HEADLINE NEWS

Pekan Muharram Silaping Penuh Makna, Tingkatkan Keimanan

By On Jumat, Oktober 11, 2019



Pemenang Lomba Bintang Qasidah Umum Se Pasbar dalam Pekan Muharram Silaping
Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat
Pasaman Barat, prodeteksi.com---- PEKAN Muharram ke-16 yang digelar sejak tanggal 2-9 Oktober 2019, di Jorong Silaping, Nagari Batahan Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), berlangsung dengan semarak dan penuh makna. Kegiatan dengan berbagai perlombaan tingkat kabupaten yang bernuansa islami ini, telah menjadi agenda tahunan di daerah setempat

Iven yang dimeriahkan dengan hiburan kesenian dan diramaikan dengan bazar ini, awalnya dibuka secara resmi oleh Bupati Pasbar, H. Yulianto  Rabu (2/10). Kemudian ditutup secara resmi Rabu 9/10 atas nama bupati yang diwakili oleh Asisten 2 Bidang Ekonomi Pembangunan, Drs. Irwan Nasution. 

Asisten II, Irwan Nasution ketika memberi sambutan
dalam acara Penutupan
Dalam sambutannya ketika menutup Pekan Muharram Silaping, Irwan menyebutkan, dengan pelaksanaan Pekan Muharram 1441 H, diharapkan penuh makna dan perubahan ke arah yang lebih baik dalam aplikasi kehidupan di tengah masyarakat. Menurutnya kemimanan dan ketaqwaan kepada sang pencipta, Allah SWT hendaknya terus meningkat.

“Kita berharap kegiatan ini tidak hanya sebatas seremonial saja, tapi hendaknya bermakna positif dalam peningkatan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah SWT, “kata Irwan.

Ia mencontohkan, dalam berpakaian misalnya, mesti ada peningkatan ke arah yang lebih baik dan islami. Artinya berpakaian sekaligus menutup aurat tidak tergilas budaya luar yang tak sesuai syariat islam.
Suasana Acara Penutupan Pekan Muharram di Silaping

“Momentum Pekan Muharram ini, hendaknya disikapi dengan itikad yang baik untuk berobah lebih baik. Sebagai contoh  berbusana muslim dan muslimah, hendaknya dapat  diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, “ harap Irwan.

Demikian pula lanjutnya dalam bermasyarakat, mari tingkatkan silaturrahmi, kepedulian antar sesama dan persatuan untuk mewujudkan masyarakat yang madani.

Selanjutnya ia mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba, yang tahun ini digelar untuk tingkat kabupaten. Seperti Cabang bintang qasidah, rebana, busana muslim, dan lainnya. Dan kepada yang belum berhasil raih prestasi ia minta untuk tetap semangat berjuang dan berusaha lebih baik lagi dalam kesempatan mendatang.

Sebelumnya, Bupati Pasbar, H. Yulianto atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia. Dan ia berpesan agar momentum Pekan Muharram dimaknai dengan perbuatan hijrah ke arah yang lebih baik.

Ketika acara Pembukaan Pekan Muharram
Silaping ranah Batahan
Dikatakan, pihaknya terharu menyaksikan antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang diselenggarakan tersebut. Nuansa Islami dan budaya yang bernafaskan Islam terlihat begitu semarak.

"Saya bangga dengan apa yang sudah Saya lihat di sini. Begitu semarak. Selain membangkitkan nilai-nilai Islami, kegiatan juga dapat menunjang perekonomian masyarakat," sebutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Yunisra Syahiran mengatakan bahwa Pekan Muharram sudah menjadi even yang dinantikan oleh masyarakat, khususnya Ranah Batahan. Momentum tersebut telah menjadi hari-hari yang menggembirakan bagi masyarakat. Dengan adanya Pekan Muharram masyarakat menjadi lebih sering bertegur sapa dan perekonomian juga menjadi tergerakkan.

"Mari kita jaga persatuan dan kesatuan senua unsur. Sebab tanpa persatuan kita tidak akan pernah kuat. Kita tidak akan  berprestasi," pungkasnya. ***irti z

Maligi Pasbar, Kawasan Tertinggal yang  Butuh Sentuhan Pembangunan

By On Kamis, Oktober 10, 2019

Transportasi menggunakan perahu di Maligi Pasaman Barat, menambah beban pengeluaran masyarakat

Pasaman Barat, prodeteksi.com----AKSES penghubung jalan dan jembatan menuju Maligi Nagari Sasak Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat, sepertinya kian memprihatinkan.  Namun, harapan masyarakat yang sejak lama didambakan, sampai saat ini sepertinya hanya sebatas mimpi belaka.
   
Salah satunya adalah, pembangunan jembatan di atas Sungai Batang Suak, yang terpasang hanyalah tiang pancang saja. Padahal, rencananya akan dibangun pada tahun 2017 silam.

Salah seorang warga Alfajri, Minggu (6/10/2019), mengatakan, sekarang masyarakat Maligi sendiri hanya bisa pasrah.  Sebab, Sungai Batang Suak tersebut hanya bisa dilewati apabila dalam kondisi sungai kering.

Tiang Pancang untuk jembatan yang tak kunjung dilanjutkan
Namun, Sungai Batang Suak tersebut rawan banjir dan kerap menjadi muara daratan akibat kiriman air laut. Sehingga, kondisinya tidak bisa dilewati sama sekali dan terpaksa masyarakat menaiki perahu untuk menyeberangi sungai tersebut.

Tidak itu saja, beban masyarakat tambah berat karena perahu yang dinaiki itupun tidaklah gratis atau cuma- cuma. Masyarakat harus merogoh kocek untuk menaiki perahu tersebut sebesar Rp.6.000 (enam ribu rupiah) untuk pulang dan pergi.

Al hasil,  meskipun Pasaman Barat dinyatakan keluar dari status daerah tertinggal, namun kenyataannya, daerah Maligi sendiri sampai saat ini masih jauh dari sentuhan pembangunan. Bahkan masih sangat tertinggal dan belum lepas dari status daerah tertinggal.

Basri Can, selaku pemuka  masyarakat Maligi mengatakan,  sangat prihatin dengan kondisi ini. Karena Maligi sendiri jauh dari sentuhan pembangunan dan mereka merasa luput dari perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD Pasbar.

“Kalau dilihat dari hasil bumi, perkebunan masyarakat cukup potensial. Belum lagi hasil tangkapan nelayan dan lainnya. Masyarakat pun taat membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Namun  kami susah karena terkendala kelancaran transportasi karena tidak dibangunnya jembatan, “ ujar Basri Can.

Basri Can selaku pemuka masyarakat bersama dengan Ninik Mamak Maligi Yet Pides Dt. Majo lelo meminta perhatian Pemerintah Daerah Pasbar  karena mereka sangat membutuhkan pembangunan untuk peningkatan perekonomian masyarakat di sana.

Begitupun Endrian selaku Sekretaris Nagari Persiapan Maligi beserta anggota Bamus Nagari Sasak Faridal juga sangat berharap tentang kelanjutan pembangunan Jembatan Sungai Batang Suak . Karena, jembatan ini sangat berguna bagi masyarakat Maligi apalagi tentang adanya potensi pariwisata di Maligi ini.

“ Jika jembatan tidak dibangun, bagaimana menarik para pengunjung baik dari lokal maupun luar daerah untuk bisa berwisata ke Maligi. Sebab, akan terkendala lalu lintas transportasi , “ujar Endrian.

Sementara itu pemerhati pembangunan Pasaman Barat yang juga Ketua LSM TOPAN RI Pasbar, Arwin Lubis, turut merasa prihatin dengan kondisi pembangunan kawasan Maligi. Menurutnya hal ini hendaknya jadi perhatian Pemkab Pasbar dan DPRD Pasbar.

Begitupun semua kawasan lainnya di Pasaman Barat yang dinilai tertinggal. Jangan justru terlena dengan lepasnya status daerah tertinggal versi penilaian pemerintah pusat.

" Saya kira kita tak perlu menggembar -gemborkan keluarnya  status Pasbar dari daerah tertinggal. Sementara masih banyak kawasan yang justru sangat tertinggal dari sentuhan pembangunan. Oleh karena itu kita berharap pihak pemerintah daerah dan dinas terkait serta DPRD agar pro aktif turun ke lapangan dan respon terhadap aspirasi masyarakat, " harap Arwin *****by.roni/ irti z

Pembenahan ZAMIGA Terus Dipacu, Butuh Bantuan Donatur dan Perhatian Pemerintah

By On Minggu, Oktober 06, 2019




Pemasangan Paving Block PP Zamiga Parit Kecamatan Koto Balingka
Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat

Pasaman Barat, prodeteksi.com----Yayasan YPPIT-ZAMIGA Parit Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat ( Pasbar), berharap bantuan donatur dan perhatian pihak pemerintah. Sebab, pengembangan sarana dan prasarana Pondok Pesantren Zaminul Ghairi (PP Zamiga) baik tingkat MTs dan SMK  Zamiga, terus dipacu, karena sangat banyak sarana yang mendesak diperlukan.

Saat ini pihak yayasan sedang melakukan pembenahan lingkungan pesantren. Seperti pemasangan paving block, yang luasnya mencapai 700 meter. Ini dimulai sejak dua tahun terakhir.

Menurut pihak yayasan, dengan pemasangan paving block dapat menghindari munculnya genangan air di permukaan. Selain itu, perawatan lingkungan yang mudah, memiliki nilai estetika dan keindahan, ramah lingkungan, mudah dibersihkan serta lebih ekonomis.

Belum lagi, fasilitas lain yang dibutuhkan, seperti pembangunan mushola, ruang pustaka, ruang praktek, labor, pengadaan mobiler serta rehab-rehab ringan sarana dan prasarana. 

Bahkan  yang sangat mendesak adalah pembangunan  RKB ( Ruang Kelas Baru). Sebab, dua ruangan kelas yang dipakai merupakan ruang asrama.  

“Semua yang diprogramkan dan yang sedang dibangun membutuhkan dana yang tak sedikit. Sehingga pihak yayasan berharap bantuan donatur dan perhatian pihak pemerintah. Sebab, sekarang masih merupakan swadaya yayasan, dan tidak ada pungutan dana komite, “ kata Irti Zamin, pimpinan Zamiga Islamic Boarding School.

Bahkan lanjutnya, semua siswa PP Zamiga yang kurang mampu dan anak yatim, telah bantu yayasan, sehingga peserta didik diberi gratis biaya pendidikan. Baik berupa uang bulanan SPP, uang pembangunan, uang asrama dan uang pembinaan asrama. 

Hal ini sangat membantu para orangtua dan wali murid santri Zamiga, karena tinggal memikirkan biaya hidup dan biaya makan anak didik di asrama, biaya listrik, uang ujian dan PAM.

Walau demikian jelas Irti, secara bertahap dan berangsur angsur, pembenahan lingkungan ZAMIGA terus dilakukan. Tentunya, sesuai kemampuan pihak yayasan karena tidak ada membebani wali murid atau komite.

Oleh karena itu , pihaknya berharap bantuan pemerintah seperti RKB yang sangat dibutuhkan. Begitupun untuk kelancaran operasional diharapkan bantuan dari berbagai pihak, yang peduli anak yatim dan anak kurang mampu. Apalagi 95 persen peserta didik Zamiga merupakan siswa kurang mampu dan banyak di antaranya anak yatim.  

Bantuan dapat disalurkan secara langsung berupa uang tunai atau benda. Bisa juga dikirimkan melalui nomor rekening 1200.0210.30209-7, Bank Nagari atas nama Irti Zamin/ MTs PP Zamiga Parit ***tria

Lima Komisi DPRD Sumbar Terbentuk, Syamsul Bahri Didaulat Sebagai Ketua Komisi 1

By On Sabtu, Oktober 05, 2019

Syamsul Bahri, politisi seinor asal Pasbar
diberi amanah sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Sumbar

Padang, prodeteksi.com---STRUKTUR pimpinan dan komisi-komisi DPRD Sumatera Barat (Sumbar) sudah terbentuk dan lengkap . Pimpinan DPRD Sumbar telah diambil sumpahnya, dengan Ketua Supardi (Gerindra), Wakil Ketua Irsyad Syafar (PKS), Suwirpen Suib (Demokrat) dan Indra Dt Rajo Lelo (PAN). 

Setelah pelantikan dan pengambilan sumpah pimpinan defenitif DPRD Sumbar tersebut, dilanjutkan pula dengan rapat paripurna penetapan komisi-komisi DPRD Sumbar, Jumat, 4/10. 

Terdapat Lima komisi DPRD  Sumbar. Komisi I Bidang Pemerintahan, Komisi II Bidang Ekonomi, Komisi III Bidang Keuangan. Kemudian, Komisi IV Bidang Pembangunan dan Komisi V yang membidangi Kesejahteraan.

Syamsul Bahri, putra terbaik asal Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang merupakan politisi senior PDIP, didaulat sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Sumbar. Ia dipercaya memimpin komisi bidang pemerintahan yang beranggotakan 9 orang.   

Perjalanan politik politisi senior Syamsul Bahri  memang melejit karena ketokohannya yang merakyat. Mantan Sekretaris DPW PDIP Sumbar ini adalah salah seorang putra terbaik Pasbar yang telah dua periode mengabdikan diri di DPRD kabupaten sawit tersebut.

Tak hanya di tingkat kabupaten, ia punya tekad mengembangkan dedikasi dan pengabdiannya melangkah menuju DPRD Sumbar. Perjuangan selama ini  pun yang dijalaninya dengan ikhlas, dan akhirnya terpilih sebagai angggota DPRD Sumbar dan mendapat amanah menjadi Ketua Komisi 1.

“Alhamdulillah kita telah diberi amanah menjadi Ketua Komisi 1. Semoga ini menjadikan pengabdian yang lebih berguna bagi masyarakat Sumbar. Apalagi hal ini tak lepas dari dukungan semua pihak., “kata Syamsul Bahri kepada prodeteksi.com, Jumat, 4/10.

Sementara itu masyarakat Pasbar dan Pasaman sangat berharap kiranya dengan telah dipercaya sebagai Ketua Komisi 1. Semoga bisa membawa perubahan untuk daerah pemilihan Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, umumnya  Sumatera Barat,  ujar Iwan salah seorang tokoh Pasaman Barat.    
Selengkapnya, berikut adalah lima Komisi DPRD Sumbar, yang ditetapkan berdasarkan Rapat Paripurna, Jumat, (4/10);

Komisi 1, Ketua. Samsul Bahri (PDI-P, PKB), Wakil Ketua: Evi Yandri (Gerindra) dan Sekretaris H.M. Nurnas (Demokrat), dengan anggota: Jempol (Gerindra), H. Muhammad Ridwan (PKS), H.Muzli M Nur (PAN), Zafri Derson (Golkar), Bakri Bakar (Nasdem) dan Firdaus. SH.I (PKB).

Komisi 2, Ketua Arkadius (Demokrat), Wakil Ketua: Muhayatul, Sekretaris: Nurkhalis (Gerindra) anggota-anggota Yunisra Syahiran, Tri Suryadi (Gerindra), H.Nurfirman Wansyah, Budiman (PKS),, Jafri Masrul (Demokrat), Syafruddin (Golkar), Imral Adenansi (PPP-Nasdem) dan Leliarni (PDI-P, PKB).

Komsis 3, Ketua. Afrizal (Golkar), Wakil Ketua : Ali Tanjung (Demokrat) Sekretaris: Ismunandi Syofyan (Gerindra) anggota : H.Hidayat,SH.MH (Gerindra), Rahmat Saleh, Rinaldi (PKS), Darman Saladi, Dody Delvy (PAN), Hendra Irwan Rahim (Golkar), Irwan Afriandi, Syafril Huda (PPP-Nasdem) dan Albert Hendra Lukman (PDI-P,PKB).

Komisi 4, Ketua: Muhammad Ikhbal (PAN), Wakil Ketua: Mesra (Gerindra) Sekretaris: Lazuardi Herman (Golkar) anggota: Maro Syah Johan, Mesra, Desrio Putra (Gerindra), Rafdinal,Ihpan (PKS), Sabar AS,Irzal Ilyas (Demokrat), Andri Warman, Yosrisal (PAN), Benny Utama (Golkar), Sawal, Taufik Syahrial (PPP-Nasdem), Rico Alfiano Rajo nan Sati (PDI-P,PKB)

Serta komisi V, Ketua: Muchlis Yusuf Abit (Gerindra), Wakil Ketua: Donizal (PDI-P, PKB) Sekretaris; Syahrul Furqon (PAN) anggota: Syafruddin Putra, Khairuddin Simanjuntak (Gerindra), Gustami Hidayat, Hamdanus (PKS), Ismet Amzis, Nofrizon (Demokrat), Maigus Nasi, Ahmad Rius (PAN), Khairunnas, Sitti Izzati Azis (Golkar), Daswi Petra (PPP-Nasdem). ****Arwin Lubis/irti Z

Walikota Padang Panjang Terima Penghargaan Pembina Proklim

By On Jumat, Oktober 04, 2019

Walikota Padang Panjang Terima Penghargaan
Pembina Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Padang Panjang, prodeteksi.com ---Walikota Kota Padang Panjang,  Sumatera Barat, Fadly Amran berhasil meraih penghargaan sebagai Pembina Program Kampung Iklim ( Proklim ) dari Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kepada Walikota Padang Panjang yang diwakili oleh Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Kadis Parkhim dan LH)  Wita Desi Susanti, ST.

Penyerahan penghargaan berlansung dalam acara Festival Ikim 2019, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Kadis Parkhim dan LH,  Wita Desi Susanti sewaktu dihubungi Prodeteksi via handphone seusai menerima penghargaan, mengatakan Walikota Padang Panjang merupakan satu diantara 44 Kepala Daerah ( 9 Walikota dan 35 Bupati ) di Indonesia yang mendapatkan apresiasi Pembina Proklim tahun 2019.

"Penghargaan ini diberikan kepada pemerintah daerah yang telah membuat kebijakan / peraturan serta melaksanakan pembinaan dan pendampingan untuk mendukung pelaksanaan Program Kampung Iklim di wilayahnya yang menjadi kontribusi nyata pemerintah daerah dalam upaya pengendalian perubahan iklim, " ujar Wita.

Tahun 2019 ini, Kota Padang Panjang, sebut Wita,  telah membina 2 lokasi kampung iklim yaitu Kelurahan Ekor Lubuk ( RT 2, 6, 9, 10 ) dan Kelurahan Pasar Usang ( RT 8, 10,11, 12 ).

"Dengan penerimaan penghargaan ini, pemerintah Kota Padang Panjang mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Masyarakat Kota Padang Panjang karena telah berpartisipasi melakukan upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Hal tersebut sebagai wujud nyata ikhtiar kita dalam menjaga dan merawat bumi Allah, " pungkas Wita.*"*al

El'Cova, Destinasi Baru Wisata Kolam Pemancingan di Padang Panjang

By On Jumat, Oktober 04, 2019

Taman wisata kolam pemancingan dengan brand El'Cova hadir di Kota Padang Panjang
Padang Panjang, prodeteksi.com---Kehadiran taman wisata kolam pemancingan seluas 1.500 meter persegi yang berlokasi di tepian gugusan Bukit Tui, Kelurahan Koto Panjang itu juga dilengkapi sarana live music, kulliner lesehan dan Mushalla.

Owner Discova Business group.yang membawahi taman wisata kolam pemancingan El Cova, Gema Yudha,  SE.  SH.  MH., saat di wawancara di sela Grand Opening taman wisata itu , Minggu (29/9/2019), mengatakan kehadiran taman wisata kolam pemancingan El Cova dimaksudkan guna menjawab aspirasi masyarakat akan adanya kolam pemancingan yang representatif,  nyaman, dan aman.

"Harapan kita,  taman wisata kolam pemancingan ini bisa menjadi destinasi wisata terbaru. Tidak saja bagi warga masyarakat lokal,  tetapi juga bagi daerah-daerah hinterland (Perbatasan),  " ujar Gema sembari mengatakan jika disekeliling kolam juga tersedia ikan tambak berupa ikan lele,  ikan nila,  dan ikan mas.

Sementara itu,  Wakil Walikota Padang Panjang, Asrul,  dalam sambutannya saat meresmikan Grand Opening taman wisata kolam pemancingan El Cova, menyambut baik dan mengapresiasi kehadiran taman wisata kolam pemancingan El Cova sebagai salah satu kawasan wisata kolam pemancingan alternatif.

"Semoga kedepannya bisa menjadi destinasi wisata kolam pemancingan di kota berjuluk Serambi Mekkah ini,  " ujarnya.

Pemerintah kota,  imbuh Asrul,  senantiasa mendukung terobosan-terobosan baru,  khususnya dalam pengembangan wisata di kota ini.

"Setiap ada terobosan dan inovasi oleh warga dan pelaku dunia pariwisata di kota Padangpanjang, pemerintah berikut dinas terkait tentunya tidak tinggal diam.  Melainkan akan ikut mensupport dan memberikan bantuan,  " Pungkas Wakil Walikota Asrul.

Dalam Grand Opening taman wisata kolam pemancingan tersebut turut hadir Wakil Ketua DPRD Kota Padangpanjang, Imbral,  tokoh masyarakat setempat,  Bhabinkamtibmas,  Babinsa,  serta tamu undangan khusus Ketua DPD Ikatan Advokat Indonesia  (IKADIN)  Sumaitera Barat,  Hendra Utama,  SH. ***AL

Konsumsi Ikan di Pasbar Masih Rendah, Ini Kata Kementerian Kelautan

By On Jumat, Oktober 04, 2019

Kementerian Kelautan dan Perikanan Gelar Safari Gemarikan
Pasaman Barat, prodeteksi.com---Demi memberantas stunting di Pasaman Barat dan untuk membudayakan konsumsi ikan bagi masyarakat, Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP ), melalui Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan menggelar Safari Gemarikan.

Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis (3/10) di Aula Kantor Camat Gunung Tuleh dan diikuti sebanyak 200 orang peserta. Mereka berasal dari sejumlah nagari, yang memiliki tingkat stunting tertinggi di Pasaman Barat.

Nagari tersebut yakni Kajai, Talu, Muaro Kiawai, dan Rabi Jonggor, dengan 15 orang peserta remaja putri per nagari. Peserta lainnya yakni kaum ibu dari Kecamatan Gunung Tuleh. 

Acara ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Berny Ahmad Subkhi, Assisten Bupati Bidang Pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat Edi Murdani beserta sejumlah Kepala OPD, Kadis Perikanan Pasbar Arial Efendi beserta satker tingkat Kecamatan. 

Dalam kata sambutannya Sesditjen Berny Ahmad Subkhi menuturkan bahwa, untuk konsumsi ikan masyarakat Indonesia, rata - rata per orangnya telah mencapai 50 kg per tahun. 

Masih sangat jauh, jika dibandingkan dengan orang Jepang yang rata - rata mengkonsumsi 95 kg daging ikan murni tiap orang per tahunnya. Apalagi jika dibandingkan dengan masyarakat Pasaman Barat, yang hanya menghabiskan 34,4 kg per orang tiap tahunnya.

"Hampir separo penghasil ikan di Sumatera Barat, itu berasal dari Pasaman Barat. Seharusnya tingkat stunting tertinggi di Sumbar, tidak berasal dari daerah ini. Untuk itu, mari kita budayakan konsumsi ikan kepada anak - anak demi terpenuhinya gizi mereka dan untuk meningkatkan kecerdasan otak mereka", ujar Berny Ahmad Subkhi.

Ketika dimintai keterangan mengenai acara tersebut, Kadis Perikanan Pasbar Arial Efendi, S.Pi mengungkapkan bahwa, sasaran kegiatan dari  ini adalah ibu hamil dan menyusui, balita, anak - anak dan remaja, yang masih dalam masa pertumbuhan.

"Harapan kita, adanya Gerakan Safari Gemarikan, dengan sasaran ibu hamil di 1000 hari kehidupan pertama bayi dalam kandungan ibunya, hingga menyusui, saat balita, anak - anak sampai remaja, mereka memperbanyak konsumsi ikan, sehingga diharapkan kedepannya, tidak ada lagi anak - anak yang menderita stunting di Pasaman Barat", jelas Arial Efendi.

Dalam kegiatan ini, juga dilaksanakan pelayanan Posyandu, yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan. Pembagian makanan olahan ikan dan udang, sebagai oleh-oleh untuk peserta dan para undangan yang hadir. ***Zein

RSUD Pasbar Diminta Beri Pelayanan Terbaik, di bawah Kepemimpinan Direktur Baru

By On Jumat, Oktober 04, 2019

dr. Heru Widyawarman dilantik sebagai Direktur RSUD Pasbar yang Baru
Pasaman Barat, prodeteksi.com---Setelah sebelumnya menjabat Plt Direktur RSUD Jambak Kabupaten Pasaman Barat, menggantikan dr. Budi Sujono yang mengundurkan diri beberapa waktu yang lalu.

dr. Heru Widyawarman akhirnya dilantik oleh Bupati Pasbar Yulianto, SH pada Selasa (2/10) di Aula Kantor Bupati Pasaman Barat, sehingga resmi menjabat sebagai Direktur RSUD Jambak.

Selain dr. Heru Widyawarman, juga dilantik sembilan pejabat lainnya di lingkungan RSUD Jambak, yakni dr. Reni Hirda sebagai Kabag TU, dr. Ramayanti sebagai Kabid Perencanaan dan Program, dr. Rahayu Lestari sebagai Kabid Pelayanan.

Selanjutnya, Mainita sebagai Kasubag Umum dan Perlengkapan, NS Mutaatin sebagai Kasubag Keuangan, dr.  Jelli Isma Syartika sebagai Kasi Monitoring dan Evaluasi.

NS Lufni Maidesi sebagai Kasi Pelayanan Keperawatan dan Etika Profesi, drg. Nikke Ariya  sebagai Kasi Penunjang Pelayanan Medis dan  Zalmeira menjabat Kasi Penunjang Pelayanan Non Medis.

Dalam kata  sambutannya, kepada Pejabat RSUD yang dilantik Bupati Yulianto, SH meminta, agar RSUD memprioritaskan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Kepada pejabat dan pegawai RSUD, kami meminta agar memberikan dan mengutamakan pelayanan terbaik bagi masyarakat, bekerja dengan sepenuh hati, penuh tanggung jawab dan sesuai aturan", ujar Yulianto dengan tegas.

Selain itu, Bupati juga meminta pihak Rumah Sakit, agar memiliki inovasi sehingga terjadi perubahan dari semua segi, menjadi lebih baik. Menurutnya rotasi dan mutasi merupakan hal yang biasa, sebagai bentuk evaluasi kinerja. ***Zein

Bak BBI Talu yang Direhab CV. Batang Talao, Diharapkan Segera Beroperasi

By On Jumat, Oktober 04, 2019

Hasil Rehab Kolam Bak Pemijahan BBI Talu yang Dikerjakan CV. Batang Talao
Pasaman Barat, prodeteksi.com---Rehab Kolam Bak Pemijahan BBI Kecamatan Talamau (Talu) Kabupaten Pasaman Barat ( Pasbar), yang dikerjakan CV. Batang Talao beberapa waktu yang lalu mendapat apresiasi positif. Sebab, masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi BBI, merasa senang karena rehab kolam tersebut telah selesai dikerjakan.

Apalagi, daerah kecamatan Talamau dikenal dengan potensi sumber daya air, sehingga banyak masyarakat yang memiliki usaha kolam ternak ikan dan berharap bisa mendapatkan benih ikan dari BBI Talu.

Pernyataan tersebut mereka ungkapkan, saat meninjau hasil pengerjaan sejumlah unit pembangunan di BBI pada Senin lalu, yang telah dilaksanakan oleh dinas terkait.

"Kami merasa senang, dengan telah selesainya pembangunan rehab kolam bak pemijahan BBI. Semoga BBI Talu bisa segera kembali beroperasi, karena kami banyak yang memiliki usaha kolam ternak ikan", ujar Arif (47) masyarakat Nagari Sinuruik.

Rehab kolam pemijahan, merupakan salah satu unit pengerjaan tahun anggaran 2019 di Kecamatan Talamau. Dengan anggaran berasal dari Sumber Dana SOPD Dinas Perikanan Pasaman Barat, DAK tahun 2019, dengan nominal Rp. 199.889.975,60, dan dikerjakan selama 60 hari kalender, yakni 10 Mei s/d 8 Juli 2019 yang lalu. ****Zein/iz

Masyarakat Seberang Kenaikan Guntul, Terancam Kekurangan Pangan

By On Senin, September 30, 2019





Irigasi Seberang Kenaikan Gunung Tuleh Pasbar tak Sanggup Lagi
Memenuhi Suplai Air Persawahan di sana. Kerusakan irigasi diduga efek dari 

aktifitas Tambang Galian C di Jorong Bulu Laga Nagari Rabi Jonggor. 
Pasaman Barat, prodeteksi.com-----Masyarakat Petani di kawasan Tanjung Durian, Talang kuning, Sungai Aur 1 dan Sungai Aur 2 Kenagaraian Persiapan Seberang Kenaikan daerah Poraman Bondar Kecamatan Gunung Tuleh (Guntul) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) terancam kekurangan pangan. Pasalnya, sejak enam bulan terakhir, para petani di sana tidak bisa turun ke sawah dan mengalami gagal tanam.

Dikabarkan, saat ini ketersediaan pangan di sana sudah semakin menipis. Sehingga berpotensi menambah angka kemiskinan karena harus membeli dan mendatangkan bahan pangan dari luar ke kawasan tersebut.

Peristiwa gagal tanam ini, merupakan efek panjang dari kerusakan saluran irigasi di kawasan setempat. Menurut informasi yang diperoleh prodeteksi.com, saat ini irigasi yang ada sudah mengalami kekeringan dan tak mampu mengairi persawahan yang ada di kawasan itu yang luasnya mencapai 150 Ha lebih.

Ketidaktersediaan pengairan yang cukup tersebut, diduga kuat karena terkikisnya saluran bendungan irigasi dan mengami kerusakan dan ambruk. Sehingga tak mampu lagi mensuplai air dari Sungai Batang Kenaikan.

Padahal, ada empat titik sumber irigasi yang selama ini dimanfaatkan masyarakat. Yakni di kawasan Talang kuning, sungai aur 1, sungai aur 2 dan Tanjung Durian. Semua sumber irigasi itu telah rusak dan tak berfungsi lagi.

Menurut tokoh pemuda di sana, Alfiandri, ST, kondisi dan kerusakan bendungan irigasi yang ada di daerah itu terkait dengan pengaruh aktifitas galian C di Jorong Bulu Laga Kenagarian Rabi Jonggor. Sehingga menurut Alfiandri dan beberapa orang lainnya seperti Irsal, Rispan, mereka menduga kegiatan penambangan batu dan pasir yang bahkan menggunakan alat berat, diakui turut mempercepat efek kerusakan pada sumber bendungan rigasi.

Permasalahan ini, sejak lama menimbulkan pro kontra antara masyarakat dan pengelola Galian C tersebut. Apalagi pada awalnya pengelola menggunakan alat berat dan telah banyak mengeluarkan material batu dan pasir dari sungai.  

Ketika itu, sekitar tahun 2017, pihak pengelola yang menggunakan alat berat, diduga belum memiliki Izin. Pada saat itu masyarakat telah menolak kegiatan tambang galian C tersebut,

Bahkan tanggal 17 Oktober 2017, masyarakat telah melaporkan keluhan mereka kepada Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Barat, agar pihak dinas terkait tersebut menghentikan kegiatan Galian C di Jorong Bulu Laga dan tidak memberi izin penambangan terhadap kuwari yang dipermasalahkan.

Tetapi kabarnya tetap saja dilakukan dan telah banyak mengeluarkan material batu dan pasir dari sungai. Sehingga terjadi pengikisan dasar sungai secara perlahan karena kegiatan ini dilakukan secara terus menerus.

Akibatnya, jelas Alfianri, karena terjadi pengikisan dasar sungai secara berlahan,  mengakibatkan air tidak dapat mengalir ke saluran Irigasi. Bahkan tumpuan pertapakan irigasi pun terkikis sehingga tak kuat menahan arus sungai apalagi saat hujan sehingga akhirnya bendungan irigasi rusak, ambruk dan hanyut oleh sungai.

“Seluruh Irigasi di Batang Kenaikan memang umumnya sudah ambruk dan hanyut. Sehingga masyarakat tak bisa bertani dan bertanam sawah sejak 6 bulan terakhir, “ kata Alfianri.

Alumni Universitas Bung Hatta Padang ini sangat menghawatirkan perekonomian masyarakat Kenagarian Persiapan Seberang Kenaikan, akan semakin parah. Apalagi  sekarang simpanan atas ketersediaan padi masyarakat sudah sangat menipis.

Musyawarah Masyarakat Seberang Kenaikan
 di hadiri lebih dari 200 orang  untuk
menolak Galian C di bulu laga
Mereka menuntut agar aktifitas galian C tetap dihentikan  supaya keadaan irigasi tidak bertambah parah lagi.  Hal ini telah mereka sampaikan saat melakukan demo ke kantor walinagari setempat, Selasa pakan lalu.

Para warga di sana juga telah memblokade truk pengangkut material batu, yang melintas. Sebab, sudah berulang kali masyarakat di sana memperingatkan untuk segera dihentikan.

“Jika kegiatan galian C Ini tetap dilanjutkan. Maka lama kelamaan bisa saja jembatan utama penghubung Seberang Kenaikan dengan Paraman Ampalu akan runtuh, “ ujar Alfianri.

Namun yang mereka kesalkan lagi, justru pengelola Galian C itu melaporkan pula  kejadian pemblokadean truk pengangkut galian C itu ke pihak berwajib.

Walau demikian, jelas Alfianri, masyarakat dalam musyawarah yang dihadiri lebih dari 200 orang, beberapa hari yang lalu, menyatakan tetap menuntut pihak pengelola menghentikan aktivitas galian C di daerah itu. Dan mereka minta segera dilakukan perbaikan terhadap irigasi yang rusak.

“ Kami tidak ingin masyarakat jadi korban karena kepentingan sekelompok orang. Oleh karenanya kami berharap pihak Pemerintah Nagari dan Kabupaten segera memfasilitasi tuntutan warga dan agar irigasi kembali diperbaiki supaya masyarakat bisa bertani kembali dengan baik, “harap sejumlah warga.***Asnawi H/ irti z

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *