HEADLINE NEWS

Pasutri Penjual Sembako Asal Sibolga, Belasan Tahun Menabung dan Akhirnya Naik Haji

By On Minggu, Mei 11, 2025

 

 Pasutri Penjual Sembako Asal Sibolga, Belasan Tahun Menabung dan Akhirnya Naik Haji


Sibolga, PRODETEKSI.COM --- Di sebuah rumah sederhana di batas Kota Sibolga, aroma minyak goreng dan rempah-rempah selalu tercium dari pagi hingga petang. Di situlah Askar Simbolon (75) dan istrinya, Asniar Pasaribu (69), menggantungkan harapan mereka selama puluhan tahun: menjual sembako untuk bertahan hidup—dan untuk mewujudkan impian mereka berangkat ke tanah suci.

Tahun ini menjadi titik terang. Setelah belasan tahun menabung rupiah demi rupiah dari hasil jualan sembako rumahan, pasangan lansia ini akhirnya berangkat haji. Air mata haru tak bisa mereka bendung saat mengenang perjuangan di balik keberangkatan ini.

Setiap pagi, sebelum ayam berkokok, Askar sudah mulai menata dagangan, beras, gula, telur, minyak goreng, sabun, hingga kopi sachet. Warung sembako kecil itu menempel di bagian depan rumah mereka. Tak pernah ramai, tapi cukup untuk mengalirkan rezeki harian.

"Kadang sehari cuma laku lima bungkus mie instan, tapi kami tetap bersyukur, yang penting bisa nyisihin meski sedikit," kata Asniar sambil mengusap matanya.

Sejak bertahun-tahun, mereka mulai menabung untuk daftar haji. Butuh beberapa tahun lebih untuk bisa mendaftar secara resmi karena terbatasnya penghasilan. Setelah itu, mereka harus menunggu antrean selama belasan tahun.

“Waktu daftar, saya masih kuat angkat karung beras sendiri. Sekarang sudah harus pakai tongkat bahkan dipapah oleh istri saya. Penyakit sudah banyak di umur tua ini,” ujar Askar seraya tersenyum saat berbagi kisah pada Humas Kemenag Sibolga, Kamis (8/5/2025).

Pandemi COVID-19npada 2020, sempat memukul keras usaha kecil mereka. Penjualan turun drastis. Mereka hanya bisa bertahan dengan menjual barang-barang kebutuhan pokok secara hutang ke tetangga yang juga kesulitan.

Di tengah itu semua, mereka kehilangan salah satu anaknya yang menjadi tulang punggung keluarga. Kesedihan itu membuat mereka sempat enggan melanjutkan niat berhaji. Namun dukungan keluarga dan jiran tetangga membuat semangat mereka berdua bangkit kembali.

Awal 2025, mereka menerima kabar dari Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Sibolga bahwa nama mereka masuk dalam daftar keberangkatan jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 23 Embarkasi Medan yang akan bergabung dengan JCH asal Kota Medan dan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Kabar itu membuat pasangan suami istri (pasutri) ini, Askar dan Asniar tak kuasa menahan air mata.

“Rasanya seperti mimpi. Belasan tahun kami menunggu. Sekarang, saat fisik mulai rapuh, Allah tetap beri kami kesempatan,” ujar Asniar dengan suara bergetar.

Warga kampung pun ikut terharu. Banyak yang datang ke rumah untuk mengantar dan mendoakan. Bahkan anak-anak mereka bergotong-royong membantu membelikan perlengkapan haji lainnya.

Kini, mereka akan segera menunaikan rukun Islam yang kelima, menunaikan ibadah haji dengan langkah yang perlahan tapi pasti. Meskipun tubuh mereka renta, semangat dan keyakinan dalam hati begitu besar.

“Banyak yang bilang kami sudah tua, tapi bagi kami, ini perjalanan menuju puncak cinta pada Allah. Kami ingin berangkat dan pulang dengan hati yang bersih,” ujar pasutri ini.

Kisah Askar dan Asniar ini menjadi inspirasi bagi banyak orang di kampung mereka—bahwa ketulusan, kesabaran, dan usaha kecil yang konsisten bisa membawa ke mimpi besar, bahkan hingga ke Tanah Suci. *** kmg/iz

   Dari Surau Menuju Digital, Visi Wujudkan Padang Kota Cerdas dan Religius

By On Minggu, Mei 11, 2025


    Dari Surau Menuju Digital, Visi Wujudkan Padang Kota Cerdas dan Religius


Padang, prodeteksi.com — Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus memantapkan komitmennya terhadap program unggulan (Progul) Smart Surau yang menjadi bagian dari visi besar Padang Kota Cerdas dan Religius.

Hal itu ditegaskan Wali Kota Padang, Fadly Amran dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-X Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Padang yang berlangsung di Gedung Youth Center Bagindo Aziz Chan, Minggu (11/5/2025).
Musda ini secara resmi dibuka Ketua DMI Wilayah Sumbar, Prof. Ganefri, yang menekankan pentingnya sinergi antara DMI, pemerintah, dan masyarakat dalam menjadikan masjid sebagai pusat pembangunan umat.
Wali Kota Padang Fadly Amran menyampaikan bahwa digitalisasi masjid adalah langkah konkret dalam menjawab tantangan zaman.
"Smart Surau bukan hanya tentang wifi gratis atau platform belajar. Ini tentang bagaimana masjid menjadi pusat aktivitas umat, tempat anak-anak dan generasi muda bertumbuh dengan nilai-nilai agama, budaya, dan teknologi," tegasnya.
Beberapa aktivitas unggulan dalam Smart Surau seperti Subuh Mubarokah dan pembinaan Remaja Masjid dinilai sebagai program strategis yang diperkuat oleh pemerintah agar tidak sekadar berjalan rutin, tapi berdampak luas dan berkelanjutan.
Wako Fadly Amran juga menekankan pentingnya kepengurusan masjid yang melibatkan lintas generasi.
"Agar program digitalisasi berjalan efektif, pengurus harus bisa menjembatani kebutuhan umat, dari kalangan tua hingga muda. Surau adalah tempat pendidikan karakter dan budaya Minangkabau yang harus hidup kembali," ungkapnya.
Ketua DMI Kota Padang sekaligus Wakil Wali Kota, Maigus Nasir menyebut bahwa Smart Surau adalah solusi untuk membangun masyarakat religius dan tangguh di tengah arus globalisasi.
"Yang lebih menakutkan dari megathrust adalah jika masyarakat tak lagi mengerti agama. Maka masjid harus hidup, aktif, dan menghidupkan," ujarnya.
Musda yang mengusung tema "Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid Menuju Smart Surau" ini turut dihadiri Kepala Kantor Kemenag Kota Padang Edi Oktaviandy, Kabag Kesra Jasman, Camat dan Lurah se-Kota Padang, unsur Forkopimda, serta perwakilan pengurus masjid dan mushalla dari seluruh kecamatan di Padang. ***** dkf/ irz

Posyantek Nagari Kapa Raih Juara 2 Tingkat Provinsi Berkat Inovasi Alat Penyulam Tanaman Praktis

By On Sabtu, Mei 10, 2025

 

 Posyantek Nagari Kapa Raih Juara 2 Tingkat Provinsi Berkat Inovasi Alat Penyulam Tanaman Praktis


Pasbar, prodeteksi.com ----- Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Nagari Kapa berhasil meraih Juara II mewakili Kabupaten Pasaman Barat di tingkat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dalam Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Tahun 2025, berkat inovasi alat penyulam tanaman praktis yang multifungsi.

Alat hasil kreasi Suyono, anggota tim Posyantek Karya Mandiri, menjadi sorotan karena mampu menawarkan solusi atas permasalahan klasik para petani kecil. Penyulaman tanaman secara konvensional yang selama ini mengandalkan tenaga manusia, dinilai tidak hanya memakan waktu dan tenaga, tetapi juga menyebabkan hasil tanam yang tidak seragam dan menurunkan produktivitas pertanian.
Berangkat dari kondisi tersebut, Suyono menghadirkan inovasi sederhana namun efektif berupa alat penyulam tanaman yang dapat digunakan untuk berbagai fungsi mulai dari membuat lubang tanam, menyulam tanaman mati, menugal, melubangi mulsa, memberikan pupuk, hingga membantu panen.
Beberapa keunggulan alat ini adalah dapat bekerja secara manual dan tidak membutuhkan listrik atau bahan bakar, serta dapat dioperasikan oleh satu orang. Mudah digunakan, harganya murah, dan bahkan bisa dibuat dari bahan bekas.
Keunggulan lain dari alat ini adalah kemampuannya menghemat waktu dan tenaga, menjadikannya sangat cocok untuk digunakan oleh petani kecil. **** dkf/ irz

Bupati Pasaman Barat Hadiri Rakor Antikorupsi Bersama KPK

By On Sabtu, Mei 10, 2025

 

 Bupati Pasaman Barat Hadiri Rakor Antikorupsi Bersama KPK


Jakarta, prodeteksi.com --- Bupati Pasaman Barat, Yulianto, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pemberantasan Korupsi Wilayah I yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (9/5). Rakor bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara KPK, pemerintah daerah, dan DPRD dalam upaya pemberantasan korupsi.

Acara yang digelar di lantai 16 Gedung KPK tersebut diikuti oleh perwakilan dari Provinsi Sumatera Barat, yakni Pemerintah Provinsi Sumbar, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Pemerintah Kota Bukittinggi, Pemerintah Kota Payakumbuh, Pemerintah Kota Padang Panjang, Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Dari Pemkab Pasaman Barat turut hadir Ketua DPRD Dirwansyah, Wakil Ketua DPRD Supriono, Pj Sekda Doddy San Ismail, Inspektur Emnita, Plt Kepala Bappelitbangda Ikhwanri, dan Plt Kepala BPKAD Zulfi Agus.
Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah I KPK, Agung Yuda Wibowo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa angka kasus korupsi di daerah masih tergolong tinggi. Untuk itu, ia menekankan pentingnya pencegahan di delapan area rawan korupsi, yaitu perencanaan dan penganggaran, pengadaan barang dan jasa (PBJ), manajemen ASN, perizinan dan pelayanan publik, pengelolaan barang milik daerah (BMD), optimalisasi pendapatan daerah, serta pengawasan internal pemerintah.
Dalam forum tersebut, para kepala daerah dan pimpinan DPRD diberi kesempatan untuk menyampaikan saran dan kendala terkait upaya pencegahan korupsi di wilayah masing-masing. Bupati Yulianto dalam paparannya menyampaikan komitmen penuh Pemkab Pasaman Barat untuk menekan angka korupsi dengan mematuhi seluruh indikator dalam delapan area pencegahan korupsi yang telah ditetapkan KPK melalui Monitoring Center for Prevention (MCP).
“Pemda Pasaman Barat bersama DPRD berkomitmen untuk menekan kasus korupsi sesuai arahan KPK dan siap bekerja sama kapan pun dibutuhkan,” ujar Yulianto.
Ia menambahkan, meskipun skor MCP Pasaman Barat telah mencapai angka 84, pihaknya akan terus berbenah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas tata kelola pemerintahan.
“Kami akan terus melakukan perbaikan demi mewujudkan tata kelola yang bersih dan bebas dari korupsi,” pungkasnya.
Di akhir kegiatan, seluruh kepala daerah dan ketua DPRD yang hadir menandatangani komitmen bersama antikorupsi. Dalam komitmen tersebut, para pimpinan daerah sepakat untuk menolak segala bentuk gratifikasi, suap, pemerasan, serta tindak pidana korupsi lainnya. Mereka juga mendukung penuh proses penegakan hukum terhadap setiap dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di lingkungan pemerintah daerah.
Selain itu, komitmen tersebut mencakup pelaksanaan langkah-langkah pencegahan korupsi berdasarkan indikator yang ditetapkan dalam MCP KPK. Pemerintah daerah juga diwajibkan menyusun dan melaksanakan perencanaan serta penganggaran APBD secara tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam menyusun APBD, kepala daerah dan DPRD diminta untuk mengacu pada RPJMD serta mengutamakan program prioritas, termasuk mandatory spending, tanpa memaksakan anggaran yang dapat menimbulkan defisit. Perencanaan tersebut juga harus mempertimbangkan aspirasi masyarakat melalui forum Musrenbang dan hasil reses DPRD, dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
Lebih lanjut, para kepala daerah berkomitmen untuk tidak melakukan intervensi dalam proses pengadaan barang dan jasa, hibah, serta bantuan sosial yang bertentangan dengan perundang-undangan. Terakhir, penguatan fungsi pengawasan oleh DPRD dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (dkf/ iz).

Pasaman Barat Gelar Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

By On Jumat, Mei 09, 2025

 

 Pasaman Barat Gelar Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih


Pasbar, prodeteksi.comPemerintah Kabupaten Pasaman Barat menggelar sosialisasi pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih secara daring pada Rabu (7/5), sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi kerakyatan di tingkat desa dan nagari. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat.

Sosialisasi menghadirkan Kepala Bidang Perizinan dan Kelembagaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, Junaidi, S.Kom., M.M., sebagai narasumber utama. Acara dipandu oleh Kepala Dinas Koperindag dan UKM Pasbar, Pahrein, serta dibuka oleh Pj. Sekda Pasbar Dodi San Ismail, dan dihadiri Asisten II Endang Rirpinta, kepala OPD, para wali nagari, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Dalam sambutannya, Pj. Sekda Dodi San Ismail menegaskan bahwa pembentukan Koperasi Merah Putih merupakan instruksi langsung Presiden RI yang harus segera ditindaklanjuti. Ia juga mengingatkan bahwa sesuai arahan Gubernur Sumatera Barat, seluruh koperasi Merah Putih di daerah harus terbentuk paling lambat pada 12 Juli 2025.
“Presiden menekankan pentingnya kekompakan kita dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di desa dan nagari,” ujarnya.
Ia berharap koperasi ini menjadi motor penggerak ketahanan pangan nasional serta mempercepat penanggulangan kemiskinan di wilayah perdesaan. Karena itu, ia meminta seluruh stakeholder dari tingkat kecamatan hingga nagari untuk bersinergi dan aktif memfasilitasi pembentukan koperasi tersebut.
“Kepada para wali nagari, kami harapkan musyawarah khusus pembentukan koperasi ini sudah selesai paling lambat 23 Mei 2025. Camat juga harus proaktif mendampingi proses ini serta berkoordinasi dengan asisten dan DPMN,” tegasnya.
Sementara itu, Kadis Koperindag dan UKM Pasbar, Pahrein, menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan 80.000 koperasi desa di seluruh Indonesia.
“Menindaklanjuti hal tersebut, Pemkab Pasbar telah mengeluarkan surat edaran pembentukan Kopdes Merah Putih. Beberapa nagari sudah mulai melaksanakan musyawarah desa khusus. Kami juga telah mendistribusikan petunjuk teknis dan pelaksanaannya kepada seluruh kecamatan dan nagari,” jelasnya.
Ia berharap seluruh nagari di Pasbar dapat meluncurkan koperasi secara serentak pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.
“Target kita, musyawarah nagari selesai paling lambat 20 Mei agar proses selanjutnya, termasuk pencatatan notaris, dapat segera dilakukan,” tambah Pahrein.
Dalam paparannya, Kabid Perizinan dan Kelembagaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, Junaidi, S.Kom., M.M., merinci sejumlah regulasi yang menjadi dasar hukum pembentukan Kopdes Merah Putih. Regulasi itu antara lain Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2025, Inpres Nomor 9 Tahun 2025, serta petunjuk teknis dari kementerian terkait. Ia juga menyampaikan bahwa Gubernur Sumbar telah menerbitkan SE Nomor 516/253/PKLB/DISKOP/2025 sebagai bentuk dukungan terhadap program tersebut.
“Dengan sinergi dan komitmen semua pihak, kita berharap Kopdes Merah Putih dapat segera terbentuk dan menjadi pusat penggerak ekonomi desa yang tangguh, dilengkapi gudang modern dan enam outlet strategis,” tutup Junaidi. dkf/iz

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *