HEADLINE NEWS

El'Cova, Destinasi Baru Wisata Kolam Pemancingan di Padang Panjang

By On Jumat, Oktober 04, 2019

Taman wisata kolam pemancingan dengan brand El'Cova hadir di Kota Padang Panjang
Padang Panjang, prodeteksi.com---Kehadiran taman wisata kolam pemancingan seluas 1.500 meter persegi yang berlokasi di tepian gugusan Bukit Tui, Kelurahan Koto Panjang itu juga dilengkapi sarana live music, kulliner lesehan dan Mushalla.

Owner Discova Business group.yang membawahi taman wisata kolam pemancingan El Cova, Gema Yudha,  SE.  SH.  MH., saat di wawancara di sela Grand Opening taman wisata itu , Minggu (29/9/2019), mengatakan kehadiran taman wisata kolam pemancingan El Cova dimaksudkan guna menjawab aspirasi masyarakat akan adanya kolam pemancingan yang representatif,  nyaman, dan aman.

"Harapan kita,  taman wisata kolam pemancingan ini bisa menjadi destinasi wisata terbaru. Tidak saja bagi warga masyarakat lokal,  tetapi juga bagi daerah-daerah hinterland (Perbatasan),  " ujar Gema sembari mengatakan jika disekeliling kolam juga tersedia ikan tambak berupa ikan lele,  ikan nila,  dan ikan mas.

Sementara itu,  Wakil Walikota Padang Panjang, Asrul,  dalam sambutannya saat meresmikan Grand Opening taman wisata kolam pemancingan El Cova, menyambut baik dan mengapresiasi kehadiran taman wisata kolam pemancingan El Cova sebagai salah satu kawasan wisata kolam pemancingan alternatif.

"Semoga kedepannya bisa menjadi destinasi wisata kolam pemancingan di kota berjuluk Serambi Mekkah ini,  " ujarnya.

Pemerintah kota,  imbuh Asrul,  senantiasa mendukung terobosan-terobosan baru,  khususnya dalam pengembangan wisata di kota ini.

"Setiap ada terobosan dan inovasi oleh warga dan pelaku dunia pariwisata di kota Padangpanjang, pemerintah berikut dinas terkait tentunya tidak tinggal diam.  Melainkan akan ikut mensupport dan memberikan bantuan,  " Pungkas Wakil Walikota Asrul.

Dalam Grand Opening taman wisata kolam pemancingan tersebut turut hadir Wakil Ketua DPRD Kota Padangpanjang, Imbral,  tokoh masyarakat setempat,  Bhabinkamtibmas,  Babinsa,  serta tamu undangan khusus Ketua DPD Ikatan Advokat Indonesia  (IKADIN)  Sumaitera Barat,  Hendra Utama,  SH. ***AL

Konsumsi Ikan di Pasbar Masih Rendah, Ini Kata Kementerian Kelautan

By On Jumat, Oktober 04, 2019

Kementerian Kelautan dan Perikanan Gelar Safari Gemarikan
Pasaman Barat, prodeteksi.com---Demi memberantas stunting di Pasaman Barat dan untuk membudayakan konsumsi ikan bagi masyarakat, Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ), melalui Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan menggelar Safari Gemarikan.

Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis (3/10) di Aula Kantor Camat Gunung Tuleh dan diikuti sebanyak 200 orang peserta. Mereka berasal dari sejumlah nagari, yang memiliki tingkat stunting tertinggi di Pasaman Barat.

Nagari tersebut yakni Kajai, Talu, Muaro Kiawai, dan Rabi Jonggor, dengan 15 orang peserta remaja putri per nagari. Peserta lainnya yakni kaum ibu dari Kecamatan Gunung Tuleh. 

Acara ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Berny Ahmad Subkhi, Assisten Bupati Bidang Pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat Edi Murdani beserta sejumlah Kepala OPD, Kadis Perikanan Pasbar Arial Efendi beserta satker tingkat Kecamatan. 

Dalam kata sambutannya Sesditjen Berny Ahmad Subkhi menuturkan bahwa, untuk konsumsi ikan masyarakat Indonesia, rata - rata per orangnya telah mencapai 50 kg per tahun. 

Masih sangat jauh, jika dibandingkan dengan orang Jepang yang rata - rata mengkonsumsi 95 kg daging ikan murni tiap orang per tahunnya. Apalagi jika dibandingkan dengan masyarakat Pasaman Barat, yang hanya menghabiskan 34,4 kg per orang tiap tahunnya.

"Hampir separo penghasil ikan di Sumatera Barat, itu berasal dari Pasaman Barat. Seharusnya tingkat stunting tertinggi di Sumbar, tidak berasal dari daerah ini. Untuk itu, mari kita budayakan konsumsi ikan kepada anak - anak demi terpenuhinya gizi mereka dan untuk meningkatkan kecerdasan otak mereka", ujar Berny Ahmad Subkhi.

Ketika dimintai keterangan mengenai acara tersebut, Kadis Perikanan Pasbar Arial Efendi, S.Pi mengungkapkan bahwa, sasaran kegiatan dari  ini adalah ibu hamil dan menyusui, balita, anak - anak dan remaja, yang masih dalam masa pertumbuhan.

"Harapan kita, adanya Gerakan Safari Gemarikan, dengan sasaran ibu hamil di 1000 hari kehidupan pertama bayi dalam kandungan ibunya, hingga menyusui, saat balita, anak - anak sampai remaja, mereka memperbanyak konsumsi ikan, sehingga diharapkan kedepannya, tidak ada lagi anak - anak yang menderita stunting di Pasaman Barat", jelas Arial Efendi.

Dalam kegiatan ini, juga dilaksanakan pelayanan Posyandu, yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan. Pembagian makanan olahan ikan dan udang, sebagai oleh-oleh untuk peserta dan para undangan yang hadir. ***Zein

RSUD Pasbar Diminta Beri Pelayanan Terbaik, di bawah Kepemimpinan Direktur Baru

By On Jumat, Oktober 04, 2019

dr. Heru Widyawarman dilantik sebagai Direktur RSUD Pasbar yang Baru
Pasaman Barat, prodeteksi.com---Setelah sebelumnya menjabat Plt Direktur RSUD Jambak Kabupaten Pasaman Barat, menggantikan dr. Budi Sujono yang mengundurkan diri beberapa waktu yang lalu.

dr. Heru Widyawarman akhirnya dilantik oleh Bupati Pasbar Yulianto, SH pada Selasa (2/10) di Aula Kantor Bupati Pasaman Barat, sehingga resmi menjabat sebagai Direktur RSUD Jambak.

Selain dr. Heru Widyawarman, juga dilantik sembilan pejabat lainnya di lingkungan RSUD Jambak, yakni dr. Reni Hirda sebagai Kabag TU, dr. Ramayanti sebagai Kabid Perencanaan dan Program, dr. Rahayu Lestari sebagai Kabid Pelayanan.

Selanjutnya, Mainita sebagai Kasubag Umum dan Perlengkapan, NS Mutaatin sebagai Kasubag Keuangan, dr.  Jelli Isma Syartika sebagai Kasi Monitoring dan Evaluasi.

NS Lufni Maidesi sebagai Kasi Pelayanan Keperawatan dan Etika Profesi, drg. Nikke Ariya  sebagai Kasi Penunjang Pelayanan Medis dan  Zalmeira menjabat Kasi Penunjang Pelayanan Non Medis.

Dalam kata  sambutannya, kepada Pejabat RSUD yang dilantik Bupati Yulianto, SH meminta, agar RSUD memprioritaskan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Kepada pejabat dan pegawai RSUD, kami meminta agar memberikan dan mengutamakan pelayanan terbaik bagi masyarakat, bekerja dengan sepenuh hati, penuh tanggung jawab dan sesuai aturan", ujar Yulianto dengan tegas.

Selain itu, Bupati juga meminta pihak Rumah Sakit, agar memiliki inovasi sehingga terjadi perubahan dari semua segi, menjadi lebih baik. Menurutnya rotasi dan mutasi merupakan hal yang biasa, sebagai bentuk evaluasi kinerja. ***Zein

Bak BBI Talu yang Direhab CV. Batang Talao, Diharapkan Segera Beroperasi

By On Jumat, Oktober 04, 2019

Hasil Rehab Kolam Bak Pemijahan BBI Talu yang Dikerjakan CV. Batang Talao
Pasaman Barat, prodeteksi.com---Rehab Kolam Bak Pemijahan BBI Kecamatan Talamau (Talu) Kabupaten Pasaman Barat ( Pasbar), yang dikerjakan CV. Batang Talao beberapa waktu yang lalu mendapat apresiasi positif. Sebab, masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi BBI, merasa senang karena rehab kolam tersebut telah selesai dikerjakan.

Apalagi, daerah kecamatan Talamau dikenal dengan potensi sumber daya air, sehingga banyak masyarakat yang memiliki usaha kolam ternak ikan dan berharap bisa mendapatkan benih ikan dari BBI Talu.

Pernyataan tersebut mereka ungkapkan, saat meninjau hasil pengerjaan sejumlah unit pembangunan di BBI pada Senin lalu, yang telah dilaksanakan oleh dinas terkait.

"Kami merasa senang, dengan telah selesainya pembangunan rehab kolam bak pemijahan BBI. Semoga BBI Talu bisa segera kembali beroperasi, karena kami banyak yang memiliki usaha kolam ternak ikan", ujar Arif (47) masyarakat Nagari Sinuruik.

Rehab kolam pemijahan, merupakan salah satu unit pengerjaan tahun anggaran 2019 di Kecamatan Talamau. Dengan anggaran berasal dari Sumber Dana SOPD Dinas Perikanan Pasaman Barat, DAK tahun 2019, dengan nominal Rp. 199.889.975,60, dan dikerjakan selama 60 hari kalender, yakni 10 Mei s/d 8 Juli 2019 yang lalu. ****Zein/iz

Masyarakat Seberang Kenaikan Guntul, Terancam Kekurangan Pangan

By On Senin, September 30, 2019





Irigasi Seberang Kenaikan Gunung Tuleh Pasbar tak Sanggup Lagi
Memenuhi Suplai Air Persawahan di sana. Kerusakan irigasi diduga efek dari 

aktifitas Tambang Galian C di Jorong Bulu Laga Nagari Rabi Jonggor. 
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Masyarakat Petani di kawasan Tanjung Durian, Talang kuning, Sungai Aur 1 dan Sungai Aur 2 Kenagaraian Persiapan Seberang Kenaikan daerah Poraman Bondar Kecamatan Gunung Tuleh (Guntul) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) terancam kekurangan pangan. Pasalnya, sejak enam bulan terakhir, para petani di sana tidak bisa turun ke sawah dan mengalami gagal tanam.

Dikabarkan, saat ini ketersediaan pangan di sana sudah semakin menipis. Sehingga berpotensi menambah angka kemiskinan karena harus membeli dan mendatangkan bahan pangan dari luar ke kawasan tersebut.

Peristiwa gagal tanam ini, merupakan efek panjang dari kerusakan saluran irigasi di kawasan setempat. Menurut informasi yang diperoleh prodeteksi.com, saat ini irigasi yang ada sudah mengalami kekeringan dan tak mampu mengairi persawahan yang ada di kawasan itu yang luasnya mencapai 150 Ha lebih.

