorat. 

Sebagaimana juga disampaikannya pada anggota DPRD Pasbar, kekurangan dan catatan dari inspektorat akan dipatuhi. Sehingga, jika ada barang yang tidak kayak edar dan tidak memiliki register tidak akan dibayarkan, tegasnya.

Pihaknya juga telah menyurati 20 puskesmas agar menyiapkan daftar kebutuhan untuk APD. Adapun APD yang diadakan Dinkes Pasbar seperti masker, sarung tangan, pelindung wajah, pelindung mata, baju hazmat ,sepatu bot dan lainnya. **irz

Hasil Swab Almarhum "IP" asal Kecamatan Sei. Beremas Negatif, tidak Terinfeksi Corona

By On Selasa, Juni 16, 2020



Ketika Pemakaman Pasien PDP yang meninggal dunia . Alhamdulillah hasil test swab terhadap Tn. IP telah keluar dan dinyatakan negatif, tidak terinfeksi Covid-19.

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Kecemasan dan ketakutan sebagian masyarakat terhadap kemungkinan bertambahnya kasus Corona di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar),  belakangan mengemuka. Apalagi dengan musibah meninggalnya beberapa orang Pasien dalam Pengawasan (PDP) di berbagai tempat.

Namun Alhamdulillah Pasbar masih termasuk zona aman ( zona hijau). Seiring pula dengan beberapa kasus PDP yang meninggal dunia tersebut, semuanya masih dinyatakan negatif ( tidak terinfeksi Covid -19.


Termasuk yang ditunggu tunggu masyarakat tentang hasil test swab dan uji labor terhadap Pasien PDP inisial Tn. IP (36 th), wiraswasta, warga Lubuk Buaya Pigogah Pati Bubur Nagari AIa Bangih Kecamatan Sungai Beremas yang meninggal dunia dalam perjalanan ke RS M. Jamil Padang. Dan telah dimakamkan secara protokol Covid-19 di Lubuk Buaya Pigogah, Minggu (13/6/2020) .

Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Pasbar, dr. Gina Alecia, yang dikonfirmasi Selasa (16/06/2020) mengatakan, berdasarkan hasil peneriksaan swab terhadap Tn. IP, dinyatakan hasilnya negatif. Dengan kesimpulan bahwa Almarhum Tn IP yang dimakamkan di kampung Pigogah Patibubur tidak terinfeksi virus Corona atau Covid-19.

' Alhamdulillah hasil swab terhadap Almarhum inisial ''IP" asal Nagari Aia Bangih Kecamatan Sei. Beremas dinyatakan negatif. Hasil swab tersebut kita terima hari ini dari Laboratorium UNAND Padang, jelas dr. Gina.


Sebelumnya Pasien tersebut ada riwayat penyakit komorbid. Sewaktu masih hidup, "IP" menetap di Jakarta dan pulang ke kampung awal April lalu. Kemudian, dalam dua minggu terakhur pasien juga melakukan perjalanan ke Kota Padang. 


Maka, karena statusnya PDP dan menunggu hasil test swab, pemakaman almarhum dilakukan dengan menggunakan protokol Covid-19. Namun hasil uji swab hari ini telah keluar dan dinyatakan negatif. “ jelas Gina Alecia.


Awalnya  sejak Jumat "IP" dirawat di RSUD Jambak Pasbar. Dan ketika dalam perjalanan untuk dirujuk ke RS M Jamil Padang, Minggu (14/06/2020) pasien ersebut meninggal di Pariaman  sekitar pukul 04.00 WIB. Lalu kemudian dibawa pulang dan  dimakamkan di Lubuk Buaya Pigogah Aia Bangih.***irz

Satu Pasien PDP Inisial “IP” Meninggal Dunia, Dimakamkan di Kecamatan Sei. Beremas

By On Minggu, Juni 14, 2020




Pasaman Barat, prodeteksi.com----Seorang pasien PDP (Pasien Dalam Pengawasan), inisial Tn. IP (36 th), wiraswasta, warga Lubuk Buaya Pigogah Pati Bubur Nagari AIa Bangih Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), meninggal dunia dalam perjalanan ke RS M. Jamil Padang.

Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, sebelumnya almarhum, sejak Jumat dirawat di RSUD Jambak Pasbar. Namun ketika dalam perjalanan untuk dirujuk ke RS M Jamil Padang, Minggu (14/06/2020) pasien PDP tersebut meninggal dalam perjalanan sekitar pukul 04.00 WIB.

dr Gina Alecia, M. Kes, Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Covi-19 Dinkes Pasbar
Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Pasbar, dr. Gina Alecia, yang dikonfirmasi Minggu (14/06/2020) mengatakan, jenazah Tn IP tersebut langsung di bawa dan dimakamkan di kampungnya Lubuk Buaya Pigogah Pati Bubur Nagari Aia Bangih Kecamatan Sei. Beremas Pasbar.

“Pasien tersebut sebelum meninggal, ada riwayat penyakit komorbid. Sebelumnya menetap di Jakarta dan pulang ke kampung awal April lalu. Kemudian, dalam dua minggu ini, pasien juga melakukan perjalanan ke Kota Padang. Maka, karena statusnya PDP, pemakaman almarhum dilakukan dengan menggunakan protokol Covid-19, “ jelas Gina Alecia.

Lanjutnya, untuk memastikan apakah yang bersangkutan terinfeksi Virus Corona atau tidak, sudah dilakukan test swab Sabtu lalu, namun hasilnya belum keluar.

“Hasil test swab nya belum keluar,  mudah-mudahan saja negatif, namun hasil labornya baru akan keluar Senin atau Selasa, “ ujarnya. ***irz


 Dinkes dan TAPD Pasbar Segera Dipanggil DPRD, Terkait Masalah Penumpukan APD

By On Minggu, Juni 14, 2020

Ketua DPRD Pasbar Parizal Hafni, menunjuk Tumpukan APD di Gudang Dinkes Pasbar

Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Dewan perwakil Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat, sebagai wakil rakyat yang terhormat, kian berani menunjukkan ‘taringnya’. Ini suatu langkah maju dalam melaksanakan tufoksinya sebagai pengawasan dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta penegakan hukum bisa berjalan baik.

Setelah sebelumnya DPRD Pasbar bertegas-tegas terhadap investor perkebunan sawit dengan memanggil sejumlah perusahaan perkebunan sawit yang dinilai bermasalah, kini giliran Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasbar bersama Tim TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) yang akan dipanggil DPRD.

Informasi yang diperoleh prodeteksi.com menyebutkan, pemanggilan ini terkait masalah dugaan keterlambatan pendistribusian Alat Pelindung Diri (APD) untuk kebutuhan pencegahan dan penanganan Covid-19 Pasbar yang pembeliannya dianggarkan sekitar Rp. 2,1 milyar. Terbukti, ketika DPRD setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak), Jum’at (12/6/2020), menemukan tumpukan APD berada di Gudang Dinas Kesehatan Pasbar.

Ketua DPRD Pasbar, Parizal Hafni yang dikonfirmsi prodeteksi.com, Sabtu (13/06/2020) membenarkan bahwa pihaknya akan segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan Pasbar. Hal ini sebagai tindak lanjut hasil sidak DPRD untuk minta keterangan secara lebih lanjut pada Kepala Dinas Kesehatan bersama pantia penerima barang pengadaan APD tersebut.

“ Memang benar bahwa kita dan Komisi IV akan memanggil Kepala Dinas Kesehtan bersama panitia penerima barang, untuk mempertanyakan secara lebih jelas kenapa hal itu terjadi dan mengapa dibiarkan menumpuk tidak dibagikan “ kata Parizal Hafni.

Lebih lanjut dikatakan, pihak DPRD juga sekaligus memanggil Tim TAPD Pasbar. Sebab hal ini tersangkut dengan anggaran yang diambil dari Dinkes Rp.10 milyar. Pihaknya mempertanyaan kemana penggunaan sekitar Rp. 8 milyar lagi. Untuk itu, Senin ini, pihak DPRD akan menentukan jadwal pemanggilan.

“Tim TAPD juga kita panggil, karena hal ini terkait dengan anggaran dan bagaimana penggunaannya. Sebab masih ada sekitar Rp. 8 milyar lagi, di luar pengadaaan APD tersebut. Ini sangat perlu kita dalami dan diperjelas penggunaannya, “tegas Parizal.
DPRD Pasbar ketika Sidak ke Gudang Dinkes Pasbar ( dari kiri : Adriwilza, Muhammad Guntara (tengah), dan Parizal hafni (kanan)

Sebelumnya, seperti diberitakan sejumlah media online, Tiga Anggota DPRD Pasbar, yakni Ketua DPRD, Parizal Hafni, ST, Ketua Komisi IV Adriwilza dan anggota Komisi 1, Muhammad Guntara. Mereka  melalukan sidak ke Gudang Dinkes Pasbar, Jumat (12/06/2020).

Dalam kegiatan itu mereka menilai ada keganjilan. Karena APD untuk kebutuhan pencegahan dan penanganan COVID-19, masih menumpuk di Gudang Dinas Kesehatan Pasbar dan belum juga dibagikan. Sementara PSBB tahap 1 dan PSBB tahap 2 telah berakhir dan kini telah memasuki new normal.

“Mengapa APD ini dibiarkan menumpuk, Seharusnya kan sudah disalurkan. Apalagi di masa PSBB yang lalu. Anggarannya sudah tersedia, namun setiap kami tanyakan apa sudah ada, selalu dijawab tidak ada. Ternyata barangnya sudah ada dan belum juga dibagikan pada masyarakat, tegas Parizal, didampingi Adriwilja dan Muhammad Guntara, mempertamyakan.

Ia juga menjelaskan, seharusnya barang itu sudah disalurkan ke masyarakat. Namun, pemeriksaan barang pun belum selesai. Sedangkan kepala dinas telah mengeluarkan surat menerima barang.  

 
Kegiatan sidak DPRD Pasbar ke Gudang Dinkes
Adapun APD tersebut, diantaranya sejumlah masker, Face Fasil anti doplet pelindung wajah, Pelindung mata, Sarung tangan non steril, Sarung tangan steril, Apron, Cover all baju asmat, Sepatu boat, Penutup sepatu, dan Penutup kepala dengan Nilai pengadaan APD sekitar Rp. 2,1 milyar.

Kepala Dinas Kesehatan Pasbar, Jon Hardi ketika sidak DPRD tersebut mengatakan, pihaknya telah membelanjakan untuk APD senilai Rp 2,1 miliar lebih dari Rp 10 miliar total yang dianggarkan dari dana Balanja Tidak Terduga (BTT).

Menrutnya, walau APD nya sudah ada namun belum dibayarkan, karena menunggu pengecekan inspektorat bersama tim penerima barang.  Ia menjelakan APD itu bukan untuk masyarakat. Melainkan  diperuntukkan untuk tenaga medis dan paramedis yang bertugas di Puskesmas, puskesmas pembantu dan bidan desa yang ada di Pasbar serta Rumah Sakit Yarsi Simpang Empat. Sebab, Rumah sakit Yarsi Simpang Empat termasuk rumah sakit yang ditunjuk Bupati untuk melayani covid19 disamping RSUD Pasbar.

Jon Hardi, Kepala Dinkes Pasbar
Jon Hardi menegaskan, dalam hal ini pihaknya sangat hati-hati dalam pengadaan APD tersebut. Barang APD sebelum dibagikan diperiksa dan dicek dulu oleh tim panitia barang dan inspektorat.

“Kita kan meminta pendampingan ke Inspektorat sehingga APD per item diperiksa sebelum dibagikan. Sore kemarin pemeriksaan sudah selesai dan akan mulai dibagikan Senin depan,” jelasnya.

Meskipun masa PSBB telah berakhir dan memasuki era new normal. Namun menurutnya  masih diwajikan menjalankan protokol covid19, terlebih tenaga kesehatan diwajibkan memakai APD dalam memberikan pelayanan di puskesmas dan rumah sakit.***irz

Hasil Swab Almarhumah “M” asal Lubuk Gadang Negatif, tidak Terinveksi Covid-19

By On Kamis, Juni 11, 2020


Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Sempat beredar isu adanya warga Jorong Lubuk Gadang Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang terkena Virus Corona atau Covid-19. Isu beredar pasca pemakaman Almarhumah “M”  pasien PDP, yang dimakamkan sesuai protokol Covid-19.

Namun ternyata isu itu tidak benar. Sebab, berdasarkan hasil test SWAB terhadap pasien inisial “M” (40 th), yang meninggal dunia di RS M Jamil Padang dan dimakamkan di Lubuk Gadang nagari Parit Koto Balingka, diketahui hasilnya NEGATIF. Artinya yang bersangkutan tidak terjangkit Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Hal itu dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Pasbar, dr. Gina Alecia, M.Kes, mejawab pertanyaan prodeteksi.com, Kamis (11/6/2020). Hasil test terhadap yang bersangkutan telah diumumkan bersama hasil update data  Covid-19 Pasbar di Media Center Kantor Bupati Pasbar, Rabu (10/6/2020).

“Alhamdulillah hasil test swab terhadap pasien PDP inisial “M” yang meninggal dunia di Padang dan dimakamkan di Lubuk Gadang Parik, hasilnya Negarif Covid-19, “ kata Gina Alecia.

Meski demikian ia berharap pada semua masyarakat Pasbar, walau kini Pasbar memasuki masa new normal, namun tetap waspada. Ikuti protokol kesehatan, tetap jaga jarak, pakai masker, sering cuci tangan dengan sabun, dan lain sebagainya dalam antisipasi pencegahan Covid-19. 

“Yang terpenting, masyarakat tetap waspada terhadap Covid-19, kalu tidak penting lebih baik di rumah saja. Apalagi hendaknya jangan bepergian dulu ke daerah zona merah, yang banyak terjangkit Covid-19, “ kata Gina Alecia pada prodeteksi.com.

Sebelumnya. Informasi di media sosial menyebutkan, riwayat pasien “M” pada hari Minggu 07 Juni 2020  dirujuk ke Rumah Sakit M.Jamil Padang. Ia punya riwayat menderita diabetes dan gagal ginjal. Lalu Pihak Rumah Sakit menyatakan status pasien masuk PDP(Pasien Dalam pengawasan). 

Kemudian pada Senin 08 Juni 2020 sekira pkl 15.00 WIB meninggal dunia di RS M.Jamil Padang. Lalu beberapa jam kemudian dibawa langsung menuju Pemakaman umum Jorong Lubuk Gadang Nagari Parit Kec Koto Balingka dan dimakamkan menggunakan SOP Covid 19. Pemakaman malam itu sekitar pukul 23.00 WIB berjalan aman dan lancar.

“Setiap pasien yang termasuk status PDP, walau belum pasti terjangkit Covid-19 karena masih dalam tahap pemeriksaan dan perawatan, sesuai ketentuan, tetap dimakamkan sesuai protokol Covid-19, “ jelas Gina Alecia.

Sementar itu, disampaikan, data update Covid-19 Pasbar per Rabu 10 Juni 2020  hasil SWAB seluruh OTG tenaga kesehatan berjumlah 14 orang hasilnya NEGATIF.  

Data Kumulatif ODP (Orang Dalam Pemantauan) 271 Orang. Dari jumlah itu, sebanyk 266 orang diantaranya sudah selesai pemantauan dan 5  orang masih dalam pemantauan. Total kumulatif PDP (Pasien Dalam Pengawasan)16 org. Hasil swab 15 orang negatif (sehat 10 orang, meninggal 5 orang) dan isolasi mandiri1 orang (RDT pertama non reaktif)

Sedangkan, total Pelaku Perjalanan 30.300 Orang. Total Kumulatif OTG (Orang Tanpa Gejala) 93 orang. Terdiri dari 44 org sudah selesai melakukan proses Isolasi Mandiri dan kondisi mereka sehat. 48 orang lainnya masih menyelesaikan proses Isolasi Mandiri (1 org hasil positif, 47 org hasil negatif) dan 1 orang swab akan diperiksa. Dengan demikian, kasus positif covid-19 tetap 1 orang (Isolasi di BPSDM Prov. Sumatera Barat di Padang)***irti z

Kepala DPMN Pasbar : Terkait Penerima BLT, Nagari Diminta Selamatkan Warga tak Mampu

By On Sabtu, Juni 06, 2020


Etris Dsem, Kepala DPMN Pasbar
Pasaman Barat, prodeteksi.com------Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) pada dasarnya diberikan pada warga kurang mampu (warga miskin) yang belum terdata sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT), serta Kartu Prakerja. Atau masyarakat di luar Data terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKSK).

Dan diprioritaskan pula pada warga yang kehilangan mata pencarian atau pekerjaan karena terdamak Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) serta keluarga yang rentan sakit. Sehingga, pendataan akan tepat sasaran dan tidak terjadi data penerima ganda.

“Demikian inti petunjuk teknis pendataan penerima BLT DD, sebagaimana Permendes Nomor 6 Tahun 2020 dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan pendataan calon penerima BLT DD sesuai Surat Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor 10/PRI.99/IV/ 2020 tanggal 21 April 2020, “kata Etris Dsem, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari (DPMN) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), yang dihubungi prodeteksi.com, Kamis (4/6/2020), di kantornya, Simpang Empat.

Lebih lanjut dikatakan, dalam pendataan BLT DD, pihak DPMN selalu mengingatkan agar pihak nagari betul-betul mendata dengan baik dan menyelamatkan KK miskin. Untuk itu jelasnya sesuai Surat Bupati Pasbar Nomor 410/375/DPMN/ 2020, dalam pendataan pihak nagari diminta melakukan koordinasi dengan TKSK. Puskesos dan Fasilitator.

"Memang. sesuai laporan yang say terima, di berbagai nagari di Pasbar masih ditemukan data ganda. Apabila dana belum disalurkan agar tidak dicairkan dulu. Tapi apabila BLT DD telah disalurkan, maka diminta walinagari menarik uang yang disalurkan melalui Kemensos sebagai pengganti uang yang dari BLT DD, lalu kemudian dibuatkan berita acara pengambilan uang yang bersumber dari BLT DD.
Kantor DPMN Pasbar
Seterusnya jelas Etris, dapat dilakukan perubahan atau penggantian calon penerima dengan menggelar musyawarah nagari bersama Bamus. Baru kemudian melakukan perubahan terhadap Peraturan Walinagari Penerima BLT.

Apabila BLT DD telah disalurkan, lalu ada masukan dari masyarakat bahwa ada warga yang seharusnya berhak tapi belum masuk data penerima BLT DD, maka diminta walinagari menginventarisir data tersebut sebagai bahan masukan musyawarah nagari untuk mengadakan perubahan pada pencairan tahap kedua. Hal ini jelas Etris, sudah dinyatakan dengan tegas dalam surat edaran bupati tanggal 29 Mei lalu,” ujarnya..

Ditegaskan pihak DPMN Pasbar juga telah mengingatkan agar jika ada perangkat nagari, baik itu kepala jorong sekretaris nagari yang terdata penerima BLT DD, ataupun bantuan Kemensos atau provinsi, diminta untuk berjiwa besar mundur dan diganti dengan warga lain yang lebih layak. Menurutnya, karena basis data merupakan data lama, tidak tertutup kemungkinan ada perangkat nagari yang terdata. ***irti z




Kukerta Mahasiswa UNRI, Juga Peduli Edukasi Covid-19 di Pasbar

By On Jumat, Juni 05, 2020



Kegiatan Mahasiswa UNRI asal Pasbar dalam program Kukerta dan sekaligus sebagai Tim Relawan Lawan Covid-19 di Kecamatan Gunung Tuleh Pasbar


Pasaman Barat, prodeteksi.com----Di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), tak membuat surut semangat para mahasiswa dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat. Bahkan mereka turut peduli dalam meberikan edukasi terkait pencegahan dan penanganan Covid-19 kepada masyarakat.

Seperti halnya yang dilaksankan sejumlah mahasiswa asal Pasbar yang kuliah di Universitas Riau (UNRI). Sebanyak 4 orang mahasiswa UNRI melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) di Nagari Rabi Jonggor Paraman Ampalu Kecamatan Gunung Tuleh kabupaten Pasaman Barat (Pasbar). Kegiatan ini dilaksanakan selama 15 hari sejak Rabu (3/6/2020).  

Adapun peserta Kukerta yang merupakan mahasiswa angkatan 2017,  tiga orang  di antaranya Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik, yakni Deva Umarsyah, selaku ketua, Muhammad Hafizh (anggota), Nur Annisa (anggota).   Dan satu orang mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, .  Sherli Rahmaniah (anggota). Selain sebagai peserta Kukerta, mereka sekaligus bertindak sebagai Tim Relawan Desa Lawan Covid-19.

Juga Gelar Penertgiban Wajib Masker jika bepergian dan Pembagian Masker kepada warga yang tak pakai masker

Salah seorang Tim Relawan, Muhammad Hafizh, Jum’at (5/6) mengatakan, mereka yang melaksanakan Kukerta tersebut, dua orang peserta berasal dari gunung Tuleh, satu orang dari  Kecamatan Pasaman dan satu orang lagi berasal dari Kecamatan Luhak Nanduo. Sesuai instruksi kampus jelas Hafizh, karena masih dalam pandemi Covid-19, maka pelaksanaan Kukerta diarahkan untuk dilaksanakan di  daerah masing-masing, yakni di Pasbar, sekaligus sebagai relawan covid -19.

“Kukerta telah kami mulai Rabu lalu, yang diawali dengan kegiatan relawan lawan Covid-19 di Desa (Nagari) Rabi Jonggor Kecamatan Gunung Tuleh. Kegiatan ini  akan berlangsung selama 15 hari, “jelasnya.    

Lanjutnya, pada hari pertama, Tim Relawan Desa Lawan Covid-19 berkunjung dan bersilaturahmi ke Posko Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Nagari Rabi Jonggor. Dihadiri juga oleh Polsek Kecamatan Gunung Tuleh dan TNI dari Ujung Gading. Dalam kesempatan itu dilasanakan kegiatan penertiban masker di Pasar Paraman Ampalu.

Kegiatan Edukasi Covid-19 oleh Mahasiswa Kukerta UNRI asal pasbar

Selain itu jelasnya, dalam melakukan penertiban penggunaan masker, mereka memberikan masker kepada masyarakat yang tidak menggunakan masker saat bepergian. Kemudian, kegiatan dilanjutkan juga dengan membagikan brosur edukasi mengenai Covid-19 yang berkolaborasi dengan Puskesmas Paraman Ampalu. ***irti z

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *