HEADLINE NEWS

Tak Terdata Penerima Bansos dan BLT, Warga Protes ke Kantor Walinagari Sungai Aua

By On Selasa, Juni 02, 2020

Warga Karya Makmur Kejorongan Kasik Putih Nagari Sungai Aua Pasbar ketika pertemuan dengan pihak nagari dan camat , terkait data penerima BLT nagari untuk warga terdampak Covid-19.

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Terkait masih banyaknya warga Karya Makmur Kejorongan Kasik Putih Nagari Sungai Aua Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang tidak menerima bantuan sosial dari pemerintah dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari nagari, membuat warga  stempat mengeluh dan merasa sangat kesal.

Pasalnya, mereka merasa layak menerima namun tidak terdata sebagai penerima bantuan baik PKH,  bansos, sembako maupun bantuan BLT terdampak Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19). Sementara dalam pandangan mereka justru diduga yang mampu secara ekonomi justru  ada yang dapat bantuan .

Sebagai ungkapan kekesalan warga terkait dugaan adanya penerima bantuan yang dinilai kurang tepat sasaran, puluhan masyarakat Karya Makmur  melakukan aksi protes dengan mendatangi Kantor Walinagari Sungai Aua, Selasa (2/6/2020).

informasi yang diperoleh prodeteksi.com, awalnya mereka mendatangi Kartor Camat Sungai Aur, namun karena mengetahui camat sedang tidak di tempat, lalu kemudian warga tersebut mendatangi kantor Walinagari .
 
Begitu sampai di Kantor Walinagari Sungai Aua, pihak nagari dan camat yang sedang berada di kantor tersebut  dengan segera melakukan pertemuan dan menampung serta menjawab aspirasi dan pertanyaan warga.

" Yang kami pertanyakan mengapa di kampung kami Karya Makmur Kejorongan Kasik Putih banyak yang tidak dapat bantuan, padahal yang lebih mampu dari kami justru ada juga yang mendapat. Bahkan kemungkinan ada yang juga doubel menerima PKH, tanya salah seorang peserta dalam pertemuan yang digelar di Lantai 2 Kantor Walinagari Sungai Aua, Selasa siang.

Hadir dalam pertemuan itu, Camat Sungai Aur, Sahdam, SH, Walinagari Sungai Aua, Erwin Lubis, Sekretaris Nagari, Yulhendri, petugas TKSK, Yandra dan beberapa pihak terkait lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Walinagari Erwin Lubis menjelaskan, terkait penerima Bansos adalah kewenangan pusat, propinsi dan kabupaten. Yang tentunya melalui  pemutahiran pendataan oleh petugas Dinas Sosial Pasbar atau TKSK. Sedangkan  kewenang bantuan nagari adalah penyaluran BLT terdampak Covid-19 yang bersumber dari dana desa/ nagari.

" Bantuan terdampak Covid -19 dari Nagari Sungai Aua untuk tahap satu, telah sedang kita salurkan kepada jumlah penerima sebanyak  900 KK. Data penerima itu terlebih dahulu telah diverifikasi oleh Tim yang telah dibentuk sebelumnya, " kata Erwin.

Lanjutnya, sesuai pendataan nagari, memang  masih ada terdata 200 orang lagi yang layak menerima namun karena kouta terbatas hanya rata-rata 45 orang per jorong sehingga tidak  masuk sebagai penerima. Sebagai contoh lanjutnyan untuk Jorong Sungai Aur  yang paling layak dari yang dinilai layak masih ada 90 orang sedangkan Kouta hanya  45 orang.

"Jika bapak ibu memang menemukan adanya warga yang mampu, punya kebun dan punya usaha dan mampu, silakan dicatat dengan jelas siapa orangnya, apa usahanya dimana kebunnya agar jelas biar kita coret dan diganti dengan yang lebih layak untuk penerimaan tahap kedua," pinta walinagari .

Begitu juga lanjutnya dengan penerima yang doubel dengan PKH agar dilaporkan.  Jika bapak ibu tidak masuk hari ini kita tukar dengan yang daubel itu. Juga jika disetujui kita mengajukan  penambahan kouta penerima BLT dana desa, " ujarnya.

Usai pertemuan, salah seorang warga Karya Makmur, Roni didampingi  Sulnarmi mengatakan , mereka menunggu kebijakan walinagari agar mereka yang tergolong waga kurang mampu  di Karya Makmur dapat menerima BLT.

Sebab menurutnya, sudah seringkali mereka menyerahkanm KK atau formulir, namun belum pernah dapat bantuan. Mereka berharap agar dalam tahap 2 ini dapat dimasukkan dalam data penerima BLT nagari.*** Irti z



Wajib Pakai Masker, Pengunjung Wisata Menuju  Pantai Sikabau Ditertibkan

By On Selasa, Juni 02, 2020



Wajib Pakai Masker, Pengunjung Pantai Sikabau Ditertibkan. Tampak Kepala Dishub Pasbar, Rizaldi dan Camat Koto Balingka (Koba), Hamulian beserta petugas lainnya. 

 
Pasaman Barat, prodeteksi.com------Bertepatan Hari Libur,  Senin tanggal 1 Juni 2020, pengunjung wisata Pantai Sikabau Kenagarian Ranah Koto Tinggi Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat, tetap ramai walau libur lebaran Idul Fitri 1441 H telah berakhir.

Kali ini para pengunjung sedikit merasa lega dan gembira karena telah diizinkan memasuki kawasan Pantai Sikabau. Tentunya dengan ketentuan tetap menjaga protokol kesehatan dalam rangka pencegahan wabah Corona Viruse Desease 2019 (Covid-19), yakni wajib pakai masker dan tetap menjaga jarak atau Physical Distancing.

Pantauan prodeteksi.com, Senin (1/6/2020) di Posko Perbatasan menuju Objek wisata Pantai sikabau, dekat Pos Satpam PT. BPP,  tampak petugas bersama anggota TNI dan Polri menertibkan pengunjung dan mensosialisdasikan langsung kepada warga agar pakai masker. 

Penertiban juga dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Pasbar, Rizaldi didampingi Camat Koto Balingka, Hamulian, Kabid Transportasi Darat, Manual Sembiring dan Pj Nagari Persiapan Ranah Koto Tinggi, Harianto, yang datang meninjau Posko Perbatasan tersebut.  
Setiap pengunjung yang melintas terlebih hanya dperbolehkan lewat jika menggunakan masker dan diberi arahan untuk menjaga jarak dalam rangka antisipasi Covid-19. Sedangka yang tidak pakai masker diminta untuk putar balik atau cari masker terlebih dahulu.

"Kita disini melakukan penertiban dan pengawasan agar pengunjung tetap disiplin dalam mengikuti anjuran pemerintah terkait pencegahan Covid-19, jadi bukan untuk tutup total. Selagi pengunjung mengkitu protokol kesehatan, kita berikan izin untuk melewati posko," Kata Kadishub, Rizal kepada prodeteksi.com, yang dijumpai di Posko Perbatasan menuju Sikabau.

Rizaldi mengatakan, karena Pasbar masih dalam tahap perpanjangan PSBB menuju new normal, maka bagi warga yang kelar rumah atau bepergiatan diminta untuk tetap disiplin aturan. Salah satunya pakai masker. Menurutnya hal ini merupakan upaya mencegah penyebaran Covid-19.

“Kawasan objek wisata apalagi usai lebaran menjadi tujuan warga untuk bepergian bersama keluarga, sehingga  kita melaklukan pengawasan tidak saja di pantai sikabau ini, tapi juga kawasan Objek wisata lainnya yang ada di Pasbar, “ jelasnya.

Sementara itu, pantauan prodeteksi.com di lokasi wisata kawasan Pantai Sikabau, pengunjung sudah mulai tampak ramai. Pada umumnya adalah keluarga bersama anak-anaknya yang menikmati permainan dan hiburan anak. Serta juga sebagian para remaja yang rileks menikmati pesona Pantai Sikabau.

Pihak Dishub dan Camat Koto Balingka juga turun langsung ke lokasi untuk memberikan arahan dan meminta warga tetap pakai masker serta jaga jarak, untuk antisipasi pencegahan Covid-19. ***irti z


Tetapkan PSBB Pasbar Tahap III, Persiapan Menuju  New Normal

By On Jumat, Mei 29, 2020


PSBB Lagi, Baru New Normal
Pasaman Barat, prodeteksi com-- Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) telah memastikan untuk menetapkan dan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 7 Juni 2020 mendatang. Untuk itu, Jumat, (29/5/2020) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pasaman Barat meninjau dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kelanjutan PSBB serta Pasaman Barat menuju new Normal yang berlangsung di Pasar Simpang Tiga kecamatan Luhak Nan Duo.

Kegiatan diawali dengan Apel gabungan di Polres Pasbar yang dipimpin oleh Bupati Pasbar Yulianto bersama Dandim Pasaman 0305 Letkol Inf Ahmad Aziz, Kapolres Pasbar AKBP Sugeng Hariyadi S.IK MH, yang memastikan bahwa Pasbar akan mematangkan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tatanan kehidupan baru setelah PSBB selesai nanti. 

Bupati Pasbar Yulianto menyampaikan bahwa Forkopimda Pasbar akan terus melakukan sosialisasi dan siap melaksanakan tatanan kehidupan baru setelah PSBB selesai. 

"Kita akan terus sampaikan kepada masyarakat bahwa kondisi saat ini sudah tidak main main, lanjutkan pola hidup sehat, pakai masker. Karena setelah PSBB ini kita akan melakukan tatanan kehidupan baru. Artinya kita akan hidup seperti sediakala, namun dengan pola hidup sehat yang sudah dilakukan selama ini," Jelas Bupati Yulianto didampingi oleh Polres Pasbar AKBP Sugeng Hariyadi S. IK, MH dan Dandim Pasaman 0305 Letkol Inf Ahmad Aziz.

Di Pasar Simpang Tiga, Bupati Yulianto menyebutkan bahwa Forkopimda terus mensosialisasikan kelanjutan PSBB serta tatanan kehidupan baru kepada pedagang dan pengunjung pasar.

"Kepada Bapak dan ibu semua tetap gunakan masker, sering cuci tangan, jaga jarak dan terus laksanakan pola-pola hidup sehat yang sudah berjalan selama ini. Kehidupan kita setelah PSBB ini akan berjalan seperti biasa demi perekonomian kita semua, dengan catatan kita harus menjaga hidup sehat," Ungkap Yulianto.*** Irz

 Wisatawan Menuju Air Bangis kian Padat, Petugas Posko Covid-19 Bertindak Tegas dan Persuasif

By On Kamis, Mei 28, 2020



Koordinator Lapangan Posko dan Relawan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kenagarian Air Bangis, Ermonsyah, SE.Ak (tengah), didampingi Zaiman, ST (kiri), Kasi Kesra dan Kepala Jorong Siltim, Hamidi, A.Ma (kanan), usai penertiban arus pengunjung Wisata yang ingin Masuk Air Bangis


Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Mulai hari ketiga Lebaran Idul Fitri 1441 H/ 2020 M, arus wisatawan atau pengunjung lokal Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang ingin masuk kawasan Objek Wisata Air Bangis, tampak semakin padat. Tidak seperti dua hari sebelumnya yang umumnya hanya warga seputar Kenagarian Air Bangis, namun kini sudah  mulai berdatangan dari berbagai penjuru Pasbar.

Pantauan prodeteksi.com, Rabu (27/5/2020), warga yang mulai membludak terlihat di perbatasan masuk Kenagarian Air Bangis, tepatnya di Jorong Silawai Timur ( Siltim). Ketika akan melewati Posko Lebaran Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Siltim tersebut, pengunjung dihentikan dan diberi ketegasan terkait penutupan objek wisata Pantai Tugu Air Bangis sekaligus diberi pengertian secara persuasif.

“Maaf bapak ibu saudara sekalian, untuk kunjungan wisata sesuai ketentuan dan instruksi Bupati Pasbar, sampai saat ini masih ditutup. Sebab kita masih dalam lingkup kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sampai tanggal 29 Mei 2020. Untuk itu mohon Pengertiannya dan silakan putar balik, “ kira-kira demikian arahan langsung dari petugas Posko dan aparat yang berjaga di lokasi termasuk petugas dari kepolisian, TNI dan Dinas Perhubungan Pasbar.

Walinagari Aia Bangis, Drs. Efif Syahrial melalui Koordinator Lapangan Posko dan Relawan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kenagarian Air Bangis, Ermonsyah, SE.Ak, yang juga Kasi Pemerintahan Nagari Air Bangis, didampingi Zaiman, ST, Kasi Kesra dan Kepala Jorong Siltim, Hamidi, A.Ma, membenarkan adanya peningkatan arus wisatawan atau pengunjung yang ingin masuk objek wisata di Kawasan Air Bangis.

Sebelumnya jelas mereka, di awal-awal lebaran, warga yang datang umumnya dari sekitar dan internal nagari Air Bangis untuk tujuan silaturrahmi, sehingga masih ada kelonggaran bagi warga untu masuk Kawasan Pantai Tugu Air Bangis, karena di lokasi itu juga ada pemukiman warga.

Namun kemudian jelas Ermonsyah, arus pengunjung  mulai hari ketiga lebaran dan seterusnya, tampak kian meningkat dengan tujuan mengunjungi objek wisata Air Bangis. Maka menindaklanjuti Instruksi Bupati Pasbar terkait penutupan objek wisata di daerah itu, dan berdasarkan rapat koordinasi pihak pemerintahan di tingkat nagari dan kecamatan serta hasil evaluasi bersama Gusgus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19, maka petugas kian mempertegas pelaksanan di lapangan.

“Alhamdulillah umumnya masyarakat maklum dan bisa diberi pengertian karena mereka juga tahu adanya pengumuman dan ketentuan penutupan objek wisata dalam rangka kewaspadan terhadap pencegahan Covid-19, “sebut Ermonsyah.

Lanjutnya, secara arif dan bijaksana dengan arahan yang persuasif masyarakat bisa mengerti, walau sebagian ada juga yang kesal dan mungkin kecewa. Tapi demi kebaikan bersama dan upaya memutus mata rantai Covid-19, hal ini harus dilakukan, timpal Zaiman yang diamini oleh Kepala Jorong Siltim, Hamidi.

Dijelaskan, dalam pekasanaan penertiban pengunjung tersebut, pihak petugas posko diperkuat oleh aparat keamanan dan TNI serta Petugas Dinas Perhubungan Pasbar. Setidaknya sampai jam 17.00 WIB setiap harinya dilakukan penjagaan di Posko Siltim. 

Alhasil, hanya warga yang bertujuan silaturrahmi dan warga Nagari Air Bangis saja yang dapat lolos, kecuali setelah lewat Jam 5 sore. Namun di Posko Gerbang Masuk Pantai Tugu juga ada penjagaan sehingga, untuk tujuan wisata juga tidak memungkinkan lagi.

“Kita tetap menghimbau agar masyarakat urungkan dulu niat mengunjungi objek wisata. Setidaknya sampai PSBB berakhir atau situasi daerah kita kembali normal. Kini mari kita jalankan protokol kesehatan, seperti wajib pakai masker dalam rangka atisipasi covid-19 sebagaimana yang dianjurkan pihak pemerintah, ajak Ermonsyah, Zaiman dan Hamidi, yang ditemui di Posko Siltim Rabu lalu.

“Penutupan sementara objek-objek wisata, yang biasa ramai dikunjungi saat lebaran, jelas tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ini pun lakukan secara persuasif, humanis tidak secara paksa, terang Ermosyah.   

Camat Sei. Beremas Afkar, SIP, yang dihubungi lewat phonselnya mengatakan, untuk kegiatan wisata sesuai edaran bupati memang ditutup semua. Namun untuk hari pertama belum sepakat bagaimna tata cara penutupannya dari beberapa stakeholder.

Sehingga jelasnya, di hari pertama yang diterapkan lebih terkait pada protokol kesehatan. Namun karena sejalan dengan tempat wisata lainnya yang sudah ditutup total. Maka dengan dukungan dan masukan dari berbagai pihak, akhirnya sepakat bagi yang datang ke Air Bangis dengan tujuan untuk wisata, diminta putar balik. Hanya yang ingin silaturrahmi dengan keluarga dibolehkan, atau kegiatan ekonomi lainnya.****irti z


Efek Covid-19, Begini Kondisi Objek Wisata Pantai Tugu Air Bangis

By On Selasa, Mei 26, 2020

Camat Sungai Beremas, Afkar, SIP bersama petugas posko dan aparat Polsek Sei Beremas memberi arahan pada pengunjung Pantai Tugu Air Bangis 
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----“Pengumuman, Wisata Tugu Pantai Air Bangis, Untuk Sementara Ditutup”. Begitu bunyi himbauan pada publik yang tertulis pada bentangan sebuah spanduk di atas Posko Lebaran Pemantau Covid-19 persis di depan Gerbang Masuk Pantai Tugu Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Petugas.Polsek Sei. Beremas bersama Petugas Posko sedang sosialisasi langsung wajib pakai masker
Pemberitahuan serupa juga tampak di perbatasan pintu masuk Kenagaria Air Bangis di Jorong Silawai Timur. Sehingga dengan mengetahui informasi tersebut, ditambah dengan berita media dan sosialisasi langsung oleh petugas posko dan aparat keamanan, membuat kunjungan wisata turun drastis.

Namun pantauan prodeteksi.com pada hari kedua lebaran, Senin (25/5/2020), walau dengan himbauan dan penjagaan aparat, namun karena desakan dan keinginan yang kuat dari warga untuk masuk lokasi Pantai Tuga Air Bangis, maka ada sedikit kelonggaran warga bisa masuk.

Sepi dari pengunjung dan tidak ada aktivitas keramaian 
“Memang kita nggak bisa menutup habis untuk masuk lokasi, karena disana juga ada warga yang bermukim dan membuka usaha dagang seperti kedai makanan dan minuman. Apalagi bagi mereka yang ingin bersilaturrahmi dimasa lebaran ini, “ kata camat Sungai Beremas, Afkar, SIP didampingi Fitriadi, petugas Posko yang juga Kasi Pelayanan Nagari Air Bangis dan Ketua Bamus, Muspialdi beserta anggota Polsek Sei.Beremas, yang piket di Posko Lebaran Pemantauan Covid-19 Air Bangis.

Kondisi pantai air bangis sepi pengunjung 
Dijelaskan camat, pengunjung yang masuk umumnya berasal dari dalam Nagari Air Bangis dan sekitarnya. Dan tidak seramai tahun sebelumnya, tak obahnya bagai kunjungan biasa di hari –hari biasa dan hari libur.

“Jumlah pengunjung memang sepi dan turun drastis dibanding sebelumnya. Diperkirakan hanya 0,5 persen dibanding lebaran tahun lalu, yang dalam sehari pengunjung mencapai 15.000 orang, “sambung Fitriadi.

Kondisi pantai air bangis 
Namun, tegas Fitriadi, setiap pengunjung yang masuk diwajibkan pakai masker dan tetap jaga jarak atau fisical disatanching. Camat dan petugas posko dan aparat keamanan tampak memberi arahan dan sosialisasi langsung kepada pengunjung yang masuk agar tetap menjaga protokol anjuran pemerintah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19.

Walau pengunjung masih ada kelonggaran untuk masuk lokasi wisata Pantai Tugu Air Bangis, namun dibatasan jam buka hanya sampai sore. Lalu kemudian sekitar Jam 17.30 WIB, pengunjung yang ada di lokasi dibubarkan untuk kembali ke rumah masing-masing.

Lengang dari pengunjung pantai air bangis 
Pantauan media ini, memang di lokasi terlihat lengang, hanya beberapa orang yang menikmati indahnya wisata Pantai Air Bangis. Di lokasi tidak ada lagi dentuman musik atau hiburan pesta pantai, tidak tampak jejeran pedagang dadakan dan yang datang dari luar.

Juga tidak ada petugas parkir, tidak ada karcis masuk, tidak ada mainan anak dan lain sebagainya yang turut memeriahkan dan menambah daya tarik pengunjung seperti lebaran tahun –tahun sebelumnya. Otomatis imbasnya prosfek peningkatan pendapatan masyarakat dari objek wisata tidak lagi dirasakan tahun ini. Semoga wabah Covid-19 ini segera berakhir dan punah dari tanah air. ****irti z
Pengunjung Pantai air bangis kian sepi di masa pandemi Covid-19


Objek Wisata Tutup, Lebaran 1441 H di Rumah Saja?

By On Sabtu, Mei 23, 2020

Objek Wisata di Pasbar Ditutup sementara, lebaran di rumah saja
Pasaman Barat, prodeteksi.com------Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H/ 2020 M, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Sebulan penuh berpuasa, semoga umat Islam berada dalam kemenangan. 

Namun dianjurkan merayakan Idul Fitri di rumah saja. Tidak bepergian kemana-mana apalagi ke objek wisata. Sebab, kawasan objek wisata di Pasbar masih ditutup.

Memang sudah menjadi suatu tradisi setiap lebaran tiba, objek wisata di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) selalu ramai dikunjungi warga. Terutama objek wisata pantai seperti Pantai Sasak, Pantai Sikabau dan Pantai Air Bangis. 

Akan teteapi tahun ini, karena masih suasana waspada terhadap penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), sebaiknya urungkanlah niat mengunjungi objek wisata walau memang indah dan mempesona untuk dikunjungi.

Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, objek wisata yang ada di Pasbar masih ditutup sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan dalam rangka antisipasi dan pencegaran Covid-19.  Dan di lokasi wisata dijaga oleh aparat kemanan.

Kapolsek Sei. Beremas, Iptu Feri Arjoni yang dikonfirmasi Sabtu ( 23/5) membenarkan bahwa objek wisata di wilayah pengawasan Polsek Sei Beremas seperti Pantai Sikabau dan Pantai Air Bangis masih ditutup bagi pengunjung. Oleh karena itu pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak terlanjur mengunjungi objek wisata tersebut. Dari pada nanti disuruh putar balik.

"Karena masih dilarang adanya keramaian sebagai kewaspadaan terhadap Covid-19, maka Objek Wisata seperti halnya di Sikabau dan Air Bangis  masih ditutup. Oleh karena itu agar msyarakat maklum dan dianjurkan tetap di rumah saja, " himbau Kapolsek.

Sebagaimana juga terlihat di persimpangan Simpang Sayur Ujung Gading menuju Pantai Sikabau, memang ada papan informasi yang bertuliskan penutupan Pantai Sikabau. Hal ini terkait kewaspadaan terhadap Covid-19.

Seiring juga dengan status penyebaran Covid-19, yang sudah ditetapkan WHO sebagai pandemic global. Maka untuk antisipasi penyebaran Covid-19, sejumlah objek wisata di Pasbar juga ditutup untuk sementara waktu. Adapun objek wisata yang ditutup, di antaranya, Wisata Pantai Sasak, Gunung Talamau, Pantai Sikabau dan Partai Air Bangis.  

Pantai Sasak, Gunung Talamau, Pantai Air Bangis dan Pantai Sikabau  
(dari kiri atas, sesuai arah jarum jam)
“Bagi pengelola wisata dan masyarakat yang mengetahui atau menemukan hal-hal yang mencurigkan terkait penyebaran Covid-19. Diminta menghubungi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Pasbar melalui Nomor 085263771371 dan 081363444578, “ kata bupati beberapa waktu lalu sebagaimana disamapaikannya dalam surat edaran ketika itu.

Disaping itu, apabila terdapat hal-hal yang perlu dikoordinasikan terkait objek wisata, dapat menghubungi langsung Dinas Pariwisata Pasbar di Padang Tujuh atau memaluli nomor 081266269199 atau 082174546915. ****irz

Terdampak Covid-19, Warga Domisili Simpang Ampek Terancam tak Mampu Lagi Beli Beras

By On Sabtu, Mei 16, 2020

Tak Mendapat Bantuan Terdampak Covid-19, Warga Domisili Simpang Ampek Resah
Pasbar, prodeteksi.com----Banyak para pedagang dan pekerja swasta dalam berbagai bidang usaha di Simpang Ampek Pasaman Barat, yang berasal dari luar daerah, kehidupannya sangat memiriskan hati. Betapa tidak, akibat terdampak wabah covid-19 mereka ada yang diberhentikan bekerja dan bagi yang masih bekerja penghasilan tak lagi mencukupi untuk pangan 

Bahkan informasi yang diperoleh, mereka telah kesulitan uang untuk beli beras. Kepada media ini Sabtu (16/5), mereka mengungkapkan bahwa, sejak adanya pandemi global covid- 19, pendapatan mereka sangat menurun drastis. Namun parahnya, mereka belum terdata untuk penrima bantuan sosial dari pemerintah.Padahal mereka telah terdaftar sebagai penduduk Pasaman Barat. 

Apalagi semenjak PSBB di terapkan, yang dibarengi dengan himbauan di rumah saja, otomatis penghasilan para pedagang merosot tajam. Sedangkan salah seorang karyawan marketing Doni (32), juga merasa sangat terdampak.

Pria yang berasal dari daerah Palembang ini, sudah 2 bulan diliburkan perusahaan, karena stock barang dari luar negeri distop masuk ke Indonesia. Sementara dirinya juga tak bisa pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga.

"Saat ini saya tak lagi punya uang buat beli beras dan bertahan hidup. Mau pulang kampung juga tak bisa, saya merasa sangat putus asa. Saya berharap pemkab Pasbar, juga punya kepedulian terhadap kami yang berdomisili dan bekerja di daerah ini", ujar Doni dengan nada sedih.

Warga pusat kota Simpang Ampek Pasbar, yang kebanyakan adalah para pedagang dan pekerja swasta, umumnya berasal dari luar kabupaten ini. Diantaranya ada yang berasal dari Kota Bukittinggi, Pariaman, Pasaman dan bahkan, juga banyak yang berasal dari luar propinsi Sumatera Barat.

Dengan adanya larangan mudik dan pulang kampung selama PSBB, sedangkan warga domisili tersebut tetap butuh biaya untuk bertahan hidup. Tentunya persoalan ini, jadi perhatian serius, yang mesti dicarikan solusi oleh pemkab Pasbar dalam hal ini. (Zein/iz)

Erwin Yunaz:  Kasus Positif Covid-19,  Payakumbuh  Bertambah , Masyarakat Diminta Tetap Waspada

By On Kamis, Mei 14, 2020

Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh

Payakumbuh, prodeteksi.com - Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh Wawako H. Erwin Yunaz SE,MM, beserta jajaran Gugus Tugas lainnya kembali mengumumkan adanya penambahan kasus positif Covid 19 di Payakumbuh melalui video conference bersama awak media, Kamis (14/5) dikantor Balai Kota. 

"Hari ini bertambah satu orang warga payakumbuh positif covid 19, berdasarkan hasil pemeriksaan sampel Swab dari Laboratorium Kedokteran UNAND," kata Wawako 

Dikonfirmasi, Satu orang yang positif tersebut inisial "DP" (45th) Perempuan, Alamat Kelurahan Padang Tangah Payobadar Kec.Payakumbuh Timur, yang kesehariannya berjualan barang harian.

"Trakingnya masih satu klaster dengan yang lama, dari M , dengan bertambahnya satu kasus positif covid 19 hari ini, maka Payakumbuh tercatat sudah 13 orang positif Covid 19," terang bakhrizal

Kadinkes dr.Bahkrizal menyampaikan  "DP" (45 th) hari ini akan kita kirim ke Kota Padang untuk pengobatan lebih lanjut.

Wawako Erwin Yunaz menghimbau kepada semua masyarakat Payakumbuh untuk tetap waspada "Stay At Home", tetap jaga kebersihan, rajin cuci tangan dan pakai masker serta terapkan Phisical Distancing jaga jarak.

Inshaallah, dan kita berdoa kepada Allah SWT agar wabah yang telah menjadi musibah ini segera berakhir. tutup Erwin (shand)

Hikmah di Tengah Wabah Covid-19,  Ego Petinggi Limapuluh Kota Mencair ?

By On Kamis, Mei 14, 2020


Bupati Limapuluh Kota
Limapuluh Kota, prodeteksi.com-- Miss komunikasi antara Bupati Limapuluh Kota dan Wakil Bup, Ferizal Ridwan dan Ketua DPRD, Deni Asra, berselang tiga hari lalu, agaknya mencair.

Pasalnya, terekam dari diumumkan Jumlah positif corona di Limapuluh Kota naik jadi 8 kasus, per Kamis (14/05/2020). membuat ego tiga penguasa Luak Bungsu tersebut terlihat mencair.

Seperti dikutip inikata.id, "Wabup Limapuluh Kota Ferizal Ridwan mengaku, sudah melapor ke Ketua Gugus Tugas Limapuluh Kota Irfendi Arbi. 

Sementara, Ketua DPRD Limapuluh Kota, Deni Asra bersama jajaran telah agendakan pemanggilan terhadap bupati selaku Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid 19, guna dimintakan tanggapan serta solusi bersama jalan keluar bebaskan masyarakat dari kepanikan serta rasa takut merebaknya wabah virus corona disease 2019 di seantero jagad ini.

"Saran kami, harusnya Ketua Gugus segera rapat dengan seluruh Forkompimda dan membuat rencana aksi dan mitigasi, Kita harus segera lakukan tracking dan tracking," sebut Ferizal.

Juru bicara Satgas Covid 19 Sumatera Barat, Jasman Rizal, dalam siaran persnya sebutkan, " Di Sumbar, positif corona menjadi 371 orang. "Ada dua tambahan kasus di Limapuluh Kota," 

Kedua tambahan kasus hari ini di Limapuluh Kota, merupakan hasil swab dari bahan yang dikirim sebelumnya.

Sementara, Dr. dr. Andani Eka Putra, MSC, Kepala Labor Biomedika RS Unand,  semakin banyak didapat hasil positif oleh Swab, artinya semakin berhasil melakukan antisipasi.

"Intinya adalah, perbanyak swab, agar memudahkan dalam penanganan covid-19," sebut dr Andani, seperti yang disampaikan Jasman Rizal.

Disebut Andani, hasil ini memberikan dua indikasi. Yakni pemutusan rantai telah berjalan sesuai alur, yg ditandai dengan banyaknya ODP dan OTG positif.

Kemudian, penyebaran virus cukup cepat di populasi. "Dimana-mana untuk tracking dilakukan kepada orang yang pernah kontak dengan pasien, minimal seminggu sebelumnya," jelas dia.

Jika ada 1 orang positif, diharapkan minimal 100 orang di swab. "Harus segera dilakukan swab sebanyak-banyaknya," simpul dr Andani. (SN)

Bansos Kemensos Mulai Didistribusikan,, DPRD Payakumbuh Dorong Walikota Siapkan Penerima Dari APBD Kota

By On Rabu, Mei 13, 2020

Pansus II DPRD Kota Payakumbuh
Payakumbuh, prodeteksi.com-- Panitia Khusus (Pansus) Percepatan penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh yang berfokus kepada dampak sosial dan ekonomi (Pansus II DPRD Kota Payakumbuh) telah rapat bersama dinas sosial di Kantor DPRD, Selasa (12/5).

Hadir Ketua Pansus II Yendri Bodra Dt. Parmato Alam bersama Wakil Ketua Pansus II Edward D.F, Sekretaris Yernita, didampingi Koordinator sekaligus Koordinator Pansus II Armen Faindal yang sekaligus Wakil Ketua DPRD serta anggota lainnya seperti Zainir, dan Ahmad Ridha, kecuali Fraksi PKS Nasrul yang tak hadir membahas pendistribusian Bantuan Sosial (Bansos) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bersama Kadis Sosial Idris dan jajarannya.

"Setelah rapat dengan dinas sosial, hari ini telah mulai didistribusikan Bansos Kemensos dan BLT Provinsi untuk 12.000 KK terdampak Covid-19 di Payakumbuh," kata YB Dt. Parmato Alam.

Sebanyak 12.000 KK menerima uang tunai sebesar Rp. 600.000 perbulan selama 3 bulan lewat pos, sedangkan kalau lewat bank masuk ke rekening penerima bantuan.

Dikatakan, hari Jumat (15/5) depan, seluruhnya nanti sudah selesai di distribusikan. Hari ini sudah didistribusikan oleh Kemensos RI dan Pemprov Sumbar, itu sudah termasuk PKH, penerima bantuan sembako dan BDT serta non BDT yang didistribusikan atas data dari dinas sosial, yaitu sebanyak 12.000 KK.

Pansus II dibentuk untuk mendorong dan mendukung penanganan Covid-19, dan rencananya besok Rabu (13/5), akan rapat dengan OPD terkait untuk mensinkronkan data yang akan diintervensi APBD Kota Payakumbuh lebih kurang 10 miliar rupiah.

"data ini disandingkan dengan data provinsi dan pusat, sebelum lebaran batuan BLT dari APBD harusnya sudah bisa sampai ke masyarakat," ungkap Dt. Parmato Alam.

Meski masih fluktuatif, diharapkan ada rumusan kriteria oleh pemerintah kota yang ditetapkan dalam sebuah keputusan wali kota, sehingga punya pijakan mendistribusikan bantuan dampak Covid-19.

Pekerja seperti contohnya saja tukang ojek, seniman atau pemain organ tunggal, masyarakat yang memiliki warung minum, garin, guru honor, ibu kantin sekolah, dan pedagang yang terpaksa tutup akibat covid-19.

"Ada banyak lagi kriteria yang bisa dibantu dengan APBD Kota, dampak ekonomi segera dirumuskan pemko, Pansus II mendorong sebelum lebaran APBD kota dicairkan. APBD mengatasi dampak ekonomi, tapi kalau dampak sosial sudah dibantu Bansos Pusat dan BLT Provinsi," tutup Parmato Alam.

Sementara Edward DF menepis isu yang berkembang, dimana terkesan menyalahkan dinas sosial yang melakuka pendataan, Edward menilai adanya perubahan aturan yang berasal dari provinsi dan pusa membuat dinas bekerja keras mengulang-ulang.

"Dinas sosial sudah bekerja semaksimal mungkin, terlambatnya bantuan itu turun akibat perubahan aturan di atas dan di pusat," kata Erward DF.

Senada, Yernita mengapresiasi dinas sosial yang telah menjalankan tugas dengan baik di tengah tuntutan yang luar biasa selama pandemi Covid-19. Yernita juga berharap bantuan sepatnya bisa dicairkan pemko. Seluruh OPD harus ambil peran disini.

"Kita sebagai salah satu perwakilan wanita di DPRD sangat berharap suara wanita rawan ekonomi didengarkan karena mereka itu berhak mendapat bantuan, wanita yang mata pencahariannya berdagang dan terpaksa berhenti akibat Covid-19, apalagi kalau ada janda dengan banyak tanggungan yang kesusahan akibat pandemi ini," tutup Politikus Gerindra itu. *****rel/shand

Senin Ini, Launching  Bansos Terdampak Covid-19 dari Pemerintah Pusat Dimulai di Pasbar

By On Minggu, Mei 10, 2020

Yonnisal, SH, Kepala Dinas Sosial Pasbar

Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Kegiatan Peluncuran (launching) pendistribusian bantuan sosial terdampak Covid-19 dari Pemerintah Pusat, mulai dilaksanakan Senin (11/5)  bertempat di Kantor Pos Pasaman Baru Simpang Empat. Tepatnya Kantor Pos di depan Masjid Agung Pasaman Barat (Pasbar).


Secara resmi, Bupati Pasbar, H. Yulianto dijadwalkan hadir dalam peluncuran pertama bantuan terdampak Covid-19. Seterusnya, sesuai daftar penerima bantuan akan dilayani di Kantor Pos terdekat.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Sosial Pasbar, Yonnisal, SH kepada media ini, Minggu (10/5/2020). Menurutnya, dengan digelarnya kegiatan tersebut, berarti bantuan langsung tunai dari pemerintah pusat telah dimulai Senin.

“Insya Allah, besok (Senin, 11/5)  kita kan mulai launching bantuan kepada warga kurang mampu yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi covid-19 dari pemerintah pusat. Dan direncanakan akan dihadiri langsung oleh Bupati Pasbar, “kata Yonnisal, Minggu (10/5).

Perlu dipahami bahwa, tidak semua masyarakat Pasbar mendapat bantuan ini, tapi sesuai kriteria dan data yang telah divalidasi dan disampaikan pada pemerintah pusat. Karena itu, menurut Yonnnisal, bagi warga lainnya yang tidak masuk program ini, mungkin dari sumber lain, apakah provinsi, nagari atau kabupaten.

Sebanyak 48.787 keluarga terdampak Covid-19, didata sesuai kriteria yang ditentukan. Terdiri dari 13.739 KK bantuan pusat, 10.688 KK provinsi, 9.343 KK dari dana desa dan sekitar 15.000 KK dari anggaran kabupaten. 

Penerima merupakan warga kurang mampu dan benar-benar terdampak secara ekonomi akibat wabah Covid-19, di luar penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako dan Kartu Pra Kerja .

Mengenai jumlah nominal yang akan diterima adalah sebesar Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan. Penyaluran bantuan pusat ini disalurkan melalui Kantor POS. ****irz



Kabar Baik, Seorang Warga Pasbar yang Positif Covid-19, Telah Dinyatakan Sembuh

By On Minggu, Mei 10, 2020


Seorang Pasien  warga Pasbar yang dirawat di RS UNAND Sembuh dari -Covid-19
Pasaman Barat, prodeteksi.com----Kabar baik, seorang warga Paroman Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) inisial “R”, yang sebelumnya terkonfirmasi atau terjangkit Corona Virus Disease (Covid-19), kini dikabarkan telah sembuh dari Covid-19.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, Pasien "R"  yang dulu dinyatakan Positif Covid-19, namun setelah beberapa minggu dirawat di RS Rujukan Unand Padang, kini telah dinyatakan oleh pihak medis bahwa setelah didiagnosa, hasilnya NEGATIF Covid-19. 

Bupati Pasaman Barat, H. Yulianto bersama Koordinator Gugus Tugas Covid-19 Pasbar, Edi Busti dan Juru Bicara, dr. Gina Alecia, Minggu (10/5) membenarkan bahwa Pasien “R” telah sembuh dari Covid-19. Namun yang bersangkutan belum dapat pulang ke kampung halamannya, dikarenakan masih ada sakit lain yang butuh rawatan.

“Benar pasien “R” telah sembuh dari Covid-19, namun yang bersangkutan masih dirawat di RS. Ia telah dipindahkan ke ruang rawatan biasa, karena masih ada penyakit yang perlu perawatan, “ jelas Gina Alecia.

Mengenai apa penyakit yang mesih perlu perawatn tersebut, menurutnya tidak perlu dijelaskan karena menurut dr Gina,  kurang etis untuk disampaikan apa penyaitnya pada publik.

Bupati Pasbar didampingi dr Gina Alecia dan Edi Busti memebri keterangan di Media Center Pasbar
Ditambahkan bahwa, sesuai harapan Bupati Pasbar, H. Yulianto, semoga Pasbar tetap terjaga dari pandemi covid-19. Dan semoga tidak ada lagi kasus positif Covid-19 di Pasbar.

Bupati mengajak semua pihak dan masyarakat untuk bersama-sama mematuhi pelaksanaan PSBB. Sehingga diharapkan akan dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19.

“Tetap jaga jarak, pakai masker,cuci tangan pakai sabun, tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi dan minum vitamin. Semoga kita semua dapat terjauh dari pandemi Covid-19 ini, “ harap bupati.

Sebagaimana diberitakan beberapa waktu lalu, pasien “R”, awalnya dinyatakan positif Covid-19, berdasarkan hasil pemeriksaan swab oleh Laboratorium Biomedik Unand, Rabu (15/4/2020).

Menurut keterangan Bupati Yulianto ketika itu, warga inisial “R” tersebut pernah kontak langsung dengan seorang warga asal Pasaman Barat yang berdomisili di Kota Padang dan dinyatakan positif Covid-19, kemudian meninggal dunia dan dimakamkan di daerah Talamau.

Ketika itu ada 16 orang yang diperiksa dan diketahui pernah kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 yang berdomisili di Padang tersebut. Hasil tes, satu orang diantara 16 orang itu, yakni “R” positif Covid-19. Sementara, 15 warga lainnya,  dinyatakan negatif Covid-19. 

Kini pasien “R” telah sembuh dari Covid-19. Semoga ia segera dapat berkumpul lagi dengan pihak keluarganya. **** irti z

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *