Dua Lokasi Terdampak Banjir di Kinali, Ditinjau Bupati dan Wabup Pasbar
On Selasa, Maret 12, 2024
-->
Jembatan Darurat Rura Patontang dibangun dengan gotong royong yang didukung oleh pemerintah nagari dan kecematan setempat. |
Sebelumnya, jembatan terputus akibat longsor karena intensitas hujan yang vcukup tinggi. Peristiwa terjadi pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB. Sehingga ketika itu warga Rura Patontang sempat terisolasi.
baca juga >> Diterpa Banjir dan Longsor, Arus Transportasi di Berbagai Tempat di Pasbar Terputus dan Lumpuh
Bahrul Ilmi, Camat Koto Balingka |
Camat Koto Balingka, Bahrul Ilmi yang dikonfirmasi Jumat sore membenarkan bahwa saat ini telah dibangun jembatan sementara yang sifatnya darurat namun teah bisa dilewati masyakat untuk beraktivitas.
"Alhamdulillah dengan kebersamaan dan gotong royong masyakakat, telah dibangun jembatan darurat dari kayu. Walau sifatnya sementara namun sudah bisa dimanfaatkan. Semoga ke depan akan ada pembangunan baru yang lebih baik. Dan tentunya diajukan dulu kepada pemerintah daerah, " kata Camat.
Ia juga mengapresiasi tingginya semangat masyarakat dalam bergotong royong. Menurutnya sikap kebersamaan dan gotong royong memang harus tetap dipertahankan sebagai budaya bangsa kita demi kemajuan bersama khususnya dalam pembangunan kampung halaman.
berita terkait >> Bupati Hamsuardi bersama Kapolres Tinjau Jalan Terputus Menuju Talu dan Segera Diperbaiki
Jembatan Rura Patontang ketika Terputus akibat longsor . |
"Kami dari masyarakat Jorong Rura Pertontang berterima kasih kepada seluruh Muspika yang hadir seluruh masyarakat juga bapak Camat Kota Balingka Bapak PJ Walagari, Bapak Sekretaris PU, selanjutnya Bapak Babinsa dan bapak Babinkamtibmas yang telah ikut berpartisipasi dalam mensukseskan dan melaksanakan gotong royong ini, " kata Maulana.
baca juga >> Setengah hari menunggu Ahirnya Banjir Surut, Arus Transportasi Ujung Gading - Simpang Empat Kembali Lancar
Menurutnya dengan adanya gotong royong telah dapat membangun jembatan darurat menuju perbatasan antara Pegambiran dengan Jorong Rura Pontang. Dan masyarakat Jorong Rura Patontang sangat berterima kasih kepada seluruh jajaran yang hadir. Baik dari kenagarian, kecamatan kabupaten dan seluruh pihak yang ikut membantu.
"Atas kebersamaan kita semua, mudah-mudahan pada sore hari ini jembatan darurat ini sudah bisa kita lalui dari Pegambiran menuju Rura Patontang. Tentunya ini merupakan suatu penghargaan besar bagi kami dari sekali lagi kami berterima kasih atas partisipasi dan kebersamaan kita, " ungkapnya, Jumat sore (8/3/2024). **** irz
Lumpuh Akibat Banjir di Sungai Aur |
Jl. Lintas Simpang Empat - Talu - Panti terputus |
Dari informasi yang dihimpun media ini diketahui bahwa Salah satu badan jalan yang longsor akibat tingginya intensitas hujan ini adalah jalan lintas Panti- Simpang Empat. Tepatnya di Rimbo Kejahatan Nagari Kajai Kecamatan Talamau. Akibatnya arus transportasi Simpang Empat - Panti putus total.
"Badan jalan itu terban akibat longsor, Kamis sekitar pukul 22.45 WIB, "kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Afrizal di Simpang Empat.
Jembatan Rura Patontang Terputus |
Kawasan lain yang mengalami longsor dan jalan terputus terjadi di Jalan Rura Patontang pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB, Jembatan yang menghubungkan jorong Rura Patontang dengan Jorong Pegambiran terputus. sehingga warga Rura Patontang jadi terisolasi.
Longsor juga menimpa Muara Binongo ( Paraman Sawah ) - Sawah Mudik Ranah Batahan. Badan jalan amblas dan perkuatan tebing yang baru saja dibangun ikut ambruk dan hancur kembali. Jika dibiarkan lama, badan jalan di lokasi tersebut dikhawatirkan akan putus total.
Jalan Paraman Sawah - Kp. Pinang - Sawah Mudik |
Sementara itu Jumat pagi hingga siang sejumlah tempat di Pasbar juga terkepung banjir. Seperti terpantau wartawan ini bahwa arus transportasi dari Ujung Gading ke Simpang Empat dan sebaliknya di Kabupaten Pasaman Barat juga lumpuh tak bisa dilewati.
Sehari Pencarian , akhirnya korban tenggelam digulung ombak Sikabau, Ditemukan
Tim BPBD (Badan Penanggulangan Bancana Daerah) bersama pihak terkait, berhasil menemukan sosok Ririn sekitar pukul 3.00 Wib dini hari, Minggu (29/10), di sekitar Satu kilo meter (km) dari tempat korban bersama teman-temanya mandi di kawasan Pantai Sikabau.
Setelah Tim BPBD Pasaman Barat bersama pihak terkait menemukan jazat Ririn, mereka secara bersama mengantarkan jazat korban ke rumah keluarganya. Kedatangan rombongan ke rumah duka, disambut dengan haru dan penuh duka, kata Kabid Kedaruratan BPBD Pasaman Barat, Afrizal, Minggu.
Dijelaskan Afrizal, peristiwa memilukan warga Sikabau, berawal saat Ririn bersama temannya, seperti Zahira (12). Sekitar pukul 14.20 hari Sabtu kemarin, mereka mandi-mandi di Pantai Sikabau.
Akibat derasnya ombak, lalu Ririn tidak kuasa melawan ombak, akhirnya pelajar kelas V SD, juga di Sikabau, tenggelam dan diseret derasnya ombak.
“Naas, korban Ririn hilang diseret ombak, sementara temannya Zahira berhasil menyelamatkan diri. Setelah dilakukan pencarian selama beberapa jam korban tidak di temukan dan pencaharian sempat di hentikan karena kondisi malam hari", kata Afrizal menjelaskan.
Korban, tambah Afrizal, pertama kali ditemukan di pinggiran pantai saat Tim melakukan penyisiran darat tepatnya di sekitar Satu Km dari tempat awal mereka mandi-mandi di Pantai Sikabau.
Sejumlah warga, saat mengantar jazat Ririn ke rumah duka, mengakui, agar peristiwa yang sama tidak terulang lagi, mereka minta kepada setiap orangtua yang membawa anak-anaknya mandi di pantai, agar harus waspada dan lebih berhati-hati.
“Kita menghimbau agar orangtua jangan lalai dalam pengawasan anak ketika di pantai, kapan perlu melihat kondisi sekarang ini kita melarang anak-anak kita untuk mandi-mandi di tepi pantai,” kata mereka. ***gmz/ iz
Hilang kendali, senuah mobil mini bus masuk parit di Jalan Sikabau |
Peristiwa tersebut terjadi Selasa (5/9/2023) pagi sekitar pukul 08.00 Wib. Akibatnya, pengendara dan penumpang meninggal dunia.
Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki melalui Kasat Lantas Iptu M. Irsyad Fathur Rahman mengatakan, kejadian berawal ketika mobil minibus merk Mitsubishi yang dikemudikan oleh Niki Ardianita (35) warga Jorong Silaping, Nagari Batahan dengan penumpang Titi Dwi Andria (25) yang merupakan warga dari Jorong Sikabau melaju dari arah PT BPP menuju Sikabau.
"Dari keterangan para saksi, diduga mobil melaju dengan kecepatan tinggi sehingga menyebabkan mobil hilang kendali (Out Of Control) dan melebar ke kanan badan jalan kemudian terjatuh ke dalam aliran parit sedalam 1 meter dengan posisi kendaraan terbalik," ucap Kasat Lantas.
Iptu M. Irsyad Fathur Rahman kembali menjelaskan, dalam peristiwa kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP), diduga tidak bisa menyelamatkan diri saat mobil terjatuh ke dalam parit dengan posisi kendaraan terbalik.
"Adapun identitas korban meninggal dunia yakni, pengemudi Niki Ardianita (35) mengalami luka lebam dibagian kepala dan penumpang Titi Dwi Andria (25) luka lebam pada mata kanan," jelasnya.
Saat ini kedua, korban yang meninggal dunia telah diserahkan kepada pihak keluarga, sedangkan mobil mini bus Mitsubishi Mirage nomor polisi BA 1577 SH dibawa ke Satlantas Polres Pasaman Barat untuk proses penyidikan lebih lanjut. ***hmsres PS/ irz