Ketidaktersediaan pengairan yang cukup tersebut, diduga kuat karena terkikisnya saluran bendungan irigasi dan mengami kerusakan dan ambruk. Sehingga tak mampu lagi mensuplai air dari Sungai Batang Kenaikan.

Padahal, ada empat titik sumber irigasi yang selama ini dimanfaatkan masyarakat. Yakni di kawasan Talang kuning, sungai aur 1, sungai aur 2 dan Tanjung Durian. Semua sumber irigasi itu telah rusak dan tak berfungsi lagi.

Menurut tokoh pemuda di sana, Alfiandri, ST, kondisi dan kerusakan bendungan irigasi yang ada di daerah itu terkait dengan pengaruh aktifitas galian C di Jorong Bulu Laga Kenagarian Rabi Jonggor. Sehingga menurut Alfiandri dan beberapa orang lainnya seperti Irsal, Rispan, mereka menduga kegiatan penambangan batu dan pasir yang bahkan menggunakan alat berat, diakui turut mempercepat efek kerusakan pada sumber bendungan rigasi.

Permasalahan ini, sejak lama menimbulkan pro kontra antara masyarakat dan pengelola Galian C tersebut. Apalagi pada awalnya pengelola menggunakan alat berat dan telah banyak mengeluarkan material batu dan pasir dari sungai.  

Ketika itu, sekitar tahun 2017, pihak pengelola yang menggunakan alat berat, diduga belum memiliki Izin. Pada saat itu masyarakat telah menolak kegiatan tambang galian C tersebut,

Bahkan tanggal 17 Oktober 2017, masyarakat telah melaporkan keluhan mereka kepada Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Barat, agar pihak dinas terkait tersebut menghentikan kegiatan Galian C di Jorong Bulu Laga dan tidak memberi izin penambangan terhadap kuwari yang dipermasalahkan.

Tetapi kabarnya tetap saja dilakukan dan telah banyak mengeluarkan material batu dan pasir dari sungai. Sehingga terjadi pengikisan dasar sungai secara perlahan karena kegiatan ini dilakukan secara terus menerus.

Akibatnya, jelas Alfianri, karena terjadi pengikisan dasar sungai secara berlahan,  mengakibatkan air tidak dapat mengalir ke saluran Irigasi. Bahkan tumpuan pertapakan irigasi pun terkikis sehingga tak kuat menahan arus sungai apalagi saat hujan sehingga akhirnya bendungan irigasi rusak, ambruk dan hanyut oleh sungai.

“Seluruh Irigasi di Batang Kenaikan memang umumnya sudah ambruk dan hanyut. Sehingga masyarakat tak bisa bertani dan bertanam sawah sejak 6 bulan terakhir, “ kata Alfianri.

Alumni Universitas Bung Hatta Padang ini sangat menghawatirkan perekonomian masyarakat Kenagarian Persiapan Seberang Kenaikan, akan semakin parah. Apalagi  sekarang simpanan atas ketersediaan padi masyarakat sudah sangat menipis.

Musyawarah Masyarakat Seberang Kenaikan
 di hadiri lebih dari 200 orang  untuk
menolak Galian C di bulu laga
Mereka menuntut agar aktifitas galian C tetap dihentikan  supaya keadaan irigasi tidak bertambah parah lagi.  Hal ini telah mereka sampaikan saat melakukan demo ke kantor walinagari setempat, Selasa pakan lalu.

Para warga di sana juga telah memblokade truk pengangkut material batu, yang melintas. Sebab, sudah berulang kali masyarakat di sana memperingatkan untuk segera dihentikan.

“Jika kegiatan galian C Ini tetap dilanjutkan. Maka lama kelamaan bisa saja jembatan utama penghubung Seberang Kenaikan dengan Paraman Ampalu akan runtuh, “ ujar Alfianri.

Namun yang mereka kesalkan lagi, justru pengelola Galian C itu melaporkan pula  kejadian pemblokadean truk pengangkut galian C itu ke pihak berwajib.

Walau demikian, jelas Alfianri, masyarakat dalam musyawarah yang dihadiri lebih dari 200 orang, beberapa hari yang lalu, menyatakan tetap menuntut pihak pengelola menghentikan aktivitas galian C di daerah itu. Dan mereka minta segera dilakukan perbaikan terhadap irigasi yang rusak.

“ Kami tidak ingin masyarakat jadi korban karena kepentingan sekelompok orang. Oleh karenanya kami berharap pihak Pemerintah Nagari dan Kabupaten segera memfasilitasi tuntutan warga dan agar irigasi kembali diperbaiki supaya masyarakat bisa bertani kembali dengan baik, “harap sejumlah warga.***Asnawi H/ irti z

Di Sei. Paku Kinali,  Jalan Amblas dan Jembatan Terancam Ambruk

By On Sabtu, September 28, 2019

Kondisi Jalan dan Jembatan Sei. Paku Kinali Pasaman Barat (Jalan Lintas Pasbar - Manggopoh) Terancam Putus

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Sebuah Jembatan di Kinali Pasaman Barat ( Pasbar) terancam roboh dan ambruk. Pasalnya, sebagian badan jalan di sisi depan jembatan sudah mulai terban dan amblas sehingga berlobang menganga yang bisa membahayakan pengendara yang melintas.

Jembatan yang membentang di atas Sungai Batang Naga yang berlokasi di Sei Paku Jorong Ampek Koto Nagari Kinali Pasbar ini  merupakan Jalan Lintas Simpang Empat- manggopoh, yang ramai dilewati. Jika hal ini dibiarkan, dikhawatirkan akan bertambah parah dan bisa putus total.

Jalan Amblas dan berlobang
 berpotensi Ambruknya Jembatan
Beberapa warga setempat meminta pihak terkait cepat tanggap dan segera antisipasi biar tak bertambah parah. Kini warga hanya memberi tanda bahwa jembatan dalam keadaan rusak agar para pengemudi kendaran berhati hati. 

Pantauan prodeteksi.com, Jumat 27/9, kondisi jembatan memang sangat mengkawatirkan. Apalagi pondasi beton perkuatan tebing di bawah jembatan sudah mulai retak dan berlobang besar.

Salah seorang warga Sei Paku, ICAUF, pemilik kedai kopi di dekat jembatan mengatakan, ia sudah sering menimbun pinggir jembatan tersebut. Namun kini karena dasarnya sudah mulai rontok, maka  tidak bisa hanya ditutupi saja dari atas sedangkan di bawah sudah rapuh dan mau ambruk. 

Syafril,  Kepala Jorong Ampek Koto,  membenarkan bahwa kodisi jembatan sudah sangat meresahkan.  Sebab, kondisi jembatan saat ini adalah yang terparah sejak seminggu terakhir. 

Kondisi bawah jembatan
Menurutnya, kerusakan berawal saat  dilanda banjir besar sebelumnya sehingga beronjong penahan jembatan tersebut terkikis oleh air.  Ia memgimbau  kepada masyarakat dan para pengemudi agar berhati-hati  melintasi lokasi ini.   

Ketua LSM.AMB (Aliansi Masyarakat Bersatu)  Pasbar, Yuheldi Nasution. SH mendesak  dinas terkait atau pihak Pemkab Pasbar untuk segera menyiapi dan melakukan perbaikan. Apalagi jembatan tersebut adalah berada di lintasan jalan raya.

“Ini tak mungkin dibiarkan berlama – lama, dan jangan dilalaikan. Sebab, jembatan ini bisa putus dan ambruk. Ditambah lagi banyaknya truk pengangkut sawit dan tengki pembawa miyak kelapa sawit (CPO) yang melintas dengan muatan yang diduga melebihi tonase. Jadi sebelum terlambat dan makan korban harus segera diantisipasi, “ ujarnya . ****by roni/ irti z 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *