HEADLINE NEWS

Rencana Pembangunan Jalan Pasbar-Madina Lewat Sawah Mudik Sigantang, Disurvei ke Perbatasan

By On Sabtu, Februari 06, 2021


 

 Survei Kelayakan Pembangunan Jalan Lintas Provinsi Pasbar - Maduna Sumatera Utara Melalui Jorong Sawah Mudik/ Sigantang. 


Pasaman Barat, prodeteksi.com----Rencana pembangunan Jalan Lintas Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)  yakni melalui Jorong Sawah Mudik (Sabajulu), Sigantang Nagari Batahan Utara Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) menuju Kabupaten Mandahiling Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut), disurvei Tim Kabupaten Pasbar, Kamis (04/02/2021).

 


Tim yang dikoordinir oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pasbar, Yudesri, SIP, MSI, beranggotakan dari unsur Bappeda, Dinas PU, Dinas lIngkungan Hidup dan unsur dinas terkait. Juga didampingi pihak pemerintahan Nagari Persiapan Batahan Utara, yakni Pjs Walinagari, Muzain Irsadi, dan para tokoh masyarakat Sawah Mudik Sigantang, seperti M. Riad Zamin, Marlis Matondang dan Tokoh Masyarakat Koto Balingka, Najjar Lubis.



Sebagai mana disampaikan Walinagari Batahan Utara, Muzayin Irsadi, dalam akun facebooknya, Kamis (04/02/2021), Tim survei menelusuri jalan rintisan sekitar 2 KM menuju Perbatasan Sigantang dengan Huta Baringin wilayah Kecamatan Sorik Marapi Madina Sumut. Kunjungan Tim Survei ini untuk melihat langsung prosfek dan kelayakan pembangunan Jalan Lintas Provinsi tersebut.


Marlis Mantondang mengatakan, dengan adanya kunjungan Tim tersebut, diharapkan adanya percepatah pembangunan Jalan Lintas yang merupakan jalan tembus paling dekat dari semua jalan lintas yang ada, untuk segera direalisasikan. Karena hal ini sangat berdampak baik bagi peningkatan ekonomi masyarakat.


 

 M. Riad Zamin Lubis


Tokoh masyarakat Sawah  Mudik (Sabajulu), M. Riad Zamin Lubis, yang dihubungi media ini mengatakan, prosfek pembangunan Jalan Tembus Madina ini memang sangat potensial, tidak hanya untuk masayarat dan warga di sekitar perbatasan. Tapi juga sangat berdampak positif untuk kemajuan ekonomi daerah Sumatera Barat, terkhusus Pasbar.

 

Menurut M. Riad yang juga tokoh inisiator Pendiri IMAPASBAR jelang pemekaran dan Mantan Pengurus IMPPBU/IMPRBS ini, masyarakat setempat sangat mendukung pembangunan jalan tembus tersebut. Dan ia siap untuk memfasilitasi dan mengkoordinir pembebasan lahan. Yang mana lahan yang dilewati sebagian lahan warga dan masih dalam tanah ulayat Sabajulu.


“ Masyarakat saya yakin siap dalam pembebasan lahan dan kita pun bersedia membantu untuk memfasilitasi hal ini. Sebagai putra daerah asli Sawah Mudik ini dan salah seorang ahli waris ulayat Sabajulu, kita siap mensukseskan program pemerintah. Karena hal ini tidak untuk kepentingan kalangan tertentu, apalgi untuk kepentingan pribadi seseorang, tapi untuk kepentingan masyarakat dan daerah, “ kata M. Riad Zamin, juga Putra Kandung Mislan St. Parlagutan Lubis,  Ninik Mamak Sabajulu.


 Lebih lanjut dikatakan Riad, bahwa Jalan terdekat ini sangat dibutuhkan untuk dibangun dalam rangka percepatan pembangunan daerah. Sebab sangat berdampak positif  dalam optimalisasi Pelabuhan Teluk Tapang Air Bangis.


Menurutnya, jika jalan Lintas Provinsi Sumbar (Pasbar-Madina) lewat Sawah Mudik Sigantang dibangun, akan memperpendek Jarak dari Sumut dan Ibukota Medan Ke Pasbar dengan selisih jarak tempuh sektar 2 Jam. Sehingga traffic warga yang melintasi Pasbar akan semakin tinggi.



“Data yang saya peroleh dari hasil survei saya ketika ke daerah perkampungan di Madina Sumut, sekitar 300 hingga 400 orang kabarnya dalam sehari melintas menuju Padang Sumatera Barat Ada yang memanfaatkan Jalan Lintas Barat melalui Simpang Gambir dan juga ada yang lewat Lubuk Sikaping. Mereka ada yang dalam kepentingan bisnis, perdagangan dan juga pendidikan “jelasnya.


Sehingga lanjutnya jika jalan lintas terdekat ini dibangun traffic pemakai jalan melalui Pasbar ke arah Padang akan semakin ramai. Ditambah lagi dengan adanya pelabuhan Teluk Tapang maka lebih optimal dalam pemanfaatannya karena tidak hanya warga Sumbar tapi masyarakat Sumatera Utara juga akan lebih memungkinkan untuk menggunakan jasa transportasi laut nantinya.


 Tim Survei Lahan Bersama Pihak Nagari dan Pemuka Masyarakat 
 

Ditambahkan, untuk pembangunan jalan lintas provinsi ini, tidak saja lebih dekat dibanding Jalan Lintas Barat saat ini, juga tidak ada medan berat, dan tidak perlu ada jembatan karena tidak melintasi sungai.


Maka jalurnya nanti Huta Baringin Madina –Sigantang-Sawah Mudik- Lubuk Manggis Aek Nabirong- Silaping – Desa Baru - Teluk Tapang. Apalagi sudah ada Jembatan Provinsi di Aek Nabirong, jalan ke Sawah Mudik juga sudah lebar dan sebagian telah diaspal, tinggal menembus atau penerobosan dari ujung Sigantang ke perbatasan, “paparnya.



Dijelasnkan lagi bahwa, jarak ke perbatasan dari Sigantang paling jauh sekitar 10 KM. Kemudian dari perbatasan ke Jalan Aspal daerah Huta Baringin hanya sekitar 17 -20 KM.


Sementara itu Sekdakab Pasbar, Yudesri, SIP, MSI yang dihubungi media ini membenarkan Tim telah  survei  ke arah Perbatasan Sigantang-Madina. Selanjutnya akan dikaji dan dilengkapi persyaratan pengajuan ke Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Sumbar.


Sebagaimana disebutkan juga oleh Wildan Nasution, salah seorang tim yang turut hadir dalam survei lapangan menyabutkan, tujuan peninjauan ke daerah perbatasan ini termasuk dalam program optimalisasi Pelabuhan Teluk Tapang.


“Benar itu survei awal untuk memenuhan persyaratan pengajuan ke Kementerian Kemaritiman. Masih dalam rangka percepatan dan optimalisasi pelabuhan Teluk Tapang. Dan akan dilanjutkan survei berikutnya untuk kelayakan pembangunan tersebut, “kata Wildan.


Lebih lanjut dikatakan sebelumnya telah ada pembicaraan dengan Pemerintah Madina dan mereka menyatakan dukungannya karena hal itu akan memperluas akses dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat ke dua daerah.


Disebutkan bahwa berdasarkan pengukuran dengan JPS dari titik nol Jorong Sigantang ke Huta Baringin Madina dan ke ujung jalan Aspal madina hanya berjarak sekitar 27 KM. Namun akan disurvei ulang untuk peninjauan kelayakannya.


Yang jelas jika jalan ini dibangun akan menjadi jalan lintas provinsi Pasbar – Sumut terdekat. Dan akan memberi manfaat positif dalam perkembangan ekonomi dan kemajuan daerah. ***irti z  

Jalan Alternatif Terdekat, Pasbar-Sumut, Dulu Warga Jalan Kaki ke Maga

By On Selasa, April 07, 2020

Mislan Lubis St, Parlagutan Ninik Mama Sabajulu, Mantan Ketua KAN Nagari Batahan

Pasaman Barat, prodeteksi.com------Adalah masyarakat Jorong  Sawah Mudik (Sabajulu) dan Sigantang Nagari Persiapan Batahan Utara Kecamatan Ranah Batahan Kabupeten Pasaman Barat (Pasbar), dahulu kala mereka berjalan kaki sampai ke Daerah Maga Huta Baringin Madina Sumatera Utara.

Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, untuk kepentingan memperoleh bahan-bahan harian dan perdagangan, ketika masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1930-an, warga Sawah Mudik berjalan kaki menelusuri jalan setapak atau jalan rintisan menuju Kekuriahan Maga. Bisanya berangkat pagi hari, sampai ke sana menjelang Magrib.

Hal ini diuangkapkan oleh Ninik Mamak Sabajulu, Mislan Lubis St. Parlagutan, yang juga Mantan Ketua KAN Batahan, menjawab pertanyaan prodeteksi.com belum lama ini di Kediamannya Sabajulu Ranah Batahan. Menurutnya, sesuai cerita para tetua di kampung, kekerabatan dan hubungan silaturrahmi anatara Sabajulu dengan Kekuriahan Maga terjalin sangat erat.



“Sebenarnya tidak hanya kepentingan dagang, tapi juga saling kunjung-mengunjungi ketika ada duka atau acara hajad perhelatan, baik warga Sawah Mudik dan Padang Sanggar, Huta Onas (Masih Kekuriahan Maga), selalu terjalin dengan baik, “ tutur Mislan.

Jembatan Provinsi di Aek Nabirong Pasaman Barat
Ketika itu, layaknya masih zaman sebelum kemerdekaan, untuk aktifitas perbelanjaan atau pusat perdagaangan yang terdekat dari Sabajulu (Kampung Tertua di Ranah Batahan), hanya ada dua pilihan, yakni ke Kuriahan Air Bangis atau Kekuriahan Maga Sumatera Utara. Kedua lokasi ini hanya dapat dilalui dengan jalan kaki. Ini disebabkan tidak adanya kenderaan dan juga kondisi jalan yang hanya dapat ditempuh dengan lancar apabila berjalan kaki.

“Orang disini lebih banyak  ke Maga karena disana lebih lengkap, dibanding di Air Bangis yang ketika dahulu lebih banyak memperoduksi iklan laut, “ sebutnya.

Lebih lanjut dikatakan, sebenarnya ketika masa Belanda sekitar tahun 1935, sudah ada perencanaan membangun jalan Pasbar-Sumut melalui Silaping-Sabajulu terus ke Maga. Bahkan sudah pernah akan diadakan pertemuan dengan ketiga kekuriahan (Maga-Ranah Batahan dan Air Bangis) di Air Bangis. Namun belum sempat duduk bersama, alias gagal karena adanya perbedaan persepsi dan budaya.

“Jika dahulu ada kata sepakat, memang rencana awal dari Sawah Mudik ini jalan tembus ke Madina. Namun akhirnya dirintis dan dibuka jalan lain, yakni yang melalui Lintas Barat saat ini lewat Simpang Gambir, “jelasnya.

Dengan mengemukanya kembali usulan agar Jalan terdekat Pasbar-Madina dari Aek Nabirong-Sawah Mudik- Sigantang terus ke Madina , menurut Mislan adalah sangat baik untuk diprogramkan. Sebab, selain jalannya lebih dekat dibanding Jalan Lintas Barat saat ini, juga tidak ada medan berat, dan tidak perlu ada jembatan karena tidak melintasi sungai.

Sebagian Jalan dari Aek Nabirong menuju Saweah Mudik sudah pengaspanan
oleh Pemerintah Provinsi Sumbar
“Saya rasa sangat menguntungkan bagi perekonomian dan kemajuan daerah baik Pasbar dan Madina jika jalan tembus ini dibangun. Apalagi sudah ada Jembatan Provinsi di Aek Nabirong, jalan ke Sawah Mudik juga sudah lebar dan sebagian telah diaspal, tinggal menembus atau penerobosan dari Ujung Sigantang ke perbatasan, “tambahnya.

Dijelasnkan bahwa, jarak ke perbatasan dari Sigantang paling jauh sekitar 12 KM (sebagian orang menyebut 10 KM). Baru kemudian Pemerintah Madina atau sumut mempertemukan jalan pula ke perbatasan. Dengan artian kedua daerah baik Pasbar ataupun Madina atau kalau perlu pemerintah Provinsi Sumbar dan Sumut dapat melakukan kesepakatan program.

“Nanti kalau situasi pandemik Covid-19 ini sudah reda dan kondisi nasional telah pulih, saya rasa ada baiknya Bupati Pasbar melalukan pertemuan denga Bupati Madina, untuk membicarakan program ini sebelum diajukan ke provisni atau pusat, “saran Mislan.

Sebelumhya sebagaimana diberitakan media ini, salah seotrangTokoh Masyarakat yang juga Perintis Lokasi Wisata Peridon Lubuk Manggis Aek Nabirong, Najjar Lubis, menilai perlunya dukungan persetgujuan Dinas PUPR provinsi Sumatera barat, terhadap usulan masyarakat untuk pembukaan Jalan Lintas ke Madina Sumatera Utara yang terdekat dari Pasbar.

Jalur itu adalah dari Kawasan Aek Nabirong menuju Kampung Pinang (Lokasi TMMD saat ini) terus ke Sawah Mudik – Sigantang dan Madina Sumatera Utara. Hanya perlu membangun jalan sekitar 10 KM katanya sudah sampai ke perbatasan. Lalu, jalin kerjasama dengan Madina Sumut untuk menyambung jalan perbatasan yang hanya beberapa kilometer.

Dibanding Jalan Lintas Barat saat ini yang melalui Kampung Baru- Taming Batahan-Simpang gambir – Madina menurut Najjar, justru lebih dekat sekitar 70 KM, jika melalui Aek Nabirong- Sawah Mudik-Sigantang- Madina.

Untuk itu ia berharap proposal yang diajukan yang telah tanda tangani perwakilan dua kecamatan (Ranah Batahan dan Koto Balingka) kiranya dapat disetujui dan Pemprov Sumbar mealalui instansi terkait dan dapat mengalokasikan dana untuk pembanguan jalan tempus ke Sumatra Utara tersebut.

“Diperkirakan hanya sepanjang 10 kilometer lagi dari ujung Jorong Sigantang sudah sampai ke perbatatasan Madina. Dan tidak ada medan yang berat karena zaman dahulu sudah sering dilewati warga disana untuk keperluan berdagang. Jadi sangat menguntungkan untuk perekonomian masyarakat jika jalan ini dibangun, “jelas Najjar

Lebih lanjut dikatakan, proposal pembangunan jalan tembus Sumatra Barat ke Sumatra Utara ini, selain memperlancar transpor kedua provinsi, potensi perekonomian Pasbar seperti pengembangan Teluk Tapang dan lainnya, akan berdampak baik karena adanya Jalan lintas Sumaterta Utara yang lebih dekat. ***irti zamin

Najjar Lubis : Jalan Lintas Pasbar - Sumut Terdekat, Perlu Segera Dibangun

By On Sabtu, April 04, 2020

Najjar Lubis
Pasaman Barat, prodeteksi.com--Ternyata ada Jalan alternatif yang layak dibangun yang merupakan jalan tembus Pasbar-Madina Sumatera Utara, yang lebih dekat dari jalan nasional lintas provinsi yang ada saat ini.

Menurut salah seorang Tokoh Masyarakat yang juga Perintis Lokasi Wisata Peridon Lubuk Manggis Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Najjar Lubis, jika jalan ini dibangun akan berdampak baik pada perkembangan perekonomian Pasbar, apalgi daerah sekitar seperti  kawasan Aek Nabirong Koto Balingka dan Ranah Batahan, lebih cepat keluar dari ketertinggalan dan mempunyai akses jalan yang memadai.


“Dengan adanya akses jalan yang memadai, perekonomian masyarakat akan meningkatkan, dimana akses jalan selama ini menjadi kendala jalur transportasi lalu lintas hasil bumi dan lainnya, “ kata Najjar dalam suatu kesempatan berbincang-bincang di Lokasi Renang Lubuk Manggis belum lama ini.

Untuk pengembangan ke depan demi kemajuan kawasan Pasbar bahkan Sumbar, ia melihat perlunya Dinas PUPR provinsi Sumatera barat, mendukung usulan dan program pembukaan Jalan Lintas ke Madina Sumatera Utara yang terdekat dari Pasbar.

Peta Lokasi Jalan Lintas Provinsi Terdekat
Jalur itu adalah dari Kawasan Aek Nabirong menuju Kampung Pinang (Lokasi TMMD saat ini) terus ke Sawah Mudik – Sigantang dan Madina Sumatera Utara. Hanya perlu membangun jalan sekitar 10 KM katanya sudah sampai ke perbatasan. Lalu, jalin kerjasama dengan Madina Sumut untuk menyambung jalan perbatatasan yang hanya beberapa kilometer.

Dibanding Jalan Lintas Barat saat ini yang melalui Kampung Baru- Taming Batahan-Simoang gambir – Madina justru lebih dekat sekitar 70 KM, jika melalui Aek Nabirong- Sawah Mudik-Sigantang- Madina.

Henny Ferniza, Kadis PUPR Pasbar
Untuk itu ia berharap proposal yang diajukan yang telah tanda tangani perwakilan dua kecamatan (Ranah Batahan dan Koto Balingka) dan sesuai survey yang dilakukan pihak PUPR Pasbar,  kiranya dapat disetujui dan Pemprov Sumbar mealalui instansi terkait dan dapat mengalokasikan dana untuk pembanguan jalan tempus ke Sumatra Utara tersebut.

“Diperkirakan hanya sepanjang 10 kilometer lagi dari ujung Jorong Sigantang sudah sampai ke perbatatasan Madina. Dan tidak ada medan yang berat karena zaman dahulu sudah sering dilewati warga disana untuk keperluan berdagang. Jadi sangat menguntungkan untuk perekonomian masyarakat jika jalan ini dibangun, “jelas Najjar

Lebih lanjut dikatakan, proposal pembangunan jalan tembus Sumatra Barat ke Sumatra Utara ini, selain memperlancar transpor kedua provinsi, potensi perekonomian Pasbar seperti pengembangan Teluk Tapang dan lainnya, akan berdampak baik karena adanya Jalan lintas Sumaterta Utara yang lebih dekat.

Hal tersebut disampaikan Najjar, ketika adanya kunjungan petinggi TNI Sumbar ke TMMD di Jorong Paraman Sawah, yang di hadiri oleh Dinas PUPR Pasaman Barat Henny Ferniza dan Camat dan jajarannya, beberapa waktu lalu.

Ketika media ini mengkonfirmasikan kepada Kepala Dinas PUPR Henny Ferniza mengatakan, pihaknya akan berusaha agar jalan tersebut segera terealisasi. Tentunya akan mengajukan hal ini ke Pemerintah Provinsi dan pusat.

Terkait pembebasan lahan, menurut Najjar tidak jadi persoalan karena adanya harapan masyarakat untuk pembukaan jalan tersebut. Apalagi dengan prospek asas manfaatnya yang sangat postif untuk kemajuan daerah sehingga masyarakat bersedia membantu kelancaran dan bertanggung jawab terhadap pembebasan lahan, ujarnya saat sesi makan bersama di Objek Wisata Peridon Lubuk Manggis Pasbar, ***ar/irti z

Dengan TMMD, Akses Jalan Batahan Utara Rabat kian Terbuka

By On Jumat, Maret 20, 2020

TMMD 
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Kabupaten Pasaman Barat provinsi Sumatra Barat melaksanakan kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa/Nagari (TM-MD) yang berlokasi di Jorong Paraman Sawah Nagari Batahan Utara Kecamatan Ranah Batahan (Rabat).

Adapun anggaran kegiatan TM-MD di peroleh melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pasaman barat sebesar Rp. 1 Milyar..Dengan pekerjaan ruas jalan Paraman Sawah Menuju Kampung Pinang arah Sawah Mudik Batahan Utara.

Dengan tujuan agar masyarakat bebas dari ke terisoliran.  Sehingga Jalan Paraman Sawah- Kp. Pinang sekitar 4 KM akan diperlebar, dikeraskan dan dapat ditempuh kenderaan roda empat. Dan TNI sebagai pelaksana akan lebih dekat dengan masyarakat, sesuai dengan motto TNI bersama rakyat TNI kuat.

Pada kegiatan ini  di laksanakan pembukaan serta peningkatan jalan sepanjang 4,2 kilometer dan tiga buah plat Decker. Pantauan media ini, Senin, (16/3),  ratusan prajurit TNI bermukim di jorong Paraman Sawah demi terlaksananya kegiatan TMMD.

Hal tersebut di sebutkan oleh Sersan Mayor Anasution sebagai penanggung jawab kegiatan TMMD ini.

"Kita berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan baik serta tepat waktu dan kita mengharapkan dukungan masyaraat serta semua pemangku kepentingan agar kegiatan ini bisa sukses, " harapnya.

Para prajurit yang melaksanakan kegiatan ini terdiri dari berbagai kesatuan angkatan darat, udara dan lainnya terutama Kodim Pasaman , demikian penjelasan SERMA Anasution putra Pariaman asli yang murah senyum diakhir pertemuan dengan awak media di jorong Paraman Sawah..16/03/2020 (Arwi/irz)

Tahun ini, Jalan Simaninggir Pengambiran Aspal Hotmik, Rura Patontang Rabat Beton

By On Kamis, Maret 05, 2020


Jalan Kawasan Terisolir di Pasbar Segera Ditingkatkan Pembangunannya
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus dipacu. Pemerintah Daerah melalui  Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang (DPUPR) mulai mengarah pada penuntasan pembangunan jalan dan jembatan kawasan pelosok Pasbar.

Tahun 2020 ini menurut Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Pasbar, Bambang Sumarsono untuk Jalan Simaninggir – Pegambiran Keamatan Koto Balingka akan dibangun dengan aspal hotmik. Untuk ini Pemerintah Daerah menganggarkan sebesar Rp. 3,5 Milyar.


Dinas PUPR Pasbar
Panjang jalan yang akan disapal tesebut adalah sepanjang 3,5 KM. Sebelumnya jalan ini baru sebatas pengerasan dan belum semulus yang diharapkan masyarakat. Sehingga akses penghubung dua kecamatan yakni Koto Balingka dan Ranah Batahan akan semakin lancar.

Bahkan ruas jalan ini juga nantinya akan memperlancar hubungan menuju Jalan Propinsi yang melintasi Aek Nabirong terus ke Sawah Judik dan Sigantang. Kemudian diharapkan akan diteruskan menuju Kabupaten Mandahiling Natal (Madina ) Sumatera Utara (Sumut)

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Pasbar, Bambang Sumarsono
“ Memang benar tahun ini akan dibangun Jalan Simaninggir - Pegambiran dan telah dianggarkan untuk diaspal hotmik. Kini dalam proses persiapan untuk segera ditenderkan bersama paket lainnya melalui  Unit Layanan Pengadaan, “ kata Bambang belum lama ini di ruang kerjanya , Simpang Empat. 

Lebih lanjut dikatakan, selain Simaninggir- Pegambiran, masih dalam kawasan yang sama, juga ada peningkatan Jalan dari Pegambiran- menuju kawasan terisolir Rura Patontang. Yakni berupa peningkatan Jalan tanah liat menjadi Rabat Beron dan ditambah satu unit jembatan.

Diharapkan jika proyek ini selesai, masyarakat Rura Patontang akan sedikit bernafas lega dan merdeka, karena mulai terlepas dari kawasan tertinggal.

Adapaun anggaran yang disediakan jelas Bambang adalah Rp 950 juta untuk peningkatan jalan dan Rp. 750 Juta untuk pembangunan satu unit jembatan. Total Anggaran tahun ini untuk  Rura Patontang adalah Rp. 1,7 Milyar.

Namun demikian, Jalan menuju Rurta Patontang tersebut belum semuanya dapat dirabat beton. Karena dengan anggaran yang terbatas hanya sepanjang 2 KM. Sedangkan panjang jalan yang dibutuhkan peningkatannya mencapai sekitar 5 KM.

“Secara bertahap pebangunan infrastruktur Rura Patontang  dan daerah lainnya terus diupayakan peningkatannya. Mudah-mudahan ke depan pembabgunan infrastruktur di Pasbar akan semakin baik, “ ujar Bambang.  ***irti zamin

Jalan Lubuk Manggis- Kampung Pinang Rusak Parah, Najjar Lubis Turun Tangan

By On Kamis, Maret 05, 2020


Jalan Lubuk Mangiss - Kampung Pinang Pasaman Barat Direhab
Pasaman Barat, prodeteksi.com----Ruas jalan dari Lubuk Manggis Aek Nabirong Kecamatan Koto Balingka menuju Kampung Pinang Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat, selama ini mengalami kerusakan berat akibat longsor dan reruntuhan tebing pinggir jalan. Bahkan bebatuan ukuran besar menjadi penghambat kelancaran lalu lintas.

Diperparah pula rusaknya badan jalan akibat  dilalui  sejumlah kenderaan termasuk dari areal perkebunan. Sehingga pada saat musim hujan yang lalu,  jalan yang dasar tanahnya merupakan tanah liat menjadi licin dan sulit dilalui.

Ruas jalan Lubuk Manggis – Kampung pinang ini merupakan jalan penghubung ke beberapa jorong seperti Jorong Sawah Mudik dan Jorong Sigantang. Merupakan satu-satunya akses yang dapat ditempuh saat ini sebagai urat nadi aktivitas petani disana.
Najjar Lubis

Melihat kondisi demikian, tanpa menunggu eksen dari pemerintah, Najjar Lubis, Pimpinan Feridon Lubuk Manggis melakukan rehabilitasi dengan menerjunkan alat berat secara swadaya. Pihaknya melakukan perbaikan jalan dengan mengurangi keterjalan jalan, memasukkan material dan mengeraskannya untuk mudah ditemuh.

Najjar Lubis yang dihubingi lewat phonsenya mengatakan, kini kondisi jalan sudah membaik  dan kian lancar dapat dilalaui kenderaan baik roda dua maupun mobil yang melintas. Najjar justru merasa bersyukur karena Tuhan Yang Maha Kuasa memberinya izin untuk dapat berbuat demi masyarakat sekitar.

“ Insya Allah perbaikan jalan tersebut sudah membaik dan sekarang lebih mulus. Ini kami kerjakan selama  empat hari, mulai dari penimbunan, membuat parit dan pengerasannya, kata Najjar, Rabu (4/2)

Dikatakan, selama ini yang selalu menjadi kendala bagi masyarakat  adalah sulitnya melewati jalan karena curam dan tinggi serta sering longsor.   Kini sudah direhab dan dikeraskan sekitar 1 KM yang sebelumnya rusak parah. ****irti z




Tak Selesai Tepat Waktu, Proyek Irigasi Batang Bayang Ujunggading Diperpanjang.

By On Sabtu, Februari 08, 2020


Proyek Irigasi Batang Bayang Ujung Gading Pasaman Barat
Pasaman Barat, prodeteksi.com----Proyek Irigasi Batang Bayang, yang berlokasi di Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), tidak selesai tepat waktu. Sedangkan penandatangan kontrak, dilaksanakan pada tanggal `19 Oktober 2017.

Mega proyek multi years dengan jangka waktu pekerjaan 786 hari kalender ( TA 2017, 2018 dan 2019), yang anggarannya bersumber dari APBN, sebesar Rp.275 miliar ( dengan nilai kontrak Rp. 270.183.300.000,00), yang dikerjakan PT ADHI KARYA- PT INDO BANGUN GROUP KSO, mengalami keterlambatan penyelesaian pekerjaan dari yang direncanakan selesai akhir tahun 2019.

Pekerjaan Saluran Irigasi Batang Bayang Zona 2
Namun, sampai saat ini, proyek Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air   Provinsi Sumatera Barat, yakni Balai Wilayah Sungai Sumatera V, berdasarkan peninjauan media ini ke lokasi proyek Kamis (6/2/2020), pekerjaan nampak masih berlangsung, baik di lokasi bendungan Lubuk King (Zona 1) serta pekerjaan saluran di zona 2, zona 3 dan zona 4. 

Adapun lingkup Pekerjaan proyek Irigasi Batang Bayang yang Konsultan Perencananya,PT.Putra Pertiwi Perkasa dan Konsultan pengawas, PT.Mitratama Asia Pasifik-KSO ini, adalah terdiri dari Pembangunan Bendungan, Saluran Suplesi dan Saluran Pembawa.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, jika pekerjaan tidak dipacu dan dioptimalkan, maka Bendungan irigasi yang akan mengairi sawah seluas 6.500 hektare, akan mengalami keterlamabatan peresmian dan operasionalnya. Sementara kemampuan bendungan Batang Bayang I yang ada saat ini hanya mampu mengairi areal sawah sekitar 2.800 hektare dari total potensi 10.000 hektare. 

Oleh karena itu sejumlah warga menyampaikan harapannya agar pembangunan bendungan dan saluran irgasi Batang Bayang, yang sumber airnya dari Batang Sikabau ini, dapat diselesaikan segera dan jangan sampai terbengkalai.

“Harapan kami tentunya, proyek ini dapat segera dimanfaatkan. Terutama untuk memenuhi pengairan persawahan masyarakat yang selama ini masih minim, “ kata seorang warga yang enggan ditulis namanya.

Lokasi Bendungan Irigasi Batang Bayang di Lubuk King Ujung Gading
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh media ini, jika bangunan bendungan dan irigasi Batang Bayang ini dapat dioperasikan maka diperkirakan terjadi meningkatkan intensitas tanam dari 110 persen menjadi 180 persen. Sehingga pendapatan panen meningkat dari 1,8 ton per hektare menjadi 4,5 ton per hektare.   

Sehingga, jika produksi padi dapat dihasilkan dari areal persawahan 2 x tanam x 4.5ton/ha x 6500 ha, maka akan tercapai produksi sebesar 58500ton/tahun 

Papan Informasi / Plang Proyek Irigasi Batang Bayang 
Salah seorang Humas pelaksana pekerjaan proyek, Elvi Syahril ( Hel), yang dikonfirmasi lewat telephon selulernya, Kamis (6/2/2020), membenarkan adanya keterlambatan penyelesaian proyek bendungan Irigasi Batang bayang. Menurutnya pekerjaannya diperpanjang selama enam bulan terhitung bulan junujari 2020.

“Pekerjaannya tetap dilanjutkan sampai selesai. Ini karena ada berbagai kendala dan persoalan, sehingga masa pekerjaanya diperpanjang, “katanya  

Maryono, pengawas lapangan yang dijumpai di lokasi proyek, menyebutkan, pekerjaan yang belum selesai di Zona 2, adalah pembangunan jalan infeksi sepanjang sekitar 1 KM. Secara umum menurutnya persentase pekrjaan sudah lebih 85 persen. Ia optimis akan selesai paning lama dua bulan ini.

Sementara, Miftahudin, pejabat administrasi teknik PT. Adhi Karya mengatakan, tidak selesainya proyek tepat waktu ,dikarenakan berbagai kendala, seperti pada saat pembebasan lahan yang berlarut-larut, dan adanya pertimbangan masalah lainnya, sehingga diberi perpanjangan waktunya selama 6 bulan sejak Januari 2020.

Item pekerjaan di lokasi bendungan (zona 1) yang belum rampung jelasnya, adalah dinding pengaman bendungan sekitar 80 meter, lanscape dan finishing pagar. Namun secara keseluruhan proyek ditargetkan katanya selesai dan  dapat di PHO pada akhir Februari 2020.

“Persentase pekerjaan sudah hampir selesai, Dan diharapkan dalam bulan ini bisa rampung, “katanya, di saat media ini mengunjungi proyek Kamis lalu.  ****irti z



Jalan Nasional di Pasbar arah Utara, Banyak Berlobang dan Rawan Kecelakaan

By On Senin, Desember 16, 2019

Jalan Nasional di Air Balam Pasbar yang rawan jadi perangkap kecelakaan
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Kerusakan jalan di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), ternyata tidak hanya terjadi di jalan desa/nagari, jalan kota, jalan kabupaten, jalan provinsi, tapi juga jalan nasional, lintas ibukota provinsi Sumbar (Padang-Pasaman Barat- Batas Sumut). Oleh karena itu kepada pengemudi yang akan melintasi jalan lintas ini agar berhati-hati dan mengurangi kecepatan.

Dari pantauan di lapangan, kondisi jalan nasional yang masih mengalami kerusakan dan banyak berlobang adalah jalan arah utara Pasaman Barat yakni Lintas Ujung Gading- Air Balam- Silaping. Setidaknya ada beberapa titik kerusakan yang rawan memakan korban kecelakaan.

Di antaranya, sekitar depan RS Pratama Ujung Gading, di daerah Batang Lapu, Setia Baru dan di beberapa titik di sekitar Air Balam. Informasi yang diperoleh yang sering terjadi kecelakaan terutama bagi pengendara sepeda motor adalah di kawasan Air Balam Kecamatan Koto Balingka.

Jalan Nasional di Air Balam Pasbar yang rawan jadi perangkap kecelakaan
Lokasi yang sering terjadi kecelakaan itu, tepatnya sekitar 500 meter jelang Jembatan Air Balam jika dari arah ujung Gading atau sebaliknya sekitar 500 meter setelah jembatan Air Balam jika melintas dari arah Silaping menuju arah Ujung Gading, tak jauh dari Rumah Kediaman Syamsul Bahri Anggota DPRD Sumbar.

Di lokasi ini terlihat jalan berlobang, walau tidak terlalu besar, namun agak dalam. Tapi, dari kejauhan di atas kenderaan nyaris tak nampak jelas. Sehingga begitu mendekati lobang tersebut, terpaksa pengendara menekan rem secara mendadak sehingga sering berakibat kecelakaan jatuh sendiri bersama kenderaan yang dikemudinya, terutama sepeda motor.

“Banyak pengendara sepeda motor memamg mengaku tidak melihat adanya lobang jalan itu. Sehingga begitu mendekatinya, baru nampak dan terpaksa mengerem kenderaan dengan tiba-tiba. Disinilah sering terjadi kecelakaan, “kata S.Bahar, pemilik warung kopi tak jauh dari lokasi.

Jalan Nasional di Air Talang Ujung Gading Pasbar
Ia menyebutkan, telah sering melihat dan membantu korban kecelakaan di lokasi itu dan tak jarang membawanya ke puskesmas terdekat.

“Tadi siang seorang tukang jual ikan, jatuh terpelanting dan terhempas dari kenderaannya ketika melintas sepulang dari Air Bangis menuju Ujung Gading. Lobang yang berada disisi kiri itu, tidak nampak bagi lelaki itu, sehingga begitu mendekati baru direm dengan kuat sehingga kenderaan kaget dan terjatuh, “ujar S. Bahar, Sabtu, (14./12/2019)

Dijelaskan, akibat kejadian itu, korban mengalami luka-luka dan kemungkinan patah gigi karena terhempas. Dan masih syukur pada Allah, ia pakai helm dan dapat terselamatkan setelah berobat ke rumah sakit.

Jalan Nasional di sekitar Setia Baru Pasbar
Diakui S. Bahar, sudah banyak korban yang jatuh sendiri di lokasi jalan berlobang itu. Sebelumnya seorang lelaki ketika mau berangkat sholat jum’at karena tergesa gesa juga jatuh sendiri. Begitu juga beberapa pelajar ketika mau pergi dan pulang sekolah juga tak jarang jatuh tersungkur bersama kenderaannya. 

Begitupun di lokasi lainnya seperti Setia Baru, Batang Lapu dan Air Talang Ujung Gading, pengendara diminta kurangi keepatan dan berhati-hati mengemudikan kenderaan.

Sehubungan dengan berbagai kasus kecelakaan akibat jalan nasional yang tak mulus ini, banyak pihak berharap agar kiranya pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi Sumatera Barat atau jajaran Kementerian PU, untuk cepat respon dan segera menuntaskan perbaikan Jalan Nasional di Pasaman Barat.

Sebab, menurut UU 38 tahun 2004 tentang jalan. Bahwa administrasi perawatan jalan Nasional yang menjadi penghubung antar ibu kota provinsi. Dalam hal ini tanggung jawab perawatan ada di tangan Presiden melalui Kementerian PU atau Direktorat Jenderal Bina Marga.

Jalan Nasional di sekitar Batang Lapu Pasbar
Tokoh masyarakat Pasaman Barat, Syamsul Bahri yang juga Ketua Komisi 1 DPRD Sumbar, mengakui bahwa Jalan Raya Lintas Ujung Gading- Air Balam- Batas Sumut tersebut merupakan Jalan Negara, bukan Jalan Provinsi.

Namun demikian ia menyatakan akan mempertanyakan hal itu kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Tentunya melalui Dinas dan instansi terkait perpanjangan tangan dari pemerintah pusat.

“Kita akan segera tanyakan ke Satker Prasarana Jalan Provinsi Sumbar, bagaimana perkembangan rehabilitasi dan pembangunan jalan tersebut, “sebut Syamsul Bahri.
Syamsul Bahri

Lebih lanjut dikatakan, yang berstatus jalan provinsi di Pasaman Barat. Di antaranya, Jalan Air  Balam- Air Bangis, Jalan Sasak- Panti, dan Kapunduang- Pasa Gantiang, hanya itu yang merupakan kewenangan provinsi.

Akan tetapi menurutnya ada jalan alternatif yang perlu ditingkatkan yang dapat berdampak positif terhadap perekonomian Pasbar. Yakni Jalan Parit- Silaping  via Pegambiran dan Jalan Ujung Gading Batas Sumut via Aek Nabirong –Sabajulu (Sawah Mudik).

“ Kita minta Bupati Pasbar untuk mengajukan dan mengusulkan peningkatan Jalan alternatif tersebut ke provinsi melalui DPRD Sumbar. Sebab kawasan itu jika dikembangkan akan berdampak sangat bagus untuk peningkatan perekonomian Pasbar, “ ujarnya. ****irti zamin

Parizal Hafni : Jalan Rura Patontang Diusahakan Masuk APBD Pasbar 2020

By On Sabtu, November 16, 2019

Ir. Parizal Hafni, 
Ketua DPRD Pasbar
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Meskipun permasalah gugatan PT Asiva Pratama Mandiri yang putus kontrak ketika mengerjakan Proyek Jalan Rura Patontang Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) tahun 2017, telah selesai di pengadilan Kelas II PTUN Medan pada 21 Januari  2019, namun OPD terkait kemungkinan terlambat mengetahui bahwa gugatan penggugat telah ditolak pengadilan. 

Padahal, seperti disampaikan Kabag Hukum Pemkab Pasbar, Setia Bakti, SH ketika dikonfirmasi media ini Kamis (14/11/2019), bahwa keputusan pengadilan sudah inkract. Hal ini berdasarkan keputusan banding pada PTUN Kelas II Medan tanggal 21 Januari 2019. Sesuai juga dengan keputusan pengadilan PTUN Padang tanggal 28 September 2018, yang dimenangkan oleh PPK Dinas PUPR Pasbar dan pengadilan menolak gugatan penggugat (PT. Asiva Mandiri Pratama). 

Mungkin karena keterlabatan informasi mengetahui hal ini, sehingga, Dinas terkait tidak memasukkan sebagai prioritas untuk kelanjutan pembangunannya dalam rencana plafon anggaran 2020. 

Sehinggga, belum masuk dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), yang dibahas dalam Rapat DPRD Pasbar sejak awal November 2019.

Belum masuknya pembangunan jalan rura Patontang dalam KUA-PPAS, dibenarkan oleh Ketua DPRD Pasbar, Ir. Parizal Hafni. Menurutnya, dalam pembahasan KUA-PPAS belum dapat dianggarkan karena perlu dilihat dulu keputusan pengadilan atas gugatan kontraktor yang putus kontrak ketika mengerjakan proyek Jalan Rura Patontang tahun 2017.

“Saya melihat itu terjadi karena putus kontrak oleh Dinas PU, dan rekanan mengajukan gugatan. Tentu kita lihat dulu putusan gugatan itu, “kata Parizal.

Meski demikian, walau pada awal pembahasan KUA PPAS belum dapat dianggarkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan OPD terkait (Dinas PUPR) untuk dapat diupayakan penganggarannya kembali sebelum APBD 2020 disahkan.

“Kita akan berusaha untuk menganggarkannya kembali, tentunya setelah koordinasi dulu dengan OPD terkait, “jelasnya.

Perhatian terhadap pembangunan Jalan Rura Patontang, juga disampaikan H. Baharuddin R, Anggota DPRD Pasbar yang juga Mantan Bupati Pasaman Barat Periode 2010-2015. Menurutnya, Fraksi PAN akan menyampaikan pandangannya dalam Rapat DPRD Pasbar lanjutan Senin 18/11/2019 besok. 

“Saya akan bawa besok di DPRD dalam Pandangan Fraksi PAN. Sebagai wujud perhatian saya yang dulu pernah memprakarsai pembangunan jalan Rura Patontang ini, “kata Baharuddin R ketika dimintai tanggapannya Sabtu (16/11/2019). *****irti z

Putus Kontrak 2017, Jalan Rura Patontang Semakain Parah dan Menyedihkan

By On Kamis, November 14, 2019




Kondisi Jalan Jalan Rura Patontang, yang dikerjakan Tahun 2017
yang kemudian putus kontrak (difoto tahun 2018)
Kini Kondisinya Semakin Parah dan Memprihatinkan


Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Impian panjang masyarakat  Jorong Rura Patontang Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar)  Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk mendapatkan jalan yang layak dan merdeka dari segi transportasi, nampaknya masih jauh ‘panggang dari  api’.

Bahkan, dari informasi yang diperoleh dari warga Rura Patontang, kondisi jalan belakangan semakin parah. Jalan bergelimang tanah liat yang berlumpur dan licin. Apalagi pada musim hujan yang lalu, semakin sulit dilalui.

Sehingga jangankan membawa kenderaan roda dua, berjalan kaki saja  pun susah. Sebagaimana juga postingan sejumlah warga di media sosial (medsos), warga yang menempuh Jalan Rura Patontang, nampak mereka sangat kesusahan melewati jalan. Apalagi membawa beban, anak-anak bahkan dipikul di pundak. Tak obahnya bagai kembali ke zaman sebelum kemerdekaan.

Sehubungan dengan itu, mereka hanya bisa berharap kiranya Pemkab Pasbar bersama DPRD menganggarkannya dalam APBD 2020. Betapa tidak, meskipun sudah lebih seabad mereka mendambakan jalan yang bagus dan memadai, namun sampai saat ini baru sebatas angan dan mimpi. Walau mereka menjerit menangis meratapi nasib, tapi apa daya sampai kini, kondisi jalan tambah parah dan semakin menyedihkan.  

Malangnya, perencanaan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pasbar, yang mengajukan anggaran dalam APBD 2019 yang lalu, ternyata akhirnya dibatalkan. Padahal awalnya seperti pernah disampaikan Kepala Dinas PUPR Pasbar, Henny Ferniza, ST, MT dalam suatu musrenbang Kecamatan Koto Balingka, bahwa telah dianggarkan dalam APBD 2019, untuk peningkatan Jalan Rura Patontang sebesar Rp. 700 juta lebih. Namun kemudian diketahui ternyata dicancel dalam APBD Perubahan 2019.

Camat Koto Balingka, Hamulian, SI.Kom, mengatakan, bahwa memang benar bahwa sebelumnya ada rencana anggaran untuk peningkatan jalan Rura Patontang sebesar Rp. 700 juta. Namun ia pun mendengar kabar bahwa anggaran tersebut akhirnya dihapuskan.

Kondisi Terkini (2019) jalan Rura Patontang.
Seorang Warga Terlihat Memikul Anaknya di Pundak
Untuk Menuju Rura Patontang,  yang berjarak sekitar 5 KM dari Pegambiran
“Kabarnya anggaran untuk jalan Rura Patontang kena hapus. Tapi coba dulu konfirmasi ke kabupaten atau Dinas PU, “ kata Camat menyarankan.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, gagalnya alokasi dana  APBD Pasbar untuk Peningkatan Jalan Rura Patontang Tahun Anggaran 2019, disinyalir terkait dengan putus kontraknya proyek Peningkatan Jalan daerah terisolir tersebut yang dikerjakan PT ASIVA MANDIRI PRATAMA, tahun anggaran APBD Pasbar 2017 dengan  nilai kontrak Rp. 3,5 milyar.

Kabarnya, proyek ketika itu putus kontrak dengan realisasi hanya sekitar 30-an persen. Betapa tidak, pekerjaannya waktu itu baru sebatas pembentukan badan jalan belum sampai pada pekerjaan saluran drainase, jembatan, apalagi pengerasan.

Menurut Kepala Dinas PUPR Pasbar, Henny Ferniza, atas permasalahan putus kontrak dan terkait pembayaran hasil kerja proyek, pihak rekanan atau kontraktor pelaksana mengajukan gugatan ke pengadilan pada tahun 2018 yang lalu. Karena menunggu proses inilah, sehingga penganggaran peningkatan jalan Rura Patontang tahun 2019, akhirnya dibatalkan.

“Kita sudah berusaha mengajukan anggaran peningkatan jalan Rura Patontang Tahun 2019 ini, namun kita hanya sebatas mengupayakan dan mengusulkannya. Sedangkan keputusan dan finalnya tentu ditangan pemerintah daerah dalam hal ini Tim TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Kabupaten Pasaman Barat.

“ Untuk lebih jelasnya, dapat ditanyakan pada Tim TAPD Pasbar, “ lanjut Henny, pekan lalu.

Kondisi Terkini (2019) jalan Rura Patontang.
Sulit Dilalui  Walau Menggunakan Kenderaan Roda Dua
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pasbar, Yudesri, SIP, MSI, yang juga Ketua TAPD Pasbar, ketika dihubungi beum lama ini mengatakan, ia belum bisa memastikan apakah memang dibatalkan anggaran untuk Jalan Rura Patontang Tahun 2019. Menurutnya, TAPD tidak punya kewenangan untuk mencoret kegiatan, yang ada hanya memfloting anggaran setiap OPD (organisasi Perangat Daerah) atau instansi SKPD.

“TAPD tidak ada kewenangan mencoret kegiatan. Namun memfloting berapa anggaran setiap OPD iya,  tapi kegiatan apa saja untuk mengurangi plafon anggaran tersebut itu kewenangan OPD yang bersangkutan, jelas Yudesri beberapa hari lalu.

Lebih lanjut Ia menegaskan, “Saya belum bisa pastikan apakah batal atau tidak untuk tahun anggaran 2019, saya coba cek dulu di APBD murni 2019. Kalau dalam musrenbang, belum tentu masuk ke APBD. Jadi, besok saya akan coba pastikan ke dinas PU, “ katanya.

Besoknya, media ini kembali menghubungi Sekda, Yudesri. Ia membernarkan bahwa angaran peningkatan Jalan Rura Patontang yang semula diamasukkan dalam APBD 2019, telah dicoret. Salah satu alasannya karena pihak rekanan yang mengerjakan proyek tahun 2017, yang ketika itu putus kontrak, melakukan gugatan ke pengadilan sejak tahun 2018.

“Yaa memang dibatalkan dikarenakan tahun yang lalu, putus kontrak dan pihak rekanan pelaksana melakukan gugatan ke pengadilan. Sehingga tidak bisa dilanjutkan karena masih dalam pemeriksaan di pengadilan, sebutnya.

Dikarenakan hal itu, Yudesri menjelaskan, alokasi dana APBD Tahun 2019 untuk Jalan Rura Patontang tidak bisa dilanjutkan, sebelum ada putusan pengadilan, terhadap  gugatan rekanan tersebut.

Lalu bagaimana untuk tahun anggaran 2020. Menurut Sekda Yudesri. Sebelum adanya putusan pengadilan, pihaknya belum bisa bertindak, dan belum bisa diajukan dalam APBD 2020.

Sementara itu Kabag Hukum Pemkab Pasbar, Setia Bakti, SH ketika dikonfirmasi Kamis (14/11/2019), seputar gugatan pihak rekanan Pelaksana Proyek Jalan Rura Patontang, PT ASIVA MANDIRI PARATAMA (Penggugat) memang benar perkaranya telah diputus oleh pengadilan.

Dijelaskan, dalam perkara di PTUN, pihak rekanan melawan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Pasbar (Tergugat), keputusan pengadilan  sudah inkract. Hal ini berdasarkan Keputusan banding pad PTUN Kelas II Medan tanggal 21 Januari 2019. Sesuai juga dengan keputusan pengadilan PTUN Padang  sebelumnya  tanggal 28 September 2018.

Adapun objek perkara yang digugat rekanan adalah,  Surat PPK Dinas PUPR Pasbar Nomor 620/177/BM/DPUPR-2017, Prihal Pemberitahuan Pemutusan Kontrak Tanggal 31 Desember 2017 yang ditujukan pada Direktur PT. ASIVA MANDIRI PRATAMA. Dengan keputusan pengadilan menerima eksepsi tergugat mengenai kewenangan absolut pengadilan. Sedangkan gugatan penggugat tidak diterima dan membayar biaya perjakara Rp. 281.500. **irti zamin

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *