HEADLINE NEWS

Beralih dari Jalan Lubuk Manggis, 200 Warga Sabajulu Goro Perbaiki Jalan  Kp. Pinang- Paraman Sawah

By On Minggu, Maret 20, 2022

 



Pasaman Barat, prodeteksi.com -----Dalam kondisi darurat. Tanpa menunggu perhatian pihak pemerintah, baik pemerintahan tingkat Nagari Batahan, pemerintah Kecamatan Ranah Batahan maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat, tak kurang 200 warga Sabajulu (Sawah Mudik) tumpah ruah, bersatu, bergotong royong membersihkan dan memperbaiki jalan Kampung Pinang - Paraman Sawah.


Jalan ini kembali dijadikan sebagai jalan utama pasca adanya pencegatan warga di Jalan Lubuk Manggis Aek Nabirong Kecamatan Koto Balingka.

 

 

Gotong Royong ( Goro) dengan dana swadaya serta subangan berbagai pihak dan perantau ini, dimulai Sabtu (19/3/2022). Kegiatan ini dilaksanakan sesuai hasil musyawarah asyarakat Sawah Mudik, sebagai solusi dan alternatif  dan pengganti jalan Lubuk Manggis.


Goro ini dihadiri seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari barisan ninik  mamak, alim ulama, cerdik pandai, imam  khatib, para tokoh masyarakat dan para pemuda Sawah Mudik menyatu dalam satu tekad untuk kelancaran perhubungan dan transportasi .




Pantauan wartawan media ini di lokasi, Sabtu (19/3/2022), warga yang gotong royong terbagi dalam berbagai tim atau kelompok. Disesuaikan dengan lokasi kerusakan jalan terutama pada ruas jalan yang sulit dilalui, ada yang menebas rerumputan dan semak, ada yang menimbun lokasi yang berlumpur dan lain sebagainya.


Salah satu lokasi tanjakan yang sulit ditempuh mobil terutama jika musim hujan 


Kegiatan ini juga menghadirkan alat berat rentalan untuk memaksimalkan pembersihan jalan dan meratakan ruas jalan yang berlobang serta memperbaiki saluran bandar di berbagai lokasi.


Goro ini juga diikuti dan dipantau langsung Pj Wali Nagari Batahan Utara, Muzayin Irsadi serta Kepala Jorong, Ahmad Hanafi. 




"Alhamdulillah masyarakat sangat kompak dan rela meluangkan waktu dan tenaga walau di tengah kesulitan ekonomi saat ini. Bahkan dengan membawa peralatan seadanya, tidak kenal cuaca panas, masyarakat tetap semangat, " kata Muzayin.


Dijelaskan, sejak Sabtu itu seluruh masyarakat Sabajulu yang ingin  bepergian ke arah Silaping dan sekitarnya tidak lagi melalui Lubuk Manggis. Baik pelajar, maupun umum, sudah mulai memanfaatkan Jalan Kampung Pinang - Paraman Sawah, jalan pemda yang pernah ditingkatkan pengerasan dalam kegiatan TMMD tahun 2020.


 Marhoni Lubis 


Lanjutnya, sebenarnya jalan utama bagi warga Sawah Mudik. dan Sigantang dahulu adalah melalui  jalan ini. Namun karena sebelumnya di Paraman Sawah belum ada jembatan permanen. Maka sejak dibangun jembatan provinsi di Lubuk Manggis dan jalannya lebih bagus, sehingga sejak tahun 2005/2006, warga lebih memilih menempuh  jalan dekat lokasi wisata Feridon tersebut. 




Salah seorang tokoh masyarakat, Marhoni Lubis mengatakan, masyarakat sangat berharap agar Jalan Kampung Pinang- Paraman Sawah tersebut segera diaspal. Sebab, kondisi saat ini masih ada sejumlah badan jalan yang terjal dan tidak pakai sirtu akibat terbawa hanyut air hujan. Maka pada musim hujan akan sangat licin dan tak dapat ditempuh, khususnya kenderaan roda empat. 


 Musywarah masyarakat Jorong Sawah Mudik



"Untuk kelancaran angkutan bahan perdagangan dan kebutuhan sehari hari serta angkutan sawit, tentu jalan ini perlu dikeraskan lagi atau rabat beton terutama di jalan pendakian dan turunan. Dan hendaknya dalam waktu dekat ini sudah ada solusinya, " harapnya.


 Musywarah masyarakat Jorong Sawah Mudik

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, belakangan ini beberapa warga Sawah Mudik terpaksa putar balik karena dihambat pihak tertentu dengan alasan Jalan Lubuk Manggis –Aek Nabirong adalah jalan pribadi. Walaupun di atas Sungai Batang Batahan justru berdiri kokoh jembatan provinsi.


Akhirnya masyarakat Sawah Mudik menggelar musyawarah, Kamis (17/3/2022) malam di Gedung Serba Guna kampung tersebut menyikapi permasalahan yang berkembang. Khusunya terkait Jalan lintas melalui Lubuk Manggis yang tidak lagi nyaman dilewati, khususnya bagi warga Sawah Mudik.


Hasil musywarah masyarakat Jorong Sawah Mudik



Musywarah tersebut dihadiri oleh Ninik Mamak, Mislan Sutan Parlagutan, Kepala Jorong, Ahmad Hanafi, Tokoh masyarakat lainnya, seperti Marhoni Lubis, Asmui Hasibuan, Sumarlin, Fahri dan beberapa orang lainnya. Salah satu poin hasil rapat adalah melaksanakan gotong royong pada Jalan Kp. Pinang - Paraman Sawah****001/i


Masyarakat Sabajulu Bertekad tidak Lagi Lewati Jalan Lubuk Manggis

By On Jumat, Maret 18, 2022

 

Sebuah Mobil Truk membentang jalan persis di pinggir Jebatan Provinsi yang berlokasi di Lubuk Manggis Aek Nabirong


Pasaman Barat, prodeteksi.com -----Menyikapi adanya aksi pencegatan atau pemblokiran Jalan Lubuk Manggis Aek Nabirong terhadap warga Sabajulu (Jorong Sawah Mudik) Nagari Batahan Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat, dalam beberapa hari terakhir ini, masyarakat Sawah Mudik bertekad tidak lagi melewati jalan tersebut.


Sebagai alternatif warga Sawah Mudik akan memanfaatkan dan menempuh jalan lama yakni Jalan Sawah Mudik-Kampung Pinang- Paraman Sawah. Jalan ini pernah ditingkatkan pengerasan pada tahun 2020 dalam kegiatan TMMD. Namun karena kondisi jalan belum memadai untuk dilalui kenderaan roda empat, dan saat ini ada beberapa titik kerusakan jalan yang amat buruk, sehingga selama ini warga menempuh Jalan Lubuk Mangis Aek Nabirong. 


 Musywarah masyarakat Jorong Sawah Mudik


Akan tetapi, belakangan ini beberapa warga Sawah Mudik terpaksa putar balik karena dihambat pihak tertentu dengan alasan Jalan Lubuk Manggis –Aek Nabirong adalah jalan pribadi. Walaupun di atas Sungai Batang Batahan justru berdiri kokoh jembatan provinsi.


Informasi yang diperoleh wartawan media ini menyebutkan, masyarakat Sawah Mudik telah menggelar musyawarah, Kamis (17/3/2022) malam di Gedung Serba Guna kampung tersebut menyikapi permasalahan yang berkembang. Khusunya terkait Jalan lintas melalui Lubuk Manggis yang tidak lagi nyaman dilewati, khususnya bagi warga Sawah Mudik.


 Musywarah masyarakat Jorong Sawah Mudik


Mjusywarah tersebut dihadiri oleh Ninik Mamak, Mislan Sutan Parlagutan, Kepala Jorong, Ahmad Hanafi, Tokoh masyarakat lainnya, seperti Marhoni Lubis, Asmui Hasibuan, Sumarlin, Fahri dan beberapa orang lainnya.


Ninik Mamak Sabajulu, Mislan Sutan Parlagutan yang dikonfirasi membenarkan adanya musyawarah tersebut. Menurutnya sesuai masukan dan pertimbangan seluruh peserta rapat telah disepakati beberapa poin yang merupakan hasil keputusan bersama. 


Hasil musywarah masyarakat Jorong Sawah Mudik


Adapaun hasil kesepakatan musyarawarah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Akan mengadakan gotong royong masyarakat Sawah Mudik mulai dari Kampung Pinang hingga Paraman Sawah untuk meperbaiki beberapa titik jalan dengan kondisi buruk dan meminta kesediaan Jorong Paraan Sawah untuk berpartisipasi. Goro ini direncanakan Sabtu, 19 Maret 2022.


2. Atas nama masyarakat Jorong Sawah Mudik tidak boleh lewat Jalan Lubuk Manggis (Jalan Najjar) dengan batas waktu yang tidak ditentukan. 


3. Apabila ada warga  yang melewati akan dikenakan sanksi dikeluarkan dari masyarakat Sawah Mudik mulai hari Sabtu tanggal 19 Maret 2022


4. Akan menemui bupati Pasaman Barat paling lama hari Senin 21 Maret 2022.

****001/i


Sejak Senin, Jalan Kp. Pinang - Paraman Sawah Terputus, Akses ke Sabajulu Terganggu

By On Jumat, Maret 11, 2022


 Jl. Sawah Mudik -Kampung Pinang - Paraman Sawah


Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Berbagai tantangan dihadapi masyarakat adat Sabajulu Jorong Sawah Mudik  Nagari Batahan Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat dalam membela dan mengamankan tanah ulayatnya dari seluruh aktivitas yang berbau dugaan  illegal loging dan illegal mining yang merusak lingkungan. 




Informasi yang diperoleh, tantangan yang dihadapi warga tidak saja pengorbanan waktu dan meteril, tapi juga adanya indikasi intimidasi,  dan pengancaman dari pihak yang tak bertanggung jawab terhadap petugas Pos Siskaling. Padahal  Pos Siskaling diaktifkan untuk memastikan keluarnya alat berat, memantau tidak masuk alat berat lainnya dan untuk mengantisipasi pasokan minyak alat berat dalam jumlah besar.


Tantangan lainnya yang dihadapi warga, jalan penghubung antara Kampung Pinang- Paraman Sawah terputus sejak beberapa hari yang lalu.  Akibatnya, warga Sawah Mudik maupun Sigantang terkendala karena jalan itu tidak bisa dilalui kenderaan dengan baik. 



jejak alat berat


Sementara, dari jalan alternatif melalui Lubuk Manggis Aek Nabirong dikabarkan pernah terjadi pencegatan terhadap warga Sawah Mudik yang lewat. Namun Kepala Jorong Aek Nabirong, Haolongan yang dikonfirmasi mengatakan tidak mengetahui hal ini. Dan akan mengecek dan menelusuri info lebih lanjut.


Jalan Kampung Pinang Paraman Sawah yang terputus itu, bukan karena longsor atau banjir. Tapi diduga kuat karena dilalui alat berat yang keluar dari atas ulayat Sabajulu dalam rangka pengamanan ulayat dari dugaan illegal mining dan illegal loging. 




Dari investigasi dan informasi yang diperoleh menyebutkan, peristiwa putusnya jalan eks proyek TMMD tahun 2020 senilai Rp. 1 milyar ini, terjadi dini hari pada  Senin (07/3/2022) dan baru diketahui masyarakat senin pagi oleh warga yang melintas. Posisi rusaknya jalan tidak jauh dari Kampung Pinang, tepatnya sebuah polongan atau gorong gorong ambruk dan kandas.


Kejadian ini hanya berselang sehari pasca adanya insiden pihak tertentu yang datang dari luar kampung dan ribut di Pos Siskamling jorong Sawah Mudik. 


Dari foto yang ada, di sekitar jalan yang terputus itu terlihat adanya jejak alat berat yang lewat.

 

Hingga Jum'at ( 11/ 3/2022), sudah empat hari, belum terlihat tanda tanda perbaikan dari pihak terkait. Dan belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab. 


Bahkan pihak pemerintah mulai dari nagari, kecamatan dan kabupaten tidak tampak ada yang turun ke lokasi, apalagi emperbaiki jalan, Begitupun pihak  PT ABSM yang juga menggunakan jalan ini. Untuk sementara, masyarakat membentangkan kayu agar dapat dilintasi kenderaan roda dua.


Mengingat pentingnya jalan ini, karena merupakan penghubung antar 7 jorong yang tergabung dalam Nagari Persiapan Batahan Utara, maka Masyarakat Sawah Mudik berencana akan melakukan gotong royong agar dapat dilalui kenderaan dengan lebih lancar.


" Benar, masyarakat akan gotong royong sesuai hasil rapat di sana. Mudah-mudahan jalan ini akan lebih baik lagi ke depan. Namun diharapkan adanya pengaspalan jalan ini segera oleh pemerintah daerah, " kata M. Riad Zamin, salah seorang ahli waris dan tokoh masyarakat putra ninik mamak Sabajulu.


Sementara itu Kepala Dinas PUPR Pasaan Barat, Jon Edwar yang dihubungi, Jum'at (11/3/2022) mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya jalan terputus di Jalan Kampung Pinang-Paraman Sawah tersebut.


"Saya baru tahu sekarang, insya Allah dalam waktu dekat kita akan perbaiki, tapi kalau ada inisiatif masyarakat untuk gotong royong itu sangat baik agar dapat dilalui walau sifatnya sementara, " kata Jon Edwar.


Ia membenarkan bahwa Jalan Paraman Sawah -Kampung Pinang merupakan jalan kabupaten. Dan direncanakan tahun ini akan ada peningkatan jalan berupa pengasapalan. ****001/i

 

Kondisi Jalan Simpang Tiga Alin - Paraman Ampalu Dikeluhkan Warga

By On Selasa, Maret 08, 2022

 

 Ruas Jalan Simpang Tiga Alin - Paraman Ampalu



Pasaman Barat, prodeteksi.com---- Terkait kondisi jalan   antara Simpang Tigo Alin - Paraman Ampalu Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat yang menjadi keluhan masyarakat karena banyak berlobang dan sulit ditempuh kenderaan, pihak kecamatan berupaya untuk mengajak masyarakat bergotong royong hingga adanya perbaikan atau peningkatan jalan dari pemerintah kabupaten.


Pihak keamatan kembali bermusyawarah  menindaklanjuti  musyawarah  sebelummya untuk  bersama- sama bergotong royong. Khususnya  warga masyarakat  Gunung Tuleh, para perantau  di ruang kantor camat setempat, Senin 7/3 2022.


Camat Kecamatan Gunung Tuleh, Muhammad Ghor didampingi Kasi Trantib Niswan Adil mengatakan, peserta rapat dihadiri perwakilan masyarakat 4 jorong. Yakni Siligawan, Kampung Pinang,  Air Dingin serta Sungai Magelang. Dihadiri para perangkat, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat setempat.



Menurut camat,  betapa pentingnya  untuk bersama- sama, gotongroyong saling bahu -membahu membantu dalam rangka perbaikan  jalan yang rusak berat  pada beberapa  titik. Kerusakan ini berlangsung sejak lama  dan perlu upaya masyarakat untuk bergotong royong.

 rapat di Kecamatan Gunung Tuleh


Sementara itu sejumlah warga mengatakan, kerusakan jalan ini sangat butuh perhatian Pemda Pasbar. Namun hingga saat ini dan  belum adanya realisasi  untuk peningkatan jalan ini agar diaspal ulang. 


"Jalan  ini konon ceritanya  termasuk yang pertama dibangun  dan diaspal sebelumn dimekarkan  jadi Kabupaten  Pasaman Barat. Namun sekarang beginilah  keadaannya yang banyak berlobang dan rusak parah, " kata seorang warga.


Beragam  komentar djuga disampaikan  bagai  kalangan, baik  para  perantau, kalangan politik  atau pun masyarakat. Sebab, dampak jalan yang buruk ini juga banyak pengendara  yang terperosok jatuh. Apalagi etika hujan dan adanya genangan  air. INi rawat berakibat fatal terhadap kenderaan yang melewati  jalan  itu.


Sebagai salah satu solusi untuk sementara agar  jalan lebih mudah ditempuh, maka pihak kecamatan bersama masyarakat berupaya menghimpun bantuan, baik berupa sirtu, semen  dan goro bersama. 


"Kiranya menjelang  puasa  maupun hari raya  nanti jalan tersebut kian mudah kita dilewati dan anak cucu kita, harap   mantan  pendidik  ini.  ****parsela/irz

Peduli Bencana Gempa, PT. Sawita Pasaman Jaya Bantu Sembako

By On Selasa, Maret 08, 2022

 

 PT. Sawita Salurkan Bantuan berupa beras dan mie instan di Kajai Talamau Pasaan Barat

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Sebagai wujud kepedulian dalam  membantu warga terdampak gempa di daerah Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, PT. Sawita Pasaman Jaya menyalurkan bantuan berupa sejumlah paket sembako.


Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang beralaat di Air Runding Kecamatan Koto Balingka ini, menyerahkan bantuan sembako, Senin 07 Maret 2022 di POS pengungsian Lapangan Bola Jorong Limpato Kajai. Bantuan diterima sejumlah warga yang terdapak akibat korban bencana alam pasca gempa bermagnitude 6,2 SR yang mengakibatkan banyaknya kerusakan bangunan dan pengungsi di berbagai titik di Kecamatan Talamau. 


Penyerahan bantuan sembako ini dihadiri oleh Humas PT, Sawita, Adi Yanri bersma Kepala Tata Usaha, Iqbal Fauzi, dan Mill Manager, Doan J Simatupang. Sembako tersebut diserahkan melalui relawan dan masyarakat yang ada di posko Limpato Kajai.


Humas PT. Sawita, Adi Yanri mengatakan, bantuan tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian sosial pihak perusahaan kepada masyarakat khususnya yang tertimpa bencana. Dengan harapan dapat membantu percepatan pemulihan pasca bencana gempa di Pasbar.


"Ini bentuk kepedulian sosial perusahaan. Mudah-udahan bantuan ini bermanfat bagi warga yang terdampak gempa terutama yang masih berada di tenda pengungsian, " katanya.


Disebutkan,  jenis sembako berupa bahan makanan yang diberikan tersebut berupa beras dan mie instan. Bantuan tersebut diantar langsung oleh ihak perusahaan ke Kajai Talamau Pasaan Barat. ****iz

23 Alat Berat Diminta Keluar dari Ulayat Sabajulu, Masyarakat Segara Lapor ke Gubernur

By On Rabu, Maret 02, 2022

 


Investigasi ke lapangan Tim Pembela Ulayat Sabajulu temukan sejulah alat berat dan tumpukan kayu

Pasaman Barat, prodeteksi.com---- Tindak lanjut dari  hasil kesepakatan bersama ninik mamak, ahli waris ulayat Sabajulu (Sawah Mudik) Nagari Batahan Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasamabn Barat dan masyarakat secara umum, akhirnya membenuk tim investigasi langsung ke lapangan  ke berbagai titik yang diduga ada aktivitas illegal loging dan illegal mining.



Informasi yang diperoleh, ada 9 tim yang terjun langsung ke lapangan menelusuri jalan yang sulit ditempuh dengan jarak yang lumayan jauh, walau berjalan kaki melakukan pengecekan terhadap alat berat yang beroperasi di kawasan ulayat Sabajulu. Baik di sekitar Sungai Batang Batahan, areal pembukaan jalan arah Sigantang - Batas Sumut dalam ulayat Sabajulu, sekitar Batang Taming, Batang Silayang, Batang Simaung dan sekitarnya.




Ke 9 tim bergerak sejak Minggu hingga Selasa (2/3/2022) kemaren. Hasilnya ditemukan sebanyak 23 alat berat di berbagai titik lokasi dan telah diperingatkan untuk menghentikan kegiatan dan meminta pemilik atau pengelola alat untuk keluar lokasi. Hal ini dilalukan dengan persuasif secara lisan dan tertulis.


Salah seorang pihak ahli waris, Drs. Arlan Lubis yang dihubungi wartawan media ini, Rabu (3/2/2022) menyebutkan, gerakan membela ulayat Sabajulu dari Jorong Sawah Mudik dan Sigantang merupakan sikap keprihatinan murni dari segenap lapisan masyarakat, tanpa ada yang mengkomandoi, tapi merupakan kesepakatan bersama dari hasil musyawarah dan mufakat.


Bahkan para pemuda pun turut menggelar rapat guna pelaksanaan keputusan bersama tersebut. Sehingga dengan terbentuknya tim dilakukan pengecekan ke lapangan untuk memastikan di lokasi mana yang ada alat berat dan meminta supaya menghentikan kegiatan. 


Bahwa sesuai hasil rapat bersama ninik mamak, ahli waris dan masyarakat sebelumnya, kepada pihak pengelola alat berat diberi tenggang waktu tiga hari mulai Minggu hingga Selasa (2/3/2022) agar seluruh alat berat meninggalkan lokasi dan menghentikan kegiatan. 





"Investigasi tim di berbagai titik memang telah ditemukan 23 alat berat, ada yang jenis excavator/doser dan kepiting. Kepada pengelolanya sudah diminta keluarkan alat dan menghentikan kegiatan. Jika batas waktu yang disepakati tidak juga mereka indahkan maka sesuai hasil rapat akan dilakukan pengusiran secara paksa dan kemungkinan akan dilaporkan ke pihak berwajib, "jelas Arlan


Selain itu, juga ditemukan beberapa titik tumpukan kayu gelondongan yang diambil dari kiri kanan areal pembukaan jalan dan telah merembet ke lahan ulayat  Sabajulu ke arah Napasordang.






Perkembangan terbaru dari informasi yang diperoleh hingga Rabu pagi,  alat berat yang sudah pulang ada beberapa unit. Seperti  2  unit melalui pos kamling, sejumlah excavator bergeser dari Batang Taming dan parkir di areal PT ABSM, 4 unit divisi taming julu (3 unit blok 4-5 poros, 1 unit blok 2), Batang simaung 1 unit sudah parkir dan sebagian parkir  ke atas kem  PT. Sago. Dan alat berat di Batahan Siporkas infonya sudah keluar ke arah Aek Nabirong. Dan sebagian lagi hingga Rabu pagi  masih bertahan di lokasi





"Pihak ninik mamak, ahli waris dan masyarakat telah berupaya untuk mengingatkan, namun jika tidak juga diindahkan, maka pihak ninik nanak, ahli waris dan masyarakat pun segera surati Gubernur Sumbar untuk mengambil langkah selanjutnya, " tegas Arlan.


Ditambahkan bahwa dalam surat laporan juga dicantumkan dokumen penolakan illegal mining dan illegal loging, dokummen hasil rapat dan musyawarah serta fakta lapangan  berupa foto- foto hasil peninjauan ke lokasi. Termasuk temuan sejumlah kayu gelondongan dan dugaan pembabatan hutan di areal ulayat Sabajulu daerah napa sordang arah perbatasan Sumut, sebutnya.

 





Sebagaimana diberitakan sebelumnya, masyarakat Sabajulu bersatu menolak aktivitas berbau illegal loging dan illegal mining. Hal itu disepakati dalam musyawarah antara ninik mamak dan jajaran ahli waris Ulayat Sabajulu, baik yang berada di kampung maupun perwakilan di perantauan, yang dilaksanakan Sabtu Sore (26/2/2022) di Gedung Perwiridan Sabajulu Jorong Sawah Mudik.



Musyawarah dihadiri Ninik Mamak, Mislan St. Parlagutan Lubis beserta jajarannya dan para hali waris, Diantaranya, Marhoni Lubis, Hadiamora Lubis, Drs. Arlan Lubis, Drs Aswan Lubis, Riad Zamin Lubis, Ali Muksin Lubis, Togar Lubis, Sofyan Lubis, M. Topotan Lubis, Amlan Lubis, Budi Andrita Lubis, M. Olosan, Tri Yunisman, Damanhuri Lubis, Ahmad Rasidi Lubis, Gunawan Lubis, M. Rifai, Sanri, Mahadir, Binar Jadi, Moh. Ilyas, Posma Roha, Yonro Heji, Tonang Maroha, Mardayung dan Aliasman dan lainnya.


Dalam musyawah dicapai beberapa poin kesepakatan dan pernyataan :

1.     Menolak dan tidak mengakui lahan yang diklem oleh pihak tertentu yang masih berstatus tanah ulayat Sabajulu

2.     Menolok semua aktivitas illegal loging dan illegal mining di atas tanah ulayat Sabajulu

3.     Meminta pemilik atau pengurus alat berat yang masuk kawasan ulayat sabajulu, baik terkait illegal mining, illegal loging dan pembukaan jalan dengan perambahan hutan.  Dengan batas waktu yang diberikan selama tiga hari terhitung Minggu 27/2/2022 hingga Selasa (1 Maret 2022). Jika tidak diindahkan maka masyarakat akan melakukan pengusiran paksa dan atau melaporkan ke pihak berwajib.

4.      Membuat surat dukungan masyarakat untuk penolakan illegal loging dan illegal mining.

5.     Melaksanakan musyawarah lanjutan untuk sosialisasi dengan masyarakat secara umum pada Sabtu Malam (27/2/2022), sekaligus mengatur secara teknis pelaksanaan hasil keputusan.


Kemudian, hasil sosialisasi dan musyawarah lanjutan dengan masyarakat Sawah Mudik-Sigantang Sabtu malam itu telah berlangsung dengan penuh semangat dan komitmen. Intinya dicapai kesepakatan memperkuat rapat sebelumnya. 


Ketika itu juga telah dibentuk 9 tim utuk melakukan investigasi langsung ke lokasi yang diduga ada aktivitas alat berat tersebut. Baik di areal pembukaan jalan, sekitar Batang Batahan, Batang Taming, Batang Silayang dan Batang Simaung dalam ulayat Sabajulu. 


Aksi langsung ke lapangan dijadwalkan dimulai Minggu keesokan  harinya untuk mendata dan memperingatkan agar seluruh alat yang masuk tarik diri dari lokasi. Jika tidak, Rabu akan dilakukan pengusiran paksa. 


Mengacu pada hasil rapat tersebut, Ninik Mamak Sabajulu mempertegas surat pernyataan sebelumnya bersama kepala jorong setempat untuk diteruskan pada pemilik atau pengurus alat berat yang ditemukan masuk kawasan ulayat Sabajulu.

Adapun isi surat pernyataan itu adalah sebagai berikut:

1. Menolak seluruh aktivitas illegal loging dan illegal ining di atas ulayat Sabajulu atau di wilayah Jorong Sawah Mudik dan Sigantang

2. Meminta pemilik atau pengelola alat berat untuk menarik semua alat beratnya di atas ulayat Sabajulu paling lama Selasa 1 Maret 2022

3. Jika Point 2 di atas tidak dilaksanakan, maka masyarakat akan mengusir dengan paksa dan menempuh jalur hukum.

****tim

Atasi Jalan Terputus, Tim PUPR Berupaya Terobos Jalan Alternatif

By On Selasa, Maret 01, 2022

 
 Jalan Alternatif Atasi Jalan Terputus di Kajai Pasbar


Pasaman Barat, prodeteksi.com---Untuk sementara mengatasi jalan yang longsor dan terputus di daerah Kajai ke arah Jembatan Panjang, sebagaimana diberitakan sebelumnya, Dinas PUPR Pasbar dilaporkan turunkan tim ke lokasi untuk pembersihan jalan dari lumpur dan sampah kayu-kayuan yang menimpa jalan, Selasa ( 1/3/2022).


Dengan menggunakan alat berat, tim PUPR mencoba membangun jalan terobosan sebagai alternatif sementara dari Simpang MAN 4 Kajai menuju Jembatan Panjang. Saat ini dikabarkan sudah bisa dilalui oleh kendaraan bermotor.


"Jalan alternatif sudah kita upayakan dengan alat berat, dan saat ini jalan sudah bisa dilalui kendaraan bermotor,"kata Kepala Dinas PUPR Pasbar, Jhon Adwar.


 Kepala Dinas PUPR Pasbar, Jhon Edawar


Sebelumnya, akses lalu lintas Simpang Empat menuju Talu Kecamatan Talamau terputus total karena material longsor menutupi badan jalan yang terjadi sejak Senin hingga Selasa (1/3).


"Benar bahwa akses jalan Kajai menuju Jembatan Panjang tepatnya di Rimbo Kejahatan Nagari Kajai sempat putus total akibat longsor yang terjadi malam tadi. Namun kini telah kita upayakan dengan alat berat untuk jalan alternatif dan sudah bisa dilalui kendaraan bermotor ," sebut Jhon Edwar. ****irz

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *