HEADLINE NEWS

Pengakuan Perempuan yang Bersama Ketua DPRD Pasbar: “Saya ke Kantor Gerindra, Tapi Tidak Berbuat Zina..!”

IKLAN

 

 Staf "AS'


Simpang Empat, prodeteksi.com--- Pasca kejadian di Kantor Gerindra, Senin malam (19/4/2021) yang tren dengan istilah penggerebekan, walau telah diklarifikasi  Ketua DPRD Pasaman Barat (Pasbar), Parizal Hafni, bahwa tidak ada kejadian yang aneh aneh apalagi dituding mesum, namun peristiwa ini menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat. 


Akibatnya, perempuan berinisial ‘AS’ (23) yang bekerja sehari-hari sebagai staf DPRD Pasbar membuat dirinya merasa malu dan keluarganya karena dituduh berbuat mesum dengan pejabat  tinggi di Pasaman Barat.


Hal ini dinyatakan ‘AS’, yang kemudian diteruskan melalui pengacaranya, Kasmanedi, SH, CPL. Sebagaimna press release yang diterima redaksi prodeteksi.com , Jum’at (23/4/2021). Bahwa ‘AS’ merasa di bully sehingga ia merasa dipermalukan dan ingin menyampaikan klarifikasi tentang kejadian yang sebenarnya.  


"Memang benar saya bersama Ketua DPRD Pasbar di dalam kantor partai waktu itu. Tapi tidak melakukan hal yang tak sepantasnya dilakukan oleh orang yang bukan suami istri. Saya nyatakan dengan sebenarnya bahwa saya tidak ada berbuat zina. Saya juga tak memiliki hubungan khusus dengan beliau," sebutnya kepada sejumlah wartawan, Rabu (21/4/2021) malam, sebagaimana press release yang diterima redaksi.


Menurut AS, kedatangan dirinya ke kantor tersebut untuk mengambil data  di komputer kantor yang sebelumnya hilang untuk dipindahkan ke Flashdisk baru. Apalagi sebelumnya dia diminta ketua menyelesaikan tugas itu. 


Kemudian, sebelum Ketua DPRD datang, ‘AS’ duluan datang ke kantor tersebut atas saran ajudan Ketua DPRD Pasbar yang bernama Torang. “Awalnya saya cuma berdua dan lampu depan memang dimatikan karena takut ada yang singgah karena waktu itu ketua belum tahu kami ke kantor partai ," katanya. 


"Jelang tak berapa lama Ketua DPRD tiba lalu meminta tolong untuk melengkapi data-data untuk diserahkan ke Kesbangpol Pasaman Barat. Kemudian ajudan pergi keluar untuk minum kopi dan meninggalkan kami berdua tanpa sepengetahuan saya pintu di tutup," sambungnya. 


Lanjutnya menuturkan, “setelah ditinggal berdua saya tetap bekerja di ruangan kerja, dan pak ketua sholat. Setelah selesai saya diruangan kerja, saya mengunci ruangan kerja dan duduk sendirian di kursi sofa sambil telponan temanku. Lalu karena mau sholat, saya buka jilbab. Setelah ketua sholat baru saya pergi sholat, ketua duduk di sofa tamu dan saya pergi sholat. Di ruang tamu saya tidak mengetahui apa yang dilakukan ketua karena saya sedang sholat”, katanya. 


Lanjutnya lagi menuturkan, "Saat saya shalat itu lah terdengar suara ribut-ribut dari luar dan menuding ada narkoba kedengaran sekilas. Setelah itu saya gulung mukenak saya sambil mendengarkan suara ribut. Lalu kemudian datang massa dan langsung ribut menuduh kami melakukan perbuatan hubungan suami istri. Saat itu jelas saya ketakutan karena Saya tak memiliki hubungan khusus dengan ketua," ujar perempuan muda itu. 


Ia juga mengatakan, bahwa sebelum ke kantor itu,  dirinya bersama ajudan ketua sehabis melakukan buka bersama dengan Komisi IV di salah satu rumah makan di Jambak. 


"Karena sudah janji mengerjakan tugas itu,  maka saya harus menepati. Sebab data partai pada Flashdisk yang ada sama saya hilang, tentu saya harus bertanggungjawab," katanya meyakinkan didampingi kuasa hukum nya.


Ketua DPRD Pasbar Parizal Hafni Juga Melakukan Bantahan dan Klarifikasi



Sebelumnya  sebagaimana keterangan persnya bersama pihak Polres Pasbar, Selasa (20/4/2021), Ketua DPRD Pasbar, Parizal Hafni juga membantah. Ia menyatakan, tidak ada melakukan perbuatan dugaan mesum dengan staf perempuannya di kantor DPC Gerindra Senin malam itu.


“Persoalan itu sudah selesai dan telah saya klarifikasi. Itu hanya terjadi kesalahpahaman saja," tegasnya, dalam keterangan persnya bersama pihak Polres Pasbar, Selasa (20/04/2021).


Terkait adanya laporan masyarakat mengenai penyalahgunaan narkoba di Kantor Gerindra waktu itu, telah diperiksa oleh Tim BNNK dan Polres Pasbar. Ternyata hasilnya tidak ada dan tidak terbukti. Parizal Hafni pun berkenan di test urine pada pagi harinya, Selasa (20/04/2021) dan hasilnya juga negatif.


Terkait keberadaan salah seorang staf nya di kantor itu, menurutnya hanya salah paham. Karena ketika itu ada tugas yang sedang dikerjakan permintaan kantor Kesbangpol mengenai persyaratan partai yang harus diselesaikan. Ada bahan yang akan diperiksa oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)  dengan batas terakhir hari ini, Selasa (20/4).


“Ketika itu, Senin malam selepas sholat Isya saya menghubungi staf saya yang sedang berbuka di Bernama untuk mengerjakan tugas itu karena dia yang bisa memakai komputer, saya nggak bisa. Lantas baru sampai di situ saya sholat kemudian dia sholat, sudah ramai di depan, “katanya.



Lebih lanjut ia menuturkan, “ karena ramai di depan, saya langsung kesana, ada apa? Saya ketemu Pak Kasat Narkoba dan Kepala BNKK, “Ada apa pak ?  Langsung pak Kasat Narkoba sampaikan “ kami ada laporan masyarakat bahwa di Kantor ini  ada penyelahgunaan narkoba, “ungkap Parizal menirukan.


Setelah itu, Parizal Hafni mempersilakan untuk diperiksa ke dalam kantor Gerindra. “Baik silakan pak, silakan naik , silakan diperiksa, “ sebutnya. Ia pun menyampaikan bahwa dirinya juga sangat anti dengan narkoba .


 Kemudian jelasnya, selesai pemeriksaan setelah kembali ke bawah, masyarakat sudah berkumpul sangat banyak. Saat itu justru mereka mempertanyakan hal lain , bukan lagi kasus narkoba. Tapi mengapa ada wanita di kantor itu bekerja malam.


 “Saya katakan, kantor partai itu sama dengan kantor DPRD, perlu siang, perlu malam, kami nggak ada persoalan.  Karena kami harus bekerja siang dan malam kalau harus diperlukan dan itu tidak harus dilaporkan karena sudah sesuai dengan aturan partai, “jelasnya lagi.


 

Ia menegaskan, tidak ada persoalan, tidak ada yang lain-lain dan yang aneh-aneh dengan stafnya itu. “ Kami berdua waktu itu tdak ada persoalan, lalu karena ramai di luar, saya buka pintu saya baru selesai sholat tidak ada yang aneh-aneh, ajudan saya di depan sama sopir. Jadi saya bukan berdua saja di situ. Mereka duduk  di depan minum kopi, “ katanya.


Terangnya lagi, “Saya kira nggak ada masalah. Ramai persoalan waktu itu, sehingga sudah saya klarifikasi  dan dipanggil orangtua staf saya, dijelaskan  maka dibuatlah disitu dalam suatu keterangan kesalah pahaman. Ditanda tangani oleh saya, berikut kepala jorong dan Bamus dan orang tua staf saya. Dan itu sudah dibacakan di depan para wartawan dan masyarakat tadi malam dan saya anggap itu sudah selesai, “ sebutnya.


Namun demikian, atas nama pribadi beserta pihak keluarga AS, Parizal memohon maaf sebesar-besarnya kepada pemuda khususnya warga Kejorongan Kampung Cubadak.


"Saya tidak ada niat membuat warga masyarakat salah paham. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih," katanya.


"Persoalan itu sudah selesai dan hanya terjadi kesalahpahaman," tegasnya.


Pihak Polisi dan BNNK Nyatakan, Ketua DPRD Tidak Terindikasi Narkoba



Kepala Kepolisian Resor (Polres) Pasbar, AKBP Sugeng Hariyadi juga menegaskan bahwa Ketua DPRD Pasaman Barat, Parizal Hafni tidak terindikasi memakai narkoba.


"Saya tegaskan setelah melakukan pemeriksaan di Kantor DPC Gerindra tidak ditemukan bukti narkoba dan hasil tes urinenya pagi ini negatif," tegasnya di Simpang Empat, Selasa.


 Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Parizal Hafni yang telah memberikan keleluasaan untuk memeriksa pengecekan di Kantor Gerindra dan juga bersedia melakukan tes urine.

 

“Awalnya Senin (19/4) sekitar pukul 20.30 WIB ada informasi dari masyarakat bahwa ada dugaan penyalahgunaan narkoba di Kantor Gerindra. Setelah itu dilakukan pemeriksaan, hal itu tidak terbukti. Namun ketika itu berkumpul masyarakat mempertayakan kegiatan yang sedang berlangsung, “ujarnya.

 

Ketua BNNK, Irwan Effendry juga menegaskan dari hasil penggerebekan tidak ditemukan narkoba dan bukti lainnya.


"Saat itu ketua sangat koperatif. Ia membukakan pintu dan mempersilahkan memeriksa kantor Gerindra. Adapun seorang stafnya disana saat itu berpakaian lengkap," katanya, sebagaimana dikutif sumbarantara.com.


Hal yang sama dikatakan Kepala Satuan Satreskrim Narkoba Iptu Eri Yanto dimana penggerebekan dilakukan karena ada laporan masyarakat indikasi penyalahgunaan narkoba di kantor Gerindra.


"Sesuai arahan pimpinan maka kami bersama BNNK turun melakukan penggerebekan namun tidak ditemukan barang bukti narkoba atau narkotika," katanya.


Kepala Jorong Kampung Cubadak, “ Sanksinya Sudah Membuat Surat Permintaan Maaf”.


Kepala Jorong Kampung Cubadak, Nagari Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman, Roby mengatakan informasi dari warga terjadi penangkapan di kantor Gerindra.


"Menurut pengakuan mereka tidak berbuat apa-apa, hanya berdua di dalam kantor itu. Saat pemuda dan warga datang, bapak itu langsung membuka pintu dan langsung keluar," katanya waktu kejadian tersebut.


Ia mengaku berduaan di dalam kantor dan tidak tertangkap basah. Sehingga, sanksinya hanya membuat surat pernyataan permintaan maaf dan tidak ada sanksi lainnya.


"Setelah dibuat surat pernyataan permintaan maaf dan dibacakan di hadapan warga, semua warga pun bubar dan selesai sampai disitu," tutupnya. ****k/i


Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *