HEADLINE NEWS

Kukerta Mahasiswa UNRI, Juga Peduli Edukasi Covid-19 di Pasbar

By On Jumat, Juni 05, 2020



Kegiatan Mahasiswa UNRI asal Pasbar dalam program Kukerta dan sekaligus sebagai Tim Relawan Lawan Covid-19 di Kecamatan Gunung Tuleh Pasbar


Pasaman Barat, prodeteksi.com----Di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), tak membuat surut semangat para mahasiswa dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat. Bahkan mereka turut peduli dalam meberikan edukasi terkait pencegahan dan penanganan Covid-19 kepada masyarakat.

Seperti halnya yang dilaksankan sejumlah mahasiswa asal Pasbar yang kuliah di Universitas Riau (UNRI). Sebanyak 4 orang mahasiswa UNRI melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) di Nagari Rabi Jonggor Paraman Ampalu Kecamatan Gunung Tuleh kabupaten Pasaman Barat (Pasbar). Kegiatan ini dilaksanakan selama 15 hari sejak Rabu (3/6/2020).  

Adapun peserta Kukerta yang merupakan mahasiswa angkatan 2017,  tiga orang  di antaranya Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik, yakni Deva Umarsyah, selaku ketua, Muhammad Hafizh (anggota), Nur Annisa (anggota).   Dan satu orang mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, .  Sherli Rahmaniah (anggota). Selain sebagai peserta Kukerta, mereka sekaligus bertindak sebagai Tim Relawan Desa Lawan Covid-19.

Juga Gelar Penertgiban Wajib Masker jika bepergian dan Pembagian Masker kepada warga yang tak pakai masker

Salah seorang Tim Relawan, Muhammad Hafizh, Jum’at (5/6) mengatakan, mereka yang melaksanakan Kukerta tersebut, dua orang peserta berasal dari gunung Tuleh, satu orang dari  Kecamatan Pasaman dan satu orang lagi berasal dari Kecamatan Luhak Nanduo. Sesuai instruksi kampus jelas Hafizh, karena masih dalam pandemi Covid-19, maka pelaksanaan Kukerta diarahkan untuk dilaksanakan di  daerah masing-masing, yakni di Pasbar, sekaligus sebagai relawan covid -19.

“Kukerta telah kami mulai Rabu lalu, yang diawali dengan kegiatan relawan lawan Covid-19 di Desa (Nagari) Rabi Jonggor Kecamatan Gunung Tuleh. Kegiatan ini  akan berlangsung selama 15 hari, “jelasnya.    

Lanjutnya, pada hari pertama, Tim Relawan Desa Lawan Covid-19 berkunjung dan bersilaturahmi ke Posko Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Nagari Rabi Jonggor. Dihadiri juga oleh Polsek Kecamatan Gunung Tuleh dan TNI dari Ujung Gading. Dalam kesempatan itu dilasanakan kegiatan penertiban masker di Pasar Paraman Ampalu.

Kegiatan Edukasi Covid-19 oleh Mahasiswa Kukerta UNRI asal pasbar

Selain itu jelasnya, dalam melakukan penertiban penggunaan masker, mereka memberikan masker kepada masyarakat yang tidak menggunakan masker saat bepergian. Kemudian, kegiatan dilanjutkan juga dengan membagikan brosur edukasi mengenai Covid-19 yang berkolaborasi dengan Puskesmas Paraman Ampalu. ***irti z

Endang Jaya Putra : “ Tempelkan Data Penerima BLT, Coret yang tak Layak...! ”

By On Rabu, Juni 03, 2020

Endang Jaya Putra, Anggota DPRD Pasbar


Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Tokoh Masyarakat Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang juga Anggota DPRD Pasbar, Endang Jaya Putra angkat bicara terkait persoalan data penerima bantuan sosial (bansos), Bantuan Langsung Tunai (BLT) terdampak Covid-19, PKH dan sejenisnya, yang kerap menimbulkan komplen di tengah masyarakat.

Menurutnya, pokok masalahnya berawal dari data yang kurang valid, data yang tidak dimutakhirkan atau tak diupdate, tidak transparan dan tidak terbuka dalam pendataan, sehingga menghasilkan data yang berpotensi tidak tepat sasaran. Ditambah lagi katanya, jika petugas pendataan baik dari Dinsos kabupaten maupun di tingkat nagari kurang optimal  dalam verifikasi data.

Belum lagi kurangnya koordinasi antara petugas pendataan penerima PKH atau sembako dengan petugas pendataan penerima bansos dan BLT. Sehingga berpotensi pula adanya data penerima ganda. Oleh akrena itu menurut Endang, disinilah diperlukan adanya keterbukaan atau transaparansi dalam proses pemutakhiran data.

“Saya kira jika pihak yang berwenang dalam pendataan bersikap transparan, mulai dari tingkat kabupaten sampai kecamatan, nagari atau jorong. Jika perlu nama nama peserta ditempel di setiap jorong. pasti masyarakat bisa paham, walaupun banyak yang tak menerima karena kouta terbatas, namun jika telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan, mereka tidak akan protes, “kata Endang menjawab pertanyaan prodeteksi.com, Selasa (2/6/2020).

Disamping itu lanjutnya, pihak pemerintah mulai dari tingkat terendah, jorong walinagari dan camat hendaknya meningkatkan sosialisasi tentang kriteria penerimaan bansos BLT dan lainnya. Sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial yang dapat menimbulkan keresahan ditengah-tengah masyarakat.

Terkait kasus yang mencuat saat ini, adanya dugaan warga penerima yang justru dinilai mampu, sedangkan yang lainnya yang lebih miskin justru tidak terdata. Menurutnya, agar dimasukkan kembali sebagai penerima tahap berikutnya.

“Mengenai yang terjadi di Nagari Sungai Aua, sebagaiman kemaren adanya warga yang mengadukan nasibnya ke pihak nagari dan kecamatan, saya meminta pada jorong, walinagari dan camat, selaku yang berwenang dalam pendataan penerima BLT dana desa/ nagari, agar memasukkan nama-nama yang belum masuk tapi dinilai layak untuk mendapatkan bantuan pada daftar penerima berikutnya, “ sarannya.
Puluhan Warga Karya Makmur Kasik Putih Nagari Sungai Aua ketika mempertanyakan pendataan penerima bansos dan BLT ke Kantor Walinagari Sungai Aua Pasbar (Selasa 2/6/2020)

Ditegaskan, jika terlanjur ada yang mampu dan yang diketahui kemudian tidak layak menerima, ya coret saja. Saya dukung pernyataan Walinagari Sungai Aua, Erwin Lubis, yang menyebut akan mencoret penerima tahap satu yang ternyata dinilai mampu, dan punya usaha, atau punya kebun yang menghasilkan, “tegasnya.

Sebelumnya, Walinagari Sungai Aua, Erwin Lubis ketika menerima puluhan warga Karya Makmur Kasik Putih, Selasa siang (2/6/2020) yang mempertanyakan nasib mereka yang tidak terdata BLT walaupun mereka tergolong kurag mampu. Ketika itu walinagari meminta agar warga melaporkan jika memang menemukan adanya warga yang mampu secara ekonomi, punya kebun dan punya usaha, namun dapat BLT. 

“Silakan dicatat dengan jelas siapa orangnya, apa usahanya dimana kebunnya agar jelas biar kita coret dan diganti dengan yang lebih layak untuk penerimaan tahap kedua," pinta walinagari .

Begitu juga lanjutnya dengan penerima yang doubel dengan PKH agar dilaporkan.  "Jika bapak ibu tidak masuk hari ini kita tukar dengan yang daubel itu. Juga jika disetujui kita mengajukan  penambahan kouta penerima BLT dana desa, " ujarnya. ***irti z




Tak Terdata Penerima Bansos dan BLT, Warga Protes ke Kantor Walinagari Sungai Aua

By On Selasa, Juni 02, 2020

Warga Karya Makmur Kejorongan Kasik Putih Nagari Sungai Aua Pasbar ketika pertemuan dengan pihak nagari dan camat , terkait data penerima BLT nagari untuk warga terdampak Covid-19.

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Terkait masih banyaknya warga Karya Makmur Kejorongan Kasik Putih Nagari Sungai Aua Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang tidak menerima bantuan sosial dari pemerintah dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari nagari, membuat warga  stempat mengeluh dan merasa sangat kesal.

Pasalnya, mereka merasa layak menerima namun tidak terdata sebagai penerima bantuan baik PKH,  bansos, sembako maupun bantuan BLT terdampak Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19). Sementara dalam pandangan mereka justru diduga yang mampu secara ekonomi justru  ada yang dapat bantuan .

Sebagai ungkapan kekesalan warga terkait dugaan adanya penerima bantuan yang dinilai kurang tepat sasaran, puluhan masyarakat Karya Makmur  melakukan aksi protes dengan mendatangi Kantor Walinagari Sungai Aua, Selasa (2/6/2020).

informasi yang diperoleh prodeteksi.com, awalnya mereka mendatangi Kartor Camat Sungai Aur, namun karena mengetahui camat sedang tidak di tempat, lalu kemudian warga tersebut mendatangi kantor Walinagari .
 
Begitu sampai di Kantor Walinagari Sungai Aua, pihak nagari dan camat yang sedang berada di kantor tersebut  dengan segera melakukan pertemuan dan menampung serta menjawab aspirasi dan pertanyaan warga.

" Yang kami pertanyakan mengapa di kampung kami Karya Makmur Kejorongan Kasik Putih banyak yang tidak dapat bantuan, padahal yang lebih mampu dari kami justru ada juga yang mendapat. Bahkan kemungkinan ada yang juga doubel menerima PKH, tanya salah seorang peserta dalam pertemuan yang digelar di Lantai 2 Kantor Walinagari Sungai Aua, Selasa siang.

Hadir dalam pertemuan itu, Camat Sungai Aur, Sahdam, SH, Walinagari Sungai Aua, Erwin Lubis, Sekretaris Nagari, Yulhendri, petugas TKSK, Yandra dan beberapa pihak terkait lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Walinagari Erwin Lubis menjelaskan, terkait penerima Bansos adalah kewenangan pusat, propinsi dan kabupaten. Yang tentunya melalui  pemutahiran pendataan oleh petugas Dinas Sosial Pasbar atau TKSK. Sedangkan  kewenang bantuan nagari adalah penyaluran BLT terdampak Covid-19 yang bersumber dari dana desa/ nagari.

" Bantuan terdampak Covid -19 dari Nagari Sungai Aua untuk tahap satu, telah sedang kita salurkan kepada jumlah penerima sebanyak  900 KK. Data penerima itu terlebih dahulu telah diverifikasi oleh Tim yang telah dibentuk sebelumnya, " kata Erwin.

Lanjutnya, sesuai pendataan nagari, memang  masih ada terdata 200 orang lagi yang layak menerima namun karena kouta terbatas hanya rata-rata 45 orang per jorong sehingga tidak  masuk sebagai penerima. Sebagai contoh lanjutnyan untuk Jorong Sungai Aur  yang paling layak dari yang dinilai layak masih ada 90 orang sedangkan Kouta hanya  45 orang.

"Jika bapak ibu memang menemukan adanya warga yang mampu, punya kebun dan punya usaha dan mampu, silakan dicatat dengan jelas siapa orangnya, apa usahanya dimana kebunnya agar jelas biar kita coret dan diganti dengan yang lebih layak untuk penerimaan tahap kedua," pinta walinagari .

Begitu juga lanjutnya dengan penerima yang doubel dengan PKH agar dilaporkan.  Jika bapak ibu tidak masuk hari ini kita tukar dengan yang daubel itu. Juga jika disetujui kita mengajukan  penambahan kouta penerima BLT dana desa, " ujarnya.

Usai pertemuan, salah seorang warga Karya Makmur, Roni didampingi  Sulnarmi mengatakan , mereka menunggu kebijakan walinagari agar mereka yang tergolong waga kurang mampu  di Karya Makmur dapat menerima BLT.

Sebab menurutnya, sudah seringkali mereka menyerahkanm KK atau formulir, namun belum pernah dapat bantuan. Mereka berharap agar dalam tahap 2 ini dapat dimasukkan dalam data penerima BLT nagari.*** Irti z



Wajib Pakai Masker, Pengunjung Wisata Menuju  Pantai Sikabau Ditertibkan

By On Selasa, Juni 02, 2020



Wajib Pakai Masker, Pengunjung Pantai Sikabau Ditertibkan. Tampak Kepala Dishub Pasbar, Rizaldi dan Camat Koto Balingka (Koba), Hamulian beserta petugas lainnya. 

 
Pasaman Barat, prodeteksi.com------Bertepatan Hari Libur,  Senin tanggal 1 Juni 2020, pengunjung wisata Pantai Sikabau Kenagarian Ranah Koto Tinggi Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat, tetap ramai walau libur lebaran Idul Fitri 1441 H telah berakhir.

Kali ini para pengunjung sedikit merasa lega dan gembira karena telah diizinkan memasuki kawasan Pantai Sikabau. Tentunya dengan ketentuan tetap menjaga protokol kesehatan dalam rangka pencegahan wabah Corona Viruse Desease 2019 (Covid-19), yakni wajib pakai masker dan tetap menjaga jarak atau Physical Distancing.

Pantauan prodeteksi.com, Senin (1/6/2020) di Posko Perbatasan menuju Objek wisata Pantai sikabau, dekat Pos Satpam PT. BPP,  tampak petugas bersama anggota TNI dan Polri menertibkan pengunjung dan mensosialisdasikan langsung kepada warga agar pakai masker. 

Penertiban juga dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Pasbar, Rizaldi didampingi Camat Koto Balingka, Hamulian, Kabid Transportasi Darat, Manual Sembiring dan Pj Nagari Persiapan Ranah Koto Tinggi, Harianto, yang datang meninjau Posko Perbatasan tersebut.  
Setiap pengunjung yang melintas terlebih hanya dperbolehkan lewat jika menggunakan masker dan diberi arahan untuk menjaga jarak dalam rangka antisipasi Covid-19. Sedangka yang tidak pakai masker diminta untuk putar balik atau cari masker terlebih dahulu.

"Kita disini melakukan penertiban dan pengawasan agar pengunjung tetap disiplin dalam mengikuti anjuran pemerintah terkait pencegahan Covid-19, jadi bukan untuk tutup total. Selagi pengunjung mengkitu protokol kesehatan, kita berikan izin untuk melewati posko," Kata Kadishub, Rizal kepada prodeteksi.com, yang dijumpai di Posko Perbatasan menuju Sikabau.

Rizaldi mengatakan, karena Pasbar masih dalam tahap perpanjangan PSBB menuju new normal, maka bagi warga yang kelar rumah atau bepergiatan diminta untuk tetap disiplin aturan. Salah satunya pakai masker. Menurutnya hal ini merupakan upaya mencegah penyebaran Covid-19.

“Kawasan objek wisata apalagi usai lebaran menjadi tujuan warga untuk bepergian bersama keluarga, sehingga  kita melaklukan pengawasan tidak saja di pantai sikabau ini, tapi juga kawasan Objek wisata lainnya yang ada di Pasbar, “ jelasnya.

Sementara itu, pantauan prodeteksi.com di lokasi wisata kawasan Pantai Sikabau, pengunjung sudah mulai tampak ramai. Pada umumnya adalah keluarga bersama anak-anaknya yang menikmati permainan dan hiburan anak. Serta juga sebagian para remaja yang rileks menikmati pesona Pantai Sikabau.

Pihak Dishub dan Camat Koto Balingka juga turun langsung ke lokasi untuk memberikan arahan dan meminta warga tetap pakai masker serta jaga jarak, untuk antisipasi pencegahan Covid-19. ***irti z


Tetapkan PSBB Pasbar Tahap III, Persiapan Menuju  New Normal

By On Jumat, Mei 29, 2020


PSBB Lagi, Baru New Normal
Pasaman Barat, prodeteksi com-- Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) telah memastikan untuk menetapkan dan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 7 Juni 2020 mendatang. Untuk itu, Jumat, (29/5/2020) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pasaman Barat meninjau dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kelanjutan PSBB serta Pasaman Barat menuju new Normal yang berlangsung di Pasar Simpang Tiga kecamatan Luhak Nan Duo.

Kegiatan diawali dengan Apel gabungan di Polres Pasbar yang dipimpin oleh Bupati Pasbar Yulianto bersama Dandim Pasaman 0305 Letkol Inf Ahmad Aziz, Kapolres Pasbar AKBP Sugeng Hariyadi S.IK MH, yang memastikan bahwa Pasbar akan mematangkan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tatanan kehidupan baru setelah PSBB selesai nanti. 

Bupati Pasbar Yulianto menyampaikan bahwa Forkopimda Pasbar akan terus melakukan sosialisasi dan siap melaksanakan tatanan kehidupan baru setelah PSBB selesai. 

"Kita akan terus sampaikan kepada masyarakat bahwa kondisi saat ini sudah tidak main main, lanjutkan pola hidup sehat, pakai masker. Karena setelah PSBB ini kita akan melakukan tatanan kehidupan baru. Artinya kita akan hidup seperti sediakala, namun dengan pola hidup sehat yang sudah dilakukan selama ini," Jelas Bupati Yulianto didampingi oleh Polres Pasbar AKBP Sugeng Hariyadi S. IK, MH dan Dandim Pasaman 0305 Letkol Inf Ahmad Aziz.

Di Pasar Simpang Tiga, Bupati Yulianto menyebutkan bahwa Forkopimda terus mensosialisasikan kelanjutan PSBB serta tatanan kehidupan baru kepada pedagang dan pengunjung pasar.

"Kepada Bapak dan ibu semua tetap gunakan masker, sering cuci tangan, jaga jarak dan terus laksanakan pola-pola hidup sehat yang sudah berjalan selama ini. Kehidupan kita setelah PSBB ini akan berjalan seperti biasa demi perekonomian kita semua, dengan catatan kita harus menjaga hidup sehat," Ungkap Yulianto.*** Irz

 Wisatawan Menuju Air Bangis kian Padat, Petugas Posko Covid-19 Bertindak Tegas dan Persuasif

By On Kamis, Mei 28, 2020



Koordinator Lapangan Posko dan Relawan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kenagarian Air Bangis, Ermonsyah, SE.Ak (tengah), didampingi Zaiman, ST (kiri), Kasi Kesra dan Kepala Jorong Siltim, Hamidi, A.Ma (kanan), usai penertiban arus pengunjung Wisata yang ingin Masuk Air Bangis


Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Mulai hari ketiga Lebaran Idul Fitri 1441 H/ 2020 M, arus wisatawan atau pengunjung lokal Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang ingin masuk kawasan Objek Wisata Air Bangis, tampak semakin padat. Tidak seperti dua hari sebelumnya yang umumnya hanya warga seputar Kenagarian Air Bangis, namun kini sudah  mulai berdatangan dari berbagai penjuru Pasbar.

Pantauan prodeteksi.com, Rabu (27/5/2020), warga yang mulai membludak terlihat di perbatasan masuk Kenagarian Air Bangis, tepatnya di Jorong Silawai Timur ( Siltim). Ketika akan melewati Posko Lebaran Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Siltim tersebut, pengunjung dihentikan dan diberi ketegasan terkait penutupan objek wisata Pantai Tugu Air Bangis sekaligus diberi pengertian secara persuasif.

“Maaf bapak ibu saudara sekalian, untuk kunjungan wisata sesuai ketentuan dan instruksi Bupati Pasbar, sampai saat ini masih ditutup. Sebab kita masih dalam lingkup kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sampai tanggal 29 Mei 2020. Untuk itu mohon Pengertiannya dan silakan putar balik, “ kira-kira demikian arahan langsung dari petugas Posko dan aparat yang berjaga di lokasi termasuk petugas dari kepolisian, TNI dan Dinas Perhubungan Pasbar.

Walinagari Aia Bangis, Drs. Efif Syahrial melalui Koordinator Lapangan Posko dan Relawan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kenagarian Air Bangis, Ermonsyah, SE.Ak, yang juga Kasi Pemerintahan Nagari Air Bangis, didampingi Zaiman, ST, Kasi Kesra dan Kepala Jorong Siltim, Hamidi, A.Ma, membenarkan adanya peningkatan arus wisatawan atau pengunjung yang ingin masuk objek wisata di Kawasan Air Bangis.

Sebelumnya jelas mereka, di awal-awal lebaran, warga yang datang umumnya dari sekitar dan internal nagari Air Bangis untuk tujuan silaturrahmi, sehingga masih ada kelonggaran bagi warga untu masuk Kawasan Pantai Tugu Air Bangis, karena di lokasi itu juga ada pemukiman warga.

Namun kemudian jelas Ermonsyah, arus pengunjung  mulai hari ketiga lebaran dan seterusnya, tampak kian meningkat dengan tujuan mengunjungi objek wisata Air Bangis. Maka menindaklanjuti Instruksi Bupati Pasbar terkait penutupan objek wisata di daerah itu, dan berdasarkan rapat koordinasi pihak pemerintahan di tingkat nagari dan kecamatan serta hasil evaluasi bersama Gusgus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19, maka petugas kian mempertegas pelaksanan di lapangan.

“Alhamdulillah umumnya masyarakat maklum dan bisa diberi pengertian karena mereka juga tahu adanya pengumuman dan ketentuan penutupan objek wisata dalam rangka kewaspadan terhadap pencegahan Covid-19, “sebut Ermonsyah.

Lanjutnya, secara arif dan bijaksana dengan arahan yang persuasif masyarakat bisa mengerti, walau sebagian ada juga yang kesal dan mungkin kecewa. Tapi demi kebaikan bersama dan upaya memutus mata rantai Covid-19, hal ini harus dilakukan, timpal Zaiman yang diamini oleh Kepala Jorong Siltim, Hamidi.

Dijelaskan, dalam pekasanaan penertiban pengunjung tersebut, pihak petugas posko diperkuat oleh aparat keamanan dan TNI serta Petugas Dinas Perhubungan Pasbar. Setidaknya sampai jam 17.00 WIB setiap harinya dilakukan penjagaan di Posko Siltim. 

Alhasil, hanya warga yang bertujuan silaturrahmi dan warga Nagari Air Bangis saja yang dapat lolos, kecuali setelah lewat Jam 5 sore. Namun di Posko Gerbang Masuk Pantai Tugu juga ada penjagaan sehingga, untuk tujuan wisata juga tidak memungkinkan lagi.

“Kita tetap menghimbau agar masyarakat urungkan dulu niat mengunjungi objek wisata. Setidaknya sampai PSBB berakhir atau situasi daerah kita kembali normal. Kini mari kita jalankan protokol kesehatan, seperti wajib pakai masker dalam rangka atisipasi covid-19 sebagaimana yang dianjurkan pihak pemerintah, ajak Ermonsyah, Zaiman dan Hamidi, yang ditemui di Posko Siltim Rabu lalu.

“Penutupan sementara objek-objek wisata, yang biasa ramai dikunjungi saat lebaran, jelas tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ini pun lakukan secara persuasif, humanis tidak secara paksa, terang Ermosyah.   

Camat Sei. Beremas Afkar, SIP, yang dihubungi lewat phonselnya mengatakan, untuk kegiatan wisata sesuai edaran bupati memang ditutup semua. Namun untuk hari pertama belum sepakat bagaimna tata cara penutupannya dari beberapa stakeholder.

Sehingga jelasnya, di hari pertama yang diterapkan lebih terkait pada protokol kesehatan. Namun karena sejalan dengan tempat wisata lainnya yang sudah ditutup total. Maka dengan dukungan dan masukan dari berbagai pihak, akhirnya sepakat bagi yang datang ke Air Bangis dengan tujuan untuk wisata, diminta putar balik. Hanya yang ingin silaturrahmi dengan keluarga dibolehkan, atau kegiatan ekonomi lainnya.****irti z


Efek Covid-19, Begini Kondisi Objek Wisata Pantai Tugu Air Bangis

By On Selasa, Mei 26, 2020

Camat Sungai Beremas, Afkar, SIP bersama petugas posko dan aparat Polsek Sei Beremas memberi arahan pada pengunjung Pantai Tugu Air Bangis 
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----“Pengumuman, Wisata Tugu Pantai Air Bangis, Untuk Sementara Ditutup”. Begitu bunyi himbauan pada publik yang tertulis pada bentangan sebuah spanduk di atas Posko Lebaran Pemantau Covid-19 persis di depan Gerbang Masuk Pantai Tugu Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Petugas.Polsek Sei. Beremas bersama Petugas Posko sedang sosialisasi langsung wajib pakai masker
Pemberitahuan serupa juga tampak di perbatasan pintu masuk Kenagaria Air Bangis di Jorong Silawai Timur. Sehingga dengan mengetahui informasi tersebut, ditambah dengan berita media dan sosialisasi langsung oleh petugas posko dan aparat keamanan, membuat kunjungan wisata turun drastis.

Namun pantauan prodeteksi.com pada hari kedua lebaran, Senin (25/5/2020), walau dengan himbauan dan penjagaan aparat, namun karena desakan dan keinginan yang kuat dari warga untuk masuk lokasi Pantai Tuga Air Bangis, maka ada sedikit kelonggaran warga bisa masuk.

Sepi dari pengunjung dan tidak ada aktivitas keramaian 
“Memang kita nggak bisa menutup habis untuk masuk lokasi, karena disana juga ada warga yang bermukim dan membuka usaha dagang seperti kedai makanan dan minuman. Apalagi bagi mereka yang ingin bersilaturrahmi dimasa lebaran ini, “ kata camat Sungai Beremas, Afkar, SIP didampingi Fitriadi, petugas Posko yang juga Kasi Pelayanan Nagari Air Bangis dan Ketua Bamus, Muspialdi beserta anggota Polsek Sei.Beremas, yang piket di Posko Lebaran Pemantauan Covid-19 Air Bangis.

Kondisi pantai air bangis sepi pengunjung 
Dijelaskan camat, pengunjung yang masuk umumnya berasal dari dalam Nagari Air Bangis dan sekitarnya. Dan tidak seramai tahun sebelumnya, tak obahnya bagai kunjungan biasa di hari –hari biasa dan hari libur.

“Jumlah pengunjung memang sepi dan turun drastis dibanding sebelumnya. Diperkirakan hanya 0,5 persen dibanding lebaran tahun lalu, yang dalam sehari pengunjung mencapai 15.000 orang, “sambung Fitriadi.

Kondisi pantai air bangis 
Namun, tegas Fitriadi, setiap pengunjung yang masuk diwajibkan pakai masker dan tetap jaga jarak atau fisical disatanching. Camat dan petugas posko dan aparat keamanan tampak memberi arahan dan sosialisasi langsung kepada pengunjung yang masuk agar tetap menjaga protokol anjuran pemerintah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19.

Walau pengunjung masih ada kelonggaran untuk masuk lokasi wisata Pantai Tugu Air Bangis, namun dibatasan jam buka hanya sampai sore. Lalu kemudian sekitar Jam 17.30 WIB, pengunjung yang ada di lokasi dibubarkan untuk kembali ke rumah masing-masing.

Lengang dari pengunjung pantai air bangis 
Pantauan media ini, memang di lokasi terlihat lengang, hanya beberapa orang yang menikmati indahnya wisata Pantai Air Bangis. Di lokasi tidak ada lagi dentuman musik atau hiburan pesta pantai, tidak tampak jejeran pedagang dadakan dan yang datang dari luar.

Juga tidak ada petugas parkir, tidak ada karcis masuk, tidak ada mainan anak dan lain sebagainya yang turut memeriahkan dan menambah daya tarik pengunjung seperti lebaran tahun –tahun sebelumnya. Otomatis imbasnya prosfek peningkatan pendapatan masyarakat dari objek wisata tidak lagi dirasakan tahun ini. Semoga wabah Covid-19 ini segera berakhir dan punah dari tanah air. ****irti z
Pengunjung Pantai air bangis kian sepi di masa pandemi Covid-19


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *