HEADLINE NEWS

Positif Corona di Pasbar Bertambah, Tracking Terus Berlajut

By On Rabu, Agustus 12, 2020

Kepala BPBD Pasbar, Drs H. Edi  Busti didampingi Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pasbar dr Gina Alecia, Rabu (12/8) menginformasikan, dua orang lagi positif Covid-19 di Pasbar

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Kasus positif Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) kini menjadi 4 orang. Setelah hasil test swab terhadap 160 warga yang diperiksa di Puskesmas Sungai Aur dan Bappeda Pasbar, Senin (10/8/2020) telah keluar hasilnya dan dinyatakan dua orang lagi positif Covid-19.

Kedua tersebut sebelumnya mengikuti pengambilan swab di Puskesmas Sungai Aur untuk diperiksa di Labor UNAND Padang bersama 58 orang lainnya. Dan 100 orang lagi yang pada hari yang sama diambil swabnya di Bappeda Pasbar semuanya Negatif.

Kepala BPBD Pasbar, Drs H. Edi  Busti didampingi Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pasbar dr Gina Alecia, Rabu (12/8) di Media Center Pasbar menginformasikan bahwa hasil dari laboratorium Rumah Sakit UNAND Padang terhadap 160 sampel SWAB lanjutan, didapatkan hasil 2 (dua) orang POSITIF. Mereka adalah inisial "AR" (63 th) dan "AM" (23 th), merupakan pihak keluarga ASN yang terkonfirmasi positif sebelumnya.

“Pada hari ini Rabu, tanggal dua belas Agustus tahun dua ribu dua puluh, Saya H. Edi Busti, Kepala BPBD Pasaman Barat, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat menginformasikan kepada seluruh warga Pasaman Barat, berdasarkan informasi dari laboratorium Rumah Sakit Unand Padang terhadap hasil 160 sampel SWAB lanjutan yang telah dilaksanakan Senin kemaren di Kantor Bappeda dan Puskesmas Sungai Aur, pasca adanya dua orang ASN Pemkab yg Positif Covid-19, didapatkan hasil 2 (dua) orang POSITIF, “kata Edi Busti.

Lanjutnya, adapun keduanya adalah keluarga yang terpapar karena kontak langsung dengan pasien konfirmasi positif sebelumnya.

“Kita akan lanjutkan melakukan proses tracking dan testing. Meskipun demikian kita jangan pernah lengah dan selalu waspada serta patuhi protokol kesehatan Covid-19, " pita Edi Busti

Ia juga menghimbau supaya masyarakat Rajin mencuci tangan dengan air mengalir, Selalu memakai Masker serta menjaga jarak. 

"Semoga Pasaman Barat yang kita cintai ini terhindar dari wabah Covid-19. Dan bagi 4 (empat) orang warga kita yang positif tersebut kiranya cepat pulih seperti sedia kala, “harapnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Penganganan Covid-19 Pasbar, dr. Gina Alecia secara terpisah kepada prodeteksi.com mengatakan, pertambahan dua orang terkonfirmasi positif Corona tersebut merupakan Ayah dan adik ASN yang sebelumnya terpapar Covid-19 yang kini masih pemulihan kesehatan di RSUD. 

Kepada keduanya terhadap kasus positif yang baru ini juga akan dibawa ke RSUD untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Pasien akan dibawa hari ini juga ke RSUD untuk pemeriksaan lanjutan. Dan dicek dulu, bisa saja nanti dirawat di RSUD atau dirujuk, tergantung hasil lab lanjutan, Kita berdoa lekas sembuh “katanya. Rabu.

Langkah selanjutnya jelas dr. Gina, adalah melanjutkan tracking atau penelusuran kembali terhadap warga yang kontak dengan pasien yang terkonfirmasi postif tersebut.

Kita akan lanjutkan tracking , dan akan dilakukan test swab kembali besok bagi yang kontak dengan pasies terkonfirmasi Positif Covid-19 itu, “jelas dr. Gina. ***irz

Sekda Pasbar;  Pembelajaran Tatap Muka akan Ditinjau Ulang

By On Selasa, Agustus 11, 2020

YUDESRI, SIP, MSI, Sekdakab Pasbar

Pasaman Barat, prodeteksi.com------Dikarenakan daerah Pasaman Barat (Pasbar) Sumbar tidak lagi zona hijau, pasca adanya dua suami istri berstatus ASN yang bertugas di Pemkab Pasbar terpapar Covid-19, pembelajaran tatap muka akan ditinjau ulang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pasbar, Yudesri, SIP, MSI ketika dihubungi prodeteksi.com, Senin (10/8/2020) mengatakan, pasca adanya dua kasus Covid-19 Pasbar, pembelajaran tatap muka akan dikaji ulang, apakah tetap dilanjutkan atau diarahkan untuk pembelajaran di rumah (Studying at Home).

“Sebagaimana disampaikan pak Bupati, kita akan kaji ulang pelaksanaan pembelajaran tatap muka terutama di tingkat SMP, sesuai kewenangan kita di daerah. Sedangkan tingkat SMA/SMK merupakan kewenangan provinsi dan Madrasah sesuai kebijakan Kementerian Agama, “ jelas Yudesri.

Lanjutnya disampaikan, bahwa pengkajian ulang pembelajaran tatap muka ini akan dilakukan segera. Dengan terlebih dahulu dirapatkan dalam pertemuan dengan instansi dan OPD terkait.

“Secepatnya akan kita rapatkan untuk mengambil kebijakan terkait hal ini. Kita tunggu dulu bagaimana hasil labor terhadap tes swab yang diambil Senin hari ini. Mudah-mudahan segera keluar hasilnya, untuk dapat kita jadikan sebagai salah satu pertimbangan, "kantanya.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka memang sangat diharapkan semua pihak, demi masa depan  pendidikan bagi anak-anak Pasbar. Namun demikian di sisi lain Pemerintah Daerah harus berupaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 tersebut.  

Sebelumnya, sejak 13 Juli 2020, pembelajarn tatap muka telah dilaksanakan di Pasbar. Dengan tetap menjaga protokol kesehatan dalam rangka antisipasi Covid-19. Pembelajaran telah terlaksana mulai tingkat SMP/ MTs dan SMA/MA/SMK.

Setelah pembelajaran terlaksana sekitar satu bulan, kini dengan adanya dua kasus positif COVID-19, seperti diumumkan Jum’at (7/8), maka proses belajar mengajar tatap muka akan dikaji ulang kembali. 

Tracking atau penelusuran terhadap orang yang punya riwayat kontak erat dengan yang bersangkutan terus dilanjutkan. Setelah sebelumnya, Sabtu (8/8/2020) diperiksa 111 sampel swab dari rekan kerja yang kontak langsung, yang kemudian hari ini Senin (10/8) dinyatakan hasilnya Negatif. Kini penelusuran lanjutan, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pasbar telah melaksanakan pengambilan sampel swab di dua lokasi.

Lokasi Pertama di Puskesmas Sungai Aur terhadap warga dan pihak keluarga yang kontak erat dengan ASN yang postif Covid-19 sebanyak 60 orang. Dan lokasi kedua di Simpang Empat yakni di lokasi Bappeda Pasbar, berjumlah 100 orang. Total sebanyak 160 orang telah dikirim sampel swabnya ke Labor UNAND Senin kemaren, kini menunggu hasil pemeriksaan. ***irz

160 Orang Lagi Dites Swab di Sungai Aur dan Simpang Empat

By On Senin, Agustus 10, 2020

Kepala Dinas Kesehatan Pasbar, Jon Hardi Tinjau Pengambilan Sampel Swab terhadap 61 warga di Puskesmas Sungai Aur Pasbar

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Pasca adanya dua ASN yang bertugas di Pemkab Pasaman Barat (Pasbar) yang terkonfirmasi Covid-19, tracking atau penelusuran terhadap orang yang punya riwayat kontak erat dengan yang bersangkutan terus dilanjutkan.

Setelah sebelumnya, Sabtu (8/8/2020) diperiksa 111 sampel swab dari rekan kerja yang kontak langsung, yang kemudian hari ini Senin (10/8) dinyatakan hasilnya Negatif. Kini penelusuran lanjutan, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pasbar melaksanakan pengambilan sampel swab di dua lokasi.

Lokasi Pertama di Puskesmas Sungai Aur terhadap warga dan pihak keluarga yang kontak erat dengan ASN yang postif Covid-19. Dan lokasi kedua di Simpang Empat yakni di lokasi Bappeda Pasbar.

Pelaksanaan Tes Swab di Sungai Aur Pasbar

Kepala Dinas Kesehatan Pasbar, Jon Hardi mengatakan, jumlah warga yang kontak erat di Sei Aur dan sekitarnya yang diswab  senin (10/8) sebanyak 60 orang. Sedangkan di Bappeda Pasbar berjumlah 100 orang. Total yang mengikuti tes swab adalah sebanyak 160 orang.

“Benar bahwa hari ini dilakukan pula pengambilan sampel swab terhadap warga yang punya riwayat kontak erat dengan kasus terkonfirmasi Covid-19. Pengambilan swab dilaksanakan di Puskesmas Sungai Aur yang dimulai sekitar pukul 08.00 WIB tadi dan berakhir pukul 9.45 WIB, “katanya pada prodeteksi.com, Senin Siang (10/8)

Disebutkan, disamping di Puskesmas Sei Aur, pengambilan swab terhadap yang ada riwayat kontak langsung juga dilakukan pada hari yang sama di halaman Kantor Bappeda Pasbar.  Di lokasi ini diperiksa sebanyak 100 orang.

Ketika ditanya apakah Bupati dan Kepala OPD juga ikut diperiksa swab, Jon Hardi tidak menyebutkan secara ekspelisit. Namun ia mengaku bahwa sejumlah Pejabat Daerah Pasbar yang punya riwayat kontak dengan dua ASN yang terkonfirmasi Covid-19 juga ikut diperiksa.

Alahamdulillah katanya, hasil tes swab terhadap 111 orang yang telah dikirim ke Laboratorium UNAND Padang Sabtu lalu, semuanya hasilnya Negatif. "Mudah-mudahan kita berdoa semoga hasil test swab hari ini juga nanti negatif, ujarnya. ***irz

Dari 111 Orang yang Test Swab Termasuk Sejumlah Pejabat Pasbar, Tidak Ada yang Tertular Covid-19

By On Senin, Agustus 10, 2020

Bupati Pasbar H Yulianto didampingi Tim Gugus Tugas Covid-19 Pasbar ketika menyampaikan hasil pemeriksaan swab terhadap 111 orang yang punya riwayat kontak, semuanya negatif

Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Penelusuran awal terhadap yang punya riwayat kontak dengan Dua ASN yang terpapar Covid-19, telah dilakukan test swab terhadap 111 orang rekan kerja yang bersangkutan (8/8/2020).

Hasil pemeriksaan dengan menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan itu, semuanya termasuk sejumlah pejabat Pasbar, dinyatakan tidak ada yang tertular atau terkonfirmasi Covid-19.

Buktinya, hasil pemeriksaan Labor UNAND yang diumumkan Senin (10/8/2020), semua yang mengikuti test swab sebanyak 111  itu, dinyatakan NEGATIF.

Pemeriksaan sampel lendir yang diambil dengan metode swab diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction). Test swab ini dinilai lebih akurat sebagai patokan diagnosis. Sebab, virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam, saat ia masuk ke tubuh.

Bupati Pasaman Barat, H Yulianto didampingi Kalaksa BPBD Pasaman Barat, Edi Busti, Jubir Penanganan Percepatan Covid-19, dr Gina Alecia dalam konferensi pers, Senin, mengumumkan bahwa 111 orang yang kontak dengan dua orang suami istri berstatus ASN Pemkab Pasbar, selurunya dinyatakan negatif.

Dalam kesempatan itu, Bupati Pasbar Yulianto, menghimbau pada masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan antisipasi Covid-19, selalu pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan selalu tetap waspada.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang suami istri berstatus ASN Pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat masing-masing bernisial SP dan CBR dinyatakan Covid-19 setelah melakukan uji swab di Laboratorium UANAD Padang. Kedua ASN itu sebelumnya melakukan riwayat perjalanan ke Lhokseumawe, Aceh. ***irz

Antisipasi Covid-19, SMKN 1 Sei. Aur Hentikan Sementara Belajar Tatap Muka

By On Minggu, Agustus 09, 2020

Kepala SMK N 1 Sungai Aur, Hardimentis Marwan, SPd, MPdT (Kanan)

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Sebagai langkah waspada terhadap kemungkinan penyebaran Covid-19, SMK Negeri 1 Sei. Aur Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) kembali memaksimalkan belajar online dan menghentikan sementara belajar tatap muka.

Meski belum jelas bagaimana kebijakan Pemkab Pasaman Barat terhadap keberlanjutan pembelajaran tatap muka pasca adanya dua orang ASN pemkab Pasbar yang terkonfirmasi Positif Covid-19, namun untuk antisipasi meghindari kerlaster baru penyebaran Covid-19, SMK Sei Aur memutuskan untuk sementara kembali belajar daring atau online.

Kepala SMK Sei. Aur Pasbar, Hardimentis Marwan, SPd, MPdT  yang dikonfirmasi prodeteksi.com Minggu (9/8/2020) membenarkan bahwa, setelah adanya informasi dua orang suami istri ASN yang bertugas di Sekretariat Pemda Pasbar dan Bappeda Pasbar positif Corona, maka mulai Sabtu (8/8), para siswa yang datang ke sekolah untuk belajar tatap muka, diarahkan untuk belajar di rumah.

“Untuk kewaspadaan dan berbagai pertimbangan, kami mengarahkan siswa untuk belajar di rumah dulu. Minimal selama satu minggu ke depan sambil menunggu hasi test swab terhadap warga yang kontak dengan kasus positif Covid-19 tersebut, “ jelas Hardimen.

Seperti direncanakan Gugus Tugas Covid-19 Pasbar bahwa Senin (9/8) akan dilakukan test swab lanjutan bagi warga atau pihak keluarga dari ASN Positif Covid –i9, yang mana yang bersangkutan berasal dari Sontang Sungai Aur, yang satu kawasan dengan lokasi SMKN Sei. Aur.

Hardimen juga mengatakan bahwa tak tertutup kemungkinan ada warga sekolah yang kontak dengan yang bersangkutan atau mungkin ada hubungan keluarga. Apalagi sebelumnya juga ada pesta pernikahan pihak keluarga ASN yang postif Covid tersebut di daerah sana.

“Kalau menunggu edaran bupati atau dinas pendidikan, rasanya ini tidak bisa dibiarkan. Kita khawatir nanti beresiko, sementara kita harus tetap menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan untuk pencegahan dan penyebaran Covid-19, ujarnya.

Untuk hal ini Herdimen telah melakukan koordinasi dengan MKKS SMK dan juga pihak Cabang Dinas Pendidikan Sumbar di Lubuk Basung. Secara aturan memang menunggu edaran bupati, namun kalau dalam situasi tertentu kebijakan diserahkan pada sekolah masing-masing. Apalagi yang dikhawatirkan bisa terdampak langsung dari penyebaran Covid-19.

Sementara itu Ketua MKKS SMK Pasbar, Drs. Syahrul, MPd mengatakan, memang sebaiknya belajar di rumah , daring atau luring, setidaknya satu minggu ke depan, terutama sekolah terdampak, seperti mungkin SMK Sei. Aur, Ujung Gading, Simpang Empat juga Kinali karena imput siswa banyak dari daerah Sungai Aur dan sekitarnya, untuk memaksimalkan dulu belajar online dan menghentikan belajar tatap muka.

“Kalau kata Kacabdin Dinas Pendidikan Sumbar serta Korwas, mempedomani edaran bupati, namun menurut saya kebijakan kita adalah sekolah-sekolah yang merasa terdampak, untuk memaksimalkan belajar online dulu, “kata Syahrul.

Apalagi tambahnya edaran bupati sebelumnya sebenarnya bukan mewajibkan tatap muka tapi membolehkan. Jadi dalam situasi tidak  mendukung, tentunya lebih baik kembali belajar di rumah, katanya.

Bahkan  saat ini ternyata, satu-satunya daerah yang belajar tatap muka adalah di Pasbar. Sedangkan daerah lain dilaksanakan secara online atau belajar di rumah. 

Walau sebelumnya ada 4 daerah termasuk kawasan hijau, namun  karena covid-19 kembali mewabah, maka kegiatan belajar tatap muka kembali dihentikan dan memaksimalkan belajar online. Lalu bagaimana dengan sekolah-sekolah di Pasbar ?, masih menunggu kebijakan pemerintah daerah ***irz

Pasca Dua ASN Pasbar Positif Corona, 111 Rekan Kerja  Jalani Tes Swab, Tracking Terus Dilakukan.

By On Minggu, Agustus 09, 2020

Tracking Pertama terhadap yang kontak dengan Dua ASN Pasbar yang terkonfirmasi Positif Covid-19, telah dilakukan uji tes swab 111 orang rekan kerja yang bersangkutan. Kini menunggun hasil pemeriksaan Labor UNAND. Penelusuran terus akan dilanjutkan,

Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Pasca dua orang suami istri SP (30) dan CBR (25) yang bertugas di Bagian Pemerintah Nagari (Pemnag) Sekretariat Daerah Pemkab Pasaman Barat (Pasbar) dan Bappeda Pasbar, terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (Covid-19), tracking atau penelusuran terus dilakukan

Sebagaimana disampaikan Bupati Pasbar, H Yulianto dalam keterangan pers Jumat (7/8/2020), ia menjelaskan, tim Gugus Tugas Covid-19 terus melakukan screening dan tracking terhadap rekan kerja dan keluarga yang bersangkutan sebagai langkah pencegahan awal.

Dikatakan, Kedua ASN yang positif Covid-19 itu terjangkit setelah sebelumnya melakukan perjalanan ke Provinsi Aceh. Yakni dari Lhokseumawe, Aceh ke Medan, Sumatera Utara (Sumut) menggunakan bus pada tanggal 2 Agustus 2020. Kemudian, dari Medan ke Padang mereka naik pesawat pada tanggal yang sama.

 

Terus setelah sampai dan mulai beraktifitas di Pasbar dilakukan test swab dan hasil pemeriksaan swab dari Labor Unand Padang menyatakan keduanya positif Covid-19.    

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Pasbar, dr. Gina Alecia mengatakan, sebanyak 111 orang rekan kerja yang kontak dengan kedua ASN tersebut telah jalani test swab Sabtu (8/8). Dan hasilnya belum diketahui karena masih menunggu pemeriksaan laboratorium UNAND.

“Benar bahwa sebanyak 111 orang telah mengikuti tes swab. Mereka adalah merupakan rekan kerja, umumnya merupakan ASN yang pernah kontak dengan kasus Positif Covid-19 tersebut. Awalannya yang mendaftar berjumlah 115 orang, namun waktu pelaksanaan tes swab Sabtu kemaren, sekitar empat orang yang tidak hadir,” kata Gina Alecia.

Test swab tersebut dilakukan di halaman Kantor Bappeda Pasbar oleh petugas kesehatan dari RSUD Pasbar, Ibnu Sina Yarsi Simpang Empat dan pihak Puskesmas. Ini merupakan tracking pertama terhadap yang punya riwayat kontak dengan kasus positif Covid-19 tersebut.

“Spesimen semua yang telah melaksanakan tes usap atau tes swab sudah dikirim ke laboratorium Unand Padang dan kita menunggu hasilnya. Mudah-mudahan segera hasilnya keluar, dan kita berharap hasilnya negatif, katanya pada prodeteksi.com, Sabtu.

Menurut Gina, tracking terus dilakukan kepada warga yang pernah kontak dengan dua orang pasien positif itu. Direncanakan Senin (10/8) akan dilakukan kembali tes swab. Termasuk terhadap pihak keluarga dan warga yang pernah kontak di daerah Sungai Aur Pasbar.

Ia mengimbau kepada warga agar tetap ikuti aturan pemerintah demi keselamatan bersama. "Mari rajin cuci tangan dengan sabun , selalu memakai masker dan jaga jarak. Semoga kita semua dapat terhindar dari COVID-19," katanya.

Sebelumnya Bupati Pasbar Yulianto juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu mengikuti protokol kesehatan dalam rangka antisipasi dan memutus rantai penyebaran Covid-19. ***irti z

APD Penanganan Covid-19 Dinkes Pasbar Segera Didistribusikan

By On Sabtu, Juni 20, 2020


Jon Hardi, Kepala Dinkes Pasbar
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Sempat heboh dan mengundang perhatian berbagai pihak, terkait temuan inspenksi mendadak (sidak) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) pada Jumat (12/06/2020). Bahwa hasil sidak menemukan tumpukan APD senilai Rp2,1 miliar, belum didistribusikan berada di Gudang Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasbar.

Temuan ini berujung pemanggilan Kepala Dinas Kesehatan dan pihak terkait oleh DPRD yang dilaksanakan Rabu (17/06/2020). Hearing yang diadakan di gedung DPRD itu, pada umumnya anggota DPRD kecewa dan mempertanyakan keterlambatan pengadaan dan pendistribusian APD untuk penanganan COVID-19 itu.

DPRD pun meminta sedikitnya tiga poin yang harus diserahkan pihak Dinas Kesehatan dalam waktu dekat. Pertama, rilis barang yang masuk harus jelas diawasi Inspektorat. Kedua daftar barang yang baru dan lama wajib dipisah karena temuan di gudang APD sangat semrawut. Dan ketiga laporan distribusi  barang ditunggu DPRD paling lambat 1 Juli 2020
DPRD Pasbar dalam kegiatan hearing
saat pemanggilan Dinkes Pasbar
terkait Penumpukan APD
Lalu kenapa sebenarnya APD ini terlambat pengadaan dan pendisitribusiannya. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jon Hardi yang dikonfirmasi Kamis (18/06/2020) menegaskan bahwa sebenarnya bukan terlambat tetapi merupakan kehati-hatian dalam pengadaannya.

"Sebenarnya ini bukan terlambat, tapi ini kehati-hatian.  Disamping juga aturan-aturan yang baru yang harus dipelajari, " kata Jon Hardi.

Lanjutnya, pengadaan ini butuh proses, seperti mencari rekanan dan mempelajari aturan yang ada. Lagian katanya, stok APD di Pasbar untuk puskesmas pun masih cukup walaupun saat ini sudah mulai menipis. 

Menurut Jon Hardi, APD ini akan didistribusikan segera. Tentunya setelah selesai proses administrasiya.

APD secepatnya dibagan setelah selesai proses  administrasinya. Sekarang masih penyelesaian administrasi,  nanti setelah oke akan kita distribusikan ke puskesmas, "jelas Jon Hardi

Ditambahkannya, APD tersebut akan distribusikan kepada tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas untuk pemakaian 3 bulan ke depan. Namun masih menunggu proses pembayaran terhadap APD setelah selesai tim asistensi Inspektorat. 

Sebagaimana juga disampaikannya pada anggota DPRD Pasbar, kekurangan dan catatan dari inspektorat akan dipatuhi. Sehingga, jika ada barang yang tidak kayak edar dan tidak memiliki register tidak akan dibayarkan, tegasnya.

Pihaknya juga telah menyurati 20 puskesmas agar menyiapkan daftar kebutuhan untuk APD. Adapun APD yang diadakan Dinkes Pasbar seperti masker, sarung tangan, pelindung wajah, pelindung mata, baju hazmat ,sepatu bot dan lainnya. **irz

Hasil Swab Almarhum "IP" asal Kecamatan Sei. Beremas Negatif, tidak Terinfeksi Corona

By On Selasa, Juni 16, 2020



Ketika Pemakaman Pasien PDP yang meninggal dunia . Alhamdulillah hasil test swab terhadap Tn. IP telah keluar dan dinyatakan negatif, tidak terinfeksi Covid-19.

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Kecemasan dan ketakutan sebagian masyarakat terhadap kemungkinan bertambahnya kasus Corona di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar),  belakangan mengemuka. Apalagi dengan musibah meninggalnya beberapa orang Pasien dalam Pengawasan (PDP) di berbagai tempat.

Namun Alhamdulillah Pasbar masih termasuk zona aman ( zona hijau). Seiring pula dengan beberapa kasus PDP yang meninggal dunia tersebut, semuanya masih dinyatakan negatif ( tidak terinfeksi Covid -19.


Termasuk yang ditunggu tunggu masyarakat tentang hasil test swab dan uji labor terhadap Pasien PDP inisial Tn. IP (36 th), wiraswasta, warga Lubuk Buaya Pigogah Pati Bubur Nagari AIa Bangih Kecamatan Sungai Beremas yang meninggal dunia dalam perjalanan ke RS M. Jamil Padang. Dan telah dimakamkan secara protokol Covid-19 di Lubuk Buaya Pigogah, Minggu (13/6/2020) .

Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Pasbar, dr. Gina Alecia, yang dikonfirmasi Selasa (16/06/2020) mengatakan, berdasarkan hasil peneriksaan swab terhadap Tn. IP, dinyatakan hasilnya negatif. Dengan kesimpulan bahwa Almarhum Tn IP yang dimakamkan di kampung Pigogah Patibubur tidak terinfeksi virus Corona atau Covid-19.

' Alhamdulillah hasil swab terhadap Almarhum inisial ''IP" asal Nagari Aia Bangih Kecamatan Sei. Beremas dinyatakan negatif. Hasil swab tersebut kita terima hari ini dari Laboratorium UNAND Padang, jelas dr. Gina.


Sebelumnya Pasien tersebut ada riwayat penyakit komorbid. Sewaktu masih hidup, "IP" menetap di Jakarta dan pulang ke kampung awal April lalu. Kemudian, dalam dua minggu terakhur pasien juga melakukan perjalanan ke Kota Padang. 


Maka, karena statusnya PDP dan menunggu hasil test swab, pemakaman almarhum dilakukan dengan menggunakan protokol Covid-19. Namun hasil uji swab hari ini telah keluar dan dinyatakan negatif. “ jelas Gina Alecia.


Awalnya  sejak Jumat "IP" dirawat di RSUD Jambak Pasbar. Dan ketika dalam perjalanan untuk dirujuk ke RS M Jamil Padang, Minggu (14/06/2020) pasien ersebut meninggal di Pariaman  sekitar pukul 04.00 WIB. Lalu kemudian dibawa pulang dan  dimakamkan di Lubuk Buaya Pigogah Aia Bangih.***irz

Satu Pasien PDP Inisial “IP” Meninggal Dunia, Dimakamkan di Kecamatan Sei. Beremas

By On Minggu, Juni 14, 2020




Pasaman Barat, prodeteksi.com----Seorang pasien PDP (Pasien Dalam Pengawasan), inisial Tn. IP (36 th), wiraswasta, warga Lubuk Buaya Pigogah Pati Bubur Nagari AIa Bangih Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), meninggal dunia dalam perjalanan ke RS M. Jamil Padang.

Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, sebelumnya almarhum, sejak Jumat dirawat di RSUD Jambak Pasbar. Namun ketika dalam perjalanan untuk dirujuk ke RS M Jamil Padang, Minggu (14/06/2020) pasien PDP tersebut meninggal dalam perjalanan sekitar pukul 04.00 WIB.

dr Gina Alecia, M. Kes, Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Covi-19 Dinkes Pasbar
Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Pasbar, dr. Gina Alecia, yang dikonfirmasi Minggu (14/06/2020) mengatakan, jenazah Tn IP tersebut langsung di bawa dan dimakamkan di kampungnya Lubuk Buaya Pigogah Pati Bubur Nagari Aia Bangih Kecamatan Sei. Beremas Pasbar.

“Pasien tersebut sebelum meninggal, ada riwayat penyakit komorbid. Sebelumnya menetap di Jakarta dan pulang ke kampung awal April lalu. Kemudian, dalam dua minggu ini, pasien juga melakukan perjalanan ke Kota Padang. Maka, karena statusnya PDP, pemakaman almarhum dilakukan dengan menggunakan protokol Covid-19, “ jelas Gina Alecia.

Lanjutnya, untuk memastikan apakah yang bersangkutan terinfeksi Virus Corona atau tidak, sudah dilakukan test swab Sabtu lalu, namun hasilnya belum keluar.

“Hasil test swab nya belum keluar,  mudah-mudahan saja negatif, namun hasil labornya baru akan keluar Senin atau Selasa, “ ujarnya. ***irz


 Dinkes dan TAPD Pasbar Segera Dipanggil DPRD, Terkait Masalah Penumpukan APD

By On Minggu, Juni 14, 2020

Ketua DPRD Pasbar Parizal Hafni, menunjuk Tumpukan APD di Gudang Dinkes Pasbar

Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Dewan perwakil Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Provinsi Sumatera Barat, sebagai wakil rakyat yang terhormat, kian berani menunjukkan ‘taringnya’. Ini suatu langkah maju dalam melaksanakan tufoksinya sebagai pengawasan dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta penegakan hukum bisa berjalan baik.

Setelah sebelumnya DPRD Pasbar bertegas-tegas terhadap investor perkebunan sawit dengan memanggil sejumlah perusahaan perkebunan sawit yang dinilai bermasalah, kini giliran Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasbar bersama Tim TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) yang akan dipanggil DPRD.

Informasi yang diperoleh prodeteksi.com menyebutkan, pemanggilan ini terkait masalah dugaan keterlambatan pendistribusian Alat Pelindung Diri (APD) untuk kebutuhan pencegahan dan penanganan Covid-19 Pasbar yang pembeliannya dianggarkan sekitar Rp. 2,1 milyar. Terbukti, ketika DPRD setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak), Jum’at (12/6/2020), menemukan tumpukan APD berada di Gudang Dinas Kesehatan Pasbar.

Ketua DPRD Pasbar, Parizal Hafni yang dikonfirmsi prodeteksi.com, Sabtu (13/06/2020) membenarkan bahwa pihaknya akan segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan Pasbar. Hal ini sebagai tindak lanjut hasil sidak DPRD untuk minta keterangan secara lebih lanjut pada Kepala Dinas Kesehatan bersama pantia penerima barang pengadaan APD tersebut.

“ Memang benar bahwa kita dan Komisi IV akan memanggil Kepala Dinas Kesehtan bersama panitia penerima barang, untuk mempertanyakan secara lebih jelas kenapa hal itu terjadi dan mengapa dibiarkan menumpuk tidak dibagikan “ kata Parizal Hafni.

Lebih lanjut dikatakan, pihak DPRD juga sekaligus memanggil Tim TAPD Pasbar. Sebab hal ini tersangkut dengan anggaran yang diambil dari Dinkes Rp.10 milyar. Pihaknya mempertanyaan kemana penggunaan sekitar Rp. 8 milyar lagi. Untuk itu, Senin ini, pihak DPRD akan menentukan jadwal pemanggilan.

“Tim TAPD juga kita panggil, karena hal ini terkait dengan anggaran dan bagaimana penggunaannya. Sebab masih ada sekitar Rp. 8 milyar lagi, di luar pengadaaan APD tersebut. Ini sangat perlu kita dalami dan diperjelas penggunaannya, “tegas Parizal.
DPRD Pasbar ketika Sidak ke Gudang Dinkes Pasbar ( dari kiri : Adriwilza, Muhammad Guntara (tengah), dan Parizal hafni (kanan)

Sebelumnya, seperti diberitakan sejumlah media online, Tiga Anggota DPRD Pasbar, yakni Ketua DPRD, Parizal Hafni, ST, Ketua Komisi IV Adriwilza dan anggota Komisi 1, Muhammad Guntara. Mereka  melalukan sidak ke Gudang Dinkes Pasbar, Jumat (12/06/2020).

Dalam kegiatan itu mereka menilai ada keganjilan. Karena APD untuk kebutuhan pencegahan dan penanganan COVID-19, masih menumpuk di Gudang Dinas Kesehatan Pasbar dan belum juga dibagikan. Sementara PSBB tahap 1 dan PSBB tahap 2 telah berakhir dan kini telah memasuki new normal.

“Mengapa APD ini dibiarkan menumpuk, Seharusnya kan sudah disalurkan. Apalagi di masa PSBB yang lalu. Anggarannya sudah tersedia, namun setiap kami tanyakan apa sudah ada, selalu dijawab tidak ada. Ternyata barangnya sudah ada dan belum juga dibagikan pada masyarakat, tegas Parizal, didampingi Adriwilja dan Muhammad Guntara, mempertamyakan.

Ia juga menjelaskan, seharusnya barang itu sudah disalurkan ke masyarakat. Namun, pemeriksaan barang pun belum selesai. Sedangkan kepala dinas telah mengeluarkan surat menerima barang.  

 
Kegiatan sidak DPRD Pasbar ke Gudang Dinkes
Adapun APD tersebut, diantaranya sejumlah masker, Face Fasil anti doplet pelindung wajah, Pelindung mata, Sarung tangan non steril, Sarung tangan steril, Apron, Cover all baju asmat, Sepatu boat, Penutup sepatu, dan Penutup kepala dengan Nilai pengadaan APD sekitar Rp. 2,1 milyar.

Kepala Dinas Kesehatan Pasbar, Jon Hardi ketika sidak DPRD tersebut mengatakan, pihaknya telah membelanjakan untuk APD senilai Rp 2,1 miliar lebih dari Rp 10 miliar total yang dianggarkan dari dana Balanja Tidak Terduga (BTT).

Menrutnya, walau APD nya sudah ada namun belum dibayarkan, karena menunggu pengecekan inspektorat bersama tim penerima barang.  Ia menjelakan APD itu bukan untuk masyarakat. Melainkan  diperuntukkan untuk tenaga medis dan paramedis yang bertugas di Puskesmas, puskesmas pembantu dan bidan desa yang ada di Pasbar serta Rumah Sakit Yarsi Simpang Empat. Sebab, Rumah sakit Yarsi Simpang Empat termasuk rumah sakit yang ditunjuk Bupati untuk melayani covid19 disamping RSUD Pasbar.

Jon Hardi, Kepala Dinkes Pasbar
Jon Hardi menegaskan, dalam hal ini pihaknya sangat hati-hati dalam pengadaan APD tersebut. Barang APD sebelum dibagikan diperiksa dan dicek dulu oleh tim panitia barang dan inspektorat.

“Kita kan meminta pendampingan ke Inspektorat sehingga APD per item diperiksa sebelum dibagikan. Sore kemarin pemeriksaan sudah selesai dan akan mulai dibagikan Senin depan,” jelasnya.

Meskipun masa PSBB telah berakhir dan memasuki era new normal. Namun menurutnya  masih diwajikan menjalankan protokol covid19, terlebih tenaga kesehatan diwajibkan memakai APD dalam memberikan pelayanan di puskesmas dan rumah sakit.***irz

Hasil Swab Almarhumah “M” asal Lubuk Gadang Negatif, tidak Terinveksi Covid-19

By On Kamis, Juni 11, 2020


Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Sempat beredar isu adanya warga Jorong Lubuk Gadang Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang terkena Virus Corona atau Covid-19. Isu beredar pasca pemakaman Almarhumah “M”  pasien PDP, yang dimakamkan sesuai protokol Covid-19.

Namun ternyata isu itu tidak benar. Sebab, berdasarkan hasil test SWAB terhadap pasien inisial “M” (40 th), yang meninggal dunia di RS M Jamil Padang dan dimakamkan di Lubuk Gadang nagari Parit Koto Balingka, diketahui hasilnya NEGATIF. Artinya yang bersangkutan tidak terjangkit Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Hal itu dibenarkan Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Pasbar, dr. Gina Alecia, M.Kes, mejawab pertanyaan prodeteksi.com, Kamis (11/6/2020). Hasil test terhadap yang bersangkutan telah diumumkan bersama hasil update data  Covid-19 Pasbar di Media Center Kantor Bupati Pasbar, Rabu (10/6/2020).

“Alhamdulillah hasil test swab terhadap pasien PDP inisial “M” yang meninggal dunia di Padang dan dimakamkan di Lubuk Gadang Parik, hasilnya Negarif Covid-19, “ kata Gina Alecia.

Meski demikian ia berharap pada semua masyarakat Pasbar, walau kini Pasbar memasuki masa new normal, namun tetap waspada. Ikuti protokol kesehatan, tetap jaga jarak, pakai masker, sering cuci tangan dengan sabun, dan lain sebagainya dalam antisipasi pencegahan Covid-19. 

“Yang terpenting, masyarakat tetap waspada terhadap Covid-19, kalu tidak penting lebih baik di rumah saja. Apalagi hendaknya jangan bepergian dulu ke daerah zona merah, yang banyak terjangkit Covid-19, “ kata Gina Alecia pada prodeteksi.com.

Sebelumnya. Informasi di media sosial menyebutkan, riwayat pasien “M” pada hari Minggu 07 Juni 2020  dirujuk ke Rumah Sakit M.Jamil Padang. Ia punya riwayat menderita diabetes dan gagal ginjal. Lalu Pihak Rumah Sakit menyatakan status pasien masuk PDP(Pasien Dalam pengawasan). 

Kemudian pada Senin 08 Juni 2020 sekira pkl 15.00 WIB meninggal dunia di RS M.Jamil Padang. Lalu beberapa jam kemudian dibawa langsung menuju Pemakaman umum Jorong Lubuk Gadang Nagari Parit Kec Koto Balingka dan dimakamkan menggunakan SOP Covid 19. Pemakaman malam itu sekitar pukul 23.00 WIB berjalan aman dan lancar.

“Setiap pasien yang termasuk status PDP, walau belum pasti terjangkit Covid-19 karena masih dalam tahap pemeriksaan dan perawatan, sesuai ketentuan, tetap dimakamkan sesuai protokol Covid-19, “ jelas Gina Alecia.

Sementar itu, disampaikan, data update Covid-19 Pasbar per Rabu 10 Juni 2020  hasil SWAB seluruh OTG tenaga kesehatan berjumlah 14 orang hasilnya NEGATIF.  

Data Kumulatif ODP (Orang Dalam Pemantauan) 271 Orang. Dari jumlah itu, sebanyk 266 orang diantaranya sudah selesai pemantauan dan 5  orang masih dalam pemantauan. Total kumulatif PDP (Pasien Dalam Pengawasan)16 org. Hasil swab 15 orang negatif (sehat 10 orang, meninggal 5 orang) dan isolasi mandiri1 orang (RDT pertama non reaktif)

Sedangkan, total Pelaku Perjalanan 30.300 Orang. Total Kumulatif OTG (Orang Tanpa Gejala) 93 orang. Terdiri dari 44 org sudah selesai melakukan proses Isolasi Mandiri dan kondisi mereka sehat. 48 orang lainnya masih menyelesaikan proses Isolasi Mandiri (1 org hasil positif, 47 org hasil negatif) dan 1 orang swab akan diperiksa. Dengan demikian, kasus positif covid-19 tetap 1 orang (Isolasi di BPSDM Prov. Sumatera Barat di Padang)***irti z

Kepala DPMN Pasbar : Terkait Penerima BLT, Nagari Diminta Selamatkan Warga tak Mampu

By On Sabtu, Juni 06, 2020


Etris Dsem, Kepala DPMN Pasbar
Pasaman Barat, prodeteksi.com------Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) pada dasarnya diberikan pada warga kurang mampu (warga miskin) yang belum terdata sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT), serta Kartu Prakerja. Atau masyarakat di luar Data terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKSK).

Dan diprioritaskan pula pada warga yang kehilangan mata pencarian atau pekerjaan karena terdamak Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) serta keluarga yang rentan sakit. Sehingga, pendataan akan tepat sasaran dan tidak terjadi data penerima ganda.

“Demikian inti petunjuk teknis pendataan penerima BLT DD, sebagaimana Permendes Nomor 6 Tahun 2020 dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan pendataan calon penerima BLT DD sesuai Surat Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor 10/PRI.99/IV/ 2020 tanggal 21 April 2020, “kata Etris Dsem, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari (DPMN) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), yang dihubungi prodeteksi.com, Kamis (4/6/2020), di kantornya, Simpang Empat.

Lebih lanjut dikatakan, dalam pendataan BLT DD, pihak DPMN selalu mengingatkan agar pihak nagari betul-betul mendata dengan baik dan menyelamatkan KK miskin. Untuk itu jelasnya sesuai Surat Bupati Pasbar Nomor 410/375/DPMN/ 2020, dalam pendataan pihak nagari diminta melakukan koordinasi dengan TKSK. Puskesos dan Fasilitator.

"Memang. sesuai laporan yang say terima, di berbagai nagari di Pasbar masih ditemukan data ganda. Apabila dana belum disalurkan agar tidak dicairkan dulu. Tapi apabila BLT DD telah disalurkan, maka diminta walinagari menarik uang yang disalurkan melalui Kemensos sebagai pengganti uang yang dari BLT DD, lalu kemudian dibuatkan berita acara pengambilan uang yang bersumber dari BLT DD.
Kantor DPMN Pasbar
Seterusnya jelas Etris, dapat dilakukan perubahan atau penggantian calon penerima dengan menggelar musyawarah nagari bersama Bamus. Baru kemudian melakukan perubahan terhadap Peraturan Walinagari Penerima BLT.

Apabila BLT DD telah disalurkan, lalu ada masukan dari masyarakat bahwa ada warga yang seharusnya berhak tapi belum masuk data penerima BLT DD, maka diminta walinagari menginventarisir data tersebut sebagai bahan masukan musyawarah nagari untuk mengadakan perubahan pada pencairan tahap kedua. Hal ini jelas Etris, sudah dinyatakan dengan tegas dalam surat edaran bupati tanggal 29 Mei lalu,” ujarnya..

Ditegaskan pihak DPMN Pasbar juga telah mengingatkan agar jika ada perangkat nagari, baik itu kepala jorong sekretaris nagari yang terdata penerima BLT DD, ataupun bantuan Kemensos atau provinsi, diminta untuk berjiwa besar mundur dan diganti dengan warga lain yang lebih layak. Menurutnya, karena basis data merupakan data lama, tidak tertutup kemungkinan ada perangkat nagari yang terdata. ***irti z




Kukerta Mahasiswa UNRI, Juga Peduli Edukasi Covid-19 di Pasbar

By On Jumat, Juni 05, 2020



Kegiatan Mahasiswa UNRI asal Pasbar dalam program Kukerta dan sekaligus sebagai Tim Relawan Lawan Covid-19 di Kecamatan Gunung Tuleh Pasbar


Pasaman Barat, prodeteksi.com----Di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), tak membuat surut semangat para mahasiswa dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat. Bahkan mereka turut peduli dalam meberikan edukasi terkait pencegahan dan penanganan Covid-19 kepada masyarakat.

Seperti halnya yang dilaksankan sejumlah mahasiswa asal Pasbar yang kuliah di Universitas Riau (UNRI). Sebanyak 4 orang mahasiswa UNRI melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) di Nagari Rabi Jonggor Paraman Ampalu Kecamatan Gunung Tuleh kabupaten Pasaman Barat (Pasbar). Kegiatan ini dilaksanakan selama 15 hari sejak Rabu (3/6/2020).  

Adapun peserta Kukerta yang merupakan mahasiswa angkatan 2017,  tiga orang  di antaranya Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik, yakni Deva Umarsyah, selaku ketua, Muhammad Hafizh (anggota), Nur Annisa (anggota).   Dan satu orang mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, .  Sherli Rahmaniah (anggota). Selain sebagai peserta Kukerta, mereka sekaligus bertindak sebagai Tim Relawan Desa Lawan Covid-19.

Juga Gelar Penertgiban Wajib Masker jika bepergian dan Pembagian Masker kepada warga yang tak pakai masker

Salah seorang Tim Relawan, Muhammad Hafizh, Jum’at (5/6) mengatakan, mereka yang melaksanakan Kukerta tersebut, dua orang peserta berasal dari gunung Tuleh, satu orang dari  Kecamatan Pasaman dan satu orang lagi berasal dari Kecamatan Luhak Nanduo. Sesuai instruksi kampus jelas Hafizh, karena masih dalam pandemi Covid-19, maka pelaksanaan Kukerta diarahkan untuk dilaksanakan di  daerah masing-masing, yakni di Pasbar, sekaligus sebagai relawan covid -19.

“Kukerta telah kami mulai Rabu lalu, yang diawali dengan kegiatan relawan lawan Covid-19 di Desa (Nagari) Rabi Jonggor Kecamatan Gunung Tuleh. Kegiatan ini  akan berlangsung selama 15 hari, “jelasnya.    

Lanjutnya, pada hari pertama, Tim Relawan Desa Lawan Covid-19 berkunjung dan bersilaturahmi ke Posko Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Nagari Rabi Jonggor. Dihadiri juga oleh Polsek Kecamatan Gunung Tuleh dan TNI dari Ujung Gading. Dalam kesempatan itu dilasanakan kegiatan penertiban masker di Pasar Paraman Ampalu.

Kegiatan Edukasi Covid-19 oleh Mahasiswa Kukerta UNRI asal pasbar

Selain itu jelasnya, dalam melakukan penertiban penggunaan masker, mereka memberikan masker kepada masyarakat yang tidak menggunakan masker saat bepergian. Kemudian, kegiatan dilanjutkan juga dengan membagikan brosur edukasi mengenai Covid-19 yang berkolaborasi dengan Puskesmas Paraman Ampalu. ***irti z

Endang Jaya Putra : “ Tempelkan Data Penerima BLT, Coret yang tak Layak...! ”

By On Rabu, Juni 03, 2020

Endang Jaya Putra, Anggota DPRD Pasbar


Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Tokoh Masyarakat Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang juga Anggota DPRD Pasbar, Endang Jaya Putra angkat bicara terkait persoalan data penerima bantuan sosial (bansos), Bantuan Langsung Tunai (BLT) terdampak Covid-19, PKH dan sejenisnya, yang kerap menimbulkan komplen di tengah masyarakat.

Menurutnya, pokok masalahnya berawal dari data yang kurang valid, data yang tidak dimutakhirkan atau tak diupdate, tidak transparan dan tidak terbuka dalam pendataan, sehingga menghasilkan data yang berpotensi tidak tepat sasaran. Ditambah lagi katanya, jika petugas pendataan baik dari Dinsos kabupaten maupun di tingkat nagari kurang optimal  dalam verifikasi data.

Belum lagi kurangnya koordinasi antara petugas pendataan penerima PKH atau sembako dengan petugas pendataan penerima bansos dan BLT. Sehingga berpotensi pula adanya data penerima ganda. Oleh akrena itu menurut Endang, disinilah diperlukan adanya keterbukaan atau transaparansi dalam proses pemutakhiran data.

“Saya kira jika pihak yang berwenang dalam pendataan bersikap transparan, mulai dari tingkat kabupaten sampai kecamatan, nagari atau jorong. Jika perlu nama nama peserta ditempel di setiap jorong. pasti masyarakat bisa paham, walaupun banyak yang tak menerima karena kouta terbatas, namun jika telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan, mereka tidak akan protes, “kata Endang menjawab pertanyaan prodeteksi.com, Selasa (2/6/2020).

Disamping itu lanjutnya, pihak pemerintah mulai dari tingkat terendah, jorong walinagari dan camat hendaknya meningkatkan sosialisasi tentang kriteria penerimaan bansos BLT dan lainnya. Sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial yang dapat menimbulkan keresahan ditengah-tengah masyarakat.

Terkait kasus yang mencuat saat ini, adanya dugaan warga penerima yang justru dinilai mampu, sedangkan yang lainnya yang lebih miskin justru tidak terdata. Menurutnya, agar dimasukkan kembali sebagai penerima tahap berikutnya.

“Mengenai yang terjadi di Nagari Sungai Aua, sebagaiman kemaren adanya warga yang mengadukan nasibnya ke pihak nagari dan kecamatan, saya meminta pada jorong, walinagari dan camat, selaku yang berwenang dalam pendataan penerima BLT dana desa/ nagari, agar memasukkan nama-nama yang belum masuk tapi dinilai layak untuk mendapatkan bantuan pada daftar penerima berikutnya, “ sarannya.
Puluhan Warga Karya Makmur Kasik Putih Nagari Sungai Aua ketika mempertanyakan pendataan penerima bansos dan BLT ke Kantor Walinagari Sungai Aua Pasbar (Selasa 2/6/2020)

Ditegaskan, jika terlanjur ada yang mampu dan yang diketahui kemudian tidak layak menerima, ya coret saja. Saya dukung pernyataan Walinagari Sungai Aua, Erwin Lubis, yang menyebut akan mencoret penerima tahap satu yang ternyata dinilai mampu, dan punya usaha, atau punya kebun yang menghasilkan, “tegasnya.

Sebelumnya, Walinagari Sungai Aua, Erwin Lubis ketika menerima puluhan warga Karya Makmur Kasik Putih, Selasa siang (2/6/2020) yang mempertanyakan nasib mereka yang tidak terdata BLT walaupun mereka tergolong kurag mampu. Ketika itu walinagari meminta agar warga melaporkan jika memang menemukan adanya warga yang mampu secara ekonomi, punya kebun dan punya usaha, namun dapat BLT. 

“Silakan dicatat dengan jelas siapa orangnya, apa usahanya dimana kebunnya agar jelas biar kita coret dan diganti dengan yang lebih layak untuk penerimaan tahap kedua," pinta walinagari .

Begitu juga lanjutnya dengan penerima yang doubel dengan PKH agar dilaporkan.  "Jika bapak ibu tidak masuk hari ini kita tukar dengan yang daubel itu. Juga jika disetujui kita mengajukan  penambahan kouta penerima BLT dana desa, " ujarnya. ***irti z




Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *