HEADLINE NEWS

Efek Covid-19, Begini Kondisi Objek Wisata Pantai Tugu Air Bangis

By On Selasa, Mei 26, 2020

Camat Sungai Beremas, Afkar, SIP bersama petugas posko dan aparat Polsek Sei Beremas memberi arahan pada pengunjung Pantai Tugu Air Bangis 
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----“Pengumuman, Wisata Tugu Pantai Air Bangis, Untuk Sementara Ditutup”. Begitu bunyi himbauan pada publik yang tertulis pada bentangan sebuah spanduk di atas Posko Lebaran Pemantau Covid-19 persis di depan Gerbang Masuk Pantai Tugu Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Petugas.Polsek Sei. Beremas bersama Petugas Posko sedang sosialisasi langsung wajib pakai masker
Pemberitahuan serupa juga tampak di perbatasan pintu masuk Kenagaria Air Bangis di Jorong Silawai Timur. Sehingga dengan mengetahui informasi tersebut, ditambah dengan berita media dan sosialisasi langsung oleh petugas posko dan aparat keamanan, membuat kunjungan wisata turun drastis.

Namun pantauan prodeteksi.com pada hari kedua lebaran, Senin (25/5/2020), walau dengan himbauan dan penjagaan aparat, namun karena desakan dan keinginan yang kuat dari warga untuk masuk lokasi Pantai Tuga Air Bangis, maka ada sedikit kelonggaran warga bisa masuk.

Sepi dari pengunjung dan tidak ada aktivitas keramaian 
“Memang kita nggak bisa menutup habis untuk masuk lokasi, karena disana juga ada warga yang bermukim dan membuka usaha dagang seperti kedai makanan dan minuman. Apalagi bagi mereka yang ingin bersilaturrahmi dimasa lebaran ini, “ kata camat Sungai Beremas, Afkar, SIP didampingi Fitriadi, petugas Posko yang juga Kasi Pelayanan Nagari Air Bangis dan Ketua Bamus, Muspialdi beserta anggota Polsek Sei.Beremas, yang piket di Posko Lebaran Pemantauan Covid-19 Air Bangis.

Kondisi pantai air bangis sepi pengunjung 
Dijelaskan camat, pengunjung yang masuk umumnya berasal dari dalam Nagari Air Bangis dan sekitarnya. Dan tidak seramai tahun sebelumnya, tak obahnya bagai kunjungan biasa di hari –hari biasa dan hari libur.

“Jumlah pengunjung memang sepi dan turun drastis dibanding sebelumnya. Diperkirakan hanya 0,5 persen dibanding lebaran tahun lalu, yang dalam sehari pengunjung mencapai 15.000 orang, “sambung Fitriadi.

Kondisi pantai air bangis 
Namun, tegas Fitriadi, setiap pengunjung yang masuk diwajibkan pakai masker dan tetap jaga jarak atau fisical disatanching. Camat dan petugas posko dan aparat keamanan tampak memberi arahan dan sosialisasi langsung kepada pengunjung yang masuk agar tetap menjaga protokol anjuran pemerintah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19.

Walau pengunjung masih ada kelonggaran untuk masuk lokasi wisata Pantai Tugu Air Bangis, namun dibatasan jam buka hanya sampai sore. Lalu kemudian sekitar Jam 17.30 WIB, pengunjung yang ada di lokasi dibubarkan untuk kembali ke rumah masing-masing.

Lengang dari pengunjung pantai air bangis 
Pantauan media ini, memang di lokasi terlihat lengang, hanya beberapa orang yang menikmati indahnya wisata Pantai Air Bangis. Di lokasi tidak ada lagi dentuman musik atau hiburan pesta pantai, tidak tampak jejeran pedagang dadakan dan yang datang dari luar.

Juga tidak ada petugas parkir, tidak ada karcis masuk, tidak ada mainan anak dan lain sebagainya yang turut memeriahkan dan menambah daya tarik pengunjung seperti lebaran tahun –tahun sebelumnya. Otomatis imbasnya prosfek peningkatan pendapatan masyarakat dari objek wisata tidak lagi dirasakan tahun ini. Semoga wabah Covid-19 ini segera berakhir dan punah dari tanah air. ****irti z
Pengunjung Pantai air bangis kian sepi di masa pandemi Covid-19


Ini Intisari Khutbah Idul Fitri Ustadz Indra Yaman di Lapangan Hijau Parit

By On Selasa, Mei 26, 2020

Ustadz Indra Yaman, S.PdI
Pasaman Barat, prodeteksi.com----- Semangat dan panatisme umat muslim di Kabupaten Pasaman Barat  (Pasbar),  dalam melaksanakan Sholat Idul Fitri (Sholat Ied) secara berjemaah tampak sangat antusias, baik di lapangan terbuka maupun di tempat-tempat ibadah.

Seperti halnya di Parit Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka Pasbar, Sholat Ied masyarakat Jorong Parit, ibukota kecamatan, terpusat di Lapangan Hijau Parit. Masyarakat panatis dan sembari memohon pada Allah agar dijauhkan dari wabah Covid-19, penyakit menular tersebut. 

Tampil sebagai khatib Idul Fitri, Ustadz Indra Yaman, S.PdI, pemuka masyarakat Parit yang juga Kepala Bidang Kurikulum Kepesantrenan MTs PP Zamiga Parit. Dalam pembukaan khutbahnya ia mengajak kaum muslimin untuk senantiasa meningkatkan ketaqwaan pada Allah SWT. Dan jangan lupa bersykur atas segala nikmatNya. Apalagi di tengah wabah Covid-19 ini, betapa banyak umat Islam di tanah air yang tidak bisa melaksanakan sholat berjemaah dan sholat jumat di masjid, tapi dilaksanakan di rumah masing-masing karena daerah tersebut terjangkit wabah corona.

“ Hidup di dunia ini hanyalah sementara, ini tempat kita mencari bekal untuk akhirat kelak. Untuk itu mari kita tingkatkan ketaqwaan kita pada Allah, berbuat baik di dunia ini untuk bekal menuju kampung kita yang sesungguhnya adalah akhirat. Hanya ada dua kampung yang akan kita tuju, syurga atau neraka, tinggal kita pilih, namun tergantung amal ibadah kita masing-masing, “kata Indra Yaman.

Lanjutnya, puasa Ramadhan yang telah dijalani sebulan penuh diharapkan dapat membawa perobahan drajad taqwa yang lebih baik. Sehingga kembali ke fitrah, bagai anak yang baru lahir kedunia. Namun sebaliknya bagi yang belum melaksanakan puasa dengan baik atau justru menganggap biasa saja dan malah berbuat maksiat, hendaknya segera bertaubat dan mohon ampun pada Allah dan ke depan berbuat lebih baik lagi.

Adapun intisari khutbah yang disampaikan alumnus IAIN Imam Bonjol Padang dan tamatan Pondok Pesantren Musthofawiyah Purba Baru ini, adalah dengan khikmah puasa ramadhan 1441 H bagi yang betul betul melaksanakan dengan baik dan mengisinya dengan kiyamul lail, maka setidaknya ada tiga golongan umat muslim yang mendapat drajad fitrah dan merupakan calon penghuni syurga kelak.

Pertama orang yang setelah selesai puasa Ramadhan ia bertambah ‘soleh’ dan ‘’muslih’. Definisinya adalah ‘soleh’ berarti orang yang bertaqwa atau orang yang baik secara pribadi. Sedangkan ‘muslih’ adalah orang yang baik secara pribadi serta punya jiwa sosial dan bermanfaat sama orang banyak. Dengan kata lain, ‘soleh’ adalah kualitas kebaikannya hanya untuk diri sendiri, sedangkan ‘muslih’ kualitas kebaikannya bisa merambah dan menjadi petunjuk bagi orang lain atau masyarakat luas.

Kedua adalah semakin bersyukur atas nikmat Allah SWT. Menurutnya hakikat puasa merupakan bukti rasa syukur kepada Allah SWT, yang menciptakan manusia dan masih memberinya kesehatan dan panjang umur.  “Kalau manusia pada saat ini masih diberi rahmat memasuki bulan Ramadlan, berarti punya kesempatan untuk mensucikan diri dari noda dan dosa. Sebab, tidak ada jaminan bagi kita untuk bertemu lebali dengan Ramdhan berikutnya, “ katanya. 

Oleh karena itu jelasnya, orang yang mampu bersyukur kepada Allah SWT akan merasakan lezatnya iman. Segala nikmat hidup hanya karena kemurahan Allah SWT, yang memberikan semua karunia kepada manusia. Kalau Tuhan mencabut nikmat hidup tersebut, maka tidak ada yang mampu menghalanginya.

Contoh lainnya menurutnya, nikmat masih adanya orangtua yang masih diberi panjang umur dan kesehatan, maka berbuat baik dan berbaktilah pada mereka. Sebab, nikmat itu akan terasa hilang jika mereka telah tiada. Oleh karena itu marilah bersimpuh di hadapannya, mohon maaf kepadanya dan perhatikan serta rawat mereka dengan baik, “ajak Indra.

Ketiga lanjutnya, semakin baik akhlaknya setelah selesai melaksanakan pusa Ramdhan.  Sebagimana  kehadiran Rasulullah SAW dalam rangka memperbaiki akhlak umat. Akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting dalam ajaran Islam. Di dalam Al Qur’an ditemukan lebih kurang 1.500 ayat yang berbicara tentang akhlaq. 

Jelasnya,  hidup dan bangunnya suatu kampung dan suatu bangsa tergantung pada akhlak masyarakatnya, jika mereka tidak lagi menjunjung tinggi norma-norma akhlakul karimah, maka kampung atau bangsa tu bisa musnah bersamaan dengan runtuhnya akhlak.  

Intinya adalah, setelah puasa Ramadhan dilalui, perangai dan tingkah laku hendaknya semakin baik, Akhlak dan sikap orang yang telah berpuasa tercermin dalam kesehariannya sebagai orang yang sabar, mudah empati kepada sesama manusia berlaku jujur, memberikan hak-hak orang lain, senantiasa memelihara bibirnya dari menceritakan kejelekan orang lain dan sebaginya. ***irz

Objek Wisata Tutup, Lebaran 1441 H di Rumah Saja?

By On Sabtu, Mei 23, 2020

Objek Wisata di Pasbar Ditutup sementara, lebaran di rumah saja
Pasaman Barat, prodeteksi.com------Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H/ 2020 M, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Sebulan penuh berpuasa, semoga umat Islam berada dalam kemenangan. 

Namun dianjurkan merayakan Idul Fitri di rumah saja. Tidak bepergian kemana-mana apalagi ke objek wisata. Sebab, kawasan objek wisata di Pasbar masih ditutup.

Memang sudah menjadi suatu tradisi setiap lebaran tiba, objek wisata di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) selalu ramai dikunjungi warga. Terutama objek wisata pantai seperti Pantai Sasak, Pantai Sikabau dan Pantai Air Bangis. 

Akan teteapi tahun ini, karena masih suasana waspada terhadap penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), sebaiknya urungkanlah niat mengunjungi objek wisata walau memang indah dan mempesona untuk dikunjungi.

Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, objek wisata yang ada di Pasbar masih ditutup sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan dalam rangka antisipasi dan pencegaran Covid-19.  Dan di lokasi wisata dijaga oleh aparat kemanan.

Kapolsek Sei. Beremas, Iptu Feri Arjoni yang dikonfirmasi Sabtu ( 23/5) membenarkan bahwa objek wisata di wilayah pengawasan Polsek Sei Beremas seperti Pantai Sikabau dan Pantai Air Bangis masih ditutup bagi pengunjung. Oleh karena itu pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak terlanjur mengunjungi objek wisata tersebut. Dari pada nanti disuruh putar balik.

"Karena masih dilarang adanya keramaian sebagai kewaspadaan terhadap Covid-19, maka Objek Wisata seperti halnya di Sikabau dan Air Bangis  masih ditutup. Oleh karena itu agar msyarakat maklum dan dianjurkan tetap di rumah saja, " himbau Kapolsek.

Sebagaimana juga terlihat di persimpangan Simpang Sayur Ujung Gading menuju Pantai Sikabau, memang ada papan informasi yang bertuliskan penutupan Pantai Sikabau. Hal ini terkait kewaspadaan terhadap Covid-19.

Seiring juga dengan status penyebaran Covid-19, yang sudah ditetapkan WHO sebagai pandemic global. Maka untuk antisipasi penyebaran Covid-19, sejumlah objek wisata di Pasbar juga ditutup untuk sementara waktu. Adapun objek wisata yang ditutup, di antaranya, Wisata Pantai Sasak, Gunung Talamau, Pantai Sikabau dan Partai Air Bangis.  

Pantai Sasak, Gunung Talamau, Pantai Air Bangis dan Pantai Sikabau  
(dari kiri atas, sesuai arah jarum jam)
“Bagi pengelola wisata dan masyarakat yang mengetahui atau menemukan hal-hal yang mencurigkan terkait penyebaran Covid-19. Diminta menghubungi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Pasbar melalui Nomor 085263771371 dan 081363444578, “ kata bupati beberapa waktu lalu sebagaimana disamapaikannya dalam surat edaran ketika itu.

Disaping itu, apabila terdapat hal-hal yang perlu dikoordinasikan terkait objek wisata, dapat menghubungi langsung Dinas Pariwisata Pasbar di Padang Tujuh atau memaluli nomor 081266269199 atau 082174546915. ****irz

Erick Haryona,  Bakal Cabup Pasbar yang Peduli dan Berpeluang

By On Sabtu, Mei 23, 2020



Erick Haryona

Pasaman Barat, prodeteksi.com---------Nama Erick Haryona, belakangan kian populer di tengah masyarakat Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Putra dari H. Hariadi - Hj. Emma Yohana yang asal Pasbar  ini , dikabarkan akan maju dalam Pilkada Pasbar mendatang.

Jelang Pilkada Pasbar yang kini tertunda karena wabah Covid-19, nama Erick Haryona kian santer diperbincangkan sebagai bakal kandidat calon bupati Pasbar. Ia dinilai berpeluang, karena ketokohannya, yang dikenal luas kalangan masyarakat.

Putra asal Pasbar kelahiran Padang, 23 Oktober 1982, memang menunjukkan perhatiannya untuk kemajuan Pasbar ke depan. Hal ini seiring pula dengan upaya meraih amanah rakyat, untuk  maju meneruskan niat ibunya (Hj Emma Yohana) membangun Pasbar yang pernah mencalon dalam Pilkada Pabsar 2005 yang lalu.

“Saya dengan niat iklhas memang bertekad untuk maju sebagai Cabup Pasbar mendatang. Semoga Pasbar nantinya akan semakin maju dan lebih baik ke depan, “ kata Erick, menjawab pertanyaan prodeteksi.com, beberapa hari lalu.

Lebih lanjut dikatakan, Erick yang kini dipercaya sebagai Bendahara DPD Golkar Sumbar, akan maju melalui Partai Golkar dan partai lain yang akan menjalin kolaisi. Ia menyebut ada beberapa partai yang dimungkinkan untuk koalisi. 

“Alhamdulillah sekarang saya dipercaya sebagai Bendahara Golkar, mudah-mudahan partai ini akan mengusung saya nantinya untuk pencalonan. Insya Allah, Golkar dan partai lain yang siap berkoalisi, “sebutnya. 

Lalu, siapa bakal kandidat Cawabup yang akan berpasangan dengan Erick. Menurutnya, masih dalam tahap penjajakan dan survei untuk mencari pasangan yang tepat dan berpeluang untuk memenangkan Pilkada Pasbar.

Erick Haryona Peduli Masyarakat Pasbar
Sosok Erick Haryona sebagai wirausaha muda ini, memang dikenal luas masyarakat Pasbar. Hal ini juga  karena keaktifannya dalam organisasi kepemudaan dan ia pun dikenal dekat dengan berbagai kalangan termasuk kaum muda milineal.  

Sebagai Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumbar, ia tak jarang turun ke daerah dalam rangka konsolidasi organisasi. Dan juga dalam pengembangan usahanya di bidang properti dan kosntruksi jalan. Dengan berbagai pengalaman dalam kepemimpinan organisasi dan perusahaan yang dilaluinya, kian berpotensi untuk meraih peluang dalam Pilkada Pasbar mendatang.

Ia pun membuktikan kepeduliannya terhadap masyarakat. Seperti dalam momen Bulan Suci Ramadhan 1441 H/ 2020 M, Erick menunjukkan perhatian pada masyarakat Pasbar terutama bagi warga kurang mampu yang terdampak wabah Covid-19. Dengan menggelar kegiatan berbagi kepada ribuan warga di berbagai kecamatan di Pasbar, termsuk juga kalangan insan pers yang bertugas di Pasbar. 

Masyarakat terdampak Covid-19 di berbagai kecamatan Pasbar
dibantu Sembako dari Erick Haryona
Adapun pengalamannya dalam memimpin perusahaan. Diantaranya adalah PT Barettamuda Pratama, yang bergerak di bidang: konstruksi, properti, periklanan, alat berat, dan konstruksi jalan. Ia juga menekuni beberapa sektor bisnis lainnya.  Seperti Dewan Direksi jaringan media Kabarpolisi Media Group (KMG) yang mengelola sejumlah media online.

Selain itu, sebagai komisaris PT Hariyona yang bergerak di bidang konstruksi, properti, dan periklanan. Kemudian sebagai Komisaris CV Dwitama Putra bidang Pemasok dan Agen serta Komisaris Citra Almadina Foundation yang bergerak di bidang pendidikan.

Dalam perjalanan memenej sejumlah perusahaan, ia pernah dipercaya sebagai Wakil Presiden AKAINDO (Asosiasi Konstruksi Udara Indonesia). Kemudian Ketua HIPMI, Sumatera Barat (Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia) Periode 2008-2011.

Selain itu, Erick diberi amanah sebagai Wakil Presiden AABI, Sumatera Barat (Asosiasi Aspal dan Beton Indonesia). Juga Ketua Asosiasi Pembangun Bangsa Indonesia, Sumbar.

Di bidang organisasi kepemudaan, Erick Haryona juga sebagai Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Sumbar periode 2017 – 2022. Ia diamanahi jabatan itu sesuai Musyawarah Wilayah (Muswil) VII Pemuda Pancasila Sumbar yang diselenggarakan di Kota Padang pada akhir Maret 2017 lalu.

Erick Haryona juga dipercaya sebagai Ketua Masyarakat Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR). Pengukuhannya sebagai ketua dilakukan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPP MKGR pada Nopember 2019.

Berbekal kemampuan dan keahliannya serta pengalaman dan prestasi Erick Haryona, dalam berwirausaha dan memimpin organisasi. Tak salah, pemuda gagah ini, menjadi harapan masyarakat. ***irti z

Ini Beda Perayaan Idul Fitri 2020 Dibanding Tahun Sebelumnya di Pasbar.

By On Jumat, Mei 22, 2020

TERAS REDAKSI

Oleh :
Irti Zamin, SS

Secara umum, kodisi perayaan Idul Fitri 1441 H/ 2020 M, yang jatuh pada hari Ahat (Minggu, 1 Sawal / 24 Mei 2020), masih diselimuti suasana dampak Wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Termasuk di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Meskipun umat Islam di daerah ini dimungkinkan dapat melaksanakan Sholat Ied, karena daerah Pasbar tidak termasuk zona merah penularan Covid-19, namun rasa was-was dan kewaspadaan masih tetap jadi perhatian untuk antisipatif dan pencegahan. Sehingga aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) masih harus dipedomani dan dilaksanakan.

Walau penjagaan di Posko Perbatasan Pasbar diperketat, namun masih banyak warga terutama dalam provinsi yang masih mudik dan pulang ke kampung halaman, dalam rangka bertemu pihak keluarga dan sanak famili di kampung. Kondisi ini juga menjadi perhatian dan diperlukan saling jaga dan antisipatif antar sesama untuk cegah Covid-19.

Terkait pelaksanaan Sholat ied tingkat kabupaten, dalam suatu kesempatan bertatap muka dengan Bupati Pasbar, H. Yulianto, ia memastikan bahwa tidak ada pemusatan pelaksanaan Sholat ied di halaman Kantor Bupati Pasbar. 

Biasanya seperti tahun sebelumnya, Shalat Ied dijadwalkan dan dipusatkan di halaman kantor bupati. Sehingga kesibukan pejabat dan panitia pun biasanya sudah tampak tiga hari jelang lebaran. Halaman kantor bupati dengan luasnya yang memadai memang menjadi pertimbangan untuk lokasi sholat Ied. 

Selain itu, perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 hijriah tahun 2020 ini di Pasbar, adalah kali pertama sejak Wafatnya Mantan Bupati Pasbat, Almarhum H. Syahiran, MM, pada 3 Agustus 2019 yang lalu. Seyogyanya Bupati H. Yulianto sebagai penerus kepemimpinan Almarhum H, Syahiran, berkemungkinan juga akan memusatkan pelaksanaan Ied di Halaman Kantor Bupati, namun karena wabah Covid-19, untuk menghindari tidak terejadi pengumpulan masyarakat dalam satu tempat, maka tahun ini tidak dilaksanakan.

Bupati H Yulianto juga menjelaskan, tidak ada pegelaran Open House seperti tahun sebelumnya. Intinya kegiatan hari raya tahun ini, sesuai juga dengan kebijakan pemerintah pusat yang tidak menambah hari libur atau cuti bersama, maka perayaan pun hanya sederhana saja dan tetap waspada dalam pencegahan Covid-19.

Bagi masyarakat pun turut merasakan perbedaan suasana perayaan Idul Fitri tahun ini.  Biasanya akan ada kunjungan temat wisata, namun kini ditutup sementara. Lagi pula juga kurang memungkinkan dari segi ekonomi karena semakin terpuruk akibat terdampak pengaruh wabah covid-19.

Begitupun biasanya momen Ramadhan jelang lebaran, banyak kegiatan buka bersama oleh pemerintah kabupaten yang dilanjutkan dengan ramah tamah dengan pimpinan daerah, bahkan tak jarang membawa pulang paket lebaran seperti kain sarung daln lainnya, tahun ini mungkin tak dijumpai lagi.

Namun tak heran juga bahwa di Kediaman Bupati Yulianto, tampak selalu ada kunjungan tamu, bagai tak pernah sepi dari kedatangan warga masyarakat. Dengan berbagai maksud dan tujuan, kegiatan silaturrahmi terbatas tetap berlangsung.

Suasana dampak ekonomi akibat wabah Covid-19, memang membuat sebagian besar masyarakat membutuhkan uluran tangan antar sesama. Tak heran kediaman Bupati Yulianto menjadi salah satu tujuan yang kerap dikunjungi warga, apalagi bupati saat ini merupakan pemimpin tunggal tanpa wakil bupati. Sehingga tujuan warga terfokus kepadanya. Kondisi ini memang nampaknya tak bisa dihindari, namun disinilah diperlukan kebijakan pimpinan dalam mencari solusi.

Suatu makna dibalik Covid-19 ini, dibutuhkannya kebersamaan dan kesatuan, rasa rendah diri dan tidak sombong, kepedulian antar sesama, instrofeksi diri dan meningkatkan ketaqwaan pada Allah SWT. 

Semoga wabah covid ini segera berakhir, dan masyarakat bisa beraktifitas dengan lancar, sektor usaha kembali bangkit dan pembangunan daerah kembali dipacu untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Semoga. ****

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H
Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir Bathin

Mendata BLT harus De Joure & Defakto agar Tepat Sasaran

By On Jumat, Mei 22, 2020

OPINI

Oleh
Baldi Pramana, SH. MK.n

Wabah penyakit seperti virus corona disease 19 bukanlah kejadian baru di bumi  ini. Dalam catatan sejarah peradaban dunia, pandemi seperti ini sudah beberapa kali terjadi. Bumi pernah mengalami epidemi pada tingkat yang paling dahsyat, namun tidak dengan tingkat efect sebesar saat ini. Wabah covid 19 memukul semua sektor ekonomi, PHK besar-besaran di berbagai sub sektor usaha, baik industri atau manufaktur, sektor perkebunan dan pertanian membuat petani menderita dikarenakan harga dan hasil panen anjlok. Atas dasar wabah covid 19 berdampak sistemik bagi semua kehidupan Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan untuk meringankan beban warga dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai BLT. 

Payung hukum BLT terdampak Covid 19 merujuk pada Peraturan Menteri Desa (Nagari) dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Permendes PDTT) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020, ini menjadi dasar juridis dan implementatif Bantuan Langsung Tunai (BLT) tersebut.

Pemerintah menyebutkan siap mengucurkan dana senilai Rp 22,4 triliun untuk 12.487.646 kartu keluarga miskin. Besaran dana ini sesuai arahan Presiden, yaitu 31 persen dari total Dana Desa 2020, Rp 72 triliun. Yang menjadi target atau sasaran penerima BLT paling utama keluarga miskin non Program Keluarga Harapan (PKH) atau masyarakat yang menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Selain itu, BLT juga akan diberikan pada keluarga yang belum mendapatkan manfaat Kartu Prakerja, kehilangan mata pencaharian, belum terdata bantuan pemerintah dan mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun atau kronis. 

Yang menjadi pertanyaannya bagaimana mekanisme pendataan, penetapan dan penyaluran program BLT Dana Desa (Nagari) sehingga  tertunda-tunda, dibeberapa daerah data penerima  sangkarut marut dan menuai protes. Bahwa mekanisme pendataan BLT Dana Desa (Nagari) dilakukan oleh Relawan Covid-19/petugas nagari. Mereka bertugas pada lingkup RT/Jorong untuk mengumpulkan kartu keluarga, setelah data terkumpul,  hasilnya dimusyawarahkan dengan Bamus nagari dalam agenda khusus atau musyawarah insidentil dengan agenda, yaitu validasi dan finalisasi data. 

Setelah dilakukan validasi dan finalisasi pendataan BLT Dana Desa (Nagari) selanjutnya ditandatagani oleh Wali Nagari, dari hasil verifikasi dokumen tersebut  dilaporkan kepada Bupati  melalui Camat. Permasalah baru timbul dan akan mengundang klaim warga ketika BLT yang akan di salurkan Pemda kepada sasaran  tidak valid, artinya warga banyak yang mengeluh disebabkan data calon penerima BLT banyak over lapping, warga yang meninggal dunia masih tercantum, keluarga secara status sosial belum layak untuk mendapatkan dan lain-lain. Atas dasar permasalahan pendataan, penulis mencoba mengurai akar problematika pendataan BLT Dana Desa (Nagari) sehingga tertunda oleh beberapa faktor.

Pertama, karena sistem informasi administrasi keluarga miskin/pra sejahtera / kependudukan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil/ Pemnag/ Dinsos) dan Kementerian Dalam Negeri (Direktorat Jendral Administrasi Kependudukan) Kementrian Sosial/ Kemendes PDTT)  belum dapat diandalkan/ tersedia, jikapun tersedia dari segi cakupan, kemutahiran dan akurasi sangat jauh dari kondisi real, maka jangan heran apabila banyak data perima PKH, BPNT, E- warung hingga kartu prakerja masuk dalam daftar penerima BLT. 

Kedua, perlunya dianut sistem pendataan keluarga miskin/prasejahtera berkelanjutan  (continuous register or list), dalam undang-undang harus ada pasal yang mengatur tentang pendataan dan status sosial warga sebagai hak dasar mendapatkan jaminan bernegara. Andai data ini ada sistem pendataan ini diharapkan menjamin akurasi dan ketersedian data, karena pendaftaran keluarga miskin/ prasejahtera tidak selalu dimulai dari data mentah, namun hanya melanjutkan dari data yang telah ada. Jika tidak di pastikan kejadian yang sama akan terulang pada kesempatan yang lain. 

Ketiga, untuk melaksanakan tugas pemutakhiran data keluarga miskin sebagaimana dengan sistem pendataan diatas, pemberian tugas dan kewenangan penuh Pemda kabupaten beserta aparatnya, dalam hal in Nagari sebagai ujung tombak untuk melakukan pemutakhiran data keluarga miskin/pra sejahtera setiap tahun berdasarkan sistem informasi data sebelumnya. 

Keempat, tersedianya anggaran dalam jumlah dan waktu yang ditentukan, sebab persoalan keluarga miskin/prasejahtera sangat rumit. Salah satu sebab masalah kurang akuratnya data keluarga miskin/prasejahtera adalah oleh  keterbatasan dana melakukan pemutakhiran data keluarga miskin/prasejahtera. Untuk itu selain ketersedian dana dan waktu, Undang-undang tentang keluarga miskin/ prasejahtera perlu juga mengamanatkan definisi siapa keluarga miski/ prasejahtera sehingga ada jaminan untuk tersedianya data yang akurat. 

Kelima, partisipasi warga dalam mengkoreksi data penerima BLT berkelanjutan pada papan pengumuman di kantor Wali Nagari sehingga ada kroscek data termutakhir. Akurasi data di antaranya ditentukan oleh respons berupa masukan dan tanggapan dari masyarakat nagari, data di akses sebagai keterbukaan informasi publik. Data di umumkan bisa juga sebagai data sementara penerima BLT jika ada tanggapan dan masukan dari warga maka tugas nagari guna meneksekusi pencoretan setelah ada verifikasi di lapangan.

Sekarang, keadaan ini sudah berjalan selama tiga bulan, warga  berada dalam penantian, resah dan banyak yang prustasi dengan pertanyaan kapan virus covid 19 ini berakhir, mereka berharap ada bantuan langsung tunai dari pemerintah agar asap dapurnya tetap ngebul. Keadaan ini sudah lama, sebagai respon cepat turunkan saja   data hasil pemutahiran penerima BLT terkahir dari nagari, dengan catatan data tersebut oleh petugas nagari/relawan covid 19 wajib di kroscek dan disandingkan ulang dengan data lain sebagaiman aturan teknis dimana ada skala prioritas artinya mereka  mendata keluarga miskin/prasejahtera,  keluarga yang belum mendapatkan manfaat Kartu Prakerja, kehilangan mata pencaharian, belum terdata bantuan pemerintah dan mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun atau kronis. 

Petugas  secara dejure dan de fakto memastikan jika baik secara hukum/aturan/petunjuk teknis/sop pemberian BLT keluarga itu layak, begitu juga secara de fakto (verifikasi faktual) bahwa mereka juga layak mendapatkan BLT, meski anggaran untuk itu terbatas dan tidak semua keluarga bisa tercover tetapi ada skala prioritas. (Penulis : Pemerhati masalah Sosial, Politik, Hukum dan Bisnis Kabupaten Pasaman Barat)

Tak Ingin Sampah Membawa Wabah Penyakit, Warga Pasbar Ini Bergotongroyong

By On Minggu, Mei 17, 2020

Bersihkan Sampah Jaga Lingkungan Tetap Sehat
Pasaman Barat, prodeteksi.com- Berkaitan dengan banyaknya sampah bertebaran di sepanjang pinggir jalan dari Komplek Nuansa Ventura lingkungan Kampus Yaptip Pasaman Barat (Pasbar) menuju Pasar Simpang Ampek, yang berlangsung tahunan, membuat warga kembali bergotong royong membersihkannya, walau tak terelakkan dari aroma tak sedap dan menjijikkan serta menggangu pengguna jalan 

Tanpa menunggu perhatian Pemerintah Kenagarian Lingkung Aua dan juga Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pasbar, yang konon diharapkan turun tangan melalui petugas kebersihan. Namun, dengan spontan setelah diberitakan prodeteksi.com, Sabtu (16/5), dengan judul “Sampah Pasar Simpang Ampek Bertebaran, Pihak Nagari atau BLH Diharap 'Tidak Tutup Mata', maka hari ini, Minggu (17/5) sejumlah warga dengan sukarela turun ke lapangan melakukan pembersihan terhadao sampah berserakan karena dibuang warga tidak pada tempatnya.

“Benar, hari ini warga disini melakukan pembersihan sampah yang bertebaran, secara spontan dan satu persatu warga berdatangan karena prihatin dengan kondisi jalan yang berkubang sampah, “ kata Rommy Chandra, salah seorang tokoh masyarakat yang ikut bersama dalam kegiatan tersebut.

Dikatakan, puluhan warga yang bergotong royong tersebut melakukan  pembersihan di sekitar 300 meter panjang jalan yang bersampah. Sebab, di sekitar lokasi ini sudah dijadikan warga bagai tempat pembuangan akhir sampah. Ini pun telah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada solusi atau kebijakan dari instansi terkait untuk antisipasi sampah tidak bertebaran sembarang tempat.

“Alhamdulilah setelah dikoordinasikan dengan Kepala Badan Lingkungan Hidup Pasbar, akhirnya mobil pembuang sampah dari BLH datang yang dikenadarai Izul. Sehingga dapat membantu kami untuk mengevakuasi sampah - sampah yang telah terkumpul sebelumnya, “ Sebut Rommy.

Harapan warga komplek perumahan Nuansa Ventura adalah agar warga tidak membuang sampah lagi sembarang tempat. Sehingga mereka pun membuat himbauan pada masyarakat. Selain itu jelas Rommy, menjadi harapan warga agar jika ada petugas kebersihan untuk kiranya senantiasa menjaga lingkungan tetap bersih dan bebas sampah. 

PIhak BLH juga diharapkan mencari solusi dengan membuat Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA), yang dapat menampung sampah. Sebab, jika dibuang di jalan umum, dampaknya sangat merugikan masyarakat. Tidak saja pemandangan yang mengganggu, namun bisa berdampak membawa wabah penyakit, seperti DBD dan bisa mendatangkan virus, selain juga dapat menebar aroma busuk dan mengganggu pemakai jalan.

Kegiatan Goro tersebut juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Pasbar, Endra Yama, Kadis Kominfo, Edi  Murdani, Camat Pasaman, Andre Afandi  dan warga komplek perumahan yang peduli lingkungan sekitar. ***zein/irtz

Sampah Pasar Simpang Ampek Bertebaran, Pihak Nagari atau BLH Diharap 'Tidak Tutup Mata'

By On Sabtu, Mei 16, 2020


Sampah Pasar Simpang Ampek Bertebaran Di Sepanjang Jalan
Pasbar, prodeteksi.com- Beberapa waktu terakhir ini, kondisi pasar Simpang Ampek Pasaman Barat, nampak kurang terawat dari segi kebersihan. Mungkinkah hal ini karena pengelola tidak lagi menjalankan tugas atau kurang peduli terhadap kebersihan, sebab sebagian lokasi pasar nampak bersampah dan terajdi cemaran lingkungan.

Padahal semestinya, sampah pasar dibuang di Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Malah  justru terlihat sampah bertebaran di sepanjang pinggiran jalan dan ditengah jalan aspal dari Perumahan Nuansa Ventura ataupun Komplek lingkungan kampus Yaptip Pasbar menuju Pasar tersebut.

Para pengendara mobil dan motor serta masyarakat sekitar, terlihat merasa jijik dengan pemandangan sampah, yang mesti mereka lihat sepanjang hari, baik saat akan berbelanja, melintasi jalan ataupun pulang berbelanja dari pasar.

Kepada media ini pada Sabtu (16/5), mereka berharap ada tindakan dari aparat pemerintah, BLH, ataupun pemerintah nagari Lingkuang Aua. Masyarakat sekitar, juga takut akan adanya wabah DBD, jika sampah semakin banyak bertumpuk di sepanjang jalan lingkungan perumahan mereka. 

Menurut warga, hendaknya jangan sampai pemerintah setempat, seakan tutup mata terhadap persoalan ini. Sebab, pemandangan sampah yang bertebaran di sepanjang jalan tersebut, sudah sering mereka lihat sejak lama bahkan sudah bertahun -tahun.

"Saya dan istri pernah terjatuh dari motor saat terlindas sampah makanan dalam plastik ketika pulang dari pasar. Kami berharap pemerintah nagari ataupun BLH Pasbar, tidak diam saja terhadap persoalan sampah, yang pastinya berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar", ujar Andi (42) warga Katimaha.

Lanjutnya, apalagi, masalah sampah yang bertebaran di sepanjang jalan ini, sudah berlangsung selama bertahun - tahun. Sudah seharusnya pemerintah nagari dan dinas terkait, turun tangan jangan tutup mata terhadap persolan ini", tambah Andi. (Zein/iz)

Terdampak Covid-19, Warga Domisili Simpang Ampek Terancam tak Mampu Lagi Beli Beras

By On Sabtu, Mei 16, 2020

Tak Mendapat Bantuan Terdampak Covid-19, Warga Domisili Simpang Ampek Resah
Pasbar, prodeteksi.com----Banyak para pedagang dan pekerja swasta dalam berbagai bidang usaha di Simpang Ampek Pasaman Barat, yang berasal dari luar daerah, kehidupannya sangat memiriskan hati. Betapa tidak, akibat terdampak wabah covid-19 mereka ada yang diberhentikan bekerja dan bagi yang masih bekerja penghasilan tak lagi mencukupi untuk pangan 

Bahkan informasi yang diperoleh, mereka telah kesulitan uang untuk beli beras. Kepada media ini Sabtu (16/5), mereka mengungkapkan bahwa, sejak adanya pandemi global covid- 19, pendapatan mereka sangat menurun drastis. Namun parahnya, mereka belum terdata untuk penrima bantuan sosial dari pemerintah.Padahal mereka telah terdaftar sebagai penduduk Pasaman Barat. 

Apalagi semenjak PSBB di terapkan, yang dibarengi dengan himbauan di rumah saja, otomatis penghasilan para pedagang merosot tajam. Sedangkan salah seorang karyawan marketing Doni (32), juga merasa sangat terdampak.

Pria yang berasal dari daerah Palembang ini, sudah 2 bulan diliburkan perusahaan, karena stock barang dari luar negeri distop masuk ke Indonesia. Sementara dirinya juga tak bisa pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga.

"Saat ini saya tak lagi punya uang buat beli beras dan bertahan hidup. Mau pulang kampung juga tak bisa, saya merasa sangat putus asa. Saya berharap pemkab Pasbar, juga punya kepedulian terhadap kami yang berdomisili dan bekerja di daerah ini", ujar Doni dengan nada sedih.

Warga pusat kota Simpang Ampek Pasbar, yang kebanyakan adalah para pedagang dan pekerja swasta, umumnya berasal dari luar kabupaten ini. Diantaranya ada yang berasal dari Kota Bukittinggi, Pariaman, Pasaman dan bahkan, juga banyak yang berasal dari luar propinsi Sumatera Barat.

Dengan adanya larangan mudik dan pulang kampung selama PSBB, sedangkan warga domisili tersebut tetap butuh biaya untuk bertahan hidup. Tentunya persoalan ini, jadi perhatian serius, yang mesti dicarikan solusi oleh pemkab Pasbar dalam hal ini. (Zein/iz)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